BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru. 1

dokumen-dokumen yang mirip
Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu

Bab I PENDAHULUAN. salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja online atau e-

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rumah Sepatu Shop merupakan sebuah toko sepatu yang menjual bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB IPENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum. Lebih lanjut pada Pasal 28 D ayat (1) menyatakan : Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang dengan pesatnya. Pertumbuhan internet yang dimulai

BAB I PENDAHULUAN. kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Perkembangan ini membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai

TUGAS E-COMMERCE MASALAH YANG TIMBUL DALAM E-COMMERCE DI SUSUN OLEH NAMA : RIDWAN M. YUSUF KELAS : S1 SI 4I NIM : JURUSAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. ini guna menunjang transportasi yang dibutuhkan masyarakat Jakarta. Selain

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom

BAB I PENDAHULUAN. yang melindungi kepentingan konsumen 1. Adapun hukum konsumen diartikan

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah internet. Internet (interconnection networking) sendiri

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, perdagangan di atur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014.

BAB I PENDAHULUAN. dan pembelian produk melalui media elektronik. Hal ini disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sehat. Tujuan dari disampaikannya iklan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. Zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I. Dalam dunia bisnis, baik perusahaan kecil, sedang, dan besar, orang-orang yang ada

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PELAKU USAHA

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya transparansi di berbagai bidang, terutama di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia digital, khususnya internet saat ini sudah begitu

BAB I PENDAHULUAN. secara organisasi, individu dan juga sosial. Perkembangan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

keluarga, ataupun orang yang baru kita kenal.

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini e-commerce (electronic commerce, perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan terhadap proses bisnis di setiap organisasi. Sebagai contoh, dengan

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan makanan dengan memasaknya sendiri. Terlebih lagi

BAB I. oleh hampir semua orang. Menjamurnya bisnis seperti waralaba (franchise), pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Lazada.co.id Sumber: Lazada Indonesia, 2015

Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia harus hidup bermasyarakat dan saling

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang pesat. Berbagai informasi telah dapat disajikan dengan canggih

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITAN. dalam hal memenuhi kebutuhan, praktis adalah salah satu ciri khas dari bisnis online

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. saja di negara-negara maju tapi juga di negara-negara berkembang

Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. internet sebagai media baru, mendorong perubahan ini menjadi lebih maju.

BAB I PENDAHULUAN. disebut e-commerce (electronic commerce) atau transaksi elektronik. E- serta tidak menggunakan tanda tangan asli (non-sign).

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan membeli merupakan aktifitas sehari-hari yang lazim dilakukan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONSUMEN DAN PELAKU USAHA DALAM KONTEKS PERLINDUNGAN KONSUMEN. iklan, dan pemakai jasa (pelanggan dsb).

BAB I PENDAHULUAN. disamping itu juga konsumen semakin mengerti segala produk yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh berjuta-juta orang yang tersebar di semua penjuru dunia. Internet

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi di dunia telah berkembang dengan sangat cepat. Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam melakukan setiap pekerjaan. Perkembangan aplikasi web yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya barang dan jasa yang melintasi batas-batas wilayah suatu negara

BAB IV UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. A. Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Yang Mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini banyak para wirausahawan memilih berusaha dibidang komputer, karena

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

atas produk-produk yang akan diperjualbelikan. 2 Tanjung pada bulan Mei tahun 2012 tepatnya. Seorang mahasiswa di

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan bisnis. Salah satu fenomena yang saat ini mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia usaha mengalami kemajuan yang. tersebut. Banyak produk elektronik yang beragam jenis dan variasi yang

BAB I PENDAHULUAN Meski belum terlalu populer, pada tahun 1996 mulai bermunculan

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh Dunia. Internet sebagai media komunikasi kini sudah biasa. memasarkan dan bertransaksi atas barang dagangannya.

commerce di Indonesia sebesar US$ 230 juta, dan diperkirakan akan meningkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB II TINJAUAN TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN. Bagi para ahli hukum pada umumnya sepakat bahwa arti konsumen

dan Hukum di Indonesia Cet 1, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 14.

BAB I PENDAHULUAN. mengakses internet entah itu sekedar mengakses facebook mereka atau

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat bagi para penggunanya. Akuntansi (SIA). SIA adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pengaruh globalisasi dengan penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola hidup masyarakat dan berkembang dalam tatanan kehidupan baru serta mendorong terjadinya perubahan sosial, budaya, pertahanan, keamanan, penegakan hukum dan tentunya dalam bidang ekonomi. Demikian pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi, yang merupakan salah satu penyebab perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang yang secrara langsung telah mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru. 1 Semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, marketplace baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang semikian besar bagi masyarakat, perusahaan/ industri maupun pemerintah. Hadirnya internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainya. 1 Siswanto Sunarso, 2009, Hukum Informasi dan Transaksi Elektronik, Jakarta, Halaman V.

Perkembangan teknologi informasi internet telah memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Dengan adanya teknologi internet telah merubah gaya hidup masyarakat Indonesia yang primitif menuju masyarakat modern. Seperti layaknya internet, jejaring sosial yang tidak hanya berfungsi sebagai media informasi dan media komunikasi saja. Namun juga sebagai tempat jual beli melalui media sosial. Maka di zaman yang berkembang ini berbelanja tak harus lagi dilakukan penjual ditempat mereka, melainkan dengan cara bertransaksi yang lebih efisien dan praktis yaitu membuat tempat berbelanja online. Karena dirasakan sangat efisien dan praktis toko online pun kini semakin banyak dan berkembang. Dengan demikian, kita jadi lebih mudah mencari dan memilih barang sesuai keperluan yang akan dibeli. Dan saat ini, manusia lebih menyukai semua hal yang berbau efisien, praktis dan otomatis untuk menjalankan kelangsungan hidupnya terutama dalam menjalankan transaksi jual beli. Dalam beberapa waktu belakangan ini, online shopping kerap mewarnai perdagangan dunia maya, karena merupakan suatu bentuk perdagangan elektronik dimana konsumen langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet tanpa layanan perantara. Online shopping atau belanja online adalah salah satu cara berbelanja yang sedang marak. Sebenarnya cara berbelanja seperti ini sudah ada sejak 1979, diciptakan oleh Michael Aldrich dari Inggris. Baru pada Maret 1981 sistem ini mulai diperkenalkan kepada masyarakat oleh Thomson Holidays. Saat ini, di

Indonesia kisaran jumlah pengunjung online shopping bisa mencapai 18.000.000 orang. 2 Jual beli melalui media sosial juga merupakan bentuk jual beli melalui alat komunikasi elektronik atau jejaring sosial di mana pembeli tidak perlu susah payah datang ke toko untuk melihat dan membeli apa yang mereka cari. Karena dengan adanya media sosial jual beli online, mereka hanya tinggal melihat barang yang diinginkan di internet kemudian memesan barang pilihan dan mentransfer uangnya lalu barang dikirim oleh penjual dan sampai kerumah atau bisa bertemu di suatu tempat dengan persetujuan sebelumnya anatara pihak penjual dan pembeli. Namun sangat disayangkan, saat ini marak penggunaan media sosial untuk bertransaksi jual beli online banyak disalahgunakan oleh oknumoknum yang tidak bertanggung jawab. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor penyalahgunaanya, seperti menerima transfer uang dari pembeli online namun barang yang telah dipesan tidak dikirimkan oleh pemilik barang tersebut atau bisa juga pemilik barang menjual barang yang tidak sesuai dengan apa yang telah di iklan kan. Dari sisi ini, dapat diketahui bahwa transaksi jual beli online telah mendapatkan perhatian yang besar dari masyarakat namun tidak sedikit penjual barang online yang melakukan aksiaksi nakalnya untuk meraih keuntungan dengan cara yang tidak benar. Para penjual yang melakukan penjualan melalui media sosial selaku pelaku usaha terkadang sering mengabaikan hak-hak konsumen sebagai penikmat barang yang telah dipesannya, sehingga timbulah suatu 2 https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20170315104148-185-200219/peta-persaingan-situs-ecommerce-di-indonesia/ diakses pada tanggal 7 Oktober 2017

permasalahan yaitu wanprestasi terhadap transaksi elektronik tersebut. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik telah mengatur ketentuan mengenai wanprestasi walaupun tidak diatur dalam satu bab. Wanprestasi diatur dalam Pasal 21 Ayat (2) huruf a yang menegaskan jika transaksi elektronik dilakukan sendiri tanpa agen elektronik maka segala akibat hukum dalam pelaksanaannya menjadi tanggung jawab para pihak yang bertransaksi. Ketentuan mengenai wanprestasi dalam transaksi e-commerce secara lengkap tetap merujuk pada Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sehingga pengaturan dalam UU ITE dengan KUH Perdata bersifat saling melengkapi dan saling mengisi khususnya pengaturan mengenai wanprestasi. Seperti dalam kasus yang dialami oleh Faris Saputra Dewa, remaja yang melihat postingan sebuah akun online shop yang menjual jersey, langsung tergiur dengan harga yang lebih murah ketimbang dengan harga jersey yang ada di toko fisiknya, yaitu dengan harga yang tidak sampai Rp. 85.000,-/buah, maka Faris hendak membeli jersey tersebut, namun setelah melakukan transaksi dengan cara top-up pulsa yang sudah disepakati sebelumnya oleh pemilik online shop, barang yang di beli oleh Faris tak kunjung datang. Konsumen dan pelaku usaha ibarat sekeping mata uang dengan sisi yang berbeda. Konsumen membutuhkan produk (barang/jasa) pelaku usaha, tetapi kegiatan pelaku usaha itu akan mubadzir apabila tidak ada konsumen yang membeli hasil usahanya. Karena itu keseimbangan dalam segala segi,

menyangkut kepentingan dari kedua belah pihak ini merupakan hal yang ideal yang harus diperhitungkan. 3 Konsumen sebagai penikmat barang atau jasa seringkali diabaikan hak-haknya oleh para pelaku usaha, faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya faktor pelaku usaha yang menganggap bahwa konsumen mudah dieksploitasi dan dipengaruhi untuk mengkonsumsi segala bentuk barang atau jasa yang ditawarkan. Selain itu juga kurangnya pemahaman dari masyarakat selaku konsumen terhadap haknya, sehingga ketika hak-hak yang seharusnya diterima oleh konsumen diabaikan oleh pelaku usaha, konsumen tidak dapat melakukan apa-apa karena tidak menyadarinya. Kemudian ketika konsumen menyadari akan hak-haknya yang dilanggar, konsumen tidak mengerti prosedur yang harus dilakukannya untuk melakukan pengaduan dan penuntutan. Pada kenyataannya dalam melakukan transaksi jual beli melaui media sosial, menimbulkan perlindungan hukum bagi para konsumen yang dirugikan akibat melakukan transaksi tersebut, namun kebanyakan dari konsumen yang telah dirugikan tidak mengerti bagaimana prosedur perlindungan hukumnya. Hal tersebut terkadang hanya menguntungkan satu pihak saja yaitu para penjual atau pelaku usaha yang memperdagangkan barang atau jasanya melalui media sosial. Perlindungan konsumen yang dijamin oleh Undang-Undang adalah adanya kepastian hukum terhadap segala perolehan kebutuhan konsumen, yang bermula dari benih hidup dari Rahim ibu sampai dengan tempat 3 Az Nasution,1995, Konsumen dan Hukum, Jakarta, halaman 21.

pemakaman, dan segala kebutuhan diantara keduanya. Kepastian hukum itu meliputi segala upaya berdasarkan hukum untuk memberdayakan konsumen memperoleh atau menentukan pilihannya atas barang dan/atau jasa kebutuhannya serta mempertahankan atau membela hak-haknya apabila dirugikan oleh perilaku pelaku usaha penyedia kebutuhan konsumen tersebut, dalam hal ini pemberdayaan konsumen dilakukan dengan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandiriannya melindungai diri sendiri sehingga mampu mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan menghindari berbagai efek negatif pemakaian, penggunaan dan pemanfaatan barang dan/atau jasa, disamping itu juga terdapat kemudahan dalam proses menjalankan sengketa konsumen yang timbul karena kerugian harta bendanya, keselamatan/kesehatan tubuhnya, penggunaan dan/atau pemanfaatan produk konsumen. 4 Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis akan menyusun penulisan skripsi dengan judul PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG DIRUGIKAN AKIBAT MELAKUKAN TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE MELALUI MEDIA SOSIAL B. PERUMUSAN MASALAH Perumusan masalah merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian, karena perumusan masalah akan membantu peneliti untuk mengidentifikasi persoalan yang akan diteliti dan akan mengarahkan 4 Az. Nasution, 2007, Hukum Perlindungan Konsumen Suatu Pengantar, PT. Diadit Media, Jakarta, Halaman. 39.

penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti yakni: 1. Bagaimana Perlindungan Hukum terhadap Konsumen yang dirugikan akibat melakukan Transaksi Jual Beli Online melalui Media Sosial? 2. Bagaimana Tanggung Jawab Pelaku Usaha terhadap Konsumen yang dirugikan akibat melakukan Transaksi Jual Beli Online melalui Media Sosial? C. TUJUAN PENELITIAN Perumusan tujuan penelitian merupakan pencerminan arah dan penjabaran strategi terhadap masalah yang muncul dalam penulisan, sekaligus agar penulisan yang sedang dilaksanakan tidak menyimpang dari tujuan semula. Kemudian dirumuskanlah tujuan dari penulisan ini yaitu: 1. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap konsumen yang dirugikan akibat melakukan transaksi jual beli online melalui media sosial. 2. Untuk mengetahui bagaimana tanggung jawab pelaku usaha terhadap pihak konsumen yang dirugikan akibat melakukan transkasi jual beli online melalui media sosial.

D. MANFAAT PENELITIAN Dari penulisan yang akan dilakukan, dapat diambil beberapa manfaat baik secara teoritis maupun praktis, antara lain : 1. Secara Teoritis Penelitian dan Penulisan Hukum ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perkembangan ilmu hukum khususnya Hukum Perlindungan Konsumen dan Transaksi Elektronik sehingga dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan ilmu hukum itu sendiri. 2. Secara Praktis Sebagai Informasi bagi masyarakat baik yang berasal dari kalangan akademisi, mahasiswa maupun para pelaku dalam dunia usaha dan masyarakat awam selaku konsumen. E. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan dalam skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi) Program Sarjana (S1) Ilmu Hukum Universitas Diponegoro. Skripsi ini terbagi menjadi 5 (lima) bab, dimana masing-masing bab terdapat keterkaitan antara satu dengan lainnya. Adapun gambaran yang jelas mengenai skripsi ini akan diuraikan dalam sistematika sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan Bab Pendahuluan ini dibagi atas 5 (lima) sub bab yang terdiri dari latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan hukum yang dapat memberikan gambaran yang cukup jelas dari keseluruhan materi penulisan hukum. Bab II. Tinjauan Pustaka Pada prinsipnya, tinjauan pustaka adalah landasan teori yang berguna untuk menganalisa masalah yang akan dibahas. Secara umum berisi kerangka pemikiran yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan diteliti, yaitu perlindungan hukum terhadap konsumen yang dirugikan akibat melakukan transaksi jual beli online melalui media sosial. Bab ini menguraikan tentang transaksi elektronik yaitu transaksi, pengaturan transaksi elektronik, pengawasan terhadap transaksi elektronik, kemudian mengenai perlindungan konsumen, yaitu pengertian perlindungan konsumen, asas dan tujuan perlindungan konsumen, konsumen dan pelaku usaha dan media sosial, yaitu mengenai pengertian media sosial dan fungsi media sosial, dan Bab III. Metode Penelitian Bab III berisi uraian tentang Metode Penelitian, yang dirinci dalam beberapa sub, yaitu metode pendekatan, spesifikasi penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, responden penelitian dan metode analisis data.

Bab IV. Hasil penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian mengenai perlindungan hukum terhadap konsumen yang dirugikan akibat melakukan transaksi jual beli online melalui media sosial dan membahas tentang bentuk pertanggungjawaban pelaku usaha atas kerugian yang dialami oleh konsumen, dari hasil penelitian kemudian dianalisa dan dihubungkan dengan fakta-fakta dan data yang diperoleh dengan teori-teori dari hasil analisa penulis yang digunakan untuk membahas permasalahan. Bab V. Penutup Dalam bab ini akan ditarik suatu kesimpulan sebagai hasil penelitian serta memberi saran-saran yang berkaitan dengan pembahasan yang merupakan kristalisasi dari semua yang telah terurai pada bab-bab sebelumnya.