BAB I PENDAHULUAN. atau komplikasi tumor (Samsuhidayat, 1999). atau yang paling sederhana memiliki struktur dinding yang tipis dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu pertama di indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan merupakan proses kompleks untuk. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC).

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa secara individual (Ralph. C Benson, 2009). Adapun Komplikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan angka kematian ibu per kelahiran hidup masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan

BAB I PENDAHULUAN. atraumatic care atau asuhan yang terapeutik. 500/ penduduk dengan angka kematian antara 0,6 5 %.

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan kematian yaitu

BAB I PENDAHULUAN. komunitas miskin dan berpendidikan rendah. Meningkatnya kesehatan ibu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya. Oleh : SEPTI HARTANTI

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada keluarga, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi pada makrosomia (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia 2010 adalah meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

BAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. mentalnya bertambah, pada masa ini juga anak-anak sudah mulai. mengenal dunia luar sehingga pada masa ini anak-anak sangat rentan

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. K DENGAN MASALAH UTAMA NYERI AKUT POST

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang aman (plastik yang dililiti oleh tembaga) dan dimasukkan ke dalam rahim oleh

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. rentan terjadi, hal ini sering banyaknya kejadian atau kasus-kasus yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN DESEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

STRUKTUR ONGKOS USAHA PETERNAKAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pada abad ke-20. Saat ini hampir 60% pasangan usia. wanita di Negara berkembang tidak memiliki cara mencegah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIK DISPROPORTION DIRUANG CEMPAKA RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa. Sudah semestinya

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2003 di Indonesia AKI mencapai 309 per kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER SPESIALIS OBSTETRI & GINEKOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN. partum.dari data WHO menunjukan 25% kematian maternal disebabkan. oleh perdarahan post partum dan di perkirakan 100.

BAB I PENDAHULUAN.

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdarahan dari saluaran genitelia diakhir kehamilan setelah usia gestasi 24

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2016, Angka

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. dan atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar kapiler. (Heardman,2012). Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang diberikan oleh rumah sakit, membuat masyarakat kini lebih

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia (BPH) dilaporkan terus meningkat yang banyak dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. D. Latar Belakang. Allah SWT memberikan sebuah anugrah kepada seluruh umat manusia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan. menghasilkan kelahiran bayi yang sehat dan cukup bulan melalui jalan lahir,

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsinya), bentuknya bermacam-macam. sesudah abortus, tidak interaksi dengan obat-obat juga membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. baik pada usia produktif maupun usia lanjut (Junaidi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB I PENDAHULUAN. yaitu 359 kematian ibu per kelahiran hidup. AKI kembali. hidup pada tahun 2015 (Kemenkes, 2015:104).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan bentuk penyakit reproduksi yang banyak menyerang wanita. Kista ovari adalah salah satu penyakit gangguan reproduksi yang paling sering terjadi pada dasarnya tidak menunjukan tanda dan gejala yang ditemukan adalah berupa akibat pertumbuhan dan aktivitas hormonal atau komplikasi tumor (Samsuhidayat, 1999). Kista ovarium adalah bentuk atau jenis kista yang paling sering terjadi atau yang paling sederhana memiliki struktur dinding yang tipis dan mengandung cairan serosa dan sering terjadi selama menopause (Long, 1996). Perjalanan penyakit yang secara diam-diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserang kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar atau membesar. Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium maka seharusnya dilakukan pemeriksaan yang lebih lengkap sehingga dengan ini pencegahannya dapat dilakukan. Berdasarkan data statistik yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Goeteng Toroenadibrata Purbalingga yang penulis ambil dari data di ruangan Bougenvil adalah sebagai berikut :

No Jenis penyakit Tabel 1 10 BESAR PENYAKIT DI RUANG BOUGENFIL RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TIAP BULAN TAHUN 2009 Jumlah tiap bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nop Des 1. Sectio Caesaria 15 27 31 26 36 42 36 24 17 17 19 25 335 2. Partus Spontan 31 40 51 54 54 48 41 52 16 40 24 39 490 3. Hipermesis Gravidarum 6-9 8 6 12 6 11 6 3 3 3 73 4. Abortus 10 14 23 21 21 15 18 13 15 13 16 27 206 5. Blihgted Ovum 1 3 5 3 5 8 1 1 0 1 2 3 33 6. Mola Hidatidosa 3 0 1 2 1 3 1 0 6 1 6 1 13 7. Perdarahan Ante & Post Partum 11 9 8 6 6 9 17 4 5 20 5 8 108 8. Kehamilan Ektopik 2 1 0 1 0 0 0 0 2 2 0 2 10 9. Myoma Uteri 3 2 1 0 2 4 3 0 1 1 1 3 21 10. Kistoma ovari 2 2 2 2 0 4 4 3 0 2 27 4 53 Jumlah tiap bulan 84 98 131 123 131 145 127 108 68 120 106 116 Jumlah total

Tabel 2 10 BESAR PENYAKIT DI RUANG BOUGENFIL RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TIAP BULAN TAHUN 2010 No Jenis penyakit Jumlah tiap bulan Jan Feb Mar Apr Mei Juni Jumlah total 1. Sectio Caesaria 34 18 34 36 32 34 188 2. Partus Spontan 44 43 44 46 49 66 292 3. Hipermesis Gravidarum 8 3 7 8 2 3 31 4. Abortus 14 16 25 18 19 20 112 5. Bliahgted Ovum 4 0 4 1 1 2 12 6. Mola Hidatidosa 0 2 2 1 0 0 5 7. Perdarahan Ante & Post Partum 4 9 4 8 4 1 30 8. Kehamilan Ektopik 0 0 0 0 0 0 0 9. Myoma Uteri 5 3 0 3 3 2 16 10. Kistoma ovari 28 2 7 0 0 2 39 Jumlah tiap bulan 141 96 127 119 110 128 Tabel 3 Jumlah prosentase Penyakit kista ovari tahun 2009 dan 2010 per bulan NAMA BULAN Jumlah presentase tahun 2009 Jumlah presentase tahun 2010 Januari 0.023 % 0.19 % Februari 0.020 % 0.020 % Maret 0.015 % 0.055 % April 0.016 % 0 Mei 0 0 Juni 0.027 % 0.05 % Juli 0.031 % Agustus 0.027 % September 0 Oktober 0.016 % November 0.262 % Desember 0.034 %

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kista ovari pada tahun 2009 menempati urutan ke-6 dari dari daftar 10 penyakit di ruang Boegenvil dengan jumlah 53 orang. Dan pada tahun 2010 data dari bulan Januari-Juni 2010 penyakit kista ovari menduduki urutan ke-4 dari daftar 10 penyakit di ruang Bougenvil dengan jumlah 39 orang, jadi dari bulan ke bulan dalam setahun penyakit kista ovarium semakin meningkat. Faktor yang berpengaruh pada pembentukan kista salah satunya adalah faktor psikis dari seseorang. Jika seseorang mengalami depresi atau emosi yang tidak teratur maka akan mempengaruhi kerja hormon hipotalamus. Apabila fungsi hormon hipotalamus terganggu maka sistem yang lain juga akan terganggu salah satunya adalah sistem biologis. Hormon hipotalamus sangat berperan penting dalam fungsi reproduksi salah satunya adalah pengatur siklus haid. Terjadinya peningkatan sekresi hormon progresteron yang menyebabkan mentruasi tidak teratur atau mentruasi terlalu lama dapat memicu terjadinya peningkatan penyakit kista pada sesorang. Melihat bahaya yang ditimbulkan oleh kista ovari maka perawatan terhadap pasien tersebut juga harus maksimal dengan menerapkan prinsip secara teoritis dan komprehensif. Oleh karena itu penulis melaksanakan asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan pre dan post kista ovari di RSUD. dr. R. Goeteng Toroenadibrata tanggal 1-2 Juli 2010.

B. Tujuan Penulisan Sesuai dengan permasalahan di atas tujuan penelitian ini memiliki tujuan yaitu : 1. Tujuan Umum Melaporkan pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien dengan pre dan post kista ovari secara komprehensif melalui pendekatan proses keperawatan 2. Tujuan Khusus a. Melaksanakan pengkajian pada klien dengan pre dan post operasi kista ovari. b. Analisa dari hasil pengkajian dan penetapan diagnosa keperawatan pada klien c. Merencanakan tindakan keperawatan pada klien. d. Mengimplementasikan tindakan keperawatan e. Mengevaluasi proses asuhan keperawatan C. Pengumpulan Data Pengumpulan data penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Wawancara Pengumpulan data dengan cara penulisan melakukan tanya jawab langsung dengan klien, keluarga atau tenaga kesehatan lainnya mengenal pola kehidupan sosialisasi. Pola dalam memenuhi kebutuhan selama sakitnya.

2. Observasi Partisipasif Pengumpulan data dilakukan dengan cara penulis melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat komunikasi atau interaksi antara perawat dengan klien. 3. Studi Literatur Untuk memperoleh pengetahuan teoritis, penulis menggunakan buku-buku dan informasi dai berbagai sumber pustaka yang berkaitan dengan asuhan keperawatan pada klien dengan pre dan post kista ovari 4. Studi Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan catatan medis klien untuk lebih mengetahui dan menambah data yang berkaitan dengan keadaan klien baik perkembangan program pengobatan dan perawatannya. D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatn dilakukan di ruangan Bougenvil Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dari tanggal 1 2 Juli 2010. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan kasus ini terdiri dari : BAB I : Pendahuluan membahas latar belakang masalah, tujuan penulisan pengumpulan data, tempat dan waktu serta sistematika penulisan BAB II : Membahas tentang tinjauan pustaka BAB III : Membahas tentang tinjauan kasus dan pembahasannya BAB IV : Penutup (Kesimpulan saran)