BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara baik di pasar, baik di lingkup domestik maupun di pasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

Program Reguler Mandiri Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka harapkan dengan cara yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali organisasi bisnis. Organisasi bisnis (perusahaan) melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan dalam usaha yang semakin cepat mengharuskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. multinasional, tetapi perusahaan kecil juga menghadapi persaingan global (Fandy

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas. Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Buku Pintar, 2012, h Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 60.

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas produk dan jasa pada perusahaan bertambah. Satu hal yang sangat berarti dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Dalam pencapaian persaingan perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Pelajar, 2009, h Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis bagi suatu perbankan. Dunia perbankan yang dulu bersaing hanya

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. penerapan TQM terhadap kinerja perusahaan. 1. Musran Munizu, Surachman, Ubud Salim dan Solimun (2011)

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB I PENDAHULUAN. peranan sumber daya manusia yang menjadi aset terpenting perusahaan karena

BAB I PENDAHULUAN. Situasi persaingan ekonomi global saat ini sudah sedemikian tajam dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berfokus kepada kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan mulai

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

Pengertian Total Quality Management (TQM)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syari ah mapun lembaga keuangan syari ah pada akhir-akhir

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB I PENDAHULUAN. penuh pada kualitas (Gaspersz, 2001). Agar perusahaan mampu secara konsisten

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga menciptakan suatu manajemen yang baik. mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satunya adalah koperasi,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antar kelompok manusia atau antar negara yang berbeda benua

BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting dalam sebuah perguruan tinggi Islam yaitu IAIN

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi dengan meningkatnya perkembangan Lembaga Keuangan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimana mereka semakin sadar biaya (cost conscious) dan sadar nilai (value

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Sarwo Edy, Program Pascasarjana, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen perpustakaan..., Masyrisal Miliani, FIB UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga keuangan yang menjalankan usahanya berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara. Pada Triwulan III-2016, kontribusi sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan dan loyalitas anggota dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

umat Islam terhadap praktek keuangan yang tidak sesuai dengan syari ah perbankan konvensional yang diidentikkan dengan riba. 1 Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan telah berperan besar dalam pengembangan dan. pertumbuhan masyarakat modern.baik kegiatan usaha yang berskala besar

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU DALAM SISTEM PENDIDIKAN, PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

PENGARUH SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM REWARD TERHADAP HUBUNGAN ANTARA TOTAL QUALITY MANAGEMENT DENGAN KINERJA MANAJERIAL PADA PT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab Kelima : Berisi tentang penutup, bab kelima ini BAB I. berisi kesimpulan yang merupakan PENDAHULUAN. jawaban atas pokok permasalahan yang

Mohammad Jauhar, yang dimaksud sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam perdagangan global ini diperlukan suatu produk yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa melalui berbagai produknya. Banyaknya bank yang berdiri,

BAB I PENDAHULUAN. Cooperation (APEC) pada tahun 2010 serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. 1. saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa lepas berdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor terpenting dalam perekonomian adalah lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MANAJEMEN MUTU BANK PERKREDITAN RAKYAT. Juni Trisnowati. (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UNSA) Abstraksi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

PENINGKATAN MUTU PERGURUAN TINGGI MELALUI MANAJEMEN YANG BERORIENTASI MUTU. Paningkat Siburian Abstrak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini setiap perusahaan atau industri dihadapkan pada perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan kompetitif. Mereka bersaing dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk dapat bersaing secara baik di pasar, baik di lingkup domestik maupun di pasar internasional. Agar dapat bersaing dan unggul, maka salah satu solusi yang harus dilakukan oleh perusahaan industri adalah mengadopsi dan menerapkan praktik pengelolaan operasi perusahaan yang terbaik. Hal ini akan membantu mereka dalam mengidentifikasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang dinamis dan merespon secara proaktif perubahan tersebut melalui perbaikan terusmenerus. 1

2 Globalisasi adalah suatu yang harus dihadapi, untuk menghadapinya diperlukan kekuatan-kekuatan atau daya saing terutama dalam bidang produksi. 1 Salah satu daya saing yang diperlukan dalam globalisasi adalah daya saing kualitas, yaitu produk-produk yang akan dipasarkan tentu kualitasnya harus bisa bersaing dengan baik. Sehingga perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa harus dapat mengatur kualitas produk atau jasanya agar dapat bersaing di era globalisasi. 2 Abad ke-21 merupakan abad keterbukaan dan globalisasi. Pada abad ini kehidupan manusia banyak mengalami perubahan yang mendasar yang berbeda dengan tata kehidupan dalam abad sebelumnya. Dengan demikian masyarakat sumber daya manusia yang berkualitas yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga yang dikelola secara profesional sehingga membuahkan hasil unggulan. Dengan demikian penyusunan paradigma baru menuntut proses terobosan pemikiran (breaktrough thinking process) apalagi jika yang diinginkan adalah output yang berkualitas dan dapat bersaing dengan hasil karya dalam dunia yang serba terbuka. 3 Persaingan dalam era globalisasi sangat tajam, sehingga sebagai produsen harus bersaing dengan produsen lain, dengan memberikan produk atau jasa yang terbaik bagi konsumen. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan kualitas yang terbaik yaitu dengan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa serta memberi penjelasan mengenai penggunaan, 1 Irmayanti Hasan, Managemen Operasional Perspektif Integratiif, (Malang: UIN-Maliki Press, 2011), h. 153 2 Hafidhuddin, ed.,al, Managemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2003) h. 44 3 H.A.R. Tillar, Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif Abad 21,(Magelang : penerbit Tera Indonesia,1998), h. 245

3 perbaikan dan pemeliharaan serta wajib menjamin kualitas barang atau jasa yang diproduksi atau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar yang berlaku mengenai barang atau jasa. Globalisasi dalam pandangan Islam adalah sebuah keniscayaan karena ajaran Islam sendiri adalah ajaran yang bersifat global serta tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Berdasarkan firman Allah Surat al-hujuraat ayat 13: Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. 4 Total Quality Management (TQM) merupakan paradigma baru dalam menjalankan bisnis, yang berupaya untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara berkesinambungan atas kualitas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan organisasi. TQM merupakan pendekatan yang seharusnya dilakukan organisasi masa kini untuk memperbaiki kualitas produknya, menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitasnya. TQM adalah sebuah filosofi yang melibatkan setiap pelaku organisasi atau usaha dalam sebuah usaha perbaikan secara terus menerus untuk memperbaiki kualitas dan mencapai kepuasan pelanggan. Dari definisi tersebut ada 3 kunci 4 Departemen Agama Republik Indonesia Al-Jumanatul Ali, Al Qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit J-Art, 2005), h. 518

4 utama dalam pelaksanaan TQM yaitu Continual Improvement (usaha yang tak pernah putus untuk melakukan perbaikan), keterlibatan seluruh anggota dalam organisasi serta kepuasan pelanggan (usaha untuk memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi dari pelanggan). TQM adalah sebuah usaha perbaikan yang melibatkan berbagai komponen yang berada di dalam perusahaan. Salah satu tantangan terbesar dalam mengaplikasikan TQM adalah masalah navigasi, yaitu membawa perubahan ini secara detail dalam implikasinya. Dalam kebanyakan kasus, TQM digunakan sebagai alat untuk memperbaiki performance bisnis dan membantu perbaikan SDM di dalam perusahaan. Kesuksesan dalam menjalankan usaha ini membutuhkan ratusan, bahkan ribuan usaha yang meliputi berbagai aspek, dan banyak dari perusahaan yang gagal dalam melaksanakannya. Lebih dari sekedar mengukur kualitas pelayanan dan program-programnya secara abstrak, TQM menghubungkan penilaian kualitas secara langsung terhadap kepuasan dari sisi kebutuhan pengguna. Oleh sebab itu TQM mempunyai peranan penting dalam pendekatan terhadap sebuah sistem organisasi atau usaha yang melibatkan seluruh stakeholder untuk secara terus menerus melakukan perbaikan terhadap produk dan jasa. Dewasa ini perkembangan lembaga keuangan syari ah, seperti asuransi syari ah, pasar modal syari ah, obligasi syari ah leasing syari ah, koperasi syari ah, pegadaian syari ah dan khususnya perbankan syari ah merupakan fenomena baru dan menarik dalam bisnis keuangan modern.

5 Ada beberapa hal yang menjadi penghambat perkembangan industri keuangan syari ah, diantaranya: tingkat pemahaman dan pengetahuan umat tentang bank syari ah masih sangat rendah, dan belum ada gerakan bersama dalam skala besar untuk mempromosikan bank syari ah khususnya dan lembaga keuangan syari ah pada umumnya. Lalu terbatasnya pakar dan SDM ekonomi syari ah, peran pemerintah masih kecil dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi syari ah, peran ulama, ustad, da i masih relatif kecil, para akademisi di perguruan tinggi, termasuk perguruan tinggi Islam belum optimal, dan terakhir peran ormas Islam juga belum optimal dalam membantu dan mendukung gerakan lembaga keuangan syari ah. Sedangkan faktor lainnya adalah preferensi masyarakat terhadap lembaga keuangan syari ah dalam masyarakat muslim. Padahal menurut konsep dasarnya lembaga keuangan syari ah dapat berlaku universal, artinya tidak hanya untuk umat Islam semata, tapi juga bagi non muslim. Selanjutnya adalah tidak sedikit manajemen yang ada sekarang ini masih bercorak manajemen yang ada dalam lembaga keuangan konvensional. TQM adalah sebuah pengenalan awal dalam lembaga keuangan syari ah. Salah satu persoalan yang muncul dalam pengelolaan keuangan syari ah adalah model tata kelola (manajemen) yang digunakan masih sama dengan manajemen lembaga keuangan konvensional pada umumnya. Oleh karena itu diperlukan inovasi dalam pengelolaannya. Implementasi TQM pada lembaga keuangan syariah diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan kualitas lembaga tersebut. Implementasi TQM pada

6 lembaga keuangan syari ah dititik beratkan pada proses perbaikan terus-menerus dengan memegang teguh nilai-nilai syari ah. Dengan implementasi tersebut lembaga keuangan syari ah lebih mengedepankan mutu/kualitas dari pada persoalan agama. Perbedaan TQM dengan Metode Manajemen Lainnya ada 4 (empat) perbedaan pokok antar TQM dengan metode manajemen lainnya, yaitu: Asal intelektualnya, sumber inovasinya, asal negara kelahirannya, dan proses diseminasi atau penyebaran. 5 Lembaga keuangan syari ah ini menerapkan sistem manajemen baru, yaitu TQM atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Manajemen Mutu Terpadu (MMT). Ide dasar implementasi TQM dalam lembaga keuangan syari ah adalah tercapainya kepuasan pelanggan dengan suatu pelayanan yang diberikan suatu lembaga keuangan tersebut. Jadi, lembaga keuangan syari ah dikatakan bermutu jika telah memenuhi dan memuaskan kebutuhan pelanggan internal dan eksternal. TQM di BTN Syariah Cabang Kota malang masih sama konsep serta penerapannya dengan BTN konvensional. Dengan begitu diharuskan untuk diadakan evaluasi agar BTN Syariah tetap memegang teguh nilai syariahnya. Dari latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk meneliti penerapan TQM pada Bank Tabungan Negara (BTN) syariah cabang kota Malang yang mengacu pada teori kepuasan pelanggan. 5 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Management, (Yogyakarta: Andi, 2003), h. 10

7 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, ditentukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep Total Quality Management (TQM) di BTN Syariah Cabang Kota Malang? 2. Bagaimana penerapan Total Quality Management (TQM) pada pelayanan di BTN Syariah Cabang Kota Malang? C. Batasan Masalah Agar penelitian ini mencapai tujuan yang maksimal, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup penelitian pada penerapan Total Quality Management pada pelayanan di BTN Syariah Cabang Kota Malang. Dengan tujuan penelitian ini lebih spesifik dan sesuai dengan rumusan masalah di atas. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan batasan masalah di atas, maka tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan konsep Total Quality Management (TQM) di BTN syariah Cabang Kota Malang. 2. Untuk mendeskripsikan penerapan Total Quality Management (TQM) pada pelayanan di BTN syariah Cabang Kota Malang. E. Manfaat Penelitian Adapun beberapa manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan tentang hukum perbankan, khususnya perbankan syari ah. 2. Bagi Bank, diharapkan penelitian ini dapat membantu memberikan sumbangan informasi yang lebih jelas megenai Penerapan TQM kepada

8 masyarakat, khususnya kepada umat Islam dan umumnya bagi masyarakat luas sehubungan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan nasabah dalam bertransaksi khususnya menabung melalui bank syari ah. F. Definisi Operasional Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah: a. Penerapan : Suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan tersusun sebelumnya. b. Total Quality Management (TQM) : Sebagai pengelolaan kualitas semua komponen (stakeholder) yang berkepentingan dengan visi dan misi organisasi. TQM bukan bekerja untuk agenda orang lain, walaupun agenda itu dikhususkan untuk pelanggan ( customer ) atau klien. Pada prinsipnya TQM adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, dan lingkungannya.

9 G. Penelitian Terdahulu Penulis menyajikan hasil penelitian terdahulu yang dianggap ada kesamaan atau hubungan dengan tema peneliti yakni: Yang Pertama, skripsi dari Putri Restu Melissa yang diteliti tahun 2009 salah satu mahasiswi jurusan manajemen, Fakultas ekonomi dan manajemen Institut Pertanian Bogor. Yang berjudul Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Giant Hypermarket Botani Square Bogor. 6 Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Analisa data pada penelitian ini menggunakan SEM atau model persamaan struktural. SEM adalah teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara peubah yang kompleks baik recursive maupun non-recursive untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. Sedangkan metode yang di gunakan ialah observasi, kuisioner, dan dokumentasi. Hasil analisis dari penelitian tersebut ialah, 1) Penerapan TQM yang diikuti dengan SDM yang memahami mutu, standar yang baik dan jelas, sarana yang memadai, pengorganisasian yang baik, pelaksanaan audit internal dan diklat akan menghasilkan penerapan TQM yang efektif sehingga meningkatkan produktivitas kerja karyawan. 6 Putri Restu Melissa, Pengaruh Penerapan Total Quality Management Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Giant Hypermarket Botani Square Bogor, (Bogor: Institut Pertanian Bogor, 2009)

10 2) Pelaksanaan TQM di Giant hypermarket memberikan pengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, hal ini ditunjukkan oleh model persamaan struktural PK= 0,95TQM + 0,098. 3) Penerapan TQM diukur dengan peubah SDM, Standar, Sarana, Organisasi, Audit Internal dan Diklat. Organisasi memberikan kontribusi yang besar terhadap penerapan TQM, artinya pengorganisasian yang baik menjadikan penerapan TQM semakin efektif. Produktivitas kerja diukur dengan peubah Kemauan kerja, Kemampuan kerja, Lingkungan kerja dan Hubungan kerja. Kemampuan kerja memberikan kontribusi paling besar terhadap pembentukan produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan semakin besar kemampuan kerja karyawan, maka produktivitasnya semakin meningkat. Yang Kedua, skripsi dari Mohammad Toyyib Wibiksana yang diteliti tahun 2010 salah satu mahasiswa Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Yogyakarta. Yang berjudul Analisis Hubungan Implementasi Total Quality Management dengan Kinerja Manajeral (Studi Pada Bank Syari ah Mandiri cabang Jakarta-Rawamangun). 7 Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan survei. Sedangkan metode pengumpulan data yang di gunakan ialah primer dan sekunder. Hasil analisis ialah uji korelasi menemukan bahwa implementasi Total Quality Management memiliki korelasi positif sedang atau cukup berarti dengan kinerja manajerial, yaitu sebesar 50,9% dengan tingkat signifikansi sebesar 7 Mohammad Toyyib Wibiksana, Analisis Hubungan Implementasi Total Quality Management dengan Kinerja Manajeral Studi Pada Bank Syari ah Mandiri cabang Jakarta-Rawamangun, (Yogyakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010)

11 0,002%. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi Implementasi Total Quality Management di Bank Syari ah Mandiri yang dilakukan oleh management, maka kinerja managerialnya pun semakin meningkat. Faktor pendukung lainnya dalam penerapan Total Quality Management agar dapat meningkatkan kinerja Manajerial adalah kepemimpinan, lama waktu bekerja dari setiap karyawan, jenjang pendidikan dan lain-lain. Ketiga, desertasi dari Sudirman yang diteliti tahun 2012, program doktor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) walisongo. Yang berjudul Implementasi Nilai Total Quality Management dalam Pengelolaan Wakaf Di Dompet Dhuafa dan Pondok Pesantren Tebuireng. 8 Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif sedangkan jenis sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari lapangan. Hasil dari penelitian ini yakni dalam hal fokus kepada pelanggan, dompet dhuafa dan PP tebuireng memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Dari definisi pelanggan yang mereka buat, dompet dhuafa cenderung mengartikan pelanggan sebagai pelanggan eksternal meskipun dalam praktiknya mereka juga memberikan pelatihan yang cukup kepada pelanggan internal. Disisi yang lain, PP Tebuireng menganggap imbang antara pelanggan internal dan eksternal dengan pelayanan khas pesantren. Untuk perbaikan proses, dompet dhuafa dan PP Tebuireng sama-sama melakukan sejumlah kegiatan dan terobosan yang berorientasi kepada perbaikan. Dompet dhuafa dalam hal perbaikan proses 8 Sudirman, Implementasi Nilai Total Quality Management Dalam Pengelolaan Wakaf Di Dompet Dhuafa Dan Pondok Pesantren Tebuireng, (Semarang: Institut Agama Islam Negeri walisongo, 2012)

12 membuat manual mutu. Manual ini disusun dalam rangka mewujudkan standar ISO 9001:2008. Dompet dhuafa mendapatkan sertifikat ISO secara lengkap untuk program, fundrising, da keuangannya di awal 2011. Adapun PP Tebuireng telah melakukan perbaikan proses dengan dibuatnya Surat Budel Damae Keacoran di tahun 1947, hanya tiga bulan setelah hasyim asy ari wafat. Perbaikan berikutnya terjadi dengan dibuat sertifikat wakaf untuk seluruh aset wakaf pesantren yang luasnya sekitar 43,5 ha. Dalam hal keterlibatan total, dompet dhuafa dan PP Tebuireng melibatkan seluruh elemen lembaga, mulai dari pimpinan, karyawan hingga mitra kerja. Dompet dhuafa dan PP Tebuireng melibatkan pimpinan dalam penjaringan wakaf dikalangan pejabat dan pengusaha. Adapun untuk karyawan, keterlibatan total yang mereka tunjukkan adalah dalam bentuk loyalitas kepada lembaga. Untuk menjaga loyalitas karyawan, dompet dhuafa berusaha memberikan kesejahteraan yang layak sedangkan PP Tebuireng tidak harus memberikan kesejahteraan material demi meraih loyalitas karyawan. Dari uraian di atas yang menjelaskan berbagai tujuan dalam penelitian terdahulu, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang Penerapan Total Quality Management (TQM) di BTN syariah Cabang Kota Malang. Peneliti kali ini akan mendeskripsikan bagaimana penerapan TQM pada lembaga keuangan syariah yakni bertempat di BTN Syariah Cabang Kota Malang khususnya TQM pada pelayanannya. Hal yang membedakan dari ketiga penelitian tersebut dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti kali ini ialah, yang pertama, dari segi teori, penelitian kali ini hanya memfokuskan Penerapan Total Quality Management. Sehingga hasil analisis dari penelitian kali ini menyingkronkan kejadian yang terdapat di

13 lapangan yakni BTN Syariah Cabang Kota Malang. Yang kedua, yakni segi metode menelitiannya, kali ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan penelitian yang pertama dan yang kedua yang telah peneliti uraikan diatas menggunakan pendekatan kuantitatif. Dan yang membedakan dengan penelitian yang ketiga yakni pada objek penelitiannya, adapun yang diteliti oleh peneliti yang ketiga ialah TQM dalam pengelolaan wakaf di dompet dhuafa dan PP Tebuireng, sedangkan peneliti meneliti TQM pada pelayanan di BTN syariah Cabang Malang. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa penelitian tentang penerapan TQM pada pelayanan di BTN syariah Cabang Kota Malang belum pernah diteliti sebelumnya khususnya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. H. Sistematika Pembahasan Dalam sistematika pembahasan, peneliti akan sedikit menguraikan tentang gambaran pokok pembahasan yang akan disusun dalam sebuah laporan penelitian secara sistematis. Untuk mempermudah dan memperjelas dalam penelitian ini maka sistematika pembahasan akan dipaparkan dalam 5 bab dengan perincian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, bab ini terdiri dari latar belakang yang menjelaskan tentang alasan peneliti memilih judul skripsi tersebut. Rumusan masalah, yang merupakan inti dari dilaksanakannya penelitian tersebut. Tujuan penelitian yang menyampaikan dampak dari penelitian ini, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika pembahasan.

14 Bab II Tinjauan Pustaka, bab ini berisi tentang kajian teori yaitu konsepkonsep dan teori-teori yang ada relevansinya dengan penerapan TQM (Total Quality Management), kemudian teori-teori tersebut akan digunakan sebagai rujukan dalam analisis data diakhir penelitian. Sebab teori tersebut merupakan bagian komponen penting dalam penelitian. Bab III Metode Penelitian, bab ini berisi pengolahan dan pengorganisasian data penelitian serta membahas data-data penelitian dengan teori yang relevan, yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, metode penentuan subyek, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode pengolahan data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan bab ini merupakan inti dari penelitian karena pada bab ini akan menganalisis data-data baik melalui data primer maupun data sekunder untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. Bab V Kesimpulan dan saran bab ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Singkatnya, kesimpulan merupakan jawaban inti dari rumusan masalah yang peneliti paparkan. Sedangkan saran memuat tentang berbagai hal yang dirasa belum dilakukan dalam penelitian ini.

15