BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang bercorak sosial-ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al-Ba'ly, 2006:1). Hakzakat di berikan

BAB I PENDAHULUAN. disebut didalam Al-Quran, salah satunya pada surah Al-Baqarah ayat 43 : yang rukuk. (QS. Al-Baqarah Ayat 43)

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan ibadah yang mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi hablum

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

Analisis Pengelolaan Zakat dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Mustahiq di Badan Amil Zakat Nasional Kota Cimahi

2,5 % ZAKAT 100 % manfaat

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat ialah tentang kejahatan. Kejahatan adalah suatu

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (ziyadah). Jika diucapkan, zaka al-zar artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah.

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari segi bahasa, zakat mempunyai beberapa arti, yaitu al-barakatu

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syariah Jurusan Muamalah.

BAB IV ANALISIS PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON

AKUNTANSI ZAKAT PSAK 109 TAHUN Dr. Saparuddin Siregar SE.Ak, SAS, MAg, MA, CA

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan dan ketidak

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN SISTEM AKUNTANSI ZAKAT

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara manusia dengan manusia (Habluminannas) dan manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang lima, keberadaan zakat disejajarkan dengan ibadah-ibadah yang

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. Zakat adalah salah satu rukun islam yang bercorak social-ekonomi dari

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan. Manifestasi dari kesadaran tersebut, bagi manusia akan tercapai

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DESA PAGARBATU KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP TENTANG ZAKAT RUMPUT LAUT

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Oleh: Dwi Kurniati NPM :

Zakat dan Hikmahnya. Di unduh dari : Bukupaket.com

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Menurut Aziz

'AISYAH B

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak sederhana. Apa yang diisyaratkan oleh Al-qur an merupakan. kekayaan sesuai dengan proporsi yang telah ditentukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. terbagi menjadi kepulauan-kepulauan. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)

BAB I PENDAHULUAN. Namun, pada kenyataannya, masih ada yang tidak mendapat bagian. Inilah yang

PERAN LEMBAGA AMIL ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH MUHAMMADIYAH (LAZISMU) BANYUMAS DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KAUM DHUAFA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zakat merupakan suatu kewajiban setiap individu yang telah

KHUTBAH ISTIQAMAH SERIAL KHUTBAH JUMAT MASJID ISTIQAMAH KANDANGAN KHUTBAH JUMAT OLEH MUHAMMAD DN

بسم هللا الرحمن الرحيم

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan tantangan utama yang dihadapi negara-negara. Asia-Afrika. Jika menggunakan indikator Bank Dunia, yang mematok

PENGELOLAAN ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PETANI BANGKIT DI LAZISMU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun oleh : Endah Widyaningsih Rahayu

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PASAL 9 UU NO. 36 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

ZAKAT A. Pengertian Zakat

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana tetap yang cukup potensial untuk menunjang suksesnya. Jika diperhatikan proses terjadinya kemiskinan dalam suatu

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

ISLAM IS THE BEST CHOICE

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada zaman modern banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan dan. kaya yang semakin kaya dan tidak sedikit pula orang-orang miskin yang

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

BAB I PENDAHULUAN. etimologis, zakat memiliki arti kata berkembang (an-namaa), mensucikan (atthaharatu)

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan

BAB II DANA SOSIAL BANK SYARIAH, ZAKAT PRODUKTIF, DAN KONSEP KEBERHASILAN USAHA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk indonesia mencapai 252,20 juta jiwa (BPS: 2015). Dimana

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Hadits-hadits Shohih Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Zakat sebagai sistem jaminan sosial bagi penanggulangan kemiskinan sangat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pendanaan yang akan diambil perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya,

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu ibadah kepada Allah SWT setelah manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Al-Amin (dapat dipercaya). Rasulullah mewajibkan kepada kita untuk dapat selalu

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua hal, yaitu pertama, kemiskinan itu sebagai akibat dari kemalasan

BAB I PENDAHULUAN. dikerjakan oleh setiap umat muslim. Melaksanakan shalat dengan menghadap ke

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP INSENTIF BAGI PENCARI DONATUR PADA YAYASAN PESANTREN AL-QUR AN NURUL FALAH SURABAYA

PEMERINTAH KOTA PADANG

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

BAB V PEMBAHASAN. berpengaruh terhadap minat membayar zakat di Badan Amil. Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang bercorak sosial-ekonomi dari lima rukun Islam (Qardawi, 2007:3). Menunaikan zakat merupakan kewajiban bagi umat yang mampu sesuai dengan syariat Islam. Orang orang Islam sangat mempercayai dan meyakini bahwa zakat merupakan salah satu dari pilar agama Islam yang bertujuan untuk meningkatkan keadilan, kesejahteraan masyarakat, dan penanggulangan kemiskinan. Kebanyakan orang Islampun berkeyakinan bahwa zakat mempunyai peran yang sangat penting dalam pemberdayaan ekonomi umat. Zakat juga merupakan salah satu rukun Islam yang selalu disebutkan sejajar dengan shalat. Inilah yang menunjukkan betapa pentingnya zakat sebagai salah satu rukun Islam (Al- Ba'ly, 2006:1). Untuk memaksimal pengelolaan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf, maka pemerintah membentuk badan yang mengelola dana zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk olen pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat kemudian dikukuhkan oleh pemerintah. Dalam hal ini lembaga zakat berfungsi untuk melakukan pencatatan dan pelaporan atas penerimaan dan pengalokasian zakat. Lembaga zakat berkewajiban untuk mencatat setiap setoran zakat dari muzzaki baik jumlah maupun jenis zakat. Hak zakat di 1

2 berikan kepada 8 Asnaf yang telah dijelaskan Allah SWT dalam Al - Qur an surat At-Taubah ayat 60 : إ ن م ا الص د ق ات ل ل فق ر ا ء و ال م س اك ي ن و ال ع ام ل ي ن ع ل ي ه ا و ال مؤ ل ف ة قلوبه م و ف ي الر ق ا ب و ال غ ار م ين و ف ي س ب ي ل للا و ا ب ن الس ب ي ل ف ر يض ة م ن للا و للا ع ل يم ح ك يم )٠٦( Artinya: Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk memerdekakan hamba sahaya, untuk membebaskan orang yang berhutang, untuk yang berada di jalan Allah dan untuk orang yang sedang di dalam perjalanan sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS Al-Taubah 9:60) Sedangkan, menurut Baqi dalam Mus'ab (2011:1) mengatakan bahwa "Kewajiban yang dibebankan kepada setiap muslim salah satunya ialah zakat yang telah memenuhi kriteria tertentu. Didalam Al - Qur'an terdapat 32 kata zakat, dan 82 kali di ulang dengan menggunakan istilah dari kata zakat, yaitu sedekah dan infaq. Pengelolaan zakat di Indonesia telah diatur dalam UU No. 38/1999 tentang pengelolaan zakat yang didalamnya mengatur segala kegiatan yang berhubungan dengan pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan serta pendistribusian serta pendayagunaan terhadap dana zakat. Keberadaan lembaga zakat merupakan suatu hal sangat penting seperti yang tertulis dalam pasal 5 Undang - Undang Republik Indonesia No 38 Tahun 1999 yaitu pengelolaan zakat bertujuan untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai dengan tuntunan agama, meningkatkan fungsi dan peranan pranata

3 keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial, serta meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat (Mus.ab, 2011:2). Pada Undang - Undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat menyatakan pada pasal 1 point 7 bahwa Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Sedangkan pada point 8 disebutkan bahwa Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Survey PIRAC (Publik Interest Research and Advocacy Center) tahun 2004 terhadap responden yang beragama Islam di 11 kota besar di Indonesia yang meliputi Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Padang, Denpasar, Manado, Makassar, Pontianak dan Balikpapan, menunjukkan potensi zakat per tahun mencapai Rp4,45 triliun, dan diperkirakan pada tahun 2007 meningkat menjadi Rp9,09 triliun. Survey juga menunjukkan 94,5% responden menyatakan dirinya sebagai muzakki dengan rata-rata nilai zakat sebesar Rp416.000,00/muzakki/tahun dan tahun 2007 meningkat menjadi 95,5% dengan rata-rata nilai zakat sebesar Rp684.550,00/muzakki/tahun. Peningkatan tersebut tidak selalu linier dengan kesadaran membayar zakat dari golongan yang secara ekonomi lebih mapan. Hasil survei tentang perilaku membayar zakat terhadap responden yang secara ekonomi lebih mapan justru cenderung mengabaikan kewajiban berzakat. Hanya 49,8% yang sadar zakat dan sedikit mengalami peningkatan menjadi 55% ketika

4 disurvey kembali pada tahun 2007. Memang, ketika besar zakat masih recehan, orang tidak keberatan mengeluarkannya, tapi ketika zakat sudah mencapai jutaan, orang mulai berpikir untuk menzakatkannya. Oleh karena itu adanya klausul zakat mengurangi pajak menjadi begitu penting (Muktiyanto dan Hendrian, 2008:102). Persoalan yang sering dijumpai ditengah masyarakat kita adalah kepada siapa zakat harus diberikan. Lebih utama disalurkan langsung oleh muzakki kepada mustahiq, atau sebaliknya melalui amil zakat. Jika didistribusikan kepada mustahiq, memang ada perasaan tenang karena menyaksikan secara langsung zakatnya tersebut telah didistribusikan kepada mereka yang dianggap berhak menerimanya. Tapi terkadang pendistribusian langsung yang dilakukan oleh muzakki tidak mengenai sasaran yang tepat. Terkadang orang sudah merasa mendistribusikan zakat kepada mustahiq, padahal ternyata yang menerima bukan mustahiq yang sesungguhnya, hanya karena kedekatan emosi maka ia memberikan zakat kepadanya. Misalnya disalurkan kepada kerabatnya sendiri, yang menurut anggapannya sudah temasuk kategori mustahiq, padahal jika dibandingkan dengan orang yang berada dilingkungan sekitarnya, masih banyak orang-orang yang lebih berhak untuk menerimanya sebab lebih fakir, lebih miskin, dan lebih menderita dibanding dengan kerabatnya tersebut ( Kanji, dkk, 2011:2). Dari sisi pengumpulan zakat, permasalahan yang paling sering terjadi dan paling besar adalah adanya kesenjangan yang sangat lebar antara potensi zakat dengan realisasi pengumpulan zakat serta pendistribusian zakat.

5 Beberapa faktor yang kemungkinan menjadi penyebab yaitu: pertama; pemahaman masyarakat tentang zakat khususnya tentang zakat maal dan zakat profesi yang masih kurang. Saat ini masyarakat memahami zakat hanya sebatas pada zakat fitrah, padahal masih banyak harta-harta lain yang merupakan obyek zakat, serta wajib dikeluarkan zakat atasnya, namun belum dipahami oleh masyarakat. Kedua; kesadaran masyarakat untuk berzakat yang masih rendah. Ketiga; rendahnya ketidakpercayaan masyarakat kepada lembaga pengelolaan zakat, yang menyebabkan masyarakat enggan membayar zakat kelembaga sehingga data pengumpulan zakat yang ada tidak menggambarkan kondisi pembayaran zakat yang sebenarnya. Keempat; belum sempurnanya regulasi yang diatur pemerintah, antara lain terlihat dari belum diaturnya kewajiban muslim untuk membayar dalam peraturan perundang-undangan (Mus'ab, 2011:3). Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Mus ab (2011) yang berjudul pengaruh religiusitas, tingkat penghasilan, dan layanan terhadap minat muzakki untuk membayar zakat maal di Lazis NU dengan hasil bahwa faktor religiusitas, tingkat penghasilan, layanan berpengaruh terhadap minat membayar zakat maal di LAZIS NU. Adapun pengembangan yang dilakukan adalah dengan memodifikasi variabel bebas yang dilibatkan. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah pengaruh pengetahuan zakat, tingkat pendapatan, religiusitas dan kepercayaan kepada organisasi pengelola zakat dan variabel tidak bebasnya adalah minat membayar zakat pada Lembaga Amil Zakat, sehingga judul penelitian ini adalah Pengaruh

6 Pengetahuan Zakat, Tingkat Pendapatan, Religiusitas Dan Kepercayaan kepada Organisasi Pengelola Zakat Terhadap Minat Membayar Zakat Pada Lembaga Amil Zakat : (Studi Kasus Terhadap Muzakki di Fakultas Agama Islam dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka pokok dari masalah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah apakah pengetahuan zakat, tingkat pendapatan, tingkat religiusitas dan tingkat kepercayaan kepada organisasi pengelola zakat berpengaruh terhadap minat membayar zakat pada Lembaga Amil Zakat : (Studi Kasus Terhadap Muzakki di Fakultas Agama Islam dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta). C. Tujuan Penelitian Dalam setiap penelitian terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti, adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan zakat, tingkat pendapatan, tingkat religiusitas dan tingkat kepercayaan kepada organisasi pengelola zakat terhadap minat membayar zakat pada Lembaga Amil Zakat : (Studi Kasus Terhadap Muzakki di Fakultas Agama Islam dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta).

7 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut : 1. Bagi Organisasi Pengelola Zakat dalam menentukan cara cara pengelolaan zakat yang lebih baik, sehingga efisien dan efektif. 2. Bagi Muzakki bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran membayar zakat. 3. Bermanfaat dalam menambah bahan referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan. E. Metode Penelitian 1. Alat dan Model Analisis Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah model regresi linier berganda/ols (Ordinary Least Square) yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen (PZ, TP, TR dan TK) dan variabel dependen (minat membayar zakat pada lembaga amil zakat). Adapun model ekonometrika adalah sebagai berikut: Y = α + ß1 PZ t + ß2 TP t + ß3 TR t + ß4 TK t + ei Dimana : α = Konstanta ß1,ß2,ß3,ß4 = Koefisien Regresi Y = Minat Membayar Zakat Pada Lembaga Amil Zakat PZ = Pengetahuan Zakat TP = Tingkat Pendapatan TR = Tingkat Religiusitas

8 TK Ei = Tingkat Kepercayaan Kepada Organisasi Pengelola Zakat = Error term 2. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan (Umar, 2003:121). Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh langsung dari para muzakki di Fakultas Agama Islam dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Data primer yaitu berupa kuesioner atau angket yang telah diisi oleh para muzakki yang menjadi responden terpilih dalam penelitian ini. Sejumlah pernyataan diajukan kepada responden dan kemudian responden yang sempat dan bersedia langsung untuk menjawab sesuai dengan pendapat mereka. Untuk mengukur pendapat responden digunakan skala likert yaitu yaitu (5) = Sangat Setuju; (4) = Setuju; (3) = Ragu-ragu; (2) = Tidak Setuju; (1) = Sangat Tidak Setuju. F. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 bab. Setiap bab dibagi menjadi sub-sub bab serta bagian yang lebih kecil lagi, secara garis besar dapat disebutkan sebagai berikut:

9 BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini memaparkan mengenai landasan teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian, mengenai berbagai topik yang relevan dengan penelitian ini yang berasal dari studi litelatur, artikel, internet, dan bacaan lainnya yang relevan dengan penelitian ini. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini memuat pemaparan metode penelitian secara komprehensif, yang berisi jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi operasional, metode dan analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi analisis hasil penelitian yang telah dilakukan. Interprestasi dari hasil penelitian ini akan memberikan jawaban atas rumusan masalah yang telah dikemukakan dari penelitian ini.

10 BAB V : PENUTUP Dalam bab ini memaparkan penutup dari penelitian. Di sini akan disajikan seluruh kesimpulan dari penelitian yang telah disajikan, keterbatasan penelitian serta saran-saran yang akan diberikan sebagai pengembangan lanjutan dari penelitian ini.