ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada pelaksanaan Audit Energi yang akan dilakukan pada gedung Pasca Sarajana

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pelaksanaan dalam Audit Energi yang dilakukan di Gedung Twin Building

AUDIT PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA APARTMENT METROPOLIS SURABAYA

Abstrak. 2. Studi Pustaka. 54 DTE FT USU

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI NILAI IKE MELALUI AUDIT ENERGI AWAL KAMPUS 3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017 LAPORAN TUGAS AKHIR

PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB III PELAKSANAAN AUDIT ENERGI

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

ANALISA INTENSITAS KONSUMSI LISTRIK MELALUI AUDIT ENERGI SKALA RUMAH TANGGA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Energi Listrik, Daya Listrik dan Tarif Listrik

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5

AUDIT ENERGI UNTUK MENGETAHUI KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA MESIN PEMOTONG PLAT PT. TJAHAJA AGUNG TUNGGAL. Oleh: Rengganis Rizki Nastiti

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat, dan pesatnya perkembangan teknologi. Berdasarkan data

STUDI KOMPARASI LAMPU PIJAR, LED, LHE DAN TL YANG ADA DIPASARAN TERHADAP ENERGI YANG TERPAKAI. Moethia Faridha 1, Ifan 2

BAB I PENDAHULUAN. Lampu penerangan merupakan alat bantu penerangan, berfungsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis yang digunakaan menggunakan metodologi berupa observasi langsung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Database audit energi menggunakan Program Visual Basic 6.0

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAT PULL DOWN (ALAT FITNES) SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF

SISTEM DISTRIBUSI ENERGI LISTRIK PADA KERETA API KELAS EKONOMI, BISNIS DAN EKSEKUTIF

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

MAKALAH SEMINAR HASIL KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

ANALISIS AUDIT ENERGI UNTUK PENCAPAIAN EFISIENSI ENERGI DI GEDUNG AB, KABUPATEN TANGERANG, BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat dengan pesat. Dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36

BAB X ENERGI DAN DAYA LISTRIK

ANALISIS KONSUMSI ENERGI PADA PENGGUNAAN PENDINGIN UDARA KAMAR DI PATRA JASA CONVENTION HOTEL SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. keadaan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan beridentitaskan sebagai

IDENTIFIKASI PELUANG PENGHEMATAN PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA RS. DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

BAB IV PEMBAHASAN Data Beban Penerangan dan AC Ruangan Perlantai

AUDIT ENERGI UNTUK EFISIENSI LISTRIK DI BLOK A GEDUNG KEUANGAN NEGARA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.

PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI

LISTRIK DAN MAGNET (Daya Listrik) Dra. Shrie Laksmi Saraswati,M.Pd

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MINIMUM PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LANCANG KUNING TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

AUDIT ENERGI DAN ANALISA PELUANG HEMAT ENERGI PADA BANGUNAN GEDUNG PT. X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan audit ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2017 hingga 26

TUGAS AKHIR KWH METER DIGITAL PRABAYAR BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa

BAB I PENDAHULUAN. yang menonjol adalah dalam bidang teknologi elektronika. Sebelum adanya listrik

INTENSITAS KONSUMSI ENERGI DI UNIVERSITAS IBA. Bahrul Ilmi 1*, Reny Afriany 2. Corresponding author:

AUDIT ENERGI LISTRIK PADA PT. X. Oleh : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi menuntut suatu alat atau barang menjadi lebih

ANALISIS EKONOMI PENGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN

BAB II. Landasan Teori

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

AUDIT ENERGI DAN ALALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK GEDUNG MAHKAMAH KONSTITUSI JAKARTA

DAFTAR SINGKATAN. : Bahan Bakar Minyak : Programmable Logic Controller :Tarif Dasar Listrik :Kilo Watt Hour

EVALUASI INTENSITAS KONSUMSI ENERGI LISTRIK MELALUI AUDIT AWAL ENERGI LISTRIK DI RSJ.PROF.HB.SAANIN PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING

AUDIT DAN KONSERVASI ENERGI SEBAGAI UPAYA PENGOPTIMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI KAMPUS KASIPAH UNIMUS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan selama 1 bulan pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : jaringan listrik, efisiensi.

Jurnal Teknik Elektro ISSN

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Ria Kurniawati 1, Syafi i 2, dan Mamok Suprapto 3 1 Mahasiswa Magister Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta

YUNANTO KURNIAWAN D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II AUDIT DAN MANAJEMEN ENERGI LISTRIK

BAB IV ANALISIS DATA

STUDI PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI 20 KV PT PLN (PERSERO) CABANG PONTIANAK

PERHITUNGAN AUDIT ENERGI LISTRIK DI GEDUNG F UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

I. PENDAHULUAN. Studi aliran daya merupakan tulang punggung dari perencanaan operasi sistem

AUDIT ENERGI DI BIDANG TATA CAHAYA UNTUK GEDUNG KAMPUS BONAVENTURA UAJY

ANALISA EFISIENSI PENGGANTIAN LAMPU TL DENGAN LAMPU HEMAT ENERGI LED DI PG KREBET BARU SKRIPSI. Diajukan kepada

Transkripsi:

ANALISIS AUDIT ENERGI DI BENGKEL LAS POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS Johny Custer Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail: johnycaster@polbeng.ac.id Abstrak Penggunaan alat-alat las di Bengkel Las Politeknik Negeri Bengkalis yang tidak teratur menyebabkan tingginya lonjakan arus listrik pada fasa tertentu. Hal ini dapat menimbulkan meningkatnya tagihan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keseimbangan arus listrik masing-masing fasa di Bengkel Las Politeknik Negeri Bengkalis dan pengaturan jadwal pemakain alat Las selama proses praktikum. Penelitian ini menggunakan metode yang pengukuran secara langsung di bengkel Las Polbeng. Data yang dihasilkan dari alat ukur Power Quality Analyzer dievaluasi agar terciptanya keseimbangan beban selama kegiatan praktikum pengelasan. Setelah melakukan evaluasi audit energi maka diperoleh penjadwalan penggunaan alat-alat las sehingga persentase ketidakseimbangan beban turun dari 33 %menjadi 8%. Kata kunci: audit energi, bengkel las, Power Quality Analyzer Pendahuluan PT. PLN (Persero) merupakan bagian dari perusahaan milik negara yang bergerak di bidang sistem kelistrikan. Kenaikan harga listrik dunia rata-rata 7% setahun, sedangkan Indonesia sudah dicanangkan akan ada kenaikan tarif dasar listrik (TDL) setiap 4 bulan (1 Titiek, 2017). Berdasarkan Inpres No. 10 Tahun 2005 dan Permen ESDM No.14 Tahun 2012 tentang penghematan energi, maka perlu dilakukan manajemen energi agar penggunaan energi terutama energi listrik menjadi lebih efisien. Konservasi Energi adalah peningkatan efisiensi energi yang digunakan atau biasa disebut dengan proses penghematan energi. Dalam metode ini terdapat Audit Energi, yaitu suatu metode untuk menghitung tingkat konsumsi energi suatu gedung atau bangunan (2 Jati, 2014). Berdasarkan Inpres No.10 Tahun 2005 tentang penghematan energi, maka perlu dilakukan manajemen energi agar penggunaan energi terutama energi listrik menjadi lebih efisien. Tujuan dari audit energi untuk mengetahui profil penggunaan energi dan peluang penghematan energi sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Namun pada kenyataannya proses audit energi masih jarang diterapkan di Indonesia, terutama bagi gedung gedung komersial seperti gedung perkantoran, sekolah, universitas, rumah sakit maupun gedung-gedung komersial lainnya3 [Jefri, 2017] Evaluasi energi ini dapat mengurangi intensitas konsumsi energi (IKE) listrik serta dapat mengurangi biaya operasional yang dikeluarkan konsumen. Hal ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa peningkatan konsumsi listrik tidak serta merta mendorong kegiatan ekonomi, padahal sebagian besar energi listrik dikonsumsi oleh industri sehingga terjadi kesenjangan antara pertumbuhan konsumsi energi listrik dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia (4 Asnal, 2016). 53

Rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan identifikasi spesifikasi peralatan Las yang digunakan, lama waktu peralatan Las tersebut digunakan. 2. Menganalisa kebutuhan biaya konsumsi listrik berdasarkan pemakaian peralatan Las yang digunakan. 3. Pengaturan jadwal penggunaan alat Las satu fasa dan tiga fasa. Studi Pustaka Audit Energi Manajemen energi diartikan sebagai pendekatan sistematis dan terpadu untuk melaksanakan pemanfaatan sumber daya energi secara efektif, efisien dan rasional tanpa mengurangi kuantitas maupun kualitas fungsi utama gedung. Langkah pelaksanaan manajemen energi yang paling awal adalah audit energi. Audit energi ini meliputi analisis profil penggunaan energi, mengidentifikasi pemborosan energi dan menyusun langkah pencegahan. Dengan audit energi, dapat diperkirakan energi yang akan dikonsumsi sehingga dapat diketahui penghematan yang bisa dilakukan (Titiek Suheta dan Mochamad Fahmizul Huda, 2017). Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, diperoleh indikasi yang menunjukkan peluang penghematan energi di sektor bangunan gedung komersial cukup besar, yaitu mencapai 10% sampai dengan 30%.Bangunan gedung merupakan salah satu sektor negara dengan konsumsi energi 23% dari konsumsi energi total seluruh sektor (Saptono, 2010). Konsumsi energi kategori bangunan gedung di negara Indonesia masih tergolong boros, dikarenakan berbagai hal baik secara teknis maupun non teknis. Secara teknis berasal dari banyaknya pemakaian alat -alat pengkonsumsi energi listrik teknologi tinggi yang pada umumnya menggunakan piranti elektronika dan masih menggunakan alat-alat listrik yang boros energi. Adapun secara non teknis adalah berasal dari perilaku konsumen PLN yang mengabaikan aspek-aspek hemat energi sederhana, seperti memakai energi listrik secara berlebihan, jorok dalam menggunakan alat-alat listrik dan banyak lagi yang lain. Audit energi yang paling mudah dilakukan adalah pada penggunaan listrik suatu bangunan. Fase analisa peluang hemat energi, disimpulkan bahwa alatalat yang dapat diganti agar menghasilkan penghematan hemat energi adalah sistem penerangan (lampu) dan sistem pendingin ruangan (AC) (Jati U, Herri G, dan Nining P, 2014). Untuk meningkatkan efisiensi energi pada sistem tata cahaya, sebaiknya perusahaan melakukan penggantian lampu yang ada saat ini dengan lampu jenis LED yang menghasilkan iluminansi sama tetapi lebih hemat energi, memperbaiki tingkat pencahayaan di titik kerja dengan menambah titik lampu, kebiasaan mematikan lampu jika sudah meninggalkan kantor dan membagi group lampu dengan saklar agar lampu bisa dimatikan sebagian ketika tidak dibutuhkan (Agung Wahyudi Biantoro dan Dadang S. Permana). Dalam upaya audit energi maka pelatihan audit energi sangat diperlukan untuk memberikan pengetahuan dan prinsip-prinsip dalam manajemen energi, mengetahui prosedur pelaksanaan program audit energi dan penghematan energi dan menjaga kestabilan operasional maupun proses perkuliahan dengan menerapkan penggunaan energi yang efisien serta sosialisasi mengenai cara penghematan energi listrik dalam aktifitas perkuliahan praktikum di Bengkel Las (Jefri, Johny dan Adam, 2017). 54

Energi, Daya dan Faktor Daya Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi memiliki satuan Joule atau Btu. Sedangkan daya didefinisikan sebagai laju energi yang dibangkitkan atau dikonsumsi. Satuan dari daya adalah Joule/detik atau watt. Maka satuan energi listrik adalah watt-detik atau lebih populer dengan watt-hour. Daya ada 3 macam antara lain daya aktif (P), daya reaktif (Q), dan daya semu (S). Hubungan antara daya aktif (P) daya reaktif (Q) dan daya semu (S) dapat dilihat pada gambar 1 berikut. Gambar 1. Segitiga daya Hubungan antara daya, tegangan, arus dan faktor daya dapat dituliskan denganrumus sebagai berikut: P = V.I cos φ (1) Sedangkan energi yang dibutuhkandapat diukur dengan membandingkan P dan t sesuai dengan rumus W = P.t (2) Keterangan: P = daya yang dibutuhkan (watt) V = tegangan (volt) I = arus yang mengalir (ampere) cos φ = faktor daya t = waktu (jam) W = energi yang dibutuhkan (kwh) Metodologi Penelitian Pada Analisis Audit Energi yang dilakukan pada Bengkel Las Kampus Politeknik Negeri Bengkalis mengacu pada prosedur audit energi SNI 6196 tahun 2011 yang diterbitkan oleh BSN. Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan dalam bentuk diagram flow chart pada Gambar 2. Pada proses penelitian ini dengan melakukan : a. Pengukuran energi listrik yaitu arus listrik dan daya pada panel obyek penelitian dengan menggunakan Alat Power Quality Analyzer, tang ampere dan multimeter, berdasarkan flow chart. b. Data pengukuran arus listrik tercatat pada lembar data berupa data pengukuran model exel. (lihat sampling pengukuran dilampiran). c. Evaluasi data pengukuran. Gambaran grafik kecenderungan konsumsi energi listrik dengan parameter pemakaian dalam jam atau harian. Menentukan pemakaian energi tertinggi maupun terendah sesuai waktu pemakaian dari obyek yang diteliti. 55

Pertimbangan kemungkinan konservasi energi dengan cara efisiensi penggunaan energi. Gambar 2. Diagram alir penelitian Hasil dan Pembahasan Hasil audit energi awal pada Bengkel Las Politeknik Negeri Bengkalis dapat disebutkan bahwa pemakaian energi listrik terbanyak adalah berasal dari pemakaian alat las baik itu yang bersumber satu fasa maupun tiga fasa, AC dan lampu. Dengan demikian pengukuran diutamakan pada ketiga beban tersebut. Tabel 1 memperlihatkan data beban yang ada di Bengkel Las Politeknik Negeri Bengkalis. Pendekatan historis penggunaan atau konsumsi energi dilakukan untuk mengetahui pola penggunaan energi dari kurun waktu tertentu hingga kurun waktu terakhir atau saat ini, hal ini dapat dilihat dari kecenderungan penggunaan energi yang mengalami peningkatan atau penurunan, atau mungkin sudah stabil. Tabel 1 juga menerangkan bahwa daya listrik terbesar diserap oleh mesin las argon dan diikuti oleh mesin las tiga fasa dan mesin las CO2. 56

Tabel 1. Data beban listrik Nama peralatan Daya Jumlah Lampu HPL 250 watt 9 Lampu lilin 40 watt 4 Lampu lilin 24 watt 3 AC 690 watt 2 Mesin las 3 fasa 9595 watt 12 Mesin las 1 fasa 5820 watt 3 Mesin las argon 11400 watt 4 Mesin las CO2 8360 watt 4 Mesin las AC 24 Volt 520 watt 4 Penggunaan peralatan yang ada di Bengkel Las Politeknik Negeri Bengkalis tidak pernah serentak. Pemakaian mesin las satu fasa belum terjadwal dengan baik, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan beban. Tabel 2 menjelaskan hasil pengukuran daya listrik pada Bengkel Las Politeknik Negeri Bengkalis dari hari Senin sampai hari Jum'at. Beban maksimum hari rabu pagi sebesar 25 kwatt pada fasa T. Penggunaan listrik pada Bengkel Las pada pagi hari rata-rata lebih besar dibandingkan pada sore hari yakni sekitar 54% dari total penggunaan selama satu hari. Pembagaian daya yang tak seimbang ini disebabkan sewaktu penggunaan mesin las satu fasa. Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Tabel 2. Data pengukuran daya listrik Jam Daya (watt) Fasa R Fasa S Fasa T 09 00 WIB 20.750 21.340 25.010 14 30 WIB 17.560 19.780 21.260 09 00 WIB 21.370 29.890 31.730 14 30 WIB 21.240 25.110 28.780 09 00 WIB 25.380 27.140 31.260 14 30 WIB 22.940 23.170 27.050 09 00 WIB 21.810 21.480 24.270 14 30 WIB 18.140 19.150 21.010 09 00 WIB 19.350 21.840 24.280 14 30 WIB 18.850 20.030 22.640 Setelah melakukan evaluasi maka diperlukan penyeimbangan beban listrik terutama pada saat pemakaian mesin las satu fasa yakni mesin las satu fasa 5820 watt dan mesin las AC 24 Volt 520n watt. Mesin las satu fasa tersebut harus dioperasikan dapa sistem tiga fasa secara seimbang. Tabel 3 memperlihatkan hasil perhitungan dengan kondisi mendekati seimbangan beban. Kondisi keseimbangan ini diperoleh dengan merekontruksi beban Mesin las AC 24 Volt dan AC ke fasa R dari fasa T. Namun kondisi pada hari Selasa diperoleh dengan cara merubah suplai listrik pada beban Mesin las 1 fasa dari fasa T ke fasa R dan Mesin las AC 24 Volt dan AC dari fasa S ke fasa T. 57

Tabel 3. Data perhitungan kesimbangan beban Hari Jam Daya (watt) Fasa R Fasa S Fasa T Senin 09 00 WIB 22.480 21.340 23.280 14 30 WIB 19.290 19.780 19.530 Selasa 09 00 WIB 27.190 28.850 26.950 14 30 WIB 25.330 25.110 24.690 Rabu 09 00 WIB 27.110 27.140 29.530 14 30 WIB 24.670 23.170 25.320 Kamis 09 00 WIB 23.540 21.480 22.540 14 30 WIB 19.870 19.150 19.280 Jum'at 09 00 WIB 21.080 21.840 22.550 14 30 WIB 20.580 20.030 20.910 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu: a. Hasil pengukuran daya di Bengkel Las Politeknik Negeri Bengkalis memperlihatkan adanya ketidakseimbangan daya tiga fasa dengan persentase sekitar 33% pada fasa T dan fasa R pada hari Selasa. b. Setelah melalui fase analisa maka diperoleh penjadwalan penggunaan alat-alat las sehingga persentase ketidakseimbangan beban turun menjadi 8%. Daftar pustaka Agung W B, Dadang S P, 2017, Analisis Audit Energi Untuk Pencapaian Efisiensi Energidi Gedung Ab, Kabupaten Tangerang, Banten, Jurnal Teknik Mesin (JTM): Vol. 06, 85-93. Asnal E, Miftahul, 2016, Evaluasi Intensitas Konsumsi Energi Listrik Melalui Audit Awal Energi Listrik di RDJ. Prof. HB. Saanin Padang, Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2, 103-107. Jati Untoro, H. Gusmedi, Nining P, 2014, Audit Energi dan Analisis Penghematan Konsumsi Energi pada Sistem Peralatan Listrik di Gedung Pelayanan Unila, ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro, Volume 8, No. 2, 93-104. Jefri L, Johny C, Adam, 2017, Pelatihan Audit Energi Listrik, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat DIKEMAS,VOL.1, No.1, 22-25. Sanurya P P, 2014, Audit Energi Dan Analisis Peluang Penghematan Konsumsi Energi Listrik Pada Rumah Tanggakonsumsi Energi Listrik Pada Rumah Tangga, Media Mesin, Vol. 15, No. 1, 26-33. Saptono, H D, 2010, Analisis Kebutuhan Energi Kalor pada Industri Tahu. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Skripsi Titiek Suheta dan M. F. Huda, 2017, Audit Penggunaan Energi Listrik Pada Apartment Metropolis Surabaya, Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan V,B-91-B-97. 58