ANALISIS FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES MELALUI GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA T E S I S Oleh PARUHUM TIRUON RITONGA 097032164/IKM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
ANALISIS FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES MELALUI GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA T E S I S Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Oleh PARUHUM TIRUON RITONGA 097032164/IKM PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Judul Tesis : ANALISIS FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES MELALUI GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA Nama Mahasiswa : Paruhum Tiruon Ritonga Nomor Induk Mahasiswa : 097032164 Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi : Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi Menyetujui Komisi Pembimbing (Namora Lumongga Lubis, M.Sc, Ph.D) ( drh. Hiswani, M.Kes) Ketua Anggota Dekan (Dr. Drs. Surya Utama, M.S) Tanggal Lulus : 16 April 2013
Telah diuji Pada Tanggal : 16 April 2013 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua Anggota : Namora Lumongga Lubis, M.Sc, Ph.D : 1. drh. Hiswani, M.Kes 2. Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, M.P.H 3. Teguh Supriyadi, S.K.M, M.Kes
PERNYATAAN ANALISIS FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES MELALUI GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA TESIS Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Medan, 16 April 2013 Paruhum Tiruon Ritonga 097032164/IKM
ABSTRAK Kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) dan Lyssa cenderung meningkat di Indonesia. Selama tahun 2009 hingga 2010 terjadi peningkatan kasus GHPR sebesar 42,1% dan Lyssa meningkat sebesar 5,3%. Propinsi Sumatera Utara mencatat kasus GHPR sepanjang tahun 2011, sebanyak 4.262 kasus, Lyssa sebanyak 0,73% dan status positip sebanyak 0,45%. Kecamatan Tarutung merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara yang mengalami peningkatan kasus GHPR. Kasus GHPR selama tahun 2010-2011, meningkat sebesar 4,1% sedangkan kasus Lyssa tidak mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor predisposing (sikap, pengetahuan), dan enabling (sumber informasi), serta reinforcing (anjuran tokoh masyarakat, dan dukungan petugas kesehatan) terhadap tindakan pemilik anjing dalam pencegahan penyakit rabies melalui gigitan hewan penular rabies (HPR) di Kecamatan Tarutung. Jenis penelitian adalah rapid survey dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh pemilik anjing di Kecamatan Tarutung berjumlah 392 kepala keluarga dan sampel sebanyak 210 orang. Data diperoleh dengan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner, dianalisis secara univariat, bivariate dan multivariate dengan regresi logistik berganda pada pengujian α=0.05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik faktor predisposing (sikap, pengetahuan), dan enabling (sumber informasi), serta reinforcing (anjuran tokoh masyarakat, dukungan petugas kesehatan) berpengaruh signifikan terhadap tindakan pemilik anjing dalam pencegahan penyakit rabies melalui gigitan hewan penular rabies (HPR) di Kecamatan Tarutung. Disarankan kepada; 1) Pemerintah dan Dinas Kesehatan serta Dinas Peternakan perlu meningkatkan penyuluhan mengenai bahaya penyakit rabies secara terus menerus dengan melibatkan pemilik anjing dalam upaya menurunkan kasus rabies, 2) Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan mengupayakan peningkatan pengetahuan dan sikap pemilik anjing melaui penyebarluasan informasi tentang rabies berupa poster, media lokal dan radio lokal, dan 3) Dinas Peternakan meningkatkan peran proaktif melakukan vaksinasi anjing secara periodik. Kata Kunci : Predisposing, Enabling, Reinforcing, Tindakan, Rabies
ABSTRACT The case of rabies-spreading animal bite and Lyssa tends to increase in Indonesia. Tarutung subdistrict is one of the subdistricts in Tapanuli Utara District experiencing the increase of rabies-spreading animal bite cases. From 2010 and 2011, the case of rabies-spreading animal bite increased for 4.1% and the case of Lyssa did not experience any increase. The purpose of this rapid survey study with cross-sectional design was to analyze the influence of predisposing, enabling, and reinforcing factors on the action taken of dog owners in preventing the incident of rabies throughrabies-spreading animal bites in Tarutung Subdistrict. The population of this stuidy was all of 392 dog owners (heads of families) and 210 of them were selected to be the samples for this study. The result of this study showed that, statistically, the predisposing, enabling, and reinforcing factors had a significant influence on the action taken of dog owners in preventing the incident of rabies throughrabies-spreading animal bites in Tarutung Subdistrict. It is suggested that the Government through District Health Service and District Animal Husbandry Service need to continuously improve the extension on the danger of rabies by involving the dog owners in an attempt to minimize the cases of rabies, Service do their best to improve the attitude and knowledge of dog owners through the socialization of information about rabies in the forms of poster, local media and local radios, and Service improve its proactive role to do a priodical dog vaccination. Keywords: Predisposing, Enabling, Reinforcing, Action, Rabies
KATA PENGANTAR Segala Puji Syukur penulis dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat serta pertolongannya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis ini dengan judul " Analisis Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara ". Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Penulis, dalam menyusun tesis ini mendapat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K) selaku Rektor 2. Dr. Drs. Surya Utama, M.S, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 3. Dr. Ir. Evawany Aritonang, M.Si selaku Sekretaris Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 4. Dr. Namora Lumongga Lubis, M.Sc selaku ketua komisi pembimbing dan drh. Hiswani, M.Kes, selaku anggota komisi pembimbing yang dengan penuh
perhatian dan kesabaran membimbing, mengarahkan dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis mulai dari proposal hingga penulisan tesis selesai. 5. Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, M.P.H, dan Teguh Supriyadi, SKM, M.P.H selaku penguji tesis yang dengan penuh perhatian dan kesabaran membimbing, mengarahkan dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis mulai dari proposal hingga penulisan tesis selesai. 6. Bupati Kabupaten Tapanuli Utara yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan dan sekaligus memberikan izin belajar pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat,. 7. Direktur Akademi Kebidanan Tarutung beserta seluruh staf yang telah memberikan dukungan selama melanjutkan studi pada Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara. 8. Dosen dan staf di lingkungan Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat. 9. Ayahanda Alm. P.Ritonga dan Ibunda Alm S.br Sinaga atas segala jasanya, sehingga penulis selalu mendapat pendidikan terbaik. 10. Isteriku : UD br Siburian, SKM Anakku : Mardame Nicholas Ritonga, Gideon Martua Ritonga, Jonathan Aprilo Ritonga saran dan motivasinya, sehingga penulis selalu mendapat pendidikan terbaik.
Penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tesis ini dengan harapan, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di bidang kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi penelitian selanjutnya. Medan, April 2013 Penulis Paruhum Tiruon Ritonga 097032164/IKM
RIWAYAT HIDUP Paruhum Tiruon Ritonga, lahir di Sirihit-rihit pada tanggal 23 September 1970, anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan alm P Ritonga, dan Ibunda alm S.br Sinaga. Pendidikan formal penulis, dimulai dari pendidikan sekolah dasar Negeri Sipangan Bolon, Parapat pada tahun 1983, pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 2 Parapat, Parapat pada tahun 1986, pendidikan menengah atas di SMA Negeri Tarutung, Tapanuli Utara pada tahun 1989, pendidikan Ahli Madya Keperawatan Depkes RI Medan pada Tahun 1993, Pendidikan Sarjana di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Medan pada Tahun 2003. Mulai bekerja sebagai Staff Pengajar di Akademi Kebidanan Tarutung Tahun 1999 sampai sekarang. Penulis mengikuti pendidikan lanjutan di Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat Studi Administrasi Kesehatan Komunitas/Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat sejak tahun 2010 hingga saat ini.
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii RIWAYAT HIDUP... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 11 1.3 Tujuan Penelitian... 11 1.4 Hipotesis... 11 1.5 Manfaat Penelitian... 12 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA... 13 2.1 Penyakit Rabies... 13 2.1.1 Penyebab Rabies... 14 2.1.2 Reservoir Rabies... 14 2.1.3 Cara Penularan Rabies... 14 2.1.4 Masa Inkubasi Rabies... 15 2.1.5 Patogenesis... 15 2.1.6 Gejala Rabies... 16 2.1.7 Kejadian Rabies di Lapangan... 18 2.1.8 Diagnosa... 20 2.2 Sejarah Rabies di Indonesia... 22 2.3 Pembagian Status Daerah dan Kriterianya... 23 2.3.1 Status Daerah... 23 2.3.2 Batas Daerah... 24 2.3.3 Epidemiologi Rabies... 25 2.4 Program Pembebasan Rabies... 25 2.4.1 Landasan Kerjasama... 26 2.4.2 Prinsip Dasar Sektor Peternakan... 26 2.4.3 Pokok-pokok Kegiatan Sektor Kesehatan... 32 2.5 Perilaku... 34 2.5.1 Determinan Perilaku... 34 2.5.2 Perilaku Kesehatan... 37
2.5.3 Perubahan Perilaku... 39 2.6 Landasan Teori... 41 2.7 Kerangka Konsep... 43 BAB 3. METODE PENELITIAN... 45 3.1 Jenis Penelitian... 45 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 45 3.2.1 Lokasi Penelitian... 45 3.2.2 Waktu Penelitian... 45 3.3 Populasi dan Sampel... 46 3.3.1 Populasi... 46 3.3.2 Sampel... 46 3.4 Metode Pengumpulan Data... 48 3.4.1 Data Primer... 48 3.4.2 Data Sekunder... 48 3.4.3 Validitas dan Reliabilitas... 48 3.5 Variabel dan Definisi Operasional... 50 3.5.1 Variabel Bebas... 50 3.5.2 Variabel Terikat... 51 3.6 Metode Pengukuran... 54 3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Bebas... 54 3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Terikat... 54 3.7 Metode Analisis Data... 54 3.7.1. Teknik Pengolahan... 54 3.7.2. Analisis Data... 55 BAB 4. HASIL PENELITIAN... 57 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian... 57 4.1.1 Kondisi Geografis... 57 4.1.2 Kondisi Demografi... 57 4.1.3 Sarana dan Tenaga Pelayanan Kesehatan Hewan... 58 4.2 Analisa Univariat... 60 4.2.1 Identitas Responden... 60 4.2.2 Faktor Predisposing... 61 4.2.3 Faktor Enabling... 68 4.2.4 Faktor Reinforcing... 70 4.2.5 Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies... 73 4.3 Analisis Bivariat... 74 4.3.1 Hubungan Faktor Predisposing dengan Tindakan... 74 4.3.2 Hubungan Faktor Enabling dengan Tindakan... 76 4.3.3 Hubungan Faktor Reinforcing dengan Tindakan... 77 4.4 Analisis Multivariat... 79
4.4.1 Menilai Kelayakan Model Regresi... 79 4.4.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)... 80 4.4.3 Pengujian Hipotesis... 81 BAB 5. PEMBAHASAN... 84 5.1 Pengaruh Faktor Predisposing terhadap Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies... 84 5.1.1 Pengaruh Pengetahuan terhadap Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies... 84 5.1.2 Pengaruh Sikap terhadap Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies... 88 5.2 Pengaruh Faktor Enabling terhadap Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies... 91 5.3 Pengaruh Faktor Reinforcing terhadap Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies... 93 5.3.1 Pengaruh Anjuran Tokoh Masyarakat terhadap Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies... 93 5.3.2 Pengaruh Dukungan Tenaga Kesehatan terhadap Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies... 94 5.4 Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies... 97 5.5 Keterbatasan Penelitian... 99 BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN... 101 6.1 Kesimpulan... 101 6.2 Saran... 102 DAFTAR PUSTAKA... 104 LAMPIRAN... 107
DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 4.1 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Tarutung... 58 4.2 Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan Hewan di Kabupaten Tapanuli Utara.. 59 4.3 Jenis dan Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan Hewan di Kabupaten Tapanuli Utara... 59 4.4 Jenis dan Jumlah Tenaga Pelayanan Kesehatan Hewan di Kecamatan Tarutung... 59 4.5 Distribusi Identitas Responden... 60 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan... 62 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan... 64 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap... 66 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sikap... 68 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi... 69 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Sumber Informasi... 69 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Anjuran Tokoh Masyarakat... 71 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Anjuran Tokoh Masyarakat. 71 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Tenaga Kesehatan... 72 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Tenaga Kesehatan... 73 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR... 74 4.17 Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)... 75
4.18 Hubungan Sikap dengan Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)... 76 4.19 Hubungan Sumber Informasi dengan Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)... 77 4.20 Hubungan Anjuran Tokoh Masyarakat dengan Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)... 78 4.21 Hubungan Dukungan Petugas Kesehatan dengan Tindakan Pemilik Anjing dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR)... 79 4.22 Hasil Pengujian Kelayakan Model Regresi... 79 4.23 Uji Omnibus (overall test)... 80 4.24-2 Log Likehood Awal... 80 4.25-2 Log Likehood Akhir... 81 4.26 Hasil Uji Regresi Logistik Berganda... 83
DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 2.1 Pola Penyebaran Rabies di Lapangan... 20 2.2 Landasan Teori... 43 2.3 Kerangka Konsep... 44
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman 1 Kuesioner Penelitian... 107 2 Uji Validitas dan Reliabilitas... 112 3 Uji Univariat dan Bivariat... 116 4 Uji Multivariat... 132 5 Surat izin penelitian dari Program Studi S2 IKM FKM USU Medan... 133 6 Surat izin selesai penelitian dari Dinas Kesehatan Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara... 134