BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISIS CUACA STASIUN EKSTRIM METEOROLOGI TERKAIT NABIRE KEJADIAN BANJIR DI DISTRIK WANGGAR NABIRE TGL 01 JULI 2017 I. INFORMASI KEJADIAN KEJADIAN LOKASI TANGGAL 01 Juli 2017 DAMPAK Telah terjadi banjir akibat turunnya hujan lebat sekitar pukul 21.00 08.00 WIT di wilayah Distrik Wanggar dan sekitarnya. Distrik Wanggar dan sekitarnya Hujan lebat yang terjadi (± 11 jam) tersebut menyebabkan banjir di kampung Wiraska SPA Distrik Wanggar, Nabire II. DATA CURAH HUJAN Data Curah Hujan Curah Hujan Terukur (mm) Keterangan Stasiun Meteorologi Nabire 65.4 mm Hujan Lebat
http://www.nabire.net/akibat-hujan-deras-kampung-wiraska-distrik-wanggar-nabire-terendam-banjir/ http://www.nabire.net/kepala-bpbd-nabire-banjir-di-wiraska-jalan-poros-wanggar-bantuan-baru-dari-kapolseknabire-barat-kepada-warga-suku-dani/ III. ANALISA METEOROLOGI 1. Matahari Tgl 01 Juli 2017 INDIKATOR 2. ENSO (El Nino South Osciilation) Tgl 01 Juli 2017 3. MJO (Madden Julian Oscillation) 4. SST (Sea Surface Temperature) Tgl 01 Juli 2017 5. OLR (Outgoing Longwave Radiation) 6. Pola Arus Angin (Streamline) & 01 Juli 2017 KETERANGAN Berdasarkan gambar gerak semu matahari, tanggal 01 Juli 2017 terlihat posisi matahari berada di Belahan Bumi Utara (BBU). Hal ini berarti radiasi matahari akan lebih banyak diterima di daerah BBU dibandingkan dengan di deaerah BBS. Hal ini dapat menimbulkan pemanasan yang lebih banyak di daerah BBU yang dapat berakibatkan pada penurunan tekanan dan peningkatan awan awan konvektif di daerah BBU. Berdasarkan data indeks Nino 3.4 tanggal 01 Juli 2017 yang bernilai + 0.57 dan data SOI tanggal 01 Juli 2017 yang bernilai 10.6, maka dapat dikatakan bahwa pada tanggal 01 Juli 2017, menunjukkan potensi penguapan dan perawanan di wilayah Benua Maritim Indonesia cukup tinggi dan kurangnya potensi hujan di wilayah Benua Maritim Indonesia, terutama di bagian timur. Berdasarkan data diagram fase MJO pada tanggal 30 Juni 2017 yang berada di tengah lingkaran, sehingga tidak mempengaruhi kondisi curah hujan di sekitar wilayah Indonesia. Data model analisis SST tanggal 01 Juli 2017 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia cukup hangat berkisar 27 s/d 31 C. Analisis anomali SST bernilai positif (+1.0) s/d (+2.0) C di sekitar perairan Nabire. Kondisi ini menunjukkan potensi penguapan yang cukup tinggi sehingga kadar uap air tersedia cukup banyak di sekitar wilayah Nabire. Berdasarkan hasil analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal 30 Juni 2017 nilai anomali OLR disekitar wilayah Nabire : -30 W/m2 s/d -50 W/m2. Anomali OLR bernilai negatif menandakan tutupan awan cenderung lebih dari rata-rata klimatologisnya. Berdasarkan peta gradient wind analysis tgl 30 Juni 2017 pukul 12.00 & tgl 01 Juli 2017 pukul 00.00 UTC menunjukkan diatas terlihat adanya pergerakan angin yang membawa massa udara dingin dari samudera Pasifik, yang menyebabkan terjadi pola Eddie (sirkulasi daerah tertutup), pola konvergensi & pola shearline (pola belokan angin) tepat diatas wilayah Nabire, yang dapat berperan untuk pembentukan awan awan konvektif penghasil hujan lebat.
7. Kelembaban Relatif Berdasarkan data kelembaban relatif tanggal 30 Juni 2017 pada lapisan 850, 700, 500 & 200 mb pukul 12.00 & 18.00 UTC wilayah Nabire yaitu BADAN METEOROLOGI Lapisan RH DAN Pukul GEOFISIKA 12.00 UTC Pukul 18.00 UTC BALAI BESAR METEOROLOGI DAN 850 GEOFISIKA mb WILAYAH 80 % V 80 % 700 mb 80 % 70 % 500 mb 80 % 70 % 200 mb 100 % 90 % Kelembaban relatif berkisar 70 100%. Dapat disimpulkan bahwa pada saat kejadian hujan lebat, kondisi udara basah hingga lapisan 200 mb, sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Nabire, 8. Indeks Labilitas Udara Berdasarkan analisis labilitas udara tanggal 30 Juni 2017 pukul 12.00 & 18.00 UTC di wilayah Nabire yaitu : Indeks Labilitas Pukul 12.00 UTC Pukul 18.00 UTC K. Indeks 40 40 LI (Lifted Indeks) -2-2 SI (Showalter Indeks) -1-1 Nilai K.Indeks yaitu 40 yang mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif kuat. Nilai L.Indeks yaitu -2 yang mengindikasikan udara labil & kemungkinan potensi terjadi hujan. Nilai Showalter Indeks yaitu -1 yang mengindikasikan kemungkinan terjadi badai guntur. 9. Citra Satelit Berdasarkan gambar satelit Himawari 8 EH pada tanggal 30 Juni 2017 yang diambil mulai 12.00 s/d 23.00 UTC (21.00 s/d 08.00 WIT) memperlihatkan terdapatnya awan-awan konvektif tunggal (awan hujan) meluas tepat diatas wilayah Nabire. Terlihat kumpulan awan konvektif tersebut bergerak masuk ke wilayah Nabire berasal dari arah timur laut hingga selatan area pergunungan perbukitan di Nabire. Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8 EH yaitu (- 69) s/d (-75) 0 C yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kumpulan awan Cumulunimbus tersebut bergerak menuju wilayah Nabire pada jam 12.00 UTC. IV. KESIMPULAN Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan bahwa : Secara analisis global, hujan lebat yang terjadi di wilayah Distrik Wanggar Nabire dan sekitarnya dipengaruhi OLR, Indeks ENSO serta kondisi SST yang cukup hangat. Adanya pola Eddie (sirkulasi daerah tertutup), pola konvergensi & pola shearline (pola belokan angin) tepat di atas wilayah Nabire yang menyebabkan terjadinya pembentukan awan awan konvektif penghasil hujan. Kelembaban relatif (RH) pada lapisan 850, 700, 500 & 200 mb bernilai 70-100%. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat kejadian hujan lebat kondisi udara basah hingga lapisan 200 mb, sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan konvektif diatas wilayah Nabire Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan Cumulonimbus (Cb) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8 EH yaitu (-69) s/d (-75) 0 C yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi atmosfer yang labil. V. PROSPEK KEDEPAN Untuk beberapa hari ke depan, wilayah Nabire masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terutama pada malam hari dan pagi hari
VII. PERINGATAN DINI NIHIL BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA LAMPIRAN Gambar 1. Track MJO & OLR tanggal 30 Juni 2017 (Sumber : www.bom.gov.au) Gambar 2. Grafik Indeks Nino 3.4 dan SOI tanggal 30 Juni 2017 (Sumber : www.bom.gov.au) Gambar 3. Analisa streamline pukul 12.00 & 00.00 UTC tgl 30 Juni 2017 & tgl 01 Juli 2017 (Sumber : www.bom.gov.au)
Gambar 4. Citra Satelit Himawari 8 EH Jam 12.00 s/d 23.00 UTC tanggal 30 Juni 2017
Gambar 5. RH Lapisan 850, 700, 500 & 200 mb pukul 12.00 & 18.00 UTC tanggal 30 Juni 2017 (Sumber : bom.gov.au/) Gambar 6. Analisa SST & Anomali SST tanggal 01 Juli 2017 (Sumber : weather.unisys.com/)
Gambar 7. KI, LI & SI pukul 12.00 & 18.00 UTC tanggal 30 Juni 2017 Gambar 8. Peredaran Matahari tanggal 01 Juli 2017