MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TEKNIK CERITA PEMULA DISKUSI (DISCCUSION STARTER STORY ) DALAM MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MAHASISWA

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGAJARAN PEMAHAMAN MEMBACA MENGGUNAKAN STRATEGI REDW (READ-EXAMINE-DECIDE-WRITE)

EFEKTIVITAS CAROUSEL ACTIVITY DALAM SPEAKING CLASS

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PENGARUH METODE PRACTICE REHEARSAL PAIRS

Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

Oleh: Liza Murniviyanti dan Yulisar Panuah (Dosen, Mahasiswa Universitas PGRI Palembang)

Leo Ferdinandus Manalu*, Asmadi M. Noer**, dan Rasmiwetti*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

agnestria et al., Pengaruh Penggunaan Strategi Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing...

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe TSOS, Prestasi Belajar ABSTRACT

JBKR ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complex Instruction Terhadap Hasil Belajar IPS

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

ARTIKEL JURNAL. Oleh Anisa Agustina NIM

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

NUR AFNI SIN

(T- tabel) . MAN 3 Aceh Besar. MAN 3 Aceh Besar. (One group Pretest Postest Design) MAN 3 Aceh Besar MIA

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

Ani Widyastuti PGSD Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NURUL AZMAN GUNUNG PUTRI BOGOR

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

Pengaruh Permainan Scramble dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar

Journal of Mechanical Engineering Learning

JURNAL. Oleh MUS LADIKU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

BAYU ADHY TAMA K

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR ENGLISH MATHEMATICS MELALUI E-LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN GEOMETRI MAHASISWA

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMA

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

Siti Fitriani*, Asmadi M. Noer**, Sri Haryati *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

PERMAINAN SENTENCE RACE DALAM MENGAJAR MENULIS TEKS DESKRIPTIF PADA SISWA SMA DI MAKASSAR

EFEKTIVITAS RESPONSI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Meret 2014

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENGGUNAAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL KARTU ARISAN DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

*

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Transkripsi:

MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Oleh: Herlina (Dosen Universitas PGRI Palembang) Email : santosoherlinaa@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh metode mengajar berbicara bahasa Inggris menggunakan metode wawancara tiga langkah di semester tiga Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris- Universitas PGRI Palembang. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode pembelajaran wawancara tiga langkah merupakan salah satu bentuk metode pembelajaran yang dirancang ntuk meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar mahasiswa dalam berbicara. Sampel penelitian adalah mahasiswa semester ketiga kelas IIIb yang berjumlah 23 orang mahasiswa. Simpulan dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang diperoleh mahasiswa setelah diterapkan metode pembelajaran metode wawancara tiga langkah pada pembelajaran berbicara bahasa Inggris di semester ketiga program studi pendidikan bahasa Inggris Universitas PGRI Palembang secara signifikan efektif. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil rata-rata prestasi belajar mahasiswa pada tes akhir (post -test) adalah 71.6 lebih tinggi daripada hasil rata-rata prestasi belajar mahasiswa pada tes awal (pretest) yaitu 61.4, dan berdasarkan hasil data analisis penelitian diperoleh nilai dari t-hitung (t -obtained) adalah 8.34 dimana nilai t-table adalah 1.7171 pada taraf signifikansi 5% dengan df 22. Kata Kunci: Metode Wawancara Tiga Langkah, Mengajar Berbicara TEACHING SPEAKING BY USING THREE STEP INTERVIEW METHOD AT THIRD SEMESTER OF ENGLISH EDUCATION STUDY PROGRAM - PGRI UNIVERSITY PALEMBANG Abstract The aims of this study to determine and describe the influence of three step interview method in teaching speaking at the third semester of English study program-pgri University Palembang. The method of this research used experiment method. The method three step interview which is a form of learning method designed as an alternative way to increase the creativity and students achievement in speaking skill in learning speaking. The sample of this research was the students of third semester of IIIb class with the total of students was 23 students. The conclusion from this research was teaching speaking by using three step interview at the third semester of English Education study program- University PGRI Palembang was effective. This is evidenced by the result of the average score in the pre-test was 61.4 and the average score in the post-test was 77

Wahana Didaktika Vol. 15 No.3 September 2017 : 77-89 71.6. with significance level 5% and degree of freedom (df) was 22. The critical value of t-table was 1.7171 and the t-obtained was 8,34. It means that null hypothesis (Ho) was rejected and the alternative hypothesis (Ha) was accepted. Keywords: Three Steps interview Method, Teaching Speaking A. PENDAHULUAN Secara umum, proses pembelajaran bahasa Inggris di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dilakukan dengan cara mandiri dan belajar bersama (kelompok) dengan pendekatan direct, indirect dan brainstorming. Pada saat ini peran dosen adalah seorang fasilitator yang akan membantu mahasiswa pada saat ada tingkat kesulitan yang dapat diselesaikan mahasiswa yang bersangkutan dan melakukan penilaian dengan memperhatikan seberapa besar mahasiswa dapat melakukan aktivitas kemandiriannya dan menunjukkan inisiatif yang inovatif dalam belajar bahasa Inggris. Ada empat keterampilan yang harus dikuasai dalam belajar bahasa Inggris, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Selain itu, untuk mengembangkan kemampuan bahasa, ada banyak aspek bahasa Inggris untuk membantu siswa memahami keterampilan bahasa Inggris seperti tatabahasa, kosa kata, pengucapan dan lain-lain. Dalam Kurikulum berdasarkan kompetensi lulusan Program Studi pendidikan Bahasa Inggris, lulusan mahasiswa program studi pendidikan Bahasa Inggris dapat mahir berbahasa Inggris lisan dan tulisan dalam konteks keseharian/umum, akademik dan pekerjaan setingkat post intermediate. Khususnya dalam berbicara lisan mahasiswa memiliki kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris. Berbicara adalah salah satu keterampilan penting dalam bahasa Inggris. Menurut Rickheit dan Strohner (20 08:207), berbicara adalah percakapan atau ucapan dengan tujuan dan maksud agar dipahami oleh lawan bicara atau penerima. Berbicara menjadi lebih mudah apabila anda memiliki ide atau sesuatu untuk dikatakan dan pembicara maupun lawan bicara dapat menikmati pembicaraan tersebut. Apabila seseorang khawatir dan takut untuk mengambil resiko karena membuat kesalahan sehingga akan lebih pasif. Ketika seseorang 78

aktif dan dengan penuh percaya diri lebih sering berbicara akan lebih sedikit mengalami kesalahan dalam bahasa Inggris mereka. Berbahasa Inggris adalah tujuan utama dalam pembelajaran berbicara. Kemampuan berbicara diyakini sebagai keahlian utama yang harus dimiliki mahasiswa agar dapat berkomunikasi secara benar dan lancar. Dalam hal ini berbicara melibatkan interaksi satu atau lebih lawan bicara (Harmer, 2001:271). Menurut Ardiyansah (dalam Ur, 1996:121). ada beberapa masalah yang dihadapi peserta didik dalam kegiatan berbicara. Masalahnya meliputi kurangnya ide-ide berbicara, partisipasi rendah, dan siswa lebih suka untuk menggunakan bahasa ibu mereka. Berdasarkan pengalaman penulis saat mengajar di semester tiga Program Studi Pendidikan bahasa Inggris Universitas PGRI Palembang. Penulis menemukan bahwa mahasiswa memiliki berbagai macam masalah yang berhubungan dengan komunikasi dalam kegiatan berbicara. Dalam hal ini, penulis ingin mengembangkan proses belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan berbicara mahasiswa, memperhatikan aspek berbicara dan membuat mata kuliah berbicara-(speaking)-lebih-menarik. Salah satu metode pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa untuk lebih termotivasi dan memacu mahasiswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran berbicara yakni metode wawancara tiga langkah. Wawancara tiga langkah merupakan salah satu metode yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Wawancara tiga langkah adalah metode yang dapat memperbaiki dan mempraktikkan mahasiswa dalam mengekspresikan pendapat. Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan itu antara pembicara dan pewawancara. Menurut M. Nazir (2009:27) di dalam bukunya yang be rjudul "Metode penelitian wawancara adalah sebuah proses untuk mendapatkan informasi dengan menggunakan bertanya dan menjawab pertanyaan dan dengan tatap muka antara pewawancara dan responden. Sehubungan dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah efektif mengajar berbicara bahasa Inggris menggunakan metode wawancara tiga langkah di 79

Wahana Didaktika Vol. 15 No.3 September 2017 : 77-89 semester tiga Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris-Universitas PGRI Palembang?. Berdasarkan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan pengaruh metode mengajar berbicara bahasa Inggris menggunakan metode wawancara tiga langkah di semester tiga Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris-Universitas PGRI Palembang. Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan metode pembelajaran wawancara tiga langkah. Metode ini merupakan salah satu bentuk atau metode pembelajaran yang dirancang sebagai upaya alternatif untuk meninggkatkan kreatifitas dan hasil belajar mahasiswa. Metode pembelajaran wawancara tiga langkah dapat membantu mahasiswa dalam berbicara, mengembangkan ide, lebih kreatif dalam berbicara. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Wawancara Tiga Langkah Wawancara tiga langkah adalah cara yang efektif untuk mendorong mahasiswa membagikan pemikiran mereka, mengajukan pertanyaan dan mencatatnya paling baik dilakukan dengan tiga mahasiswa untuk setiap kelompok, tetapi dapat dimodifikasi untuk dalam satu kelompok berjumlah empat orang. Metode wawancara merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat melatih anak didik dalam mengungkapkan pendapat. Agar penerapan metode wawancara dapat berjalan dengan baik, langkah yang harus diterapkan oleh dosen adalah sebagai berikut: a. Dosen menyampaikan isu atau permasalahn yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Isu atau masalah harus direncanakan dan dibuat menarik, agar dapat membangkitkan rasa keingintahuan mahasiswa yang akhirnya akan melahirkan berbagai macam opini. b. Dosen mengajukan beberapa pertanyaan ke beberapa orang mahasiswa. c. Mahasiswa mengungkapkan opininya dan pendapatnya. d. Mahasiswa yang lain memberikan respon dan tanggapan terhadap opini mahasiswa lain. 80

Selain langkah-langkah di atas, ada beberapa langkah lain yang bisa dilakukan dosen dalam menerapkan metode wawancara, yaitu: 1. Dosen menyampaikan isu terkait materi pembelajaran yang dapat memunculkan beragam opini, kemudian mengajukan beberapa pertanyaan kepada seluruh mahasiswa di kelas. 2. Mahasiswa secara berpasangan bermain peran sebagai pewawancara dan orang yang diwawancarai. 3. Setelah wawancara pertama dilakukan maka pasangan bertukar peran: pewawancara berperan sebagai orang yang diwawancarai dan sebaliknya orang yang tadi mewawancarai menjadi orang yang diwawancarai. Setelah semua pasangan bertukar peran, selanjutnya setiap pasangan dapat mempresentasikan hasil wawancara mereka kepada seluruh kelas secara bergiliran. Selanjutnya menurut Kagan (1994) w awancara tiga langkah memiliki tiga langkah (1) mahasiswa bekerja berpasangan: satu adalah pewawancara dan responden, (2) berperan dan bertukar (3) pada akhirnya mahasiswa pewawancara membuat bertukar tempat untuk berbagi dengan kelompok telah belajar melalui wawancara. Dengan menggunakan tiga langkah wawancara, mahasiswa akan mudah mengingat dan memahami apa yang akan dosen jelaskan. Penggunaan tiga langkah wawancara di kelas dalam mata kuliah belajar berbicara bahasa Inggris dapat memotivasi mahasiswa dan membuat mahasiswa lebih aktif dan menjadi lebih menarik karena metode ini, mahasiswa dapat secara langsung berhadapan dengan lawan bicara dan mencari ide. Hal ini sangat membantu ketika belajar berbicara bahasa Inggris dalam meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris mahasiswa. B. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pre-experimen. Metode ini terdiri dari grup tunggal pada tes awal dan tes akhir ( pretest dan posttest). Menurut Mcmillan (1992:174), dalam grup tunggal dari subjek yang akan 81

Wahana Didaktika Vol. 15 No.3 September 2017 : 77-89 diberikan tes awal, tindakan dan kemudian tes akhir. Hasilnya ditentukan dengan membandingkan hasil skor tes awal dan skor tes akhir. Menurut Sugiyono (20 11:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sejalan menurut pendapat tersebut, populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa semester tiga Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Palembang yang berjumlah 70 orang. Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan metode sampling menurut area ( cluster random sampling). Dalam penelitian ini penulis menetapkan kelas III.b sebagai sampel penelitian dengan jumlah mahasiswa yaitu 23 orang mahasiswa. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Penelitian ini berjudul, Mengajar Berbicara Bahasa Inggris Menggunakan Metode Wawancara Tiga Langkah di Semester Tiga Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris -Universitas PGRI Palembang. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen one-group pretest-posttest design, yaitu sebuah eksprimen yang dilaksanakan dengan menggunakan tes awal (pretest) sebelum diberi tindakan dan tes akhir (posttest) setelah diberi tindakan. 1.1 Deskripsi Data Tes awal (pretest) Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari tes awal, diperoleh bahwa skor tertinggi adalah 68 yang diperoleh oleh dua orang mahassiswa. Skor terendah adalah 54 yang diperoleh satu orang mahasiswa. Hasil rata-rata skor mahasiswa adalah 61.4. Hasil siswa, skor dibagi menjadi dua bagian oleh dua orang penilai. Skor rata-rata mahasiswa pada tes awal dapat dilihat pada tabel 1: 82

Tabel 1 Hasil Skor Mahasiswa pada Tes awal (pretest) NO Penilai 1 Penilai 2 P G V F C Total P G V F C Total Skor d d 2 1 12 12 8 12 12 56 12 12 12 12 12 60 58-4 16 2 12 12 8 12 12 56 12 12 12 8 12 56 56 0 0 3 12 12 8 12 12 56 12 12 12 12 12 60 58-4 16 4 12 12 12 12 16 64 12 12 12 12 12 60 62 4 16 5 12 12 12 12 12 60 12 12 12 8 12 56 58 4 16 6 12 12 12 12 12 60 12 16 12 12 12 64 62-4 16 7 12 12 12 8 12 56 12 12 12 8 8 52 54 4 16 8 12 12 16 16 16 72 12 12 12 12 12 60 66 12 144 9 12 12 16 16 12 68 16 12 12 12 16 68 68 0 0 10 12 8 12 12 16 60 16 12 12 12 16 68 64-8 64 11 12 8 12 12 12 56 12 8 12 12 12 56 56 0 0 12 12 12 16 16 12 68 12 8 12 12 12 56 62 12 144 13 8 12 12 16 12 60 12 12 12 12 12 60 60 0 0 14 8 12 12 16 12 60 12 12 12 8 12 56 58 4 16 15 8 12 12 12 12 56 12 12 12 12 12 60 58-4 16 16 12 12 12 12 16 64 12 12 12 16 12 64 64 0 0 17 16 16 12 12 12 68 16 12 12 12 12 64 66 4 16 18 12 12 16 12 12 64 12 16 12 12 12 64 64 0 0 19 12 12 12 16 16 68 16 12 12 12 12 64 66 4 16 20 12 12 12 12 12 60 12 12 12 12 12 60 60 0 0 21 12 8 12 12 12 56 8 12 16 12 12 60 58-4 16 22 12 12 16 16 16 72 8 12 16 12 16 64 68 8 64 23 12 12 16 16 12 68 12 16 12 12 12 64 66 4 16 TOTAL 1428 1396 1412 32 608 RATA-RATA 62,09 60,7 61,4 1,39 26,4 (sumber data: hasil olahan data penulis pada mahasiswa semester ketiga program studi pendidikan bahasa Inggris di tahun akademik 2017/2018) Singkatan: P: Tanda Baca (punctuation) V: Kosakata (vocabulary) G: Tata Bahasa (grammar) F: Kefasihan (fluency) C: Pemahaman (comprehension) Penilai I : Penulis Penilai II : Dosen DTY Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris = 1 6 1 6 608 = 1 23 23 1 83

Wahana Didaktika Vol. 15 No.3 September 2017 : 77-89 = 1 3648 23(528) = 1 3648 12167 = 1 0.30 = 0.70 1.2 Deskripsi Data Tes akhir (posttest) Sebelum tes akhir diberikan, mahasiswa diajarkan berbicara bahasa inggris menggunakan metode wawancara tiga langkah. Tes akhir diberikan ke mahasiswa untuk mengetahui peningkatan belajar berbicara bahasa Inggris terhadap perbedaan hasil skor tes awal dan hasil skor tes akhir. Berdasarkan hasil tes akhir diperoleh skor tertinggi adalah 84, yang diperoleh oleh satu orang mahasiswa dan skor terendah diperoleh oleh satu orang mahasiswa. Nilai skor rata-rata diperoleh 71.6. Skor rata-rata mahasiswa pada tes akhir dapat dilihat pada tabel 2: Tabel 2 Hasil Skor Mahasiswa pada Tes akhir (postest) NO PENILAI 1 PENILAI 2 P G V F C TOTAL P G V F C TOTAL SKOR d d 2 1 12 12 12 12 16 64 12 16 12 12 12 64 64 0 0 2 12 12 16 16 12 68 12 12 12 12 12 60 64 8 64 3 12 12 12 16 16 68 12 12 12 12 16 64 66 4 16 4 16 16 16 16 16 80 12 16 16 16 16 76 78 4 16 5 16 16 12 12 12 68 12 12 16 16 12 68 68 0 0 6 16 16 16 16 16 80 12 16 16 16 16 76 78 4 16 7 12 16 12 16 16 72 12 12 12 16 12 64 68 8 64 8 16 16 16 12 12 72 16 16 12 12 12 68 70 4 16 9 16 16 16 16 16 80 16 12 16 12 16 72 76 8 64 10 16 12 12 12 16 68 16 16 12 12 12 68 68 0 0 11 16 12 12 12 12 64 12 12 12 12 12 60 62 4 16 12 16 12 12 12 12 64 12 16 12 12 12 64 64 0 0 13 16 12 12 12 16 68 16 12 12 12 12 64 66 4 16 14 16 16 12 12 16 72 16 16 12 12 12 68 70 4 16 15 12 16 12 16 16 72 16 12 12 16 12 68 70 4 16 16 16 16 16 16 16 80 16 20 16 16 16 84 82-4 16 17 12 8 12 16 16 64 12 12 16 12 12 64 64 0 0 18 16 12 12 16 16 72 12 16 16 16 16 76 74-4 16 19 16 16 12 16 16 76 12 12 16 12 16 68 72 8 64 20 16 16 16 16 16 80 16 16 12 16 16 76 78 4 16 21 16 16 16 16 16 80 16 16 12 16 16 76 78 4 16 84

NO PENILAI 1 PENILAI 2 P G V F C TOTAL P G V F C TOTAL SKOR d d 2 22 16 16 16 16 20 84 16 16 16 16 16 80 82 4 16 23 16 20 20 12 16 84 16 20 16 16 16 84 84 0 0 TOTAL 1680 1612 1646 68 464 RATA-RATA 73,04 70,1 71,6 2,96 20,2 (sumber data: hasil olahan data penulis pada mahasiswa semester ketiga program studi pendidikan bahasa Inggris di tahun akademik 2017/2018) = 1 6 1 6 464 = 1 23 23 1 = 1 2784 23(528) = 1 2784 12167 = 1 0.23 1.3 Hasil dari Perhitungan Matched T-test Matched t-test digunakan untuk membandingkan prestasi belajar mahasiswa dalam tes awal dan hasil prestasi belajar mahasiswa dalam tes akhir dan untuk mengetahui apakah efektif mengajar berbicara bahasa Inggris menggunakan metode wawancara tiga langkah pada mahasiswa semester ketiga Program Studi pendidikan Bahasa Inggris-Universitas PGRI Palembang. Selanjutnya, berdasarkan skor mahasiswa pada tes awal dan tes akhir, matched t-test dikalkulasikan, hasilnya nilai rata-rata mahasiswa pada tes akhir lebih tinggi daripada nilai rata-rata pada tes awal. Tabel 3 menunjukkan hasil perhitungan dari Matched T-test. Tabel 3 Perhitungan dari Matched T-test No d d 2 1 64 58 6 36 2 64 56 8 64 3 66 58 8 64 4 78 62 16 256 5 68 58 10 100 85

Wahana Didaktika Vol. 15 No.3 September 2017 : 77-89 6 78 62 16 256 7 68 54 14 196 8 70 66 4 16 9 76 68 8 64 10 68 64 4 16 11 62 56 6 36 12 64 62 2 4 13 66 60 6 36 14 70 58 12 144 15 70 58 12 144 16 82 64 18 324 17 64 66-2 4 18 74 64 10 100 19 72 66 6 36 20 78 60 18 324 21 78 58 20 400 22 82 68 14 196 23 84 66 18 324 TOTAL 1646 1412 234 3140 RATA-RATA 71,57 61,39 10,17 136,5 Dari tabel 3 menunjukkan skor rata-rata yang diperoleh mahasiswa pada tes akhir lebih tinggi daripada skor rata-rata pada tes awal. Rumus untuk menghitung matched t-test adalah sebagai berikut: = Sebelum memperoleh hasil dari t-hitung(t-obtained), standar deviasi (SD) dapat dihitung sesuai dengan rumus berikut ini: SD = SD = SD = D ( 1 )( D) 1 3140 1 23 234 23 1 3140 1 23 (54756) 22 86

SD = 3140 2381 22 SD = 759 22 SD = 34,5 SD = 5,87 (Standard kesalahan) SD = SD = 5,87 23 SD = 5,87 4,796 SD = 1,22 Selanjutnya, perhitungan untuk memperoleh nilai t-hitung(t-obtained) menggunakan rumus berikut ini: = SD = 71.57 61.59 1.22 = 10,2 1.22 = 8,34 Level of significance 5 % (0.05) = d ( 1) = d (23 1) = d (22) = 1.7171 tobt (8,34) ttab (1.7171) Berdasarkan hasil data analisis penelitian diperoleh nilai dari t-hitung (t-obtained) adalah 8.34 dimana nilai t-table adalah 1.7171 pada taraf signifikansi 5% dengan df 22. 87

Wahana Didaktika Vol. 15 No.3 September 2017 : 77-89 2. Pembahasan Skor rata-rata pada tes awal adalah lebih rendah daripada skor rata-rata pada tes akhir. Hal ini lebih jelas memberi cukup bukti bahwa mahasiswa dengan menggunakan metode wawancara tiga langkah dapat meningkatkan kemampuan berbicara mereka dan menjadi lebih aktif dalam berbicara dan percaya diri. Dalam hasil perhitungan matched t-test (8.34) adalah lebih tinggi daripada kriteria skor (1.7171). Artinya hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Secara ringkas mengajar menggunakan metode wawancara tiga langkah adalah efektif. Prestasi belajar berbicara bahasa Inggris mahasiswa meningkat karena mereka merasa lebih percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris walaupun mereka memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai topik yang dibicarakan tetapi dengan menggunakan metode wawancara dimana mahasiswa melakukan komunikasi melalui beberapa pertanyaan. D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh mahasiswa setelah diterapkan metode pembelajaran metode wawancara tiga langkah pada pembelajaran berbicara bahasa Inggris di semester tiga program studi pendidikan bahasa Inggris Universitas PGRI Palembang secara signifikan efektif. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil prestasi belajar mahasiswa pada tes akhir ( post-test) adalah 71.6 lebih tinggi daripada hasil prestasi belajar mahasiswa pada tes awal (pretest) yaitu 61.4, dan berdasarkan data diperoleh. Berdasarkan hasil data analisis penelitian diperoleh nilai dari t-hitung ( t-obtained) adalah 8.34 dimana nilai t-table adalah 1.7171 pada taraf signifikansi 5% dengan df 22. 88

DAFTAR PUSTAKA Ardiyansyah. 2016. Penerapan Teaching Technique dalam Pengajaran Berbicara untuk Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Pdf format. Diakses pada jurnal.stkippgri-bkl.ac.id (September 2017). Harmer, Jeremy. 2001. The Practice of English Language. Longman. Kagan, Dr. Spencer. 1994. Cooperative Learning. Diakses: https://www.publicschoolreview.com/blog/cooperative-learning. (Oktober 2017). McMillan, H. J. 1992. Educational Research Fundamentals for Cunsumer. New York: Harper Collin Publishers. Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Rickheit, G. & Strohner, H. 2008. Handbook of Communication Competence. Germany: Deutsche National Blibiothek. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta. Ur, Penny. 1996. A Course in Language Teaching: Practice and Theory. New York: Cambridge University Press 89