BAB I PENDAHULUAN. cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi perkembangan anak. Menurut Gagner dalam Multiple

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam perkembangannya,

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan pada anak pun harus disusun secara bertingkat, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kognitif saja tetapi juga tidak mengesampingkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Tertunda atau

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang sangat penting bagi sumber daya manusia yang berkualitas. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. berlaku untuk semua, mulai usia dini sampai jenjang perguruan tinggi. Usia

BAB I PENDAHULUAN. dalam bagian tujuh, pasal 28 ayat 1 6, di mana pendidikan anak usia dini diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah seorang laki-laki ataupun perempuan yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak

BAB I PENDAHULUAN. (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bahasan yang menarik dalam dunia pendidikan. Karena Sistem

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah Taman Kanak-Kanak (TK). Undang-undang tentang. sistem Pendidikan Nasional Pasal 28 Ayat (3) menyebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani agar anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan interpersonal sangat dibutuhkan oleh setiap individu

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. diterima dari lingkungan. Rasa ingin tahunya yang sangat tiggi akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai salah satu syarat tujuan pembangunan. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan suatu periode pada saat individu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi. yang di selenggarakan di lingkungan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam perwujudan diri individu terutama bagi pembangunan bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. potensi baik psikis maupun fisik yang meliputi moral dan nilai agama, sosial,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia pra sekolah. Masa anak usia dini itu dapat disebut sebagai masa peka

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan pra-sekolah, tugas utama taman

BAB I PENDAHULUAN. kecepatan perkembangan otak anak selama hidupnya artinya Golden Age. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya (Suyanto, 2003:6).

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini tumbuh subur di masyarakat, baik dalam bentuk formal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak pra sekolah adalah anak yang berumur bulan, pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini adalah pendidikan yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sederajat) dan jalur pendidikan informal yang berbentuk pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Taman Kanak kanak merupakan satu bentuk pendidikan formal pada anak usia dini. Pada usia tersebut anak mengalami masa peka untuk menerima suatu rangsang atau stimulus. Oleh karena itu seharusnya cara belajar anak dibuat yang menyenangkan. Di usia 5 6 tahun anak berada dalam proses perkembangan yang unik karena proses perkembangannya terjadi bersamaan dengan masa peka. Pada masa ini merupakan masa yang paling tepat untuk menggali segala potensi kecerdasan anak sebanyak banyaknya. Di masa peka ini kecepatan pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari keseluruhan perkembangan otak anak selama hidupnya dan akan terjadi sekali dalam hidup mereka. Mengajarkan angka dan logika pada anak usia dini tentu bukanlah pekerjaan mudah. Sangat sulit bahkan bukan hanya bagi orang tua di rumah, tetapi bahkan bagi para guru sekolah sekolah PAUD yang sehari hari memang intens mendidik anak-anak setingkat PAUD. Pada hal, semua kita tahu bahwa kemampuan berhitung dengan angka dan menggunakan logika dengan baik atas setiap hal merupakan tolak ukur keceradasan IQ setiap orang termasuk anak anak. Maka tentu saja anak anak harus sejak dini dikenalkan pada angka angka dan analisa logika. Usia dini atau pra sekolah 1

2 merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak anak. Upaya pengembangan kemampuan berhitung dapat dilakukan dengan berbagai cara termasuk permainan berhitung. Apabila diberikan sejak usia dini, maka permainan matematika akan mampu merangsang serta meningkatkan kemampuan anak dalam memahami fenomena alam atau perubahan lingkungan di sekitarnya. Permainan berhitung di TK tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga kesiapan mental sosial dan emosional, karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan. Permainan berhitung merupakan bagian matematika, diperlukan untuk menumbuhkembangkan keterampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar. Di Taman Kanak Kanak 01 Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, hasil belajar siswa terhadap kemampuan berhitung masih rendah. Hanya % yang mengalami. Hal ini disebabkan karena guru belum mampu memberikan suatu permainan atau tehnik yang mampu menarik perhatian anak dan menumbuhkan keaktifan anak dalam berhitung. Oleh karenanya, anak merasa tidak nyaman, nampak tertekan bahkan ketakutan saat pembelajaran berhitung sedang berlangsung. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas maka guru harus mampu menggunakan metode pembelajaran yang dapat menarik minat anak dan

3 mampu menumbuhkan keaktifan anak dalam belajar berhitung. Salah satu metode pembelajaran yang dapat dipergunakan oleh guru adalah permainan angka. Dengan mempergunakan permainan angka diharapkan proses pembelajaran berhitung dapat menarik minat anak sehingga kemampuan berhitung anak akan meningkat. Berkaitan dengan masalah tersebut di atas maka penulis akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Upaya Mengembangkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Angka Pada kelompok B di TK 01 Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. B. Pembatasan Masalah Agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Kemampuan berhitung anak dibatasi dalam penambahan, pengurangan dan perbandingan banyak dan sedikit bilangan 1 20. 2. Permainan angka dalam penelitian ini dibatasi pada permainan pohon hitung. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu Apakah Permainan Angka

4 dapat mengembangkan kemampun berhitung pada kelompok B di TK 01 Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berhitung anak kelompok B TK 01 Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar tahun 2012/2013. 2. Tujuan Khusus Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dasar dasar pembelajaran berhitung anak kelompok B TK 01 Kalisoro Kecamatan Tawangmnagu Kabupaten Karanganyar tahun 2012 melalui permainan angka. E. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini terdiri dari manfaat penelitian teoritis maupun secara praktis, adapun manfaat secara teoritis terkait dengan pengembangan ilmu, sedangkan manfaat secara praktis berkaitan dengan pihak-pihak pengguna hasil penelitian. Manfaat secara teoritis dalam penelitian ini antara lain : 1. Manfaat Teoritis

5 a Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang bagaimana melalui permainan dengan angka dapat mengembangkan kemampuan berhitung siswa. b Menambah pengetahuan pemikiran bagi pengembangan kurikulum yang terus berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat di masa yang akan datang. c Sebagai bahan pijakan dan referensi pada penelitian penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan peningkatan penguasaan kemampuan berhitung pada anak usia dini serta manjadi bahan kaijian lebih lanjut. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagi berikut : a Bagi guru Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang cara mengembangkan kemampuan berhitung pada anak Taman Kanak - Kanak melalui permainan angka, serta dapat sebagai bahan refleksi dan alternatif akan pentingnya kemampuan berhitung pada anak TK 01 Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar melalui permainan angka. b Bagi sekolah Dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil kebijakan dalam upaya mengembangkan kemampuan berhitung dengan melalui permainan angka.

6 c Bagi anak Anak didik sebagai subjek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung dan dapat mengembangkan kemampuan berhitung melalui permaian angka. d Bagi orang tua Sebagai bahan untuk mengetahui sejauh mana pengembangan pengajaran berhitung melalui permainan angka.