BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2016

PROVINSI JAWA BARAT WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 148 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 71

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 150 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 30

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KARO PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNANUNTUK KEPENTINGAN UMUM SKALA KECIL

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 40 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 147 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 33 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 129 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 19 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 084 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR.22 TAHUN 2013

PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA NOMOR 194 TAHUN 2014

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 41 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM SARANA SANITASI BERBASIS SEKOLAH

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGAWASAN PAJAK DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINS! JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1UO TAHUN 2016 TENT ANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 66 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 69 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PROPINSI JAWA BARAT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 024 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM DI DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 148 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 108 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 88 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2005 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 152 TAHUN 2016

RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA. No.1665, 2016 KEMEN-ESDM. Percepatan PIK. Penyelesaian Teknis. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1993 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM SKALA KECIL PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa Petunjuk Teknis Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Skala Kecil Pemerintah Kabupaten Tangerang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 29 Tahun 2012 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 142 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Tangerang Nomor 29 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Skala Kecil Pemerintah Kabupaten Tangerang; b. bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, yang mengakibatkan perubahan Nomenklatur pada Badan/Dinas/Bagian/Kantor, maka Peraturan Bupati Tangerang Nomor 29 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Skala Kecil Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 142 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Tangerang Nomor 29 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Skala Kecil Pemerintah Kabupaten Tangerang, perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Skala Kecil Pemerintah Kabupaten Tangerang; Mengingat...

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Djawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5280) ; 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6743) ; 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4157) ; 9. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015; 10. Peraturan... -2-

-3-10. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2016 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1116); 11. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 102 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perumahan, Permukiman Dan Pemakaman Kabupaten Tangerang; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM SKALA KECIL PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Tangerang. 4. Dinas adalah Dinas yang membidangi pertanahan. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas yang membidangi Pertanahan. 6. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Tangerang. 7. Pemohon adalah PD atau instansi yang mengajukan permohonan pengadaan tanah. 8. Instansi adalah lembaga negara, kementerian dan lembaga Pemerintah Nonkementerian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan badan hukum milik negara/badan usaha milik negara yang mendapat penugasan khusus Pemerintah. 9. Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak. 10. Obyek...

-4-10. Obyek Pengadaan tanah adalah tanah, ruang atas dan bawah tanah, bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah atau lainnya yang dapat dinilai. 11. Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara dan masyarakat yang harus diwujudkan oleh Pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, 12. Pihak yang berhak adalah pihak yang menguasai atau memiliki obyek pengadaan tanah. 13. Hak Atas Tanah adalah hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan hak lain yang ditetapkan dengan Undang-Undang. 14. Ganti Kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada Pihak yang berhak dalam proses Pengadaan Tanah. 15. Pelepasan Hak Atas Tanah adalah kegiatan pemutusan hubungan hukum dari pihak yang berhak kepada Pemerintah Daerah. 16. Penilai Pertanahan adalah orang perseorangan yang melakukan penilaian secara independen dan profesional yang telah mendapat izin praktik penilaian dan Menteri Keuangan dan telah mendapat lisensi dari Badan Pertanahan Nasional untuk menghitung nilai/harga obyek pengadaan tanah. 17. Tim Survey adalah Tim yang terdiri dari unsur-unsur PD/Instansi terkait yang bertugas untuk melakukan survey dan ditetapkan melalui Keputusan Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang. 18. Tim Kerja Pegawai Negeri Sipil adalah Tim yang terdiri dari unsur-unsur PD/Instansi terkait yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan berkas administrasi dan dokumen-dokumen terkait dengan kepemilikan tanah. BAB II PENGADAAN TANAH SKALA KECIL Pasal 2 (1) Pemerintah Daerah dapat menyelenggarakan langsung pengadaan tanah untuk kepentingan umum skala kecil yang luasnya tidak lebih dari 5 (lima) hektar. (2) Pengadaan...

-5- (2) Pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan cara jual beli atau cara lain yang disepakti kedua belah pihak. (3) Pengadaan tanah untuk kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak memerlukan Penetapan Lokasi. Pasal 3 Pengadaan Tanah skala kecil bagi pembangunan kepentingan umum di daerah diselenggarakan melalui tahapan: a. perencanaan; b. persiapan; c. pelaksanaan;dan d. pelepasan hak. Pasal 4 (1) Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilakukan sesuai dengan status tanah yang akan dilepaskan atau diserahkan kepada Pemerintah Daerah. (2) Pengadaan Tanah sebagaiman dimaksud pada ayat (1), terlebih dahulu dilakukan kelayakan lokasi oleh Tim Survey. (3) Kelayakan lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan berdasarkan kreteria: a. kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dapat dilaksanakan bagi pembangunan untuk kepentingan umum; b. kesesuaian dengan Rencana Pembangunan Daerah; dan c. untuk pengadaan tanah yang bersifat perluasan harus berdampingan dengan lokasi tanah yang sudah ada sebelumnya. (4) Pengadaan Tanah yang bersifat perluasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c, terlebih dahulu dilakukan penilaian oleh Tim Survey. BAB III PERENCANAAN PENGADAAN TANAH Pasal 5 (1) Pengadaan Tanah di Daerah berdasarkan pada perencanaan Pengadaan Tanah dan proses pelaksanaanya dilakukan oleh Dinas. (2) Perencanaan...

-6- (2) Perencanaan pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan cara: a. PD/Instansi yang akan melakukan Pengadaan Tanah terlebih dahulu mengajukan Surat Permohonan kepada Bupati melalui Dinas. b. Pengadaan Tanah yang tidak melalui permohonan, harus dilengkapi dengan rekomendasi dari PD terkait. BAB IV PERSIAPAN PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH Pasal 6 (1) Persiapan Pelaksanaan Pengadaan Tanah diselenggarakan melalui tahapan: a. pembentukan dan pelaksanaan Tim Survey; b. pembentukan Penilai Pertanahan dan melakukan penilaian harga tanah; c. melaksanakan sosialisasi kepada Pemilik Tanah; dan d. pengumpulan data/dokumen. (2) Dinas mengkoordinasikan pelaksanaan survey pengadaan dan Penilai Pertanahan. (3) Survey pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan terhadap lokasi tanah yang diusulkan oleh pemohon. (4) Survey pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditujukan untuk: a. memberikan masukan terhadap penentuan lokasi tanah yang akan dilakukan pengadaan tanah; b. mengetahui kesesuaian rencana pemanfaatan ruang dengan Rencana Tata Ruang Wilayah; c. mengetahui kesesuaian dengan Rencana Pembangunan Daerah; d. mengetahui validitas pemilik dan kepemilikan tanah, perkiraan luas yang dibutuhkan; e. memperoleh informasi status tanah; dan f. membuat hasil kesimpulan dalam bentuk Berita Acara. (5) Dalam hal survey pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b, tidak menemukan kesimpulan dalam Berita Acara, maka diperlukan Surat Keterangan dari Dinas Tata Ruang dan Bangunan. (6) Dalam hal survey pengadaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c, tidak menemukan kesimpulan dalam Berita Acara, maka diperlukan Surat Keterangan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Pasal 7...

-7- Pasal 7 (1) Dinas dan Tim Survey melakukan sosialisasi setelah melaksanakan kelayakan sosialisasi. (2) Sosialisasi dilakukan kepada pemilik tanah atau yang diberi kuasa dengan melibatkan Camat/Lurah/Kepala Desa/PD terkait. (3) Sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan cara : a. Penyampaian informasi kepada pemilik tanah atau yang diberi kuasa tentang rencana penggunaan tanah dan pelepasan hak atas tanah; dan b. hal lain yang berhubungan dengan hak dan kewajiban antara pemilik tanah dan pemohon pengadaan tanah. BAB V PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH Pasal 8 (1) Pelaksanaan pengadaan tanah diselenggarakan melalui tahapan: a. sosialisasi dan musyawarah kepada pemilik lahan; b. pengukuran; c. pelepasan hal atas tanah; dan d. pemberian ganti kerugian. (2) Pelaksanaan pengadaan tanah dilakukan setelah ada hasil perencanaan dan hasil persiapan. (3) Pelaksanaan pengadaan tanah dilakukan melalui musyawarah kepada pemilik tanah atau yang dikuasakan untuk mendapatkan kesepakatan harga tanah serta proses peralihan hak atas tanah. (4) Kriteria nilai tanah atau harga tanah dalam proses peralihan hak atas ditentukan oleh Penilai Pertanahan dan menjadi dasar musyawarah. (5) Penilaian nilai tanah atau harga tanah, meliputi: a. obyek tanah; b. ruang atas tanah dan bawah tanah; c. bangunan; d. tanaman; e. benda yang berkaitan dengan tanah; dan f. nilai lain yang dapat dinilai. (6) Proses...

-8- (6) Proses peralihan hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (3), melalui dengan cara jual beli atau cara lain yang disepakati kedua belah pihak. Pasal 9 (1) Musyawarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3), dilakukan ditempat yang ditentukan oleh Dinas dan/ atau PD/Instansi Pemohon. (2) Kesepakatan harga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3), dicapai dengan memperhatikan: a. harga penilaian tanah dari penilai pertanahan; b. nilai pengadaan tanah yang terakomodir pada dokumen pelaksanaan anggaran; dan c. permintaan pemilik tanah atau yang dikuasakan. (3) Musyawarah dilakukan dengan melibatkan Camat/Lurah/Kepala Desa/PD terkait. (4) Apabila Musyawarah harga tanah mencapai kesepakatan, maka dibuat Berita Acara yang ditandatangani oleh pemilik tanah atau yang dikuasakan. Pasal 10 Apabila telah dilakukan musyawarah tidak mencapai kesepakatan dikarenakan permintaan pemilik tanah lebih tinggi dari harga penilaian dari Penilai Pertanahan, Dinas berkoordinasi dengan pemohon/pd terkait dapat: a. menentukan lokasi lain berdasarkan tahapan Pengadaan Tanah; dan b. memutuskan untuk tidak melaksanakan kegiatan. Pasal 11 (1) Dalam hal musyawarah telah tercapai kesepakatan, Pemerintah Daerah melakukan pengukuran tanah terhadap lokasi pengadan tanah. (2) Pengukuran tanah dilakukan oleh juru ukur dari Dinas Tata Ruang dan Bangunan serta didampingi oleh Dinas. (3) Pengukuran tanah disaksikan oleh pihak Kecamatan, Kelurahan/Desa, dan pemilik tanah. (4) Pengukuran tanah dilakukan untuk : a. mengetahui luas tanah dan batas-batas tanah yang ditetapkan dengan pemasangan patok/batas permanen; dan b. mengetahui kesesuaian kebutuhan tanah dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran. (5) Hasil pengukuran tanah berupa luas tanah dan tersedianya gambar ukur/gambar lokasi tanah sebagai salah satu dasar pembayaran kerugian. Pasal 12...

-9- Pasal 12 (1) Pemerintah Daerah memberikan ganti kerugian kepada pihak yang berhak atas tanah setelah terjadi musyawarah mencapai kesepakatan. (2) Pemberian ganti kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berbentuk uang. Pasal 13 (1) Pelepasan hak atas tanah dilakukan oleh pemegang hak atas tanah dengan membuat surat pelepasan hak atas tanah dan Pemerintah Daerah memberikan ganti kerugian kepada pemegang hak atas tanah yang bersangkutan. (2) Pelaksanaan pelepasan hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan di Kantor Bupati Tangerang, Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan/Desa setempat atau ditempat lain yang ditentukan bersama kedua belah pihak. (3) Surat pelepasan hak atas tanah ditandatangani oleh pemegang hak atas tanah dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan diketahui oleh Lurah/Kepala Desa dan Camat setempat. Pasal 14 Dalam hal tanah yang diperlukan bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum Pemerintah Daerah yang berupa harta benda wakaf, maka Pengadaan Tanah baru dapat dilakukan setelah mendapat izin tertulis dari pejabat atau lembaga yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 15 Dalam hal tanah yang diperlukan bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum Pemerintah Daerah merupakan tanah Kas Desa, maka Pengadaan Tanah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 16 Dalam hal obyek pengadaan tanah masih dalam sengketa kepemilikan dan/atau dilakukan sita oleh Pejabat yang berwenang dan/atau obyek pengadan tanah menjadi jaminan di Bank atau lembaga lain, maka pengadaan tanah baru dapat dilakukan setalah adanya putusan Pengadilan yang berkekuatan hukum tetap atau telah diselesaikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 18 Dinas menyampaikan laporan pelaksanaan Pengadaan Tanah kepada Bupati. BAB...

-10- BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Pada saat berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Tangerang Nomor 29 tahun 2002 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Skala Kecil Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 142 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bupati Tangerang Nomor 29 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Skala Kecil Pemerintah Kabupaten Tangerang. Dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa Pada tanggal 16 Januari 2017 BUPATI TANGERANG, Ttd A. ZAKI ISKANDAR Diundangkan di Tigaraksa Pada tanggal 16 Januari 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, Ttd ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 10