Implementasi Kebijakan Penanganan Anak Jalanan di Kota Yogyakarta. Oleh : Ayu Isrovani Pratiwi, Sundarso, Zainal Hidayat

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI PROGRAM WIRAUSAHA BARU OLEH DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM MENDUKUNG GERDU KEMPLING KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Implementasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir di Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA ABSTRACT

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NO. 5 TAHUN 2014 KOTA SEMARANG TENTANG PENANGANAN ANAK JALANAN, GELANDANGAN, DAN PENGEMIS

IMPLEMENTASI PROGRAM MANDIRI PANGAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA SEMARANG. Andy Kurniawan, Hartuti Purnaweni, dan Fathurrohman

ANALISIS IMPLEMENTASI PERUBAHAN ATAS PERDA TENTANG ALOKASI DANA DESA

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI BOS TAHUN 2011 di SMP AL AZHAR 14, SMP 12 dan SMP 29 Kota SEMARANG

Implementasi Program Gerdu Kempling di Kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang

Ahmad Muhammad Fakhruddin ( ) Departeman Politik dan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. belum berjalan secara optimal, karena pemenuhan hak-hak anak seperti

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI PENYANDANG CACAT

Implementasi Program Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Kecamatan Tugu Kota Semarang. Oleh : Debby Rinata Abadi, Ari Subowo, Aufarul Marom*)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PAJAK REKLAME DI KABUPATEN PATI. Abstrak

Implementasi Program Tahun Kunjungan Wisata Jawa Tengah 2013 di Jawa Tengah Oleh: Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 tahun 2009 tentang Perizinan Mendirikan Bangunan di Kota Semarang

ABSTRACT. Keywords: Policy of Implementation, Exclusive breast milk, Organizational Relationship, Resources, Disposition Implementor

IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DI SMP NEGERI 2 SEMARANG. Oleh: Ines Delaney Natasha, Aufarul Marom, Dewi Rostyaningsih

Implementasi Kebijakan Retribusi Pelayanan Pasar Kembangsari berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 8 Tahun 2011 (Telaah Pasal 61)

IMPLEMENTASI PERDA NO. 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (Penyediaan Ruang Terbuka Hijau) DI KOTA TEGAL

Implementasi Program Pemberdayaan Usaha Mikro Batik Dalam Lingkup Klaster Batik Kota Semarang

IMPLEMENTASI RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa implementasi

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA SUNGAI RAYA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT

IMPLEMENTASI KETERSEDIAAN BERAS DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KECAMATAN KEJAKSAN KOTA CIREBON. Oleh : Diah Ayu Purbasari, Sri Suwitri, Ida Hayu D. ABSTRAK

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV-AIDS DI KABUPATEN KEBUMEN (Telaah Pasal 7)

EVALUASI KEBIJAKAN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG PENGATURAN DAN PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA SUNGAI PADUAN KECAMATAN TELUK BATANG KABUPATEN KAYONG UTARA.

Implementasi Jasa Umum di Kabupaten Wonogiri. ( Kasus Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi )

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MANADO JANWAR BINGKU PATAR RUMAPEA MARTHA OGOTAN

RELASI AKTOR DALAM PROGRAM ASURANSI PERTANIAN DI KECAMATAN MINGGIR, KABUPATEN SLEMAN

ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM KESEHATAN IBU YANG DIDANAI BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN DI PUSKESMAS BANDARHARJO KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

KINERJA INFRASTRUKTUR KAWASAN STRATEGIS PADA PROGRAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR SOSIAL EKONOMI WILAYAH KECAMATAN MAIWA KABUPATEN ENREKANG

Implementasi Perwali Kota Surakarta Nomor 28D tahun 2014 tentang Sekolah Ramah Anak

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015)

Implementasi Progam Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) Tahun 2012 di Kabupaten Boyolali

Otniel Handityasa P 1), Hartuti Purnaweni 1,2) Universitas Diponegoro

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. implementasi kebijakan pengelolaan air limbah domestik di Kota Yogyakarta,

ANALISIS IMPLEMENTASI PROSEDUR PELAYANAN KOORDINASI MANFAAT DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi)

EVALUASI PROGRAM PADAT KARYA PRODUKTIF DALAM GERDU KEMPLING OLEH DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SEMARANG TAHUN 2011

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN INDIVIDU PERAN KEPALA DAERAH DALAM MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Thomas Dye dalam Subarsono (2013: 2), kebijakan publik adalah

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN UNDANG-UNDANG DESA DENGAN MODEL EDWARD III DI DESA LANDUNGSARI KABUPATEN MALANG

Oleh : Rista Dewi Putriana, Hartuti Purnaweni

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

IMPLEMENTASI PROGRAM PENINGKATAN KESEMPATAN KERJA DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KOTA SURAKARTA

IMPLEMENTASI PROGRAM KESERASIAN SOSIAL BERBASIS MASYARAKAT DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program

BAB III METODE PENELITIAN

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MPANAU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REVITALISASI DAN KONSERVASI BANGUNAN BERSEJARAH KAWASAN KOTA LAMA DI KOTA SEMARANG

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN BADUNG

Universitas Diponegoro

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGATURAN PASAR TRADISIONAL DI KOTA SEMARANG

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A

PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGELOLAAN OBJEK PARIWISATA PANTAI LAMPUUK KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

IMPLEMENTASI PROGRAM WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU. Oleh : Reni Sabrina

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUAN DI KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2015 TESIS.

EVALUASI PROGRAM PENANGANAN ANAK JALANAN OLEH DINAS SOSIAL PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SEMARANG MELALUI RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL ANAK (RPSA) PELANGI

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DAERAH PERKOTAAN

JURNAL ARTIKEL ABSTRACT

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

Analisis Implementasi Kebijakan ASI Eksklusif Di Tingkat Kabupaten Kebumen Tahun 2013

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGHENTIAN SUPLEMENTASI KAPSUL IODIUM DI KABUPATEN MAGELANG. Styawan Heriyanto

Kata kunci : Evaluasi, Pekerja Anak, Putus Sekolah, Efektif dan Efisien

PENTINGNYA FAKTOR KOMUNIKASI DALAM PROGRAM KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) PADA SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DI KOTA ADMINISTRASI JAKARA TIMUR

RINGKASAN ANALISIS PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDUNG

DEPARTEMEN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

ABSTRACT. Keywords : Implementation, Policy, Advertisement s implementation, communication, recources, bureaucracy structure, dispotition

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM ERA OTONOMI DAERAH DI KOTA PALU

IMPLEMENTASI PROGRAM KOTA LAYAK ANAK DALAM UPAYA PEMENUHAN HAK-HAK ANAK DI KOTA BEKASI

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN DENGAN POLA ORGANISASI MASYARAKAT

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL BERDASARKAN PP NO

Implementasi Program Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Cirebon

Transformasi No. 32 Tahun 2017 Volume I Halaman 1-75

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Implementasi Kebijakan Publik. a. Konsep Implementasi:

Disusun Oleh : NOYA KALISTANIA D SKRIPSI

Implementasi Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS di Jawa Tengah (Kajian Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2009)

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERTIBAN TERMINAL PENUMPANG

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Wajib Belajar 12 (Dua Belas) Tahun di Kabupaten Kudus

ANALISIS DELIBERATIF TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ALOKASI DANA PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA WILAYAH DI KECAMATAN PEDURUNGAN, KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii

IMPLEMENTASI PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN MELALUI KEGIATAN HUTAN RAKYAT DI DESA KALISIDI KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK AMAL ILMIAH YAPIS WAMENA KABUPATEN JAYAWIJAYA

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP CORPORATE IMAGE NASMOCO (STUDI KASUS PADA WARGA KOTA SEMARANG)

Transkripsi:

Implementasi Kebijakan Penanganan Anak Jalanan di Kota Yogyakarta Oleh : Ayu Isrovani Pratiwi, Sundarso, Zainal Hidayat Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jalan Prof Soedharto SH, Kampus Tembalang, Semarang Email: ayuisrovanipratiwi@yahoo.co.id Abstract Policy implementation of street children handling is one of the effort made by the government to remove the children lived in the street by fulfill their rights. Policy implementor are Social Service, Labour and Transmigration of Yogyakarta and the Association of Social Worker Yogyakarta. The purposes of this research are to analyze the process of policy implementation of street children handling and factors that support and hinder policy implementation of street children handling in Yogyakarta city. The effectiveness of the policy implementation process viewed from 4 factors: appropriateness of the policy, the accuracy of the executor, the target accuracy, and precision of the environment. For enabling and inhibiting factors using the theory of Van Meter and Van Horn are standard and policy objectives, resources, communication between organizations and implementing activities, the characteristics of the implementing agency, social, political, and economic environment and disposition implementor. This study used a qualitative approach with descriptive type of research, because research aimed to illustrate how the process of policy implementation of street children handling performed deeply by the facts. Analysis of this research were field observation, interview, and literature study. Then doing reduction data, data presentation, and drawing conclusions based on the analysis and presentation of data. The results of this research wasn t able to solve the existing problems of street children yet, but able to reduced the number of street children. The inhibiting factors were funds, private role, social and economic environment of Yogyakarta city. Keywords: Implementation, Policy, Street Children

1. PENDAHULUAN Anak jalanan merupakan salah satu permasalahan publik yang ada di Indonesia. Kota Yogyakarta merupakan salah satu contoh kota yang ada di Indonesia yang mengalami dilema atas permasalahan anak jalanan, Kota Yogyakarta yang merupakan kota wisata menjadikan wilayah tumbuh dan berkembangnya komunitas anak jalanan dari daerahdaerah di sekitarnya. Bertambah banyaknya jumlah anak jalanan yang ada di Kota Yogyakarta ini tentu saja mengganggu kondisi masyarakat yang ada di Kota Yogyakarta dan juga menimbulkan dampak seperti keresahan yang timbul di masyarakat. Kebijakan penanganan anak jalanan proses implementasinya masih mengalami kendala yaitu ketika dilakukan upaya sapaan dan penjangkauan sering kali terkendala dengan pemberdaya anak jalanan sehingga sering menimbulkan konflik antara implementor kebijakan dengan pemberdaya anak jalanan dan anak-anak yang diberikan pembinaan adalah anakanak yang sebelumnya pernah mendapatkan pembinaan. Penelitian implementasi kebijakan publik ini bertujuan untukmenganalisis bagaimanakah implementasi kebijakan penanganan anak jalanan di Kota Yogyakarta dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi proses implementasi kebijakan penanganan anak jalanan di Kota Yogyakarta. Berdasarkan pertanyaan dan tujuan, penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan dari Van Meter dan Van Horn dan prinsip empat tepat Riant Nugroho. Prinsip empat tepat tersebut dilihat dari ketepatan kebijakan, ketepatan pelaksana, ketepatan target, dan ketepatan lingkungan. Sedangkan untuk faktor pendukung dan penghambat berdasarkan teori Van Meter dan Van Horn yaitu standar dan sasaran kebijakan, sumberdaya, komunikasi antar organisasi, karakteristik agen pelaksana, disposisi, lingkungan sosial, ekonomi dan politik. METODE PENELITIAN Penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menggambarkan bagaimana proses implementasi kebijakan secara mendalam dengan melihat fakta-fakta yang ada. Situs penelitian dalam implementasi kebijakan penanganan anak jalanan yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Kota Yogyakarta. Peneliti menggunakan teknik pemilihan informan dengan purposive sampling. Pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, atau mungkin dia merupakan penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek dan situasi sosial yang diteliti. Informan dalam penelitian ini adalah staff dinas sosial dan anggota ikatan pekerja sosial masyarakat.

Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumbernya melalui kegiatan wawancara dengan informan, baik wawancara secara lisan maupun tulisan dan data sekunder yaitu data yang diperoleh tidak langsung dari sumbernya. Dapat diperoleh dari literatur-literatur, data, laporanlaporan, dokumen-dokumen terdahulu yang berkaitan dengan fenomena penelitian. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah melakukan analisis dan interpretasi data melalu reduksi data, kemudian data yang sudah dipilah disajikan dan ditarik kesimpulan dengan menggunakan analisis domain. Kualitas dan keabsahan data dapat dilihat dari informasi yang diperoleh dari informan dengan hasil dari observasi di lapangan. 2. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Proses Implementasi Kebijakan Penanganan Anak Jalanan di Kota Yogyakarta 1.Ketepatan Kebijakan Ketepatan kebijakan ini melihat apakah pelaksanaan Yogyakarta sudah sesuai dengan Peraturan Daerah No 6 Tahun 2011 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu ketepatan kebijakan juga melihat apakah caracara penanganan yang dijelaskan di dalam perda merupakan langkah yang tepat di dalam memecahkan permasalahan anak jalanan di Kota Yogyakarta. Peraturan Daerah No 6 Tahun 2011 Provinsi DaerahIstimewa Yogyakarta di dalamnya menjelaskan cara penanganan anak jalanan yang terdiri dari upaya sapaan dan penjangkauan, pembinaan dan pendampingan. Kebijakan penanganan anak jalanan di Kota Yogyakarta dilakukan sesuai dengan isi dalam perda ini yaitu melakukan sapaan dan penjangkauan untuk melihat apakah ada aktivitas anak jalanan di jalan, lau mendata. Kemudian, melakukan pembinaan dengan memberikan pelatihan, lalu terakhir adalah pendampingan untuk memantau perkembangan dari anak tersebut apabila dikemudian hari ditemukan kesulitan setelah dilakukan pembinaan. Kebijakan ini dirasakan tepat karena pada prosesnya menggunakan pendekatan manusiawi tidak melalui kekerasan. Karena dengan cara seperti ini kita bisa mendekati anak jalanan dan anak jalanan mau terbuka, sehingga mereka merasa dipedulikan dan tidak merasa terasingkan. Akan tetapi penanganan seperti ini tidak memiliki pengaruh terhadap jumlah anak jalanan yang ada di Kota Yogyakarta. 2. Ketepatan pelaksana Ketepatan pelaksana dalam hal ini melihat yaitu pertama, siapa aktor pelaksana dari kebijakan penanganan anak jalanan ini dan kedua, apakah aktor kebijakan penanganan anak jalanan ini memang orang-orang yang tepat mengerti tentang permasalahan anak jalanan. Aktor pelaksana dari kebijakan Yogyakarta adalah Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Kota Yogyakarta. Ikatan pekerja sosial masyarakat dipilih oleh dinas sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi sebagai pelaksana lapangan kebijakan penanganan anak jalanan

karena mereka merupakan mitra pemerintah di dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Selain itu pekerja sosial masyarakat ini merupakan perencana atau inisiator dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, dan juga pelaksana dan pengorganisasi program dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ikatan pekerja sosial masyarakat merupakan pelaksana yang tepat di dalam implementasi kebijakan penanganan anak jalanan di Kota Yogyakarta. Sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial No 01 Tahun 2012 Tentang Pekerja Sosial Masyarakat ikatan pekerja sosial masyarakat memang mitra yang tepat bagi pemerintahan di dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Pekerja sosial masyarakat dimana mereka merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki jiwa kepedulian yang tinggi terhadap permasalahan kesejahteraan sosial mejadikan mereka memahami betul bagaimana kondisi wilayah mereka karena mereka berasal dari wilayah masingmasing baik kelurahan maupun kecamatan. Sehingga mereka mengerti tentang permasalahanpermasalahan sosial apa saja yang ada di daerahnya termasuk permasalahan anak jalanan. 3. Ketepatan Target Ketepatan target dalam hal ini berkenaan dengan tiga hal. Pertama, apakah target yang diintervensi sesuai dengan yang direncanakan. Kedua, apakah targetnya dalam kondisi siap untuk diintervensi, ataukah tidak. Ketiga, apakah intervensi implementasi kebijakan bersifat baru atau memperbarui implementasi kebijakan sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian target kebijakan penanganan anak jalanan di Kota Yogyakarta ini sudah tepat. Hal ini sesuai dengan isi Peraturan Daerah No.6 Tahun 2011 Provinsi DIY yang kemudian dibuktikan dengan data anak jalanan yang diperoleh dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat. Kedua, melihat apakah target di dalam menerima kebijakan Yogyakarta sudah siap untuk diintervensi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan anak jalanan yang mendapatkan penanganan ini tidak semuanya dalam keadaan siap untuk diintervensi. Hal ini dilihat dari dukungan yang diberikan oleh orangtua dari anak jalanan ini. Ketiga, yaitu sifat kebijakan Yogyakarta bukanlah sebuah kebijakan baru. Berdasarkan studi literatur kebijakan ini merupakan tuntutan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial. Kemudian dalam Peraturan Daerah No.6 Tahun 2011 Tentang Perlindungan Anak yang Hidup di Jalan menyebutkan bahwa sebagai akibat kondisi perkembangan sosial di masyarakat menyebabkan sebagian anak-anak terpaksa hidup di jalan. 4. Ketepatan Lingkungan Lingkungan kebijakan di dalamnya melihat bagaimana lingkungan endogen dan eksogen implementasi kebijakan penanganan anak jalanan

di Kota Yogyakarta. Pertama, lingkungan endogen melihat bagaimana hubungan diantara para implementor kebijakan di dalam Yogyakarta. Selain itu juga untuk mengetahui apakah pernah terjadi konflik di dalam lingkungan implementor kebijakan. Pertama, lingkungan endogen. Berdasarkan hasil penelitian hubungan diantara implementor kebijakan dalam hal ini adalah Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dengan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat berjalan dengan baik, hal ini dikarenakan komunikasi yang selalu terjalin dengan rutin di dalam pelaksanaanya sehingga tidak pernah menimbulkan konflik atau pertentangan. Komunikasi yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung dilakukan setiap melakukan kegiatan di lapangan tidak hanya ketika terjadi permasalahan di dalam pelaksanaan penanganan. Sedangkan hubungan dengan unsur-unsur yang lain masih dirasakan belum efektif. Hal ini dikarenakan belum adanya komunikasi yang valid yang terjalin diantara semua unsur baik dengan dinas-dinas terkait dan juga unsurunsur yang lain seperti akademisi dan masyarakat. Belum pernah diadakannya sebuah forum untuk duduk bersama yang melibatkan semua unsur untuk melakukan diskusi membahas permasalahan anak jalanan ini secara bersamasama. Kedua, lingkungan eksogen. Lingkungan eksogen ini menjelaskan persepsi atau pendapat publik terkait kebijakan penanganan anak jalanan di Kota Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa publik memberikan respon yang positif dari kebijakan penanganan anak jalanan di Kota Yogyakarta. Masyarakat sudah mulai menyadari dengan memberikan uang atau recehan di jalanan itu bukanlah hal yang baik akan tetapi dengan menyalurkannya ke lembagalembaga yang lain itu merupakan cara yang tepat di dalam menolong anak jalanan. Sudah mulai berkurangnya pengguna jalan yang memberikan uang di jalan membuat mereka tidak lagi melakukan aktivitas di perempatan lampu merah. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dilampu merah arah ke Malioboro dari Stasiun Tugu pada siang hari terdapat anak jalanan yang mengemis. Mereka meminta-minta kepada pengguna jalan dan terlihat respon positif dari para pengguna jalan dimana kebanyakan dari mereka tidak memberikan uang kepada anak jalanan tersebut walaupun masih terlihat ada beberapa pengguna jalan yang memberikan.

3.2 Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Kebijakan Tabel 1 Faktor- Faktor yang Mendukung dan Menghambat Implementasi Kebijakan Penanganan Anak Jalanan di Kota Yogyakarta No Faktor yang mendukung Faktor yang menghambat 1. Tersedianya standar berupa regulasi hukum di dalam penanganan anak jalanan yaitu Peraturan Daerah No.6 Tahun 2011 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Keterbatasan anggaran dana di dalam kebijakan penanganan anak jalanan menyebabkan pembinaan anak jalanan kurang 2. Sasaran dari kebijakan penanganan anak jalanan sudah jelas dan dipahami oleh pelaksana kebijakan 3. Jumlah pelaksana kebijakan sudah mencukupi tidak mengalami kekurangan personil dan juga pelaksana kebijakan akitf di dalam pelaksanaannya. 4. Tersedianya pelatihan yang diberikan baik dari pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta maupun Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Kota Yogyakarta 5. Tersedianya sarana dan prasarana untuk pelatihan pembinaan anak jalanan. 6. Proses komunikasi yang dilakukan dengan pembuatan papan himbauan, brosur, dan sosialisasi tingkat kelurahan 7. Respon masyarakat sudah baik di dalam mendukung kebijakan Yogyakarta 8. Tersedianya SOP yang jelas sehingga memudahkan pelaksana kebijakan 9. Adanya pengawasan yang dilakukan baik dari pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta maupun Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Kota Yogyakarta terhadap pelaksana kebijakan di lapangan 10. Koordinasi yang terjalin antara Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta dan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat Kota Yogyakarta berjalan dengan baik dan rutin dengan adanya rapat mingguan 11. Terdapat peranan aktor politik di dalam mendukung kebijakan Yogyakarta efektif Belum adanya peranan perusahaan swasta dalam kebijakan penanganan anak jalanan Lingkungan sosial keluarga anak jalanan di Kota Yogyakarta menyebabkan anak turun ke jalan Lingkungan ekonomi Kota Yogyakarta menjadi daya tarik anak jalanan dari berbagai daerah

3. PENUTUP KESIMPULAN 1. Proses implementasi kebijakan Yogyakarta dilihat berdasarkan prinsip empat tepat yaitu ketepatan kebijakan, ketepatan pelaksana, ketepatan target, dan ketepatan lingkungan sudah cukup baik dan sesuai dengan Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2011 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun kebijakan penanganan anak jalanan yang ada di Kota Yogyakarta tidak memiliki pengaruh terhadap jumlah penanganan anak jalanan yang ada di Kota Yogyakarta. Adapun permasalahan lainnya yaitu keluarga anak jalanan yang mendapatkan penanganan tidak semuanya mendukung kebijakan ini dan belum adanya komunikasi yang dilakukan secara efektif terhadap unsurunsur lain seperti dinas-dinas terkait dan juga perusahaan swasta. 2. Faktor penghambat kebijakan antara lain: (1) Keterbatasan anggaran dana (2) Belum adanya peranan perusahaan swasta (3) Lingkungan sosial keluarga anak jalanan menyebabkan anak turun ke jalan; (4) Lingkungan ekonomi Kota Yogyakarta menjadi daya tarik anak jalanan dari berbagai daerah. SARAN 1. Perlu adanya upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendapatkan dana tambahan dari pihak lain seperti bekerjasama dengan perusahaan swasta yang ada di Kota Yogyakarta melalui program Corporate Social Responsibilitynya untuk lingkungan sekitar. Sehingga dana penanganan kebijakan anak jalanan tidak hanya terbatas dari APBD Kota, Provinsi, dan APBN. 2. Perlu adanya komunikasi yang dibangun antara pemerintah dengan perusahaan swasta dengan mengadakan suatu forum untuk duduk bersama yang dihadiri oleh semua pihak untuk berdiskusi membahas permasalahan anak jalanan di Kota Yogyakarta beserta solusinya. 3. Perlu adanya kesesuaian antara program kebijakan penanganan anak jalanan dengan kebijakan penanggulangan kemiskinan di Kota Yogyakarta sehingga anak jalanan yang mendapatkan penanganan, orangtuanya pun mendapatkan bantuan perekonomian sehingga tidak menyebabkan anak ini melakukan akitivitas di jalan. 4. Perlu adanya kerjasama yang dilakukan oleh pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta seperti memberikan kegiatan yang bermanfaat bagi anak-anak jalanan yang datang ke kota dengan memberikan pelatihan-pelatihan seni baik berupa seni tari, wayang ataupun gamelan yang kemudian oleh dinas pariwisata dan kebudayaan dibantu untuk dipromosikan mengisi acara-acara baik acara yang dilakukan oleh pemerintah ataupun masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA Dwijowijoto, Riant Nugroho. 2006. Kebijakan Publik Untuk Negara-negara. Berkembang. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Saebani, Beni Ahmad. 2008. Metode Penelitian. Bandung : CV Pustaka Setia Semiawan, Conny R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Grasindo Subarsono, AG. 2004. Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Wahab, Sholichin Abdul. 2004. Analisis Kebijakan. Jakarta: Bumi Aksara. Winarno, Budi. 2007. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: MedPress Winarno, Budi. 2012. Kebijakan Publik Teori, Proses, dan Studi Kasus. Yogyakarta : CAPS