FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah Remaja Kelas X Di SMK PGRI 1 Kota Sukabumi

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemampuan Perawatan Diri Pada Anak Tunagrahita Di SDLB C Budi Nurani Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

Eka Sofiyatul Luthfiyah Zebua ABSTRAK

Rina Indah Agustina ABSTRAK

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World

Sartika Tolingguhu NIM :

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki jumlah remaja sebesar 43,5 juta jiwa (usia 10-

HUBUNGAN PENDIDIKAN ORANG TUA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA DENGAN KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI DESA SUKOMULYO ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

PENGARUH KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKSUAL REMAJA (STUDI DI SMAN 1 MARGAHAYU BANDUNG

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Usia Dini Di Desa Swadaya Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Tahun 2015

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SEKS PRANIKAH

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 2 Juni 2012 ETIKA PERGAULAN MAHASISWA KOS DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DUKUH KRUWED SELOKERTO SEMPOR

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

GAMBARAN MEDIA INFORMASI, PENGARUH TEMAN, TEMPAT TINGGAL DENGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DENGAN PENCEGAHAN HIV/AIDS DI SMA NEGERI 10 PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

Heri bahtiar, Sabiah khaeri, Briliyan A D

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

PERILAKU REMAJA DALAM HAL PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA PUBERTAS DI SMP YAYASAN PENDIDIKAN SHAFIYYATUL AMALIYYAH MEDAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu. berapa sering untuk memiliki keturunan (Kusmiran, 2012 : 94).

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMK KESEHATAN JURUSAN FARMASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN REMAJA TENTANG MANDI BESAR PADA SISWI SMA 7 MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN UNINTENDED PREGNANCY PADA REMAJA DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI MURID KELAS VI MADRASAH DINIYAH ISLAMIYAH MUHAMMADIYAH SEI KINDAUNG KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Kelas X Tentang Flour Albus Dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN. Ida Safitri * Sulistiyowati **

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTERI DENGAN SIKAP MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME DI SMK FARMASI YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DI DESA PAGEDANGAN

: tingkat pengetahuan, kecemasan PENDAHULUAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional yang merujuk

Hubungan Karakteristik Remaja dengan Pengetahuan Remaja Mengenai Kesehatan Reproduksi di Kota Cimahi

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

Oleh : Yeni Rosyeni dan Isti Dariah Stikes A. Yani Cimahi

PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMA TENTANG HIV/AIDS DI SMU NEGERI 1 WEDI KLATEN. Sri Handayani* ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perilaku kesehatan reproduksi remaja semakin memprihatinkan. Modernisasi,

Esty Indarwati. : Tingkat pengetahuan Ibu, cakupan pemberian vitamin A

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI KONDOM PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI LOKALISASI SUKOSARI KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Di SMK PGRI 1 Kota Sukabumi Dengan Pendekatan Regresi Logistik

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Fajarina Lathu A INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta Jalan Ringroad Barat Daya No 1 Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 2

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG AKDR DI PUSKESMAS CIKOLE PANDEGLANG 2012 JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI Annysa Yanitama, Iwan Permana, Dewi Hanifah Abstrak Salah satu masalah remaja adalah masalah seksual, termasuk remaja yang ada di SMP Negeri 7 Kota Sukabumi. Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah diantaranya pengetahuan, peran orang tua, peran guru, dan peran teman sebaya. Tujuan penelitiannya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seks pranikah remaja.perilaku seks pranikah remaja adalah orientasi seksual remaja, yang merupakan interaksi kedua unsur yang sulit dipisahkan, yaitu tingkah laku seksual dan tingkah laku gender yang dilakukan tanpa adanya ikatan pernikahan. Jenis penelitian ini korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi 372 dan sampel 189, menggunakan teknik purposive sampling. Uji validitas dengan Pearson Product Moment dan uji reliabilitas dengan Cronbach Alpha dinyatakan reliabel. Tekhnik pengambilan data menggunakan kuesioner dan analisis statistik menggunakan koefisien kontingensi dankorelasi phi.hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku seks pranikah remaja paling dipengaruhi oleh peran orang tua yaitu sebesar 15,3%. Sisanya dipengaruhi oleh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sebesar 5,29%, peran guru sebesar 14,3% dan peran teman sebaya sebesar 3,2%.Berdasarkan kesimpulan, terdapat pengaruh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, peran orang tua, peran guru, dan peran teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah remaja. Maka diharapkan bagi instansi terkait mengupayakan peningkatan program kesehatan reproduksi remaja dan bagi puskesmas dapat meningkatkan metode penyuluhan kesehatan reproduksi kepada remaja, orang tua dan lembaga pendidikan/ sekolah tempat remaja mendapatkan informasi. Kata Kunci : Perilaku seks pranikah remaja, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, peran orang tua, peran guru dan peran teman sebaya 16

PENDAHULUAN Remaja yang sehat dan berkualitas memerlukan perhatian serius bagi orang tua, praktisi pendidikan, ataupun remaja itu sendiri. Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif dan kreatif. Banyak sekali remaja yang sudah aktif secara seksual meski bukan atas pilihannya sendiri. Setiap tahunnya 50.000 remaja diseluruh dunia meninggal karena kehamilan dan komplikasi persalinan (Centers for Disease Control, 2008). Berdasarkan survey BKKBN di 33 Provinsi tahun 2008dilaporkan 63% remaja di Indonesia pada usia antara SMP dan SMA sudah melakukan hubungan seksual pranikah, ironisnya 21% diantaranya dilaporkan melakukan aborsi. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) akibat aborsi yang dilakukan oleh remaja yang merupakan satu indikator penilaian derajat kesehatan masyarakat. Jumlah aborsi saat ini tercatat sekitar 11% dari AKI dan 20% diantaranya dilakukan oleh remaja (www.metrotv.news.com di akses tanggal 13 Februari 2014). METODE PENELITIAN Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah pada remaja yaitu pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, peran orang tua, peran guru dan peran teman sebaya. Variabel tak bebas dalam penelitian iniadalah perilaku seks pranikah remaja kelas VII dan VIII di SMP Negeri 7 Kota Sukabumi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII dan VIII di SMP Negeri 7 Kota Sukabumi sebanyak 372 siswa, dengan ukuran sampel sebesar 189 siswa (dihitung berdasarkan rumus Isaac dan Michael). Tehnik sampling dalam penelitian ini menggunakan Stratified Random Sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan metode analisis koefisien kontingensi 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Analisa Univariat a. Distribusi Frekuensi Karakteristik R etabel 1. s p Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden o n Jenis Kelamin d e Status Berpacaran n Tempat Tinggal Sumber Informasi Jenis Kelamin Status Berpacaran Karakteristik N % Laki-laki 88 52,7 Perempuan 79 47,3 Berpacaran 39 23,4 128 76,6 Orangtua 161 96,4 Pesantren 2 1,2 Saudara 4 2,4 Keluarga 47 28,1 Media Elektronik 65 38,9 Media Cetak 23 13,8 Tenaga Kesehatan 32 19,2 Karakteristik N % Laki-laki 88 52,7 Perempuan 79 47,3 Berpacaran 39 23,4 128 76,6 Orangtua 161 96,4 Tempat Tinggal Sumber Informasi Pesantren 2 1,2 Saudara 4 2,4 Keluarga 47 28,1 Media Elektronik 65 38,9 Media Cetak 23 13,8 Tenaga Kesehatan 32 19,2 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa responden di kelas VII dan VIII SMP Negeri 7 Kota Sukabumi sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 88 responden (52,7%) dengan status berpacaran responden sebagian besar adalah tidak memiliki pacar yaitu sebanyak 128 responden (76,6%). Sebagian besar responden tinggal bersama orang tua dirumah yaitu sebanyak 161 responden (96,4%). Responden kelas VII dan VIII yang berada di SMP Negeri 7 Kota Sukabumi mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi dari media elektronik yaitu sebanyak 65 responden (38,9%) dibandingkan responden yang mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi dari keluarga yaitu sebanyak 47 3

responden (28,1%), tenaga kesehatan yaitu sebanyak 32 responden (19,2%) dan media cetak yaitu sebanyak 23 responden (13,8%). b. Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Pengetahuan n Persentase (%) Baik 78 46,7 Cukup 72 44,9 Kurang 14 8,4 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa sebagian besar responden kelas VII dan VIII di SMP Negeri 7 Kota Sukabumi memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi yaitu sebanyak 78 responden (46,7%). Hal ini sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2010) yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah media informasi. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Berdasarkan fakta dilapangan, kelas VII dan VIII belum menerima pelajaran tentang kesehatan reproduksi dari sekolah, namun pengetahuan yang baik ini ditunjang pula oleh sumber informasi yang didapatkan responden mengenai kesehatan reproduksi. c. Peran Orang Tua Tabel 3. Distribusi Frekuensi Gambaran Peran Orang Tua Peran n Persentase (%) 9 5,4 158 94,6 Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki peran orang tua yang tidak mendukung yaitu sebanyak 158 responden (94,6%). Dalam penelitian ini, peran orang tua yang tidak mendukung berarti orang tua yang tidak mendukung terhadap terjadinya perilaku seks pranikah remaja yaitu orang tua yang mengajarkan tentang kesehatan reproduksi serta memberi contoh sikap dan perilaku yang baik bagi anak-anaknya dalam kehidupan 4

sehari-hari. Menurut Soetjiningsih (2010), hubungan seksual yang pertama dialami oleh remaja salah satunya dipengaruhi oleh kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak-anak mereka memasuki masa remaja yang baik. Orang tua sangat berperan penting dalam memberikan bimbingan serta arahan kepada anaknya sehingga dapat membentuk sikap remaja yang disiplin dan bertanggung jawab untuk menjaga anaknya tidak keluar dari norma dan kaidah agama yang jauh dari perilaku seksual d. Peran Guru Tabel 4 Distribusi Frekuensi Gambaran Peran Guru Peran n Persentase (%) 2 1,2 165 98,8 Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki peran guru yang tidak mendukung yaitu sebanyak 165 responden (93,3%). Dalam penelitian ini, peran guru yang tidak mendukung berarti guru yang tidak mendukung terhadap terjadinya perilaku seks pranikah remaja. Fungsi yang paling penting dari guru adalah untuk memberikan sumber informasi, pendidikan dan pengawasan selama remaja berada disekolah. Hal ini sesuai teori yang menyatakan bahwa guru memiliki peran penting dalam memfasilitasi, mengatasi dan memberikan layanan kepada remaja terutama dalam perkembangan remaja baik secara individu maupun perkembangan sosial serta membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh remaja. e. Peran Teman Sebaya Tabel 5. Distribusi Frekuensi Peran Teman Sebaya Peran n Persentase (%) 6 3,6 161 96,4 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden kelas VII dan VIII di SMP Negeri 7 Kota Sukabumi memiliki peran teman sebaya yang tidak mendukung terjadinya perilaku seks pranikah yaitu sebanyak 161 responden (96,4%). Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa teman sebaya memainkan peran yang 5

signifikan dalam kehidupan remaja Fungsi dari kelompok teman sebaya adalah untuk memberikan sumber informasi dan perbandingan tentang dunia di luar keluarga f. Perilaku Seks Pranikah Tabel 6. Distribusi Frekuensi Perilaku Seks Pranikah Perilaku Seks Pranikah n Persentase (%) Menyimpang 13 7,8 Menyimpang 154 92,2 Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden kelas VII dan VIII di SMP Negeri 7 Kota Sukabumi memiliki perilaku seksual tidak menyimpang yaitu sebanyak 154 responden (92,2%). Hasil penelitian diatas diperkuat dengan hasil wawancara terhadap responden yang memiliki pacar, dimana dituturkan bahwa perilaku seks pranikah mereka hanya sebatas bergandengan tangan saja. Selain itu hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi dimana menurut Green dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan perilaku terbentuk oleh 3 faktor yang salah satunya adalah faktor pengetahuan yang termasuk faktor predisposisi perilaku. Sehingga apabila pengetahuannya baik, maka cenderung memiliki perilaku yang baik pula dalam hal ini adalah perilaku seks yang tidak menyimpang. 6

2. Analisa Bivariat Pengaruh Pengetahuan Kesehatan Reproduksi, Peran Orang Tua, Peran Guru, dan Peran Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seks Pranikah Remaja Tabel 7. Pengaruh Pengetahuan Kesehatan Reproduksi, Peran Orang Tua, Peran Guru dan Peran Teman Sebaya Terhadap Perilaku Seks Pranikah Remaja Penge Peran Orang Tua Peran Guru Peran Tema n Sebay a Variabel Pang Perilaku Seks Pranikah % Me- nyim- pang Baik 4 5,1 74 94,9 78 Cukup 5 6,7 70 93,3 75 Kurang 4 28,6 10 71,4 14 Me- nyim- tahuan % 8 5,1 150 94,9 158 5 55,6 4 44,4 9 11 6,7 154 93,3 165 2 100 0 0 2 11 6,8 150 93,2 161 2 33,3 4 66,7 6 *p-value < 0,05, berdasarkan uji koefisien kontingensi **p-value < 0,05, berdasarkan uji kolerasi phi n p-value* Kd.009 5,29.000 15,3.000**.017 3,2 Berdasarkan Tabel 7 diketahui bahwa p-value variabel pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, peran orang tua, peran guru, dan peran teman sebaya adalah < 0,05 sehingga dinyatakan berpengaruh terhadap perilaku seks pranikah remaja. Variabel peran orangtua dinyatakan paling berpengaruh karena memiliki nilai Kd paling tinggi yaitu 15,3%. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden tinggal bersama orang tua. Kondisi seperti ini memungkinkan para responden selalu berada dalam pengawasan dan bimbingan orangtua. Menurut Soetjiningsih (2010), hubungan seksual yang pertama dialami oleh remaja salah satunya dipengaruhi oleh kondisi keluarga yang tidak memungkinkan untuk mendidik anak-anak mereka memasuki masa remaja yang baik. Masa remaja merupakan masa dimana terjadinya perubahan fisik dan psikis, oleh karena itu peran orang tua sangat penting untuk mendampingi perkembangan remaja tersebut. Pada masa perkembangan remaja, orang tua perlu memberikan 7

informasi mengenai perubahan tubuh untuk mengurangi rasa takut sehingga remaja siap menghadapi masa pubertas dan juga perlu memberikan batasan berdasarkan nilai dan norma tentang yang baik dan tidak baik dalam perilaku seksual. Remaja mungkin berbagi perasaan mereka dengan orang tua. Jika tidak ditanggapi secara serius dapat menimbulkan kesenjangan dalam berkomunikasi dan hilangnya rasa percaya kepada orang tua (Yani, 2005). Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat pengaruh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, peran orang tua, peran guru, dan peran teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah remaja. Saran Disarankan untuk pihak puskesmas setempat dan sekolah agar adanya konseling bagi orang tua dan remaja mengenai pengertian dan dampak dampak seksual pranikah sebagai salah satu media pendidikan non formal yang dapat memberikan informasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan melalui sumber yang profesional dibidangnya. 8

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: RinekaCipta, 2006. Danim, Sudarwan, Riset Keperawatan. Jakarta: EGC, 2003. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Laporan Rekapitulasi Program Kesehatan Peduli Remaja. Sukabumi: Seksi Remaja, 2013. Hidayat, Alimul Aziz. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika, 2007..Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika, 2012..Metode Penelitian Keperawatan Dan. Analisis Data. Salemba Medika: Jakarta, 2011. Kusmiran, Eny. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika, 2012. Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2011. Pinem, Saroha. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta: Trans Info Media, 2009. Riduwan. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2010. Riyanto, Agus. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika, 2009. Sabri, Luknis. Statistik Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006. Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha ilmu, 2007. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto, 2010. Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2007. Sunaryo. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC, 2004. Tim Penulis Poltekes Jakarta 1. Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika, 2010. Wawan, Dewi. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, 2010. Widyastuti, dkk. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Fitramaya, 2009. http://reproductionhealthconselling.net/2011/06/faktor-faktor-penyebab-perilaku-seksual.html diakses tanggal 9 februari 2014 http://www.beritanet.com/event/best-of-content-contest2009/remaja.html diakses tanggal 12 februari 2014 http://www.bkkbn.go.id diakses tanggal 12 februari 2014 http://nusantaranews.wordpress.com/2008/12/13/keprihatinan-gaya-hidup-bebas-remaja/diakses tanggal 12 februari 2014 http://www.psychologymania.com/2012/06/faktorfaktor-yang-mempengaruhiperilaku.htmldiakses tanggal 12 februari 2014 http://indonesia.ucanews.com diakses tanggal 13 februari 2015 9