Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September Percobaan. Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan, dan Laboratorium Kimia

dokumen-dokumen yang mirip
bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga

Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Teknologi. Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Invivo,

5.1 Morfologi Suspensi Mikrokapsul Bakteri Probiotik. digunakan sebelum dilakukan proses freeze drying. Pengamatan morfologi dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

adalah produk pangan dengan menggunakan bakteri probiotik. Produk pangan Bakteri probiotik merupakan bakteri baik yang dapat memberikan keseimbangan

pangan fungsional yang beredar di pasaran. Salah satu pangan fungsional yang

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pengambilan sampel tanah dilakukan di kecamatan Samarinda

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

III. METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

Teknik Pewarnaan Bakteri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PERCOBAAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di

METODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Alat Rancangan

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB 4 METODE PE ELITIA

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Mei 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai Agustus 2014 di

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

Nova Nurfauziawati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Teknologi

MODUL 1 PENGENALAN ALAT LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

BAB 3 METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

Dr. Ir. Rarah R. A. Maheswari, DEA Dr. Ir. Sutrisno, MAgr Ir. Abu Bakar, MS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. bawang putih, dan asam jawa. Masing-masing produsen bumbu rujak ada yang

Transkripsi:

IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan akan dilakukan pada bulan Mei-September 2015. Percobaan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Pilot Plan, dan Laboratorium Kimia Pangan, Departemenn Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. 4.2 Bahan dan Alat Percobaan Bahan yang digunakan adalah isolate murni L.plantarum dari Laboratorium Mikrobiologi SITH ITB, isolat murni B.bifidum dan L.acidophilus dari BPPT Serpong, susu skim (Tropicana), maltodekstrin, peroksida (H 2 O 2 ), akuades, MRS broth (Oxoid), MRS agar (Oxoid), Bile Salt Agar (Oxoid), HCl 37%, NaCl fisiologis, alkohol 70%, alkohol 95%, kristal violet, lugol, dan safranin. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah freeze dryer Christ Alpha 1-4 LDplus, laminar air flow, oven, inkubator, autoclave, water bath, mikroskop, vortex, panci, kompor, beaker glass, plastic sealer labu Erlenmeyer, gelas ukur, botol semprot, bunsen, tabung reaksi, cawan petri, timbangan digital, micropipet, spatula, batang pengaduk, fintip, pipet tetes, object glass, cover glass, ose dan metalized plastic. 48

49 4.3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental yang dianalisis secara deskriptif, dilanjutkan dengan analisis regresi dan korelasi untuk menduga umur simpan menggunakan cara Accelerated Shelf Life Test (ASLT) dengan model Arrhenius. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan. Perlakuan yang dicoba adalah : A = Mikroenkapsulasi bakteri L. plantarum berkemasan metalized plastic B = Mikroenkapsulasi bakteri L. acidophilus berkemasan metalized plastic C = Mikroenkapsulasi bakteri B. bifidum berkemasan metalized plastic Pembuatan mikroenkapsulasi bakteri probiotik mengacu pada hasil penelitian sebelumnya yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Data yang tersaji akan dihitung menggunakan model Arrhenius untuk menghitung umur simpan mikroenkapsulasi bakteri probiotik dengan penyalut susu skim dan maltodekstrin pada berbagai suhu penyimpanan. 4.4. Pelaksanaan Percobaan 4.4.1. Percobaan Utama Tahapan-tahapan yang dilakukan pada percobaan utama:

50 1) Pembuatan mikroenkapsulasi suspensi bakteri probiotik menggunakan penyalut susu skim 10% dan maltodekstin 20% dengan metode freeze drying. 2) Penyimpanan bakteri mikroenkapsulasi yang dikemas dengan metalized plastic pada suhu 25 ± 5 o C dan 35 ± 5 o C. Perhitungan jumlah bakteri probiotik dilakukan setiap 5 hari selama 20 hari dengan metode SPC (Standart Plate Count). 3) Perhitungan umur simpan menggunakan metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) dengan pendekatan model Arrhenius. a) Penentuan ordo reaksi yang tepat menggambarkan kerusakan mikroenkapsulasi suspensi bakteri probiotik melalui nilai R 2 antara data linear dengan eksponensial. dc = K Cn dt b) Mencari nilai Q 10 dengan menggunakan perbandingan antara rasio laju kerusakan produk pada kondisi suhu yang memiliki perbedaan 10 o C. c) Mencari nilai C (Ea/R) Q 10 = K A (T+10) 0 e Ea R(T + 10) = K (T) A 0 e Ea R(T) Jika C = Ea R, maka Q 10 = K (T+10) K (T) C = ln Q 10(T(T + 10)) 10 = A 0 e C R(T+10) A 0 e C R(T)

51 Dimana K adalah laju reaksi kerusakan pada suhu T, dengan perbedaan suhu 10 o C. Nilai K T yang digunakan pada perhitungan Q 10 merupakan slope dari data penyimpanan yang didapat pada suhu T dan T+10 o C. Nilai C merupakan fungsi dari laju reaksi terhadap suhu tinggi. d) K T dan A o dengan persamaan Arrhenius yang dapat menggambarkan hubungan antara laju kerusakan dengan suhu yang tinggi. Persamaan Arrhenius yang digunakan adalah : K T = A 0. e Ea/RT Dimana K T adalah laju kerusakan, sedangkan A 0 adalah konstanta eksponensial, Ea adalah energi aktivasi, R adalah konstanta gas, dan T adalah temperatur. e) Mencari umur simpan berdasarkan model laju kinetika ordo nol atau ordo satu. Reaksi penurunan konsentrasi C terhadap fungsi laju reaksi pada suhu (T) berupa: Jika mengikuti model laju kinetika ordo nol rumusnya sebagai berikut : Ct = C 0 + K T t Dimana, K T merupakan konstanta ordo reaksi, C t merupakan konsentrasi pada waktu ke t pada ordo nol, dan C 0 merupakan konsentrasi awal pada ordo nol. Selanjutnya apabila laju reaksi mengikuti ordo satu rumusnya adalah sebagai berikut : ln C t = ln C 0 + K T (t)

52 Sedangkan Ln C t merupakan konsentrasi pada waktu ke t pada ordo satu dan Ln C 0 merupakan konsentrasi awal pada ordo satu. 4.5. Kriteria Pengamatan Pengamatan yang dilakukan adalah : 1) Pengamatan morfologi bakteri di awal dan akhir penyimpanan serta pengamatan bentuk dan ukuran mikrokapsul suspense bakteri probiotik. 2) Kadar air mikroenkapsulasi suspensi bakteri probiotik dengan metode gravimetri (AOAC, 1990). 3) Perhitungan bakteri probiotik Metode Standart Plate Count (SPC) (Fardiaz, 1989) untuk menghitung viabilitas mikrokapsul bakteri B. bifidum, L. plantarum dan L. acidophilus (Puspawati, 2010) 4) Ketahanan mikrokapsul terhadap ph Rendah (ph 2) setelah 20 hari penyimpanan (Puspawati et al, 2010) 5) Ketahanan mikrokapsul terhadap garam empedu 0,5% setelah 20 hari penyimpanan (Puspawati et al, 2010) 6) Penentuan umur simpan mikroenkapsulasi bakteri probiotik dengan metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) model Arrhenius (Labuza dan Schmidl, 1985). Catatan: Untuk pengamatan nomor 2 dan 3 dilakukan setiap 5 hari selama penyimpanan.