KUMPULAN MATERI-MATERI TENTANG SMK Oleh Setiyo Agustiono 1. MASIH BANYAK YANG BELUM MELIHAT PENTINGNYA REVITALISASI SMK DALAM PENINGKATAN SEKTOR EKONOMI. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan yang menghubungkan, menjodohkan, antara sekolah dan Industri (pendidikan sistem ganda/dual system) dengan memberikan pelajaran di sekolah dan melatih siswa di Industri dengan waktu yang cukup agar memiliki kebiasaan bekerja (kompetensi) untuk dapat memasuki dan berkembang pada Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), sehingga dapat dipergunakan untuk meningkatkan serapan tenaga kerja. Untuk memahami pendapat di atas, pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016, yang menegaskan perlunya revitalisasi SMK untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya saing bangsa. Inpres tersebut menugaskan semua kementerian, gubernur untuk bekerja secara terintegrasi untuk membuat peta jalan pengembangan SMK; menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan DUDI melalui pelaksanaan pendidikan sistem ganda (dual system) supaya lulusan SMK mempunyai kompetensi dan produktivitas sesuai keinginan pengguna lulusan SMK (DUDI). Saat ini yang ada hanya pergerakan pada masing-masing kementrian(tidak terintegrasi) dan belum ada pemetaan jalan pengembangan SMK yang dikaitkan dengan potensi daerah dan kebutuhan investasi, atau menciptakan format suppy tenaga kerja lulusan SMK yang berdaya saing tinggi dengan kompetensi bertindak sesuai teknologi saat ini. Semua tahu bahwa tujuan pendidikan kejuruan (SMK) sangat berhubungan dengan mempersiapkan seseorang untuk bekerja dan dengan kompetensi yang dibutuhkan DUDI, tetapi pola SMK saat ini masih jauh dari tujuan itu. Dapat dikatakan pendidikan kejuruan (SMK) adalah bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan persyaratan lapangan kerja DUDI dan mampu mengembangkan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, berarti bahwa SMK harus dapat bermitra dengan DUDI dan siswa SMK yang berlatih di DUDI bukan hanya prakerin 3 bulan dengan kurikulum yang belum sinkron pada DUDI (ini yang terjadi). Kondisi saat ini SMK masih berjalan ditempat dari sudut pandang Inpres no.9 tahun 2016, karena masih banyak tidak melihat bahwa: (a) Jika SMK-DUDI berkembang dengan baik, lulusan SMK akan mempunyai kemampuan dalam rangka memenuhi kebutuhan/kesempatan kerja yang sedang dan akan berkembang pada daerah tersebut. (b) Lulusan SMK merupakan tenaga terdidik, terlatih, dan terampil serta menunjang daya saing SDM dalam era persaingan global saat ini. (c) Lulusan SMK mampu mengikuti menyesuaikan dengan perubahan teknologi, atau peningkatan teknologi di daerah-daerah yang menunjang pengembangan ekonomi daerah. (d) Lulusan SMK juga berdampak sebagai pendukung pertumbuhan industri Menengah dan Kecil di daerah. (e) Lulusan SMK akan mengurangi angka pengangguran dan kriminalitas. (f)
Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara melalui kemampuan Investasi yang tertunjang dari fasilitas penyediaan SDM kompeten. Jika kita terlambat membenahi SMK berarti setiap tahun akan menambah peningkatan pengangguran karena lulusan SMK tidak mempunyai kompetensi dan tidak ada serapan tenaga kerja dari DUDI 2. PERLU PERHATIAN UNTUK MERUBAH PERSEPSI SMK SEBAGAI PILIHAN KEDUA Opini di masyarakat dan orang tua sangat berkepentingan dalam penentuan sekolah lanjutan putra-putrinya. Sesungguhnya banyak orang tua yang memahami akan pentingnya pendidikan lanjutan kejuruan setelah SMP bagi putra-putrinya, terutama pada orang tua yang mempunyai tingkat sosial ekonomi menengah atau rendah mengharapkan putra-putrinya masuk ke SMK agar dapat langsung bekerja. Tetapi yang terjadi adalah SMK merupakan pilihan kedua setelah SMU, kita bisa memperhatikan opini yang terjadi di masyarakat bahwa lulusan SMK banyak yang tidak siap bekerja karena tidak ada kompetensi bertindak dalam bekerja atau lulusan SMU dan SMK yang diterima untuk bekerja lebih banyak lulusan SMU. Persepsi yang berkembang atau anggapan dalam masyarakat bahwa SMK lebih rendah jika dibandingkan dengan SMU, karena tidak ada perbedaan yang mendasar antara SMK dan SMU. Seharusnya SMK adalah salah satu institusi yang dituntut untuk mampu menghasilkan tenaga trampil yang terdidik atau lulusan yang sebagaimanan diharapkan oleh dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Untuk merubah persepsi ini perlu perhatian dan kerja keras kita semua karena SMU dan SMK seharusnya ada perbedaan pada yang signifikan terkait kompetensi dan kesiapan kerja. Jalan keluar dari persepsi masyarakat tersebut adalah SMK harus melakukan pendidikan sistem ganda (dual system) yang melibatkan DUDI, sehingga lulusan SMK mempunyai kompetensi bertindak dan langsung terserap DUDI. Jika setiap SMK bisa; membentuk Kelompok mitra (pokmi) SMK-DUDI, praktek kerja industri nya sesuai dengan sinkronisasi kurikulum dan standar DUDI, dan jangka waktu praktek kerja di DUDI cukup waktu untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, serta di DUDI ada pelatih yang terstandard untuk melatih siswa SMK, maka lulusan SMK akan lebih kompeten dan siap bekerja. Mari bersama dapat membuat SMK Bisa menjadi nyata. 3. KEPEDULIAN DUDI MERUPAKAN PENGEMBANGAN DAYA SAING SISWA SMK Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada dasarnya diselenggarakan untuk menghasilkan siswa yang mempunyai kompetensi dan siap kerja dengan level menengah untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional serta dapat meningkatkan daya saing SDM Indonesia. Kondisi SMK dengan keterbatasan pemerintah dalam pengadaan sarana prasarana dan pembiayaan pendidikan, serta peningkatan kompetensi untuk
siap kerja menyebabkan diperlukan kepedulian dan dukungan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Era global persaingan SDM yang ketat atas kompetensinya maka kepedulian DUDI terhadap SMK menjadi semakin penting, terutama DUDI yang bidang kerjanya membutuhkan keterkaitan langsung dengan SMK. Dunia usaha dan industri memiliki peran dalam membantu pelaksanaan praktik kerja industri/magang guru dan/atau siswa SMK dalam mencapai kompetensi yang memberikan efek positif bagi DUDI terhadap perekrutmen tenaga kerja baru, dimana DUDI memilih pegawai baru dari siswa SMK sesuai kompetensi yang dibutuhkan. Mengapa DUDI harus peduli? ditinjau dari segi persaingan dunia usaha dan industri, kebutuhan peningkatan teknologi dan mutu produksi sangat terkait dengan SDM dan merupakan masalah yang perlu untuk segera diselesaikan dengan cara menjalin interaksi dengan SMK. Kepedulian DUDI menjawab salah satu kebutuhan industri terkait sumber daya manusia yang terdidik, handal, yang mampu menjawab segala tantangan. Kebutuhan di atas membutuhkan berbagai kesiapan dan kemampuan untuk menghadapi. Salah satu cara yang efektif adalah dengan menjalin kerjasama SMK. Bentuk kerjasama antara DUDI dengan SMK secara timbal balik dapat dijabarkan kelompok mitra (pokmi) SMK-DUDI dalam lingkup MOU yang didalamnya berisi pengembangan kurikulum, pengembangan kompetensi siswa serta rekrutmen tenaga kerja. Kepedulian DUDI terhadap SMK diwujudkan dalam kegiatan rutin yang dilakukan Pokmi SMK-DUDI, tidak hanya pelaksanaan prakerin tetapi kegiatan penunjang lainnya antara lain: pembuatan program, penyusunan kurikulum bersama, perencanaan waktu dan jenis kegiatan, pembelajaran siswa, melakukan bimbingan selama praktik dasar maupun praktik industri, melaksanakan penilaian dan uji kompetensi, uji profesi dan sertifikasi. Kepedulian Dunia usaha/industri itu adalah keikutsertakan secara aktif dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan sistem ganda, kerjasama antara SMK dan DUDI pada dasarnya memuat: (1) tujuan pelaksanaan sistem ganda; (2) program pendidikan sistem ganda, meliputi kegiatan pendidikan dan pelatihan yang akan dilaksanakan di sekolah dan di industri, serta model penyelenggaraannya; (3) jumlah peserta yang mengikuti pendidikan sistem ganda; (4) tanggung jawab masing-masing pihak penyelenggaraan pendidikan sistem ganda; (5) pelayanan pihak industri kepada peserta pendidikan sistem ganda; (6) administrasi penyelenggaraan pendidikan sistem ganda; dan (7) halhal lain yang dianggap perlu. Dengan penjelasan diatas berarti kepedulian DUDI terhadap SMK akan menjadikan siswa-siswa memiliki kompetensi bertindak yang menjadi dasar meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan DUDI dan sudah pasti daya saing SDM Indonesia akan meningkat.