BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam. Keberadaan umat Islam dengan berbagai macam ajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (BMI). BMI ini menjadi pelopor perbankan lainnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dari waktu ke waktu. Hal ini karena, hampir semua sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini setiap Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB IV STRATEGI PROMOSI TASYQURO DALAM MENINGKATKAN NASABAH DAN IMPLIKASI DARI PELAKSANAAN STRATEGI PROMOSI TASYQURO

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah adalah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT). Dimana baitul

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, serta penetapan tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syari ah, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2015, hlm. 1.

BAB V PEMBAHASAN. dibuat semacam interpretasi dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN 66. Aksara, 2001, h.1. 1 Mansur, Ekonomi Islam, Salatiga :STAIN Salatiga Press, 2009, h.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia dari hari ke hari mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Salah satu lembaga moneter ini adalah Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dimana sektor ekonomi menjadi tolok ukur kemakmuran

BAB IV ANALISIS PERAN STRATEGI MAINTENANCE DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS NASABAH BNI SYARIAH SURABAYA DHARMAWANGSA

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan lembaga keuangan sangat berperan dalam ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi, terutama dalam hal. Adanya perkembangan dalam industri perbankan serta terbukanya

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1992 tentang Perkoperasian, PP RI No. 9 Tahun 1995 tentang

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada Hukum Ekonomi Syariah yang ada di Lembaga Keuangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini masyarakat selalu mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. 2 Dari persoalan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. mereka dengan mendapatkan bagi hasil dan juga dengan prinsip tolong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. emosi yang positif, negatif atau netral. Tanggapan emosional ini bertindak

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Produk terhadap Keputusan Menjadi Anggota Penabungdi

ANALISIS STRATEGI PROMOSI KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) SISTEM KONVENSIONAL DAN SYARIAH (Studi Kasus : BTN dan BTN Syariah Kantor Cabang Solo)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Strategi Penghimpunan Dana dalam Upaya Meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pemasaran Produk Simpanan Pelajar di BMT Al Hikmah Cabang Bandungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi dengan meningkatnya perkembangan Lembaga Keuangan Jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

BAB IV ANALISIS SWOT PADA STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN QURBAN DI BMT HARAPAN UMAT PATI CABANG PURI KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis sebagai akibat adanya

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) mempunyai dua suku kata yaitu Baitul

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

BAB III TINJAUAN UMUM PEMASARAN DALAM PENINGKATAN JUMLAH NASABAH TABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan nonbank yang berbentuk koperasi berbasis syariah. BMT

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 berjumlah unit, dan pada tahun 2012 berjumlah saja, melainkan mencakup pula koperasi syariah 1.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ekonomi syariah merupakan ajaran yang mengedepankan nilai - nilai

BAB I PENDAHULUAN. bunga akan lebih mudah diterapkan secara integral (Heri, 2004: 3). Kehadiran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) ditengah-tengah koperasi

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari perkembangan perbankan di negara yang bersangkutan sebab

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

BAB III PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) MANFAAT SURABAYA

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Marketing Mix Product Terhadap Kepuasan Anggota Dalam

Relationship marketing selanjutnya disebut RM berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perbankan syariah sistem pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. orang (Tambunan, 2013). Sedangkan menurut sebuah tulisan di harian

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang cukup mengenai produk tersebut. Komunikasi pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

BAB V PEMBAHASAN. bank syariah dengan bank syariah yang lain. 96 Maka dari itu bank harus

BAB IV ANALISIS TENTANG PEMBERIAN HADIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah agama fitrah (suci), yang sesuai dengan sifat dasar manusia ( human

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

BAB IV PEMBAHASAN MENGENAI SEJAUH MANA PERAN MARKETING DALAM MENARIK SIMPATI NASABAH UNTUK MENABUNG

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank Islam merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan telah berperan besar dalam pengembangan dan. pertumbuhan masyarakat modern.baik kegiatan usaha yang berskala besar

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi yang sangat besar dalam perkembangan bank syari ah, karena sebagian besar penduduknya beragama Islam. Keberadaan umat Islam dengan berbagai macam ajaran keislamannya yang penuh dengan nilai-nilai syari ah membutuhkan sebuah wadah. Lembaga keuangan syari ah merupakan wadah dalam aplikasi bermuamalah yang berdasarkan pada konsep syari ah. Salah satu lembaga keuangan syari ah di Indonesia yaitu koperasi syari ah. Koperasi syari ah didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah. Menurut Undang-Undang Nomor 12 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 1 Lembaga keuangan syari ah seharusnya memiliki lingkungan kerja yang sejalan dengan hukum syari ah. Dalam hal etika, seperti amanah, dan siddiq, harus melandasi setiap karyawan sehingga tercermin integritas seorang muslim yang baik. Disamping itu, karyawan lembaga keuangan syari ah harus bisa menyampaikan bahasa yang sopan dan ramah dalam berkomunikasi pada 1 Burhanuddin, Koperasi Syari ah Dan Pengaturannya Di Indonesia, (Malang : UIN- MALIKI PRESS, 2013), hal.1. 1

2 nasabah, cara berpakaian dan tingkah laku dari para karyawan juga mencerminkan bahwa mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama besar Islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku yang kasar. Lembaga keuangan syari ah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah, dengan cara memberikan pelayanan dan fasilitas yang memadai, baik dari segi kinerja karyawan maupun dari segi produk yang ditawarkan. Lembaga keuangan yang bersifat mikro semakin memahami bahwa pelanggan/anggota adalah asset penting bagi kehidupan lembaga keuangan. Anggota harus tetap dijaga dan dipertahankan agar tidak berpaling ke lembaga keuangan lain. 2 Koperasi syari ah, sebagai sebuah lembaga keuangan mikro yang sedang berkembang, tidak terlepas dari ketatnya persaingan antar lembaga keuangan lain. Koperasi syari ah dalam menanggapi situasi persaingan yang ketat, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menumbuhkan sikap loyal kepada anggota koperasi syari ah. Menumbuhkan sikap loyal merupakan kewajiban yang harus selalu dilakukan oleh koperasi syari ah, karena dengan terpeliharanya loyalitas anggota maka keberadaan koperasi syari ah tetap terjaga. Loyalitas anggota telah menjadi salah satu impian dari setiap perusahaan, karena lembaga keuangan seperti koperasi yang berprinsip syari ah Islam akan sulit berkembang jika ditinggalkan oleh anggotanya. Bagi Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera loyalitas anggota merupakan asset yang penting karena 2 Sumber Buku laporan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Podojoyo Sejahtera Blitar Tahun 2016.

3 jika mencari angota baru, maka biaya yang diperlukan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan biaya yang digunakan untuk mempertahankan anggota lama. Koperasi syari ah dalam memperoleh anggota baru harus mengeluarkan biaya promosi yang besar dan hasilnya pun belum tentu sesuai dengan harapan manajemen. Usaha yang dapat dilakukan oleh koperasi syari ah untuk mempertahankan nasabah yang lama, biaya yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya promosi. Dalam menumbuhkan dan mempertahankan sikap loyal dibutuhkan etika bisnis Islam, sedangkan etika bisnis Islam sendiri adalah tuntunan terhadap aktivitas bisnis yang didasarkan atas nilai-nilai yang terkandung dalam Al- Qur an, yang di dalamnya terdapat nilai luhur dan sifat terpuji (mahmudah). 3 Dalam melakukan aktifitas seseorang harus mempunyai etika yang baik dan benar jika seseorang menerapkan etika yang baik dan benar dalam kegiatan bisnis, maka ia memiliki sifat jujur, amanah dan adil ada padanya. Selain etika bisnis Islam yang diperhatikan oleh Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera, komunikasi pemasaran juga bisa mempengaruhi sikap loyal anggota. Komunikasi Pemasaran (marketing communication) adalah istilah yang menggambarkan bagaimana organisasi, perusahaan atau pemerintah yang mengkomunikasikan pesan-pesan kepada khalayak sasaran mereka. Peran komunikasi pemasaran sangat dibutuhkan untuk menarik konsumen baru, mempertahankan konsumen yang sudah ada serta menjual produk-produk keuangan yang baru. 4 Komunikasi pemasaran merupakan cara untuk 3 Erni R. Ernawan, Business Ethics, ( Bandung : Penerbit Alfabeta, 2011), hal. 24. 4 Hadir Hudiyanto, Lindawati, Ironia Vivie Susanti, Kualitas Layanan, Komunikasi Pemasaran, Dan Persepsi Konsumen, Journal The WINNERS, Vol. 10 No. 1, Maret 2009, hal.

4 menginformasikan, membujuk, dan menguatkan nasabah secara langsung maupun tidak langsung tentang produk atau jasa yang ditawarkan sesuai prinsip syari ah. 5 Sedangkan komunikasi pemasaran Islam adalah interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, aktivitas penyebaran informasi, mempengaruhi konsumen agar bisa menerima dan loyal terhadap produk yang ditawarkan dengan menerapkan nilai-nilai Islam, kejujuran dan keadilan. 6 Komunikasi sangat memiliki peran penting dalam kegiatan pemasaran produk atau jasa. Persaingan memperebutkan ataupun mempertahankan anggota dikalangan lembaga keuangan syari ah menjadi sangat ketat. Setiap lembaga keuangan memiliki taktik dalam menawarkan produk atau jasa. Penguasaan komunikasi pemasaran secara baik akan membuat anggota tabungan mudharabah pada produk Simpanan Harian Rumah Tangga (SIHARUM) dan Simpanan Bakul Pasar (SIBASAR) menjadi loyal terhadap koperasi syari ah. Tabungan mudharabah adalah tabungan penabung memperoleh imbalan berupa pembagian keuntungan (bagi hasil) sesuai dengan yang disepakati. 7 Mudharabah secara teknis adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. 8 Dalam mempertahankan anggota yang loyal 40-48. http://eprints.binus.ac.id/13347/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2017, pukul 05.00 WIB. 5 Cannon, Perreault, & Mccharty, Pemasaran Dasar, (Jakarta : Salemba Empat, 2008), hal. 4. 6 Ikrimatul Wahyu, Komunikasi Pemasaran Islam Dalam Perekrutan Anggota Baru Di Perusahaan Multi Level Marketing K-Link Surabaya, (Surabaya : Skripsi Tidak Diterbitkan, 2016), hal. 24. http://digilib.uinsby.ac.id/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2017 7 Hedy Kuswanto, Pengaruh Tabungan Dan Deposito Mudharabah Terhadap Penyaluran Dana Pada Perbankan Syari ah Di Indonesia, Dosen STIE Darma Putra Semarang, hal.1, http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2017, pukul 05.00 WIB. 8 Zaenudin, Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah, Musyarakah, Dan Murabahah Terhadap Bagi Hasil Tabungan (Studi Pada KSU Taman Surga Jakarta), Jurnal

5 dengan memakai tabungan mudharabah dari pihak penabung tidak diberatkan karena pihak koperasi syari ah memudahkan nasabah dengan sistem jemput bola. Salah satu tujuan koperasi syari ah yaitu memberikan alternaif bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya yang tidak dapat berhubungan langsung dengan lembaga keuangan bank dikarenakan usahanya tergolong mikro dan kecil. Selain tujuan untuk mengembangkan usaha kecil dibangunnya koperasi syari ah juga bertujuan untuk bisa menyadarkan masyarakat menengah kecil tentang arti penting dari menabung. Salah satu dari 44 koperasi syari ah yang ada di Blitar, 9 yang bertujuan sesuai dengan koperasi tersebut adalah Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera yang berdiri tahun 2011. Sudah 6 tahun Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera menjalankan lembaga keuangan yang berprinsip syari ah dan pada tabel di bawah ini jumlah kepercayaan masyarakat sekitar Blitar terhadap Koperasi Syari ah yang tercantum menjadi anggota tetap: Etikonomi Vol. 13 No. 1 April 2014, hal. 72, http://www.onesearch.id/record/ios984.article- 1879 diakses pada tanggal 10 Oktober 2017, pukul 05.00 WIB. 9 Badan Pusat Statistik Tulungagung, Dinas Koperasi dan Sumb Kecil Menengah Kota Blitar, Banyaknya Koperasi Menurut Jenis tahun 2015.

6 Tabel 1.1 Data Jumlah Anggota Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera No ANGGOTA TAHUN 2013 2014 2015 2016 1 Anggota Pendiri 27 Orang 27 Orang 27 Orang 26 Orang 2 Anggota Tetap - 373 Orang 458 Orang 758 Orang 3 Calon Anggota 145 Orang - - - 4 Anggota Kehormatan 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang TOTAL 173 Orang 401 Orang 486 Orang 812 Orang Sumber: Data RAT Tahun 2013-2016 Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Dari tabel diatas data jumlah anggota tetap Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera mengalami peningkatan terus menerus dari tahun 2013 sampai tahun 2016. Pada tabel diatas juga menunjukkan bahwa di tengah banyaknya pilihan lembaga keuangan yang menawarkan jasa, Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar tetap menjadi pilihan bagi anggotanya untuk mempercayakan pengelolaan dananya. Dalam segi etika pegawai di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar sudah menerapkan etika yang baik, dapat dilihat dari cara berpakaian pegawainya yang sesuai syari ah. Dalam mempertahankan loyalitas anggota pihak Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar mempermudah anggota dengan sistem jemput bola, jadi anggota tidak perlu datang langsung ke koperasi tapi pihak lembaga yang akan datang mengambil tabungan anggota. dalam memasarkan produknya lembaga hanya memakai iklan berupa brosur dan personal selling, didalam bagi hasilnya juga kurang ada transparansi dengan anggota dikarenakan pegawainya sering ganti.

7 Loyalitas anggota telah menjadi salah satu impian dari setiap perusahaan, begitu pula bagi koperasi syari ah. Menurut Lupiyoadi, mempertahankan nasabah jauh lebih murah bagi perusahaan, daripada mencari nasabah baru. 10 Loyalitas anggota terhadap suatu Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar dilandasi oleh beberapa faktor tertentu. Maka dalam penelitian ini, faktor-faktor tersebut akan menjadi variabel penelitian. Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi loyalitas anggota Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar diantaranya adalah etika bisnis Islam dan komunikasi pemasaran Islam. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas anggota perlu dilakukan untuk membantu Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar dalam melakukan peningkatan mutu pelayanan terutama kepada anggota yang menggunakan produk tabungan mudharabah. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Etika Bisnis Islam Dan Komunikasi Pemasaran Islam Terhadap Loyalitas Anggota Tabungan Mudharabah Di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar B. Identifikasi Masalah 1. Etika bisnis Islam (X1) : Dalam hal ini peneliti akan melihat tentang etika bisnis Islam yang diterapkan di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar sehingga anggota menjadi loyal terhadap koperasi syari ah tersebut. 10 Siti Yasmien Rochmatul Wasi ah, Pengaruh Customer Relationship Management, Komunikasi Pemasaran, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Pembiayaan (Studi Kasus Pada BMT Pahlawan Tulungagung), (Tulungagung : Skripsi Diterbitkan 2016), hal. 20. http://repo.iain-tulungagung.ac.id/1752/di akses pada tanggal 10 Oktober 2017.

8 2. Komunikasi pemasaran Islam (X2) : Dalam hal ini peneliti akan melihat tentang komunikasi pemasaran Islam yang diterapkan di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar sehingga anggota menjadi loyal terhadap koperasi syari ah tersebut. 3. Loyalitas nasabah (Y) : Dalam hal ini peneliti akan melihat seberapa besar pengaruh etika bisnis Islam dan komunikasi pemasaran Islam terhadap loyalitas anggota di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar. C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah etika bisnis Islam berpengaruh terhadap loyalitas anggota tabungan mudharabah di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar? 2. Apakah komunikasi pemasaran Islam berpengaruh terhadap loyalitas anggota tabungan mudharabah di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar? 3. Apakah etika bisnis Islam dan komunikasi pemasaran Islam secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas anggota tabungan mudharabah di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :

9 1. Untuk menguji etika bisnis Islam berpengaruh terhadap loyalitas anggota tabungan mudharabah di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar. 2. Untuk menguji komunikasi pemasaran Islam berpengaruh terhadap loyalitas anggota tabungan mudharabah di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar. 3. Untuk menguji etika bisnis Islam dan komunikasi pemasaran Islam secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas anggota tabungan mudharabah di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar E. Kegunaan Penelitian Dalam penelitian ini, hasil yang akan dicapai diharapkan akan membawa manfaat yang banyak, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Bagi Teoritis Penelitian ini diharapkan dijadikan sumber pengetahuan, rujukan serta acuan bagi semua pihak yang ingin mendalami ilmu perbankan syari ah. 2. Secara Praktis a. Bagi Koperasi Syari ah Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan masukan kepada pihak koperasi syari ah untuk melakukan peningkatan pengelolaan dan pengembangan variabel yang mempengaruhi loyalitas anggota sehingga pihak koperasi syari ah dapat memperoleh anggota baru sekaligus mempertahankan anggota lama.

10 b. Bagi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan informasi pendahuluan bagi penelitian di masa mendatang yang berkaitan dengan masalah ini. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung tentang pengaruh etika bisnis Islam dan komunikasi pemasaran Islam dalam mempertahankan loyalitas anggota. c. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya yang berkenan dengan masalah yang sama sebagai sarana pijakan untuk melaksanakan penelitian lebih lanjut dengan memperluas penelitian dari sisi yang berbeda. F. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Dalam penelitian ini akan membatasi ruang lingkup obyek penelitian pada Variabel Etika Bisnis Islam (X1), Komunikasi Pemasaran Islam (X2), dan Loyalitas Anggota Tabungan Mudharabah (Y). Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian pada anggota tabungan mudharabah dengan memakai produk Simpanan Harian Rumah Tangga (SI HARUM) dan Simpanan Bakul Pasar (SI BASAR).

11 G. Penegasan Istilah 1. Penegasan Konseptual a. Etika Bisnis Islam Etika bisnis Islam adalah tuntunan terhadap aktivitas bisnis yang didasarkan atas nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur an, yang di dalamnya terdapat nilai luhur dan sifat terpuji (mahmudah) 11. b. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses pemberian, penyampaian, atau pertukaran gagasan, pengetahuan, dan lain-lain yang dapat dilakukan melalui percakapan, tulisan, atau tanda-tanda Pemasaran. 12 Komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai kepada konsumen. 13 Pemasar menggunakan iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan penjualan personal untuk memberikan informasi yang mereka harapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Jadi yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah proses pertukaran informasi yang dilakukan secara persuasive (mempengaruhi) 11 Erni R. Ernawan, Business Ethics..., hal. 24. 12 Listia Natadjaja, Pengaruh Komunikasi Visual Antar Budaya Terhadap Pemasaran Produk Pada Pasar Ekspor Ditinjau Dari Warna Dan Ilustrasi Desain Kemasan, NIRMANA Vol. 4, No. 2, Juli 2002: 158 168, hal.160, http://vufind.uniovi.es/record/oai:doaj.orgarticle diakses pada tanggal 10 Oktober 2017, pukul 05.00 WIB. 13 Mahmud Machfoedz, Komunikasi Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Cakra Ilmu, 2010), hal. 16.

12 sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien pada Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar. c. Tabungan Mudharabah Tabungan mudharabah adalah tabungan dimana penabung memperoleh imbalan berupa pembagian keuntungan (bagi hasil) sesuai dengan yang disepakati. 14 d. Loyalitas Nasabah Loyalitas Nasabah adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku. 15 Nasabah adalah orang yang mempunyai hubungan kerjasama dengan suatu perusahaan atau lembaga. 16 e. Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar Koperasi Syari ah adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin. yang beroperasi sesuai 14 Hedy Kuswanto, Pengaruh Tabungan Dan Deposito Mudharabah Terhadap Penyaluran Dana Pada Perbankan Syari ah Di Indonesia, hal.1. 15 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2015), hal. 129. 16 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka), hal. 609.

13 dengan prinsip-prinsip syari ah Islam yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur an dan Hadist. 17 Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar merupakan lembaga keuangan syari ah yang berada di Blitar tepatnya di Jl. Mastrip 08 Desa Togogan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Koperasi Syari ah menawarkan berbagai produk jasa keuangan yang dapat membantu perekonomian masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah. Jadi yang dimaksud judul skripsi Pengaruh Etika Bisnis Islam dan Komunikasi Pemasaran Islam terhadap Loyalitas Anggota Tabungan Mudharabah di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar adalah penelitian untuk mengetahui daya atau ketertarikan dari etika bisnis Islam dan komunikasi pemasaran Islam di Koperasi Syari ah Podojoyo Srengat Blitar setidaknya sama dengan harapan dan keinginan anggota sehingga menimbulkan kesetiaan dalam jangka panjang serta meningkatkan transaksi simpanan berupa tabungan mudharabah di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar. 2. Secara Operasional a. Etika Bisnis Islam Etika bisnis yang diterapkan pada Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar sudah sesuai dengan etika bisnis Islam karena menggunakan prinsip-prinsip kesatuan, keseimbangan/kesejajaran, kehendak bebas, dan tanggung jawab. b. Komunikasi 17 Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syari ah, (Jakarta : PT Gramedia Building, 2008), hal. 242.

14 Komunikasi yang diterapkan di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar tidak ada yang melanggar nilai-nilai syari ah. Dalam berkomunikasi dengan anggotanya pihak lembaga sudah menerapkan nilai kebenaran dan kejujuran dalam mempengaruhi anggota dengan memberikan informasi mengenai produk yang dibutuhkan untuk mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. f. Tabungan Mudharabah Tabungan Mudharabah di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar sudah sesuai syari ah. Pihak penabung memperoleh imbalan berupa pembagian keuntungan (bagi hasil) sesuai kesepakatan dengan lembaga keuangan. c. Loyalitas Nasabah Loyalitas Nasabah di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar sudah cukup baik. Pelanggan setia kepada lembaga keuangan untuk tetap memakai produk yang ada di lembaga tersebut. Karena, penelitian saya dilembaga koperasi sehingga istilah nasabah tidak dipakai tetapi memakai istilah anggota. d. Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar merupakan salah satu lembaga keuangan yang memakai prinsip syari ah dalam kegiatan bisnisnya. Produk yang ditawarkan oleh di Koperasi Syari ah Podo Joyo Sejahtera Srengat Blitar sudah sesuai syari ah, seperti tabungan mudharabah yang memakai prinsip bagi hasil.

15 H. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan skripsi ini, maka peneliti membuat sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I pendahuluan terdiri dari : latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan skripsi. Dalam bab ini diawali dengan menjelaskan alasan mengapa judul dalam penelitian ini perlu diteliti oleh peneliti. Bab II landasan teori terdiri dari : teori tentang Etika Bisnis Islam, teori tentang Komunikasi Pemasaran Islam, dan teori tentang loyalitas anggota tabungan mudharabah, grand theory, kajian penelitian terdahulu, kerangka konseptual, hipotesis penelitian. Dalam bab ini dijelaskan teori yang memperkuat penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Bab III metode penelitian terdiri dari : pendekatan dan jenis penelitian, populasi, sampling, dan sampel penelitian, sumber data, variabel, dan skala pengukuran, teknik pengumpulan data dan instrument penelitian, dan teknik analisis data. Dalam bab ini dijelaskan metode yang akan digunakan peneliti dalam mengerjakan skripsi ini. Bab IV hasil penelitian terdiri dari : paparan data, dan temuan penelitian. Dalam bab ini dijelaskan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti. Bab V pembahasan, berisi tentang pembahasan temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan pada hasil penelitian. Dalam bab ini dijelaskan kesimpulan yang dapat ditarik dari hipotesa dan hasil analisis oleh peneliti.

16 Bab VI penutup terdiri dari : kesimpulan dan, saran. Dalam bab ini dijelaskan kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian dan saran yang disampaikan penulis untuk masyarakat banyak.