BAB I PENDAHULUAN. Menurut Brigham dalam Borolla (2011) menjelaskan bahwa tujuan berdirinya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut diikuti oleh naiknya harga saham. Peningkatan nilai perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB I PENDAHULUAN. tinggi harga saham maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di. memiliki tujuan dalam mendirikan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar dalam menilai perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan Prapaska

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan terlihat dari harga saham perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder (Brigham. karena pemilik modal memiliki banyak keterbatasan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. pula pemiliknya. Untuk itu nilai perusahaaan bagi investor dan kreditur

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia terus mengalami perkembangan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. melalui peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pemulihan salah satu di bidang industri manufaktur asing. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang didirikan adalah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham, kemudian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan adalah dengan melihat nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. orientation) maupun organisasi yang tidak berorentasi pada laba (non-profit

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan didirikan memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era industri yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk terus tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB l PENDAHULUAN. pemilik perusahaan atau para pemegang saham dan ingin memaksimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar global yang pesat membantu pertumbuhan perekonomian dunia. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan value of the. firm dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dagang yang saling bersaing untuk dapat bertahan dan menjadi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. indonesia. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. institusional serta profitabilitas. Menurut Verawaty dkk, (2015), nilai

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan utama perusahaan yang harus dapat dicapai melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, perusahaan melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan empat rujukan dari penelitian terdahulu, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tinggi kepada para pemengang saham. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan tujuan utama perusahaan yaitu, meningkatkan. kemakmuran para pemegang saham perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pribadi dan menimbulkan cost bagi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tujuan. struktur kepemilikan (Wahyudi, Pawestri, 2006:11).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. investasi di bidang lain, akan tetapi dalam kenyataan mempunyai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. oleh Wibowo dan Rossieta, (2009:31), yang mengacu pada pemenuhan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan manajemen keuangan. Menurut Sartono (2010), kemakmuran kekayaan pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menjadi ketat. Perusahaan-perusahaan yang bergerak baik di

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modalnya kepada perusahaan tersebut. Nilai perusahaan memberikan gambaran

BAB I PENDAHULUAN. kewirausahaan yang memiliki tujuan yang jelas. Terdapat beberapa hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti ini mengambil topik tentang Pengaruh keputusan investasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi karena jika tidak tepat, investor tidak hanya kehilangan return tetapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang semakin baik sekarang ini dapat. menyebabkan timbulnya persaingan bisnis yang ketat pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULAN. Krisis global yang sedang melanda dunia sekarang ini khususnya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi disebabkan karena pihak manajemen sering kali memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. kredibilitas yang dijunjung tinggi, mempunyai kualitas bagus dan harus bisa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdirinya sebuah perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan, memakmurkan pemegang saham dan pemilik perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukan bahwa kinerja suatu perusahaan bagus. Hal tersebut akan memberikan penilaian yang bagus bagi investor. Dengan kinerja perusahaan yang bagus serta tingginya nilai perusahaan investor akan berminat untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Menurut Brigham dalam Borolla (2011) menjelaskan bahwa tujuan berdirinya perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Kerja sama antara stakeholder dan shareholder berpengaruh dalam peningkatan nilai perusahaan. Menurut Niake (2010) keputusan manajemen dapat memaksimalkan nilai perusahaan yang akan mempengaruhi kemakmuran pemegang saham. Namun, pada kenyataanya tujuan manajer sering berbenturan dengan pemegang saham. Tak jarang konflik antara pemegang saham dengan manajer terjadi. Lubis (2014) menyatakan bahwa masalah muncul karena adanya perbedaan kepentingan sehingga muncul konflik antara manajer dengan pemegang saham. Salah satu penyebab adanya agency problem adalah asimetri informasi. Selain itu konflik yang kadang terjadi ketika pemegang saham mempercayakan pengelolaan perusahaan kepada pihak lain. Pemegang saham mengharapkan kinerja perusahaan meningkat sehingga nilai 1

2 perusahaan juga akan meningkat, disisi lain manajer memiliki tujuan yang berbeda dengan tujuan yang diinginkan pemegang saham. Menurut Yohana dan Warnida (2008) kewenangan yang dimiliki manajer terkadang hanya menguntungkan diri sendiri dan mengorbankan kepentingan pemegang saham. Ada beberapa aspek yang dapat digunakan untuk mengukur nilai perusahaan, salah satunya adalah harga saham perusahaan. Harga saham merupakan cerminan penilaian investor terhadap suatu perusahaan. Investor akan melihat prospek serta kinerja perusahaan bagus atau tidak dengan tinggi atau rendahnya nilai perusahaan. Naik turunnya harga saham terjadi karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang terjadi dari dalam perusahaan. Sedangkan faktor eksternal terjadi dari luar perusahaan. Faktor eksternal merupakan faktor yang lebih mempengaruhi harga saham. Dari faktor eksternal ada beberapa hal yang terjadi seperti, aksi korporasi perusahaan, kinerja perusahaan, kebijakan pemerintah, fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing, kondisi makro ekonomi dan sentimen pasar. Aksi korporasi perusahaan dampaknya dapat mempengaruhi harga saham, karena aksi ini berbentuk kebijakan yang diambil jajaran manajemen yang sifatnya fundamental. Kinerja perusahaan mempengaruhi harga saham karena investor menjadikan harga saham sebagai acuan sebagai dasar untuk berinvestasi dan melakukan pengkajian pada perusahaan. Dan yang paling menjadi sorotan adalah tingkat pembayaran dividen tunai, tingkat rasio utang dan tingkat laba perusahaan.

3 Menururt Jusriani (2013) nilai perusahaan adalah harga saham yang beredar di pasar dan untuk memiliki sebuah perusahaan investor harus membayar saham. Dani (2015) menyatakan bahwa PBV (Price to Book Value) adalah cerminan dari nilai perusahaan. Untuk mengukur PBV (Price to Book Value) adalah dengan membandingkan antara harga saham dan nilai buku (book value). Pasar percaya terhadap kinerja dan prospek perusahaan apabila PBV (Price to Book Value) suatu perusahaan tinggi. Dengan demikian, calon investor dapat menjadikan nilai PBV sebagai strategi untuk melakukan investasi. Dalam meningkatkan nilai perusahaan ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu Struktur modal, Kepemilikan institusional dan Kebijakan dividen. Struktur modal adalah perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri. Modal asing adalah hutang jangka panjang atau hutang jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa diperoleh dari laba ditahan ataupun penerbitan saham. Dalam penelitian ini struktur modal diukur dengan menggunakan DER (debt to equity ratio). Menurut Oka (2011) nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah dengan nilai pasar hutang. Dengan demikan, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan. Perusahaan yang mempunyai hutang dianggap memiliki keuntungan yang di dapat juga tinggi. Keuntungan yang tinggi menunjukan nilai perusahaan yang tinggi juga. Akan tetapi, ada suatu keadaan dimana perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan terancam kebangkrutan karena penggunaan hutang yang tinggi sehingga tidak mampu memenuhi kewajibanya yang disebut dengan financial distress. Beberapa hasil

4 penelitian tentang struktur modal telah dilakukan. Hasil dari penelitian Sari dan Sidiq (2013) serta Febrianti (2012) memperoleh hasil bahwa leverage berpengaruh dan signifikan dengan arah positif terhadap nilai perusahaan. Sedangkan hasil yang berbeda ditunjukan oleh Sari (2013) bahwa leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Dewi dan Wirajaya (2013) juga menghasilkan hasil yang berbeda yaitu DER (Debt to Equity Ratio) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Itturiaga dan Criostomo (2010) dengan judul penelitian pengaruh leverage, kebijakan dividen dan kepemilikan terkonsentrasi terhadap nilai perusahaan. Hasil dari penelitian tersebut ada dua pengaruh yang berbeda yaitu leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan yang memiliki pertumbuhan dan leverage berpengaruh positif terhadap perusahaan tanpa kesempatan pertumbuhan. Tidak adanya kesempatan pertumbuhan dan adanya hubungan non-linier antara kepemilikan terkonsentrasi terhadap nilai perusahaan menyebabkan dividen akan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Faktor ke dua yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kepemilikan institusional. Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham institusional yang dimiliki perusahaan dimana lembaga tersebut mengelola dana atas nama orang lain. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi dapat menciptakan pengawasan untuk menghalangi perilaku opputunistic manajer. Adanya kepemilikan institusional dalam perusahaan sangat penting untuk mengawasi dan mengontrol aktivitas manajemen, sehingga dapat meminimalkan tingkat

5 kecurangan yang mungkin akan dilakukan oleh manajemen dalam suatu perusahaan. Menurut Laila (2011) perusahaan membutuhkan sebuah kontrol dari pihak luar yang berperan sebagai monitoring dan melakukan pengawasan yang baik untuk mengarahkan tujuan sebagaimana mestinya. Sehingga dengan adanya kepemilikan institusional dapat bertindak sebagai pihak yang dapat mengawasi manajer untuk tidak melakukan perilaku opportunistik yang dapat merugikan pemegang saham. Hasil dari penelitian Sukirni (2012) menyatakan bahwa variabel kepemilikan institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional, maka pemanfaatan aktiva suatu perusahaan semakin efisien serta dapat mencegah pemborosan dan manipulasi laba yang dilakukan oleh manajemen, sehingga nilai perusahaan dapat meningkat. Dari hasil penelitian Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) menunjukan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.wijaya dan Purnawati (2013) menunjukan bahwa kepemilikan institusiuonal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil yang berbeda ditunjukan oleh penelitian Ismiyanti dan Mamduh (2003) yang menunjukan bahwa kepemilikan saham institusional mempunyai pengaruh positif pada nilai perusahaan. Dalam meningkatkan nilai perusahaan, keputusan manajer juga sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Karena keputusan manajer penting demi melindungi kepentingan pemegang saham serta kemakmuran pemegang saham merupakan tanggungjawab manajemen sebagai pihak yang menjalankan

6 perusahaan. Misalnya keputusan pembagian keuntungan dalam bentuk dividen. Manajer harus mempertimbangkannya untuk jangka panjang perusahaan. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang akan dilakukan oleh perusahaan apakah dividen akan dibagikan atau akan ditahan untuk pengembangan perusahaan. Dividen adalah keuntungan bersih hasil dari penanaman saham pada suatu perusahaan. Susanti (2010) berpendapat bahwa perusahaan yang mampu membagikan dividen dapat mencerminkan nilai perusahaan. Karena semakin tinggi dividen yang dibagikan, semakin tinggi juga nilai perusahaan. Begitu juga sebaliknya, apabila perusahaan membagikan dividen rendah menunjukan nilai perusahaan juga rendah. Bird In The Hand Theory mengemukakan bahwa hubungan nilai perusahaan dengan kebijakan dividen adalah ketika rasio pembayaran dividen tinggi akan memaksimumkan nilai perusahaan. Menurut (Gordon dan Lintner (1956) dalam Elia (2016) menyatakan bahwa penilaian investor terhadap resiko pembayaran dividen tidak sebesar kenaikan nilai modal. Karena itu insvestor lebih menyukai keuntungan dalam bentuk dividen dari pada kenaikan nilai modal. Sugiono (2009) mengungkapkan bahwa dividen merupakan pendapatan perusahaan hasil dari aktivitas investasi yang dibagikan kepada pemegang saham. Sedangkan menurut Sunariah (2010) menyatakan bahwa dividen merupakan hasil keuntungan perusahaan yang dibagikan sebagai penerbit saham tersebut. Susanti (2010) menyatakan bahwa kemampuan perusahaan dalam membagikan dividen dapat mencerminkan nilai perusahaan. Beberpa investor beranggapan bahwa perusahaan yang membagikan dividen tinggi bukanlah sinyal positif. Investor menganggap perusahaan tidak peka

7 dengan peluang investasi di masa mendatang yang dapat meningkatkan keuntungan lebih tinggi. Sehingga hal tersebut menjadi satu kekhawatiran perusahaan. Hasil dari beberapa penelitian mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan. Pada penelitian yang dilakukan Fenandar dan Surya (2012) menunjukan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan hasil penelitian Mardiyanti, dkk. (2012) kebijakan dividen memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Pada penelitian yang dilakukan Gayatri dan Mustanda (2014) dengan judul pengaruh struktur modal, kebijakan dividen dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan memperoleh hasil bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhdap nilai perusahaan. Dan hasil dari penelitian Elia (2016) menunjukan bahwa kebijakan dividen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Wijaya dan Wibawa (2009) menunjukan bahwa keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan deviden berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan arah posistif. Menurut penelitian ini membagikan laba kepada pemegang saham dalam bentuk dividen dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan dalam penelitian Rakhimsyah dan Gunawan (2011) memperoleh hasil bahwa variabel kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Mardiastanto, Raharjo dan Abrar (2016) menunjukkan bahwa tinggi rendahnya dividen yang dibayarkan tidak berhubungan dengan tinggi atau rendahnya nilai perusahaan.

8 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka peneliti tertarik untuk menyusun proposal dengan judul peneltian: Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan Intitusional dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016). Penelitian ini merupakan replikasi ekstensi dari penelitian Wida dan Suartana (2014) dengan judul Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan. Perbedaaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terdapat perubahan variabel bebas yaitu Kepemilikan Manajerial dan penambahan variabel bebas yaitu Struktur Modal dan Kebijakan Dividen. B. BATASAN MASALAH 1. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah listed di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Periode penelitian tahun 2012 2016. 3. Variabel yang digunakan, yaitu struktur modal, kepemilikan institusional dan kebijakan dividen. C. RUMUSAN MASALAH Nilai perusahaan dapat mencerminkan keadaan suatu perusahaan. Perusahaan yang mempunyai kinerja bagus akan terlihat dari nilai perusahaan. Selain itu, harga saham juga dapat mencerminkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan juga dapat dipengaruhi oleh keputusan keuangan. Berdasarkan latar belakang peneltian, peneliti menentukan rumusan masalah yang diambil dari variabel yang bepengaruh terhadap nilai perusahaan sebagai berikut:

9 1. Apakah Struktur Modal berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 2. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 3. Apakah Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Nilai Perushaan? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian mencerminkan hasil yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan. Serta mengkaji untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh Struktur modal, Kepemilikan institusional dan Kebijakan divien terhadap Nilai perusahaan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk menganalisis pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan. 2. Untuk menganalisis pengaruh Kepemilikan Intitusional terhadap Nilai Perusahaan. 3. Untuk menganalisis pengaruh Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan. E. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis Diharapkan dapat memberikan pemikiran dalam memperkaya wawasan tentang Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Kepemilikan Institusional terutama pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan. 2. Secara praktis a. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan tentang Struktur Modal, Kebijakan Dividen, dan Kepemilikan Institusional terhadap nilai perusahaan dan faktro-faktor yang berpengaruh

10 peningkatan nilai perusahaan. Supaya perusahaan dapat lebih bagus dalam mengelola perusahaan dan bersaing dengan perusahaan lain. b. Bagi investor, penelitian ini dapat menjadi pertimbangan pengambilan keputusan untuk melakukan investasi. c. Bagi peneltian selanjutnya, penelitian ini bisa dijadikan referensi dan kajian untuk penelitian sejenis.