NO. URUT WEWENANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK DASAR HUKUM DILIMPAHKAN KEPADA KETERANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
WEWENANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK YANG DILIMPAHKAN KEPADA PARA PEJABAT PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

PENETAPAN DAN KETETAPAN

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

Pasal 26 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009. Pasal 36 ayat (1) huruf a, UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 16/2009.

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)

1

Lampiran 1 Standar Pelayanan Administrasi Perpajakan. Jenis Pelayanan Persyaratan Yang Diperlukan Waktu Penyelesaian.

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PAJAK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BAB I KETENTUAN UMUM.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 45/PJ./2007 TENTANG

BAB III GAMBARAN DATA. akan dapat membawa pengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 10/PJ/2018 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA PENGUSAHA

BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR PERPAJAKAN HAK WAJIB PAJAK

KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERTEMUAN 4 KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DI INDONESIA

2015, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 211 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5739); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN M

WEWENANG DIREKTUR JENDERAL PAJAK YANG DILIMPAHKAN KEPADA PARA PEJABAT DI LINGKUNGAN KANTOR PELAYANAN PAJAK

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 06/PJ/2012 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. Surat Ketetapan Pajak (SKP) Dan Surat Tagihan Pajak (STP) Lebih Bayar (SKPLB) berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Andriani (1991) dalam Waluyo (2011), pajak adalah iuran kepada negara

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.03/2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MAKALAH KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

PENYELESAIAN SENGKETA PAJAK INTERNAL DJP; PENGADILAN PAJAK; DAN MAHKAMAH AGUNG.

RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA

2015, No Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah

MANAJEMEN PERPAJAKAN

Wajib Pajak mengubah data SPT saat Pemeriksaan atau Penyidikan Pajak?

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

PERPAJAKAN I KUASA & KONSULTAN PAJAK, PEMERIKSAAN, PENAGIHAN, RESTITUSI PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

RINGKASAN KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB II LANDASAN TEORI. pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh Prof. Dr. P. J. A. Adriani

SKEMA KEMUNGKINAN PENGEMBALIAN PAJAK

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DAN BATAS PEMBAYARAN PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa dalam

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

Definisi. SPT (Surat Pemberitahuan)

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto

PERSANDINGAN SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BESERTA PERATURAN-PERATURAN PELAKSANAANNYA

2015, No Tidak Sesuai Dengan Tujuan Semula atau Dipindahtangankan kepada Pihak Lain Baik Sebagian atau Seluruhnya Serta Pengenaan Sanksi Atas

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

Ika Vikni Nawang Risma Yuniar Sindy Sukmamulya Ramadhani

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Makalah Pemeriksaan Pajak Page 1

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pengajuan Keberatan

BAB II LANDASAN TEORI

SIAPA PEMBAYAR PAJAK: WAJIB PAJAK

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PER - 5/PJ/2010 TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB PAJAK, SUBJEK PAJAK, DAN OBJEK PAJAK DI WILAYAH KECAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 41/PJ/2014 TENTANG

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

NO. PERDA NOMOR 2 TAHUN 2011 PERDA NOMOR 17 TAHUN 2016 KET 1. Pasal 1. Tetap

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak Tata Cara Pembetulan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 243/PMK.03/2014 TENTANG SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengantar Perpajakan bagi Account Representative Dasar

Surat Ketetapan Pajak. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 3) Di.. 4)

KOMPILASI RANCANGAN UNDANG-UNDANG KETENTUAN UMUM PERPAJAKAN (KUP)

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 561/KMK.04/2000 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

..., ) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Pajak... 3) Di... 4) Dengan hormat,

TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)...

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)... TENTANG

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

- 1 - BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMUNGUTAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.03/2008 TENTANG

Transkripsi:

LAMPIRAN I PERATURAN NOMOR : PER165/PJ/2005 TENTANG : PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN NOMOR KEP297/PJ/2002 TENTANG PELIMPAHAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPADA PARA PEJABAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NO. YANG DILIMPAHKAN KEPADA PARA PEJABAT PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS DAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB PAJAK BESAR 1. Memberikan bukti penerimaan pendaftaran WP dan bukti penerimaan laporan usaha untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. 2. Memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan menerbitkan NPWP secara jabatan. Pasal 2 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 2 ayat (1) dan ayat (4) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 3. Menerbitkan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Pasal 2 ayat (2) dan ayat (4) UU No. 4. Menerbitkan Keputusan Penghapusan NPWP dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Pasal 2 ayat (5) UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Petugas pada Seksi Pelayanan atau Petugas yang ditunjuk oleh Kasi Pelayanan Kasi Pelayanan KEP515/PJ./2000 s.t.d.d. Kepdirjen No. KEP225/PJ./2001, Kep dirjen No. KEP161/PJ./2001 dan Kepdirjen No. Kep338/PJ./2001 Tata caranya ditetapkan dalam Kepdirjen No.KEP338/PJ./2001 Tata caranya ditetapkan dalam Kepdirjen No.KEP161/PJ./2001 Tata caranya ditetapkan dalam Kepdirjen No.KEP161/PJ./2001 5. Memberikan Surat Ijin Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT Tahunan PPh. Pasal 3 ayat (4) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No 6. Mengeluarkan Surat Permintaan Kelengkapan SPT. Pasal 4 ayat (5) UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 7. Mengeluarkan Surat Pemberitahuan Hasil Penelitian SPT. Pasal 4 ayat (5), Pasal 13 ayat (1), Pasal 14 ayat (1) huruf b dan Pasal 17C ayat (1) UU No.6/1983 s.t.d.t.d UU No. Kasi Pelayanan Kasi Pengawasan dan Konsultasi 534/KMK.04/2000, Kepmenkeu Nomor 536/KMK.04/2000, Kepdirjen Nomor KEP35/PJ/2000 s.t.d.d. Kepdirjen Nomor KEP455/PJ/2000, Kepdirjen Nomor KEP214/PJ/2001, dan Kepdirjen Nomor KEP215/PJ/2001 534/KMK.04/2000, Kepmenkeu Nomor 536/KMK.04/2000, Kepdirjen Nomor KEP35/PJ/2000 s.t.d.d. Kepdirjen Nomor KEP455/PJ/2000, Kepdirjen Nomor KEP214/PJ/2001, dan Kepdirjen Nomor KEP215/PJ/2001 www.peraturanpajak.com Page : 1 info@peraturanpajak.com

NO. 8. Mengeluarkan Surat Permintaan Penjelasan Mengenai biaya perusahaan dan buktibukti pembayaran pajak. 9. Menerbitkan Surat Teguran atas SPT yang belum disampaikan oleh Wajib Pajak. 10. Membubuhkan tanggal penerimaan dan tanda tangan pada SPT yang disampaikan langsung serta memberikan bukti penerimaan SPT yang disampaikan langsung atau melalui pos oleh Wajib Pajak. Pasal 4 ayat (4), Pasal 13 ayat (1), Pasal 15 ayat (1) UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 3 ayat (3), ayat (5a) dan Pasal 13 ayat (1) huruf b UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 6 ayat (1) UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Kasi Pengawasan dan Konsultasi Kasi Pengawasan dan Konsultasi Petugas pada Seksi Pelayanan atau Petugas yang ditunjuk oleh Kepala KPP Dalam rangka penelitian SPT 534/KMK.04/2000, Kepmenkeu Nomor 536/KMK.04/2000, Kepdirjen Nomor KEP35/PJ/2000 s.t.d.d. Kepdirjen Nomor KEP455/PJ/2000, Kepdirjen Nomor KEP214/PJ/2001, dan Kepdirjen Nomor KEP215/PJ/2001 11. Memberikan bukti penerimaan permohonan Wajib Pajak untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak. Pasal 9 ayat (4) UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Petugas pada Seksi Pelayanan atau Petugas yang ditunjuk oleh Kepala KPP KEP325/PJ/2001 12. Menerbitkan keputusan kepada Wajib Pajak untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak. Pasal 9 ayat (4) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. KEP325/PJ/2001 13. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh/PPN/PPnBM. Pasal 17 dan Pasal 17B ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 538/KMK.04/2000 14. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) yang telah melewati jangka waktu 12 (dua belas) bulan atau jangka waktu lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Pasal 17B ayat (2) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 538/KMK.04/2000 15. Menerbitkan Surat Keputusan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak (SKPKPP). Pasal 11 ayat (1), Pasal 17 dan Pasal 17B ayat (1) dan (2) UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 538/KMK.04/2000 16. Menerbitkan Tanda Pengenal Pemeriksa. Pasal 29 ayat (2) dan Pasal 31 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 17. Menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. Pasal 29 ayat (2) dan Pasal 31 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ/2001, dan Kepdirjen No.KEP741/PJ/2001 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ/2001, dan Kepdirjen No.KEP741/PJ/2001 NO. www.peraturanpajak.com Page : 2 info@peraturanpajak.com

18. Menerbitkan Surat Perintah Pengamatan. Pasal 29 ayat (2) dan Pasal 44 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ/2001, dan Kepdirjen No.KEP741/PJ/2001 19. Menerbitkan Surat Panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor. Pasal 29 ayat (3) dan Pasal 31 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ/2001, dan Kepdirjen No.KEP741/PJ/2001 20. Melakukan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan atau untuk tujuan lain. Pasal 13 ayat (1), Pasal 17, Pasal 17A, Pasal 17B ayat (1), dan Pasal 29 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pemeriksa Pajak 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ/2001, dan Kepdirjen No.KEP741/PJ/2001 21. Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tertentu. Pasal 30 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pemeriksa Pajak 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ/2001, dan Kepdirjen No.KEP741/PJ/2001 22. Meminta keterangan dan atau buktibukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa. Pasal 35 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ/2001, dan Kepdirjen No.KEP741/PJ/2001 23. Memberitahukan hasil pemeriksaan pajak kepada Wajib Pajak yang diperiksa. Pasal 29 ayat (1) dan Pasal 31 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ/2001, dan Kepdirjen No.KEP741/PJ/2001 24. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB). Pasal 13 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 25. Menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP). Pasal 14 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Kasi Pengawasan dan Konsultasi Untuk produk Laporan Pemeriksaan Pajak Pelanggaran yang diatur dalam Pasal 7, Pasal 8 ayat (2), Pasal 9 ayat (2a), Pasal 14 ayat (3) dan Pasal 19 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Untuk pelaksanaan Pasal 19 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No., Nota Penghitungan dibuat dan ditandatangani oleh Kasi Penagihan 26. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN). Pasal 17A UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 27. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) Pasal 15 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. www.peraturanpajak.com Page : 3 info@peraturanpajak.com

NO. 28. Memberikan bukti penerimaan surat permohonan pembetulan surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan atau Pembetulan Ketetapan Pajak yang tidak benar, atau Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak Pasal 16 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Petugas pada Seksi Pelayanan atau Petugas yang ditunjuk oleh Kepala KPP 29. Menerbitkan keputusan pembetulan kesalahan tulis, kesalahan hitung dan atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan yang terdapat dalam surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak atau surat keputusan (SK) dalam rangka pelaksanaan Pasal 16, UU KUP. Pasal 16 ayat (2) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. sepanjang SKP, STP dan SK diterbitkan KPP yang bersangkutan 30. Menerbitkan Surat Teguran kepada Wajib Pajak untuk melunasi pajak yang terutang. Pasal 22 ayat (2) huruf a UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. dan penjelasannya Setelah 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran 31. Menyampaikan Surat Paksa kepada Penanggung Pajak. Pasal 22 ayat (2) huruf a UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. dan penjelasannya Juru Sita 32. Membuat daftar usulan penghapusan piutang pajak. Pasal 24 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 565/KMK.04/2000 dan KEP625/PJ/2001 33. Memberikan bukti penerimaan Surat Permohonan Kebenaran Wajib Pajak. Pasal 25 ayat (5) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Petugas pada Seksi Pelayanan atau Petugas yang ditunjuk oleh Kepala KPP 34. Memberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak bahwa Surat Keberatannya tidak dapat dipertimbangkan karena tidak memenuhi persyaratan formal. 35. Memberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak bahwa surat keberatannya memenuhi persyaratan formal dan dapat diproses. 36. Memberikan jawaban secara tertulis halhal yeng menjadi dasar pengenaan pajak, penghitungan rugi, pemotongan atau pemungutan pajak atas permintaan Wajib Pajak. Pasal 25 ayat (4) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 25 ayat (5) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 25 ayat (6) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. www.peraturanpajak.com Page : 4 info@peraturanpajak.com

NO. 37. Memberikan bukti penerimaan surat permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dan bukti penerimaan surat permohonan pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang tidak benar. 38. Menerbitkan keputusan persetujuan/penolakan perubahan tahun pajak/tahun buku. 39. Penunjukkan orang pribadi sebagai pemotong Pajak Penghasilan Pasal 23. 40. Memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk diperbolehkan melakukan penyusutan mulai pada bulan harta tersebut dipergunakan dalam perusahaan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan atau pada saat harta yang bersangkutan mulai menghasilkan. Pasal 36 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 28 ayat (6) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 23 ayat (3) UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No. 17/2000 Pasal 11 ayat (4) UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No. 17/2000. Petugas pada Seksi Pelayanan atau Petugas yang ditunjuk oleh Kepala KPP Tata caranya ditetapkan dalam SE14/PJ.313/1991 41. Menerbitkan keputusan pembebasan dari pemotongan dan pemungutan oleh pihak lain (PPh Pasal 21, Pasal 22, dan Pasal 23). 42. Menerbitkan keputusan penghitungan besarnya angsuran pajak dalam Tahun Pajak berjalan dalam halhal tertentu. 43. Memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk diperbolehkan membukukan kerugian sejumlah nilai sisa buku harta sebagai beban masa diterimanya hasil penggantian asuransi. Pasal 20 UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No.17/2000 dan Pasal 10 PP 138/2000 Pasal 25 ayat (6) UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No.17/2000 Pasal 11 ayat (9) UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No.17/2000 522/KMK.04/2000 dan Kepdirjen No. KEP537/PJ/2000 44. Menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya. Pasal 18 ayat (3) UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No.17/2000 45. Menerbitkan Surat Keputusan Persetujuan tentang penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan, peleburan atau pemekaran usaha dari Wajib Pajak yang bergerak di bidang usaha perbankan atau Wajib Pajak yang akan menjual sahamnya di Bursa Efek. Pasal 10 ayat (3) UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No.17/2000 dan Pasal 2 Kepmenkeu No. 422/KMK.04/1998 s.t.d.d. Kepmenkeu No. 469/KMK.04/1998 Sepanjang WP yang melakukan penggabungan, peleburan atau pemekaran usaha tersebut terdaftar pada KPP yang sama 46. Menerbitkan keputusan persetujuan/penolakan perubahan metode pembukuan. Pasal 28 ayat (6) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. NO. www.peraturanpajak.com Page : 5 info@peraturanpajak.com

47. Menerbitkan Surat Keterangan Fiskal. Pasal 20 UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No. 17/2000 Bagi WP Non Bursa KEP447/PJ./2001 48. Menerbitkan Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak (SKPPKP) PPh/PPN. Pasal 17C ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Paling lambat 3 (tiga) bulan sejak permohonan diterima untuk PPh Paling lambat 1 (satu) bulan sejak permohonan diterima untuk PPN 49. Menerbitkan Surat Ijin Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas dengan menggunakan Mesin Teraan Meterai. Pasal 7 ayat (2) huruf b UU No. 13/1985 dan Kepmenkeu No. 133b/KMK.04/2000 KEP122b/PJ./2000 50. Menerbitkan Surat Ijin Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas dengan menggunakan Teknologi Percetakan. Pasal 7 ayat (2) huruf b UU No. 13/1985 dan Kepmenkeu No. 133b/KMK.04/2000. KEP122c/PJ.2000 51. Menerbitkan Surat Ijin Pembubuhan Tanda Bea Meterai Lunas dengan menggunakan Sistem Komputerisasi. Pasal 7 ayat (2) huruf b UU No. 13/1985 dan Kepmenkeu No. 133b/KMK.04/2000 KEP122d/PJ.2000 52. Meminta secara tertulis kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal untuk memblokir rekening efek pada Kustodian. Pasal 5 ayat (4) huruf a PP 135/2000 Dengan menyebutkan nama pemegang rekening atau nomor pemegang rekening penanggung pajak, sebab dan alasan perlunya pemblokiran 53. Menerbitkan surat pengalihan Bea Meterai atas cek dan bilyet giro Pasal 7 ayat (2) UU No. 13/1985 dan Kepmenkeu No. 133b/KMK.04/2000 54. Menerbitkan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPN atas impor dan penyerahan : a. Kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau alat keselamatan manusia yang digunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional atau perusahaan penangkapan ikan nasional; b. Pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan atau alat keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan yang digunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional; c. Kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana yang digunakan untuk kegiatan usaha PT Kereta Api Indonesia. Pasal 16B UU No. 8/1983 s.t.d.t.d. UU No. 18/2000 dan PP 146/2000 10/KMK.04/2001 s.t.d.d. Kepmenkeu No. 63/KMK.01/2002 www.peraturanpajak.com Page : 6 info@peraturanpajak.com

NO. 55. Menerbitkan Surat Keterangan Bebas (SKB) PPN bagi pengusaha yang melakukan impor dan atau menerima penyerahan barang modal berupa mesin dan peralatan yang diperlukan secara langsung dalam proses menghasilkan Barang Kena Pajak, baik dalam keadaan terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang. Pasal 16B UU No. 8/1983 s.t.d.t.d. UU No. 18/2000 dan PP No. 12/2001 155/KMK.03/2001 56. Menerbitkan Surat Keterangan Bebas Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (SKB PPnBM) atas impor/penyerahan kendaraan bermotor yang dibebaskan dari pengenaan PPn BM. Kepmenkeu No. 569/KMK.04/2000 s.t.d.d. Kepmenkeu No. 460/KMK.03/2001 KEP586/PJ/2001 57. Menerbitkan Surat Keterangan PPN dan PPnBM Tidak Dipungut kepada Pengusaha Di dalam Kawasan Berikat di dalam Wilayah Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET). PP No. 20/2000 s.t.d.d. PP No. 147/2000 200/KMK.04/2000 s.t.d.d. Kepmenkeu No. 11/KMK.04/2001 dan Kepdirjen No. KEP229/PJ/2001 Catatan: s.t.d.d. s.t.d.t.d. Kepmenkeu Kepdirjen = sebagaimana telah diubah dengan = sebagaimana telah diubah terakhir dengan = Keputusan Menteri Keuangan = Keputusan Direktur Jenderal Pajak, ttd. HADI POERNOMO NIP 060027375 www.peraturanpajak.com Page : 7 info@peraturanpajak.com

LAMPIRAN II PERATURAN NOMOR : PER165/PJ/2005 TENTANG : PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN NOMOR KEP297/PJ/2002 TENTANG PELIMPAHAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPADA PARA PEJABAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NO 1. Mengeluarkan Surat Perintah Kelengkapan kepada Wajib Pajak untuk melengkapi Surat Keberatannya. 2. Menerbitkan keputusan atas keberatan yang diajukan Wajib Pajak sehubungan dengan surat ketetapan pajak. 3. Menerbitkan keputusan mengenai keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak yang tidak diputuskan setelah melewati jangka waktu 12 (dua belas) bulan. YANG DILIMPAHKAN KEPADA PARA PEJABAT DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS DAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB PAJAK BESAR Pasal 25 ayat (2) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 26 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 26 ayat (1), ayat (3) dan ayat (5) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Kepala Bidang Keberatan dan Banding, kecuali atas keberatan sehubungan dengan ketetapan hasil pemeriksaan pejabat fungsional pemeriksa pajak KPDJP, kecuali atas keberatan sehubungan dengan ketetapan hasil pemeriksaan pejabat fungsional pemeriksa pajak KPDJP 4. Menerbitkan keputusan mengenai permohonan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga, denda dan kenaikan. Pasal 28 ayat (1) huruf a dan ayat (2) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No., kecuali atas pengurangan atau penghapusan sanksi sehubungan dengan a. ketetapan hasil pemeriksaan pejabat fungsional pemeriksa pajak KPDJP, b. pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan atas SKP atau STP yang jumlah sanksi administrasinya di atas Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) 542/KMK.04/2000 5. Menerbitkan keputusan pengurangan atau pembatalan Surat Ketetapan Pajak yang tidak benar, baik karena permohonan Wajib Pajak maupun secara jabatan, kecuali atas keberatan yang telah diajukan banding. Pasal 36 ayat (1) huruf b UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No., kecuali atas keberatan sehubungan dengan ketetapan hasil pemeriksaan pejabat fungsional pemeriksa pajak KPDJP 542/KMK.04/2000 www.peraturanpajak.com Page : 8 info@peraturanpajak.com

NO 6. Membuat, menandatangani dan menyampaikan Uraian Banding Direktur Jenderal Pajakkepada Badan Peradilan Pajak. Pasal 27 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 7. Menerbitkan Tanda Pengenal Pemeriksa. Pasal 29 ayat (2) dan pasal 31 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 8. Menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak. Pasal 29 ayat (2) dan pasal 31 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 9. Menerbitkan Surat Perintah Pengamatan. Pasal 29 ayat (2) dan pasal 31 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 10. Menerbitkan Surat Perintah Pemeriksaan Bukti Pemulaan. Pasal 29 ayat (2) dan pasal 31 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 11. Menerbitkan Surat Perintah Penyidikan. Pasal 44 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ./2001, dan Kepdirjen No. KEP741/PJ./2001 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ./2001, dan Kepdirjen No. KEP741/PJ./2001 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ./2001, dan Kepdirjen No. KEP741/PJ./2001 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ./2001, dan Kepdirjen No. KEP741/PJ./2001 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ./2001, dan Kepdirjen No. KEP741/PJ./2001 12. Melakukan pemeriksaan dalam rangka pemeriksaan bukti permulaan atau tujuan lain. Pasal 29 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pemeriksa Pajak 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ./2001, dan Kepdirjen No. KEP741/PJ./2001 13. Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tertentu Pasal 30 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 14. Meminta Keterangan dan/atau buktibukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa atau disidik Pasal 35 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pemeriksa Pajak 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ./2001, dan Kepdirjen No. KEP741/PJ./2001 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ./2001, dan Kepdirjen No. KEP741/PJ./2001 15. Memberitahukan hasil Pemeriksaan Kepada Wajib Pajak yang diperiksa. Pasal 31 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 545/KMK.04/2000, Kepdirjen No. KEP722/PJ./2001, dan Kepdirjen No. KEP741/PJ./2001 16. Menetapkan tempat tinggal Orang Pribadi atau tempat kedudukan badan. Pasal 2 ayat (6) UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No. 17/2000 17. Menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak lainnya. Pasal 18 ayat (3) UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No. 17/2000 NO www.peraturanpajak.com Page : 9 info@peraturanpajak.com

18. Menerbitkan Surat Keputusan Persetujuan tentang penggunaan nilai buku atas pengalihan harta dalam rangka penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha dari Wajib Pajak yang bergerak di bidang usaha Perbangkan atau Wajib Pajak yang akan menjual sahamnya di Bursa Efek. Pasal 10 ayat (3) UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No. 17/2000 dan Kepmenkeu No. 422/KMK.04/1998 s.t.d.d. Kepmenkeu No. 469/KMK.04/1998 Sepanjang WP yang melakukan penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha tersebut terdaftar pada beberapa KKP dalam Wilayah Kantor Wilayah yang sama 19. Menerbitkan surat persetujuan perubahan metode pembukuan dan/atau tahun buku yang ke2 dan seterusnya. Pasal 28 ayat (6) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Tatacaranya ditetapkan dalam SE40/PJ.42/1998 20. Menerbitkan Surat Keterangan Fiskal (Tax Clearance). Pasal 20 UU No. 7/1983 s.t.d.t.d. UU No. 17/2000 Bagi WP yang akan masuk bursa Tatacaranya ditetapkan dalam Kepdirjen No. KEP44/PJ./2001 21. Menerbitkan keputusan pembetulan kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan yang terdapat dalam surat keputusan (SK) dalam rangka pelaksanaan Pasal 16, 26, dan 36 KUP. Pasal 16, Pasal 26, dan Pasal 36 UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No., sepanjang surat keputusan yang dibetulkan diterbitkan oleh Kepala Kantor Wilayah DJP 22. Menetapkan satu tempat atau lebih sebagai tempat pajak terutang. Pasal 12 ayat (2) UU No. 8/1983 s.t.d.t.d. UU No. 18/2000 Tatacara ditetapkan dalam Kepdirjen No. KEP638/PJ./2001 23. Menerbitkan keputusan mengenai penunjukan tempat lain sebagai tempat pengkreditan pajak masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak, baik atas permohonan tertulis dari Pengusaha Kena Pajak ataupun secara jabatan. 24. Menerbitkan keputusan mengenai penunjukkan tempat lain sebagai tempat pajak terutang atas ekspor Barang Kena Pajak baik permohonan tertulis dari Pengusaha Kena Pajak ataupun secara jabatan. Pasal 12 ayat (1) UU No. 8/1983 s.t.d.t.d. UU No. 18/2000 dan Pasal 12 ayat (2) PP No. 143 Tahun 2000 Pasal 12 ayat (1) UU No. 8/1983 s.t.d.t.d. UU No. 18/2000 dan Pasal 14 ayat (3) PP No. 143 Tahun 2000 yang membawahi KPP tempat Pajak Masukan dimohonkan untuk dikreditkan membawahi KPP tempat pajak terutang tersebut dimohonkan untuk diperhitungkan Catatan: s.t.d.d. s.t.d.t.d. Kepmenkeu Kepdirjen = sebagaimana telah diubah dengan = sebagaimana telah diubah terakhir dengan = Keputusan Menteri Keuangan = Keputusan Direktur Jenderal Pajak, ttd. LAMPIRAN III PERATURAN NOMOR : PER165/PJ/2005 HADI POERNOMO NIP 060027375 www.peraturanpajak.com Page : 10 info@peraturanpajak.com

TENTANG : PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN NOMOR KEP297/PJ/2002 TENTANG PELIMPAHAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK KEPADA PARA PEJABAT DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK YANG DILIMPAHKAN KEPADA PARA PEJABAT PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK YANG MENERAPKAN SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN SELAIN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS DAN KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB PAJAK BESAR NO. 1. Mengeluarkan Surat Permintaan Kelengkapan kepada Wajib Pajak untuk melengkapi Surat Keberatannya. Pasal 25 ayat (2) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No.. Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan dan Banding 2. Memberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak bahwa Surat Keberatannya tidak dapat dipertimbangkan karena tidak memenuhi persyaratan formal. 3. Memberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak bahwa surat keberatannya memenuhi persyaratan formal dan dapat diproses. Pasal 25 ayat (4) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No.. Pasal 25 ayat (5) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No.. Pratama/Madya Pratama/Madya 4. Menerbitkan keputusan atas keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak sehubungan dengan ketetapan pajak. Pasal 26 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No.., kecuali atas keberatan sehubungan dengan ketetapan hasil pemeriksaan pejabat fungsional pemeriksa pajak KPDJP 5. Menerbitkan keputusan mengenai keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak yang tidak diputuskan setelah melewati jangka waktu 12 (dua belas) bulan. 6 Menerbitkan keputusan mengenai pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan baik karena permohonan Wajib Pajak maupun secara jabatan. Pasal 26 ayat (1), ayat (3), dan ayat (5) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 36 ayat (1) huruf a dan ayat (2) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No., kecuali atas keberatan sehubungan dengan ketetapan PPh dan atau PPN/PPnBM hasil pemeriksaan pejabat fungsional pemeriksa pajak KP DJP, kecuali atas pengurangan atau penghapusan sanksi sehubungan dengan : a. ketetapan hasil pemeriksaan pejabat fungsional pemeriksa pajak KP DJP, b. pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi berupa bunga, denda atau kenaikan SKP atau STP yang jumlah sanksi administrasinya di atas Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah). Tata caranya ditetapkan dengan Kepmenkeu Nomor 542/KMK.04/2000 NO. www.peraturanpajak.com Page : 11 info@peraturanpajak.com

7. Menerbitkan keputusan pengurangan atau pembatalan Surat Ketetapan Pajak yang tidak benar baik karena permohonan Wajib Pajak maupun secara jabatan, kecuali atas keberatan yang telah diajukan banding. Pasal 36 ayat (1) huruf b UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No., kecuali atas pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar sehubungan dengan ketetapan hasil pemeriksaan pejabat fungsional pemeriksa pajak KP DJP Tata caranya ditetapkan dengan Kepmenkeu Nomor 542/KMK.04/2000 8. Membuat, menandatangani dan menyampaikan Surat Uraian Banding Direktur Jenderal Pajak kepada Badan Peradilan Pajak. Pasal 27 UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 9. Menerbitkan keputusan pembetulan kesalahan tulis, kesalahan hitung dan/atau kekeliruan dalam penerapan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan yang terdapat dalam surat keputusan (SK) dalam rangka pelaksanaan Pasal 16, 26 dan 36 KUP. Pasal 16, Pasal 26 dan Pasal 36 UU N0.6/1983 s.t.d.t.d. UU No. sepanjang surat keputusan yang dibetulkan diterbitkan oleh. 10. Menerbitkan keputusan atas keberatan yang diajukan Wajib Pajak sehubungan dengan ketetapan PBB yang terutang. 11. Menerbitkan keputusan atas keberatan yang diajukan Wajib Pajak sehubungan dengan ketetapan BPHTB yang terutang Pasal 26 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU dan Pasal 15 UU No. 12/1985 s.t.d.d. UU No. 12/1994 Pasal 26 ayat (1) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. dan Pasal 16 UU No 21/1997 s.t.d.d. UU No. 20/2000, kecuali atas keberatan sehubungan dengan ketetapan PBB yang terutang diatas Rp. 1.500.000.000,00 (satu setengah milyar rupiah), kecuali atas keberatan sehubungan dengan ketetapan BPHTB yang terutang diatas Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah) 12. Menerbitkan keputusan pengurangan atau pembatalan Surat Ketetapan BPHTB yang tidak benar baik karena permohonan Wajib Pajak maupun secara jabatan, kecuali atas Surat ketetapan BPHTB yang diputus permohonan keberatannya dan telah diajukan banding. 13. Menerbitkan keputusan pengurangan atau pembatalan SPPT/SKP PBB yang tidak benar baik karena permohonan Wajib Pajak maupun secara jabatan, kecuali atas SPPT/SKP PBB yang telah diputus permohonan keberatannya dan telah diajukan banding. Pasal 36 ayat (1) huruf b UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. Pasal 36 ayat (1) huruf b UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No. 14. Menerbitkan keputusan mengenai pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi PBB baik karena permohonan Wajib Pajak maupun secara jabatan. Pasal 36 ayat (1) huruf a dan ayat (2) UU No.6/1983 s.t.d.t.d. UU No., kecuali atas pengurangan atau penghapusan sanksi PBB diatas Rp. 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) NO. www.peraturanpajak.com Page : 12 info@peraturanpajak.com

15. Menerbitkan keputusan mengenai pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi BPHTB baik karena permohonan Wajib Pajak maupun secara jabatan. Pasal 36 ayat (1) huruf a dan ayat (2) UU No. 6/1983 s.t.d.t.d. UU No., kecuali atas pengurangan atau penghapusan sanksi BPHTB diatas Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah ) Catatan: s.t.d.d. s.t.d.t.d. Kepmenkeu Kepdirjen = sebagaimana telah diubah dengan = sebagaimana telah diubah terakhir dengan = Keputusan Menteri Keuangan = Keputusan Direktur Jenderal Pajak, ttd. HADI POERNOMO NIP 060027375 www.peraturanpajak.com Page : 13 info@peraturanpajak.com