PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII SMP N 32 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

The Effect Model Problem Based Learning on Learning Outcomes Biology Class X SMAN 1 Palembayan. ABSTRACT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

ABSTRAK


Hendra Patriot 1, Wince Hendri 2, Azrita 2. Mahasiswa Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Bung Hatta

ABSTRAK

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DENGAN MENGGUNAKAN HANDOUT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E- mail: Abstrack

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN WORD SQUARE

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH GROUP INVESTIGATION (GI) TYPE IN TEACHING BIOLOGY TO STUDENT AT THE CLASS X MAN KOTO SOLOK

PENERAPAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMPN 3 KECAMATAN HARAU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 KOTO XI TARUSAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (STRATA 1) SUSI SUSANTI NIM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

JURNAL. Oleh ERDIAN ANDESTAL NPM:

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENERAPAN QUANTUM TEACHING DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN SUNGAI LASI KABUPATEN SOLOK

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

Robby Apriadi 1), Wince Hendri 2), dan Nawir Muhar 2) Universitas Bung Hatta. Abstract

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRI DAN PROBLEM-BASED LEARNING PADA SISWA KELAS VII SMP N 3 SINGGALANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH METODE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 28 KORONG GADANG KURANJI PADANG.

Jurnal Penelitian Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PERANAP INDRAGIRI HULU-RIAU

PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMAN 03 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS RIAU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NOMINAL GROUP PROCCES TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS VII SMP BUNDA PADANG ARTIKEL

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IA SMAN 5 SOLOK SELATAN

RENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 1 TIUMANG KABUPATEN DHARMASRAYA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARTUN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI PADA KELAS VII MTsN TALAOK KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DALAM BENTUK PROBLEM SOLVING DIAWALI TUGAS MERINGKAS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMA NEGERI 2 PARIAMAN ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

Keywords: method of inquiry, scientific approach, learning biology

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

ABSTRACT

Iksan Gilang Perdana 1), Wince Hendri 2), Gusmaweti 2) ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DISERTAI POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA N 5 SOLOK SELATAN.

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Kata Kunci :Pembelajaran Aktif Group to Group Exchange, kognitif, dan afektif

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Problem Based Learning, Hasil Belajar 1

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DISERTAI (LDS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 30 PADANG

Oleh: Helma Rianti, RRP. Megahati, Evrialiani Rosba Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE GROUP INVESTIGATION(GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

Keywords: Learning Outcomes, Affective, Cognitive and Physicomotor Competency

Resti Suryati, Nurhadi dan Ria Kasmeri. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG GASAN JURNAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG E-JURNAL DELVITA KARLINDA NIM.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK- WRITE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 1 RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO JAMBI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Hendrika Milta Sari, Gustina Indriati, Annika Maizeli

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 14 PADANG.

ABSTRACT. Keyword : Active Learning, The Result of Cognitive, Affective and Psychomotor Learning Domains.

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PARIAMAN ABSTRACT

EFEKTIVITAS MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA DI SMA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSITED INDIVIDUALY

PENGARUH MODUL DISERTAI SPIDER CONCEPT MAP

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN 11 KURAO PAGANG PADANG

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Key words: Influence, model of study, cooperative, type of Two Stay Two Stray, handout

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII DI SMPN 1 GUNUNG TALANG

ARTIKEL PENELITIAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS

Transkripsi:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK Mitra sofina 1), Lisa Deswati 2, ) Gusmaweti 3) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-mail : Mitra.sofina@yahoo.com ABSTRAK This study aims to determine the effect of the application of cooperative learning model make a match and conventional biology on learning outcomes of students in class X SMAN 1 Mirror Beach Solok. Observed learning outcomes are cognitive in view of the results of the test end of the study, while the learning outcomes in the affective and psychomotor domains observed using observation. Sheets this study is an experiment, the population is all class X students of SMAN 1 Mirror Beach Solok. Sampling is done by using purposive sampling, the selection of experimental class and control class was randomly obtained X5 class as the experimental class and the control class class X6. Hypothesis testing is done by t-test, because the data were normally distributed and variances homogeneous. The results showed the average value of biology students using cooperative learning model make a match with an average value of 75,83 and a biology student learning outcomes at the classroom level controls 71,36 with statistical test (α = 0,05) obtained t = 1,88 and = 1,68 means ttable t> t table, the hypothesis H1 is accepted. Affective and psychomotor assessment experimental class affective 85,4 and psychomotor 87,76. was higher than the control class affective 81,02 and psychomotor 81,26. It can be concluded that cooperative learning model make a match effect on learning outcomes biology class X SMAN 1 Mirror Beach. Keywords: models of learning, make a match, the learning outcomes. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat penting dalam usaha untuk mengembangkan dirinya dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Untuk memajukan salah satu negara tidak dapat dilakukan tanpa kemajuan disektor pendidikan. Melalui pendidikan diharapkan akan menghasilkan generasi yang terampil dan mampu memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk pembangunan. Dengan dasar ini pendidikan hendaknya terkelola baik secara kualitas maupun kuantitas. Menurut Branata dalam Idris (1981:9) Pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak

langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis pada tanggal 15 Februari 2013 diperoleh dari guru bidang studi pendidikan biologi di SMAN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Dalam pembelajaran biologi guru sering menerapkan metode ceramah dan diskusi, namun dalam menerapkan diskusi siswa tidak menanggapi dengan serius. Dalam pembelajaran biologi guru sering menerapkan metode ceramah dan diskusi, namun dalam menerapkan diskusi siswa tidak menanggapi dengan serius. Guru biologi juga menjelaskan bahwa nilai ujian biologi UH 1 kelas X masih dibawah nilai KKM (kriteria K etuntasan Minimal) yang ditetapkan yaitu 70. Tabel 1. Jumlah siswa dan nilai ratarata UH 1 SMAN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok Tahun Pelajaran 2012/2013. No Kelas Nilai rata-rata kelas 1 X1 63,50 2 X2 65,27 3 X3 59.29 4 X4 50,35 5 X5 69,58 6 X6 69,10 7 X7 64,30 Sumber :Guru Biologi Kelas X SMAN 1 Pantai Cermin Kab.Solok Guru sebagai salah satu komponen dalam dunia pendidikan berperan serta untuk meningkatkan mutu pendidikan biologi. Seperti dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Melalui penggunaan model pembelajaran yang tepat, diharapkan materi pembelajaran lebih lama melekat dalam ingatan siswa. Kemampuan guru untuk melaksanakan model pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengatasi masalah dalam pembelajaran biologi, pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan mode make a match. Model pembelajaran make a match ( membuat pasangan ) mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran make a match adalah suatu tipe model pembelajaran konsep, model pembelajaran ini mengajak murid mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan konsep melalui suatu permainan kartu pasangan. Lie (20 10: 57) menyatakan bahwa keuntungan dari pembelajaran kooperatif make a match adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Penerapan model ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu merupakan jawaban/soal

sebelum batas waktunya. Siswa yang mendapat pasangannya diberi poin. Menurut Lufri (2010:55) Pembelajaran kooperatif becirikan struktur tugas, tujuan dan penghargaan kooperatif, Dalam penerapan pembelajaran kooperatif dua atau lebih individu bekerja sama, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk mencapai suatu tujuan. Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah diatas adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match (mencari pasangan). Langkahlangkah metode make a match ini adalah Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban, Setiap peserta didik mendapat satu buah kartu, Setiap peserta didik memikirkan jawaban atas soal dari kartu yang dipegang, Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal/jawaban), Setiap peserta didik yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin, Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, Kesimpulan. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe make a match adalah mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan, materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa, mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap, apresiasi, kemampuan (ability), dan keterampilan (Lufri, 2010:11). Bloom dalam Lufri mengelompokkan hasil belajar dalam tiga wilayah (domain) atau dikenal dalam taksonomi Bloom, yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah psikomotor (keterampilan) dan ranah afektif (sikap). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar biologi siswa di kelas X SMAN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok, untuk mengetahui hasil belajar biologi dari segi afektif, psikomotor. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMAN I Pantai Cermin Kabupaten Solok, pada semester kedua tahun pelajaran 2012/2013. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, maka bentuk penelitian yang akan

dilakukan tergolong penelitian eksperimen. Pada penelitian ini, siswa akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok siswa yang akan diberi perangkat perlakuan model make a match, sedangkan kelas kontrol hanya diberikan pembelajaran secara diskusi dan tanya jawab. Rancangan penelitian yang akan digunakan Randomized Control Group Posttest Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok yang terdaftar pada tahun pelajaran 2012/2013. Dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok sampel yaitu siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Untuk menentukan kelompok sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas adalah perlakuan yang diberikan kepada siswa kelompok eksperimen yaitu pembelajaran kooperatif tipe make a match. variabel terikat adalah hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes yang diberikan setelah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe make a match. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang langsung diambil dari tes hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes akhir setelah penelitian berakhir. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Untuk mrngetahui hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung digunakan lembaran observasi yang di isi oleh satu orang observer yaitu guru biologi kelas X SMAN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Lembar observasi meliputi ranah afektif dan ranah psikomotorik yang diberikan kepada kedua kelas sampel sesuai dengan materi pelajaran mengenai Ekosistem. Agar didapat tes yang benar-benar valid, reliabel serta memperhatikan tingkat kesukaran dan daya beda soal, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba tes. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian ini berupa data primer yang didapat dari hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan tes akhir kepada kedua kelompok kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu dilakukan uji coba tes yang berbentuk soal objektif sebanyak 40 butir soal yang diujikan kepada siswa kelas X7 SMAN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Soal uji coba tes dapat dilihat pada lampiran 6. Setelah dilakukan uji coba tes, maka didapatkan soal yang valid sebanyak 25 butir soal yang akan di ujikan untuk

soal tes akhir kepada kedua kelompok kelas sampel, yaitu kelas eksperimen dan Kelas Tuntas Tidak Tuntas kelas kontrol siswa kelas X SMAN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok, dengan Eksperimen 83,3% (20 orang) 16,6 % (4 orang) perincian 24 orang siswa dari kelas eksperimen dan 25 orang siswa dari kelas kontrol. Soal tes akhir dapat dilihat pada Kontrol 64 % (16 orang) 36% (9 orang) lampiran 11. Dari analisis hasil belajar siswa pada kegiatan tes akhir, diperoleh data hasil belajar siswa yang terlihat pada Tabel 10 dibawah ini : Tabel 2. Nilai Rata-rata, Simpangan Baku dan Varians Kedua Kelas Sampel Tabel 3 terlihat bahwa persentase ketuntasan hasil tes akhir siswa untuk kelas eksperimen yang tuntas adalah 20 orang siswa atau 83,3% dari 24 orang siswa, sedangkan kelas kontrol 64% orang siswa atau 64% dari 25 orang siswa. Berarti ketuntasan hasi belajar pada kelas Kelas N X S S 2 eksperimen tercapai dan lebih baik Eksperimen 24 75,83 9,01 81,36 dibandingkan kelas kontrol. Kontrol 25 71,36 67,93 62,93 Untuk menarik kesimpulan tentang hasil Tabel 2 menunjukkan bahwa ratarata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa kelas kontrol yaitu pada kelas belajar biologi siswa dilakukan analisis secara statistik. Sebelum uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap hasil belajar eksperimen 75,83 sedangkan pada kelas kedua kelas sampel. kontrol 71,36. a. Ranah Kognitif 1. Uji Normalitas Tabel 3. Persentase Ketuntasan Hasil Uji normalitas tes akhir pada kedua kelas Tes Akhir Siswa sampel didapatkan harga L 0 dan L t untuk taraf nyata α = 0,05 seperti terlihat pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Kedua Kelas Sampel Kelas N A L 0 L tabel Analisis Keterangan Eksperimen 24 0,05 0,114 0,173 L 0 < L t Normal Kontrol 25 0,05 0,112 0,173 L 0 < L t Normal

Dari Tabel 4 terlihat bahwa L 0 < L tabel, ini menunjukkan bahwa data dari kedua kelas sampel terdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Analisis homogenitas kedua kelas sampel berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan S 1 = 9,01 dan S 2 = 7,93 sehingga diperoleh F hitung sebagai berikut : Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas Sampel Kelas A F hitung F tabel Kesimpulan Eksperimen Kontrol 0,05 0,129 1,98 Homogen Untuk F tabel pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 24 dan dk penyebut = 25 adalah 1,29. Berarti F hitung < F tabel dimana 1,29 < 1,98 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen. 3. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji-t. Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Kelas t hitung t tabel Kesimpulan Eksperimen 1,88 1,68 t hitung > t tabel Kontrol Dari Tabel 6 Analisis data diperoleh t hitung = 1,88 dan t tabel = 1,68 dimana t hitung > t tabel berarti hipotesis diterima, yaitu terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional kelas X SMAN 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok. Dengan demikian disimpulkan bahwa, H 0 ditolak dan H 1 diterima. b. Ranah afektif Hasil penilaian afektif kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini : Tabel 7. Hasil Penilaian (%) Afektif Kedua Kelas Sampel Kelas X Kriteria Eksperi 85,47% Baik men Kontrol 81,02% Baik Dari tabel 7 hasil penilaian afektif kedua kelas sampel, terlihat rata-rata nilai afektif kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 85,47% sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 81,02%. Kriteria hasil penilaian afektif kedua kelas sampel adalah samasama baik. c. Ranah Psikomotorik Hasil penilaian psikomotorik kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini :

Tabel 8. Hasil Penilaian (%) Psikomotorik Kedua Kelas Sampel Kelas X Kriteria Eksperimen 87,76% Baik Kontrol 81,26% Baik Dari tabel 8 diatas terlihat bahwa nilai rata-rata psikomotorik kelas eksperimen adalah 87,76% sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 81,26%. Kriteria hasil penilaian psikomotorik kedua kelas sampel adalah sama-sama baik. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe make a match lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 75,83 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 71,36. Perbedaan ini juga dilihat melalui uji hipotesis yang menggunakan uji t. Dari hasil analisis diperoleh t hitung = 1,88 dan t tabel = 1,68 untuk taraf nyata α = 0,05 Dengan demikian harga t hitung > t tabel. Hal ini berarti hipotesis dalam penelitian ini diterima. Setelah dilakukan uji hipotesis didapatkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe make a match dalam pembelajaran biologi siswa pada materi ekosistem. Tingginya hasil belajar pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini karena pada model make a match ini siswa dapat memupuk kerja sama dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang ada di tangan mereka, proses pembelajaran lebih menarik dan nampak sebagian besar siswa lebih semangat mengikuti proses pembelajaran, dan keaktifan siswa tampak sekali pada saat siswa mencari pasangan kartunya masing-masing. Hal ini terlihat, dengan nilai rata-rata afektif kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol yaitu kelas eksperimen 85,47 dan kelas kontrol 81,02. Begitu juga dengan nilai psikomotorik kelas eksperimen yang lebih tinggi yaitu 87,76 dan kelas kontrol 81,26. Jadi dengan adanya kelebihan yang diuraikan di atas maka akan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dari aspek afektif dan psikomotor. Berdasarkan uraian diatas terlihat bahwa pembelajaran kooperatif tipe make a match berpengaruh positif terhadap hasil belajar biologi siswa. Ini terbukti dengan diperolehnya skor akhir penelitian yang lebih tinggi pada kelas eksperimen.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar biologi siswa SMAN 1 Pantai Cermin kabupaten Solok dengan rata-rata kelas eksperimen 75,83 dan kelas kontrol 71,36. 2. Hasil penilaian afektif pada kelas eksperimen yaitu 85,47 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 81,02 dan hasil psikomotor pada kelas eksperimen yaitu 87,76 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 81,26. DAFTAR PUSTAKA Idris, Z. 1981. Dasar Dasar kependidikan. Jakarta : Angkasa Raya. Lie, A. 2010. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia. Lufri. 2010. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang : Jurusan Biologi FMIPA UNP.