BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah unsur penting bagi makhluk hidup. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama 3 sampai 6 bulan namun tidak akan mampu bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri dari air sehingga manusia membutuhkan lebih banyak air dibandingkan dengan makan. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti mandi, memasak, minum, dan mencuci peralatan rumah tangga. 1 Air yang dikonsumsi manusia harus berasal dari sumber yang aman mengingat pentingnya peranan air dalam kehidupan manusia. Hal tersebut bertujuan agar manusia terhindar dari penyakit khususnya yang berkaitan dengan air. Sumber air yang aman dan bersih dapat berasal dari air pegunungan, sungai, danau, dan air hujan. Air yang boleh dikonsumsi hanyalah air yang memenuhi persyaratan air bersih yaitu jernih atau tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. 2 Pemenuhan sumber daya air untuk masyarakat Indonesia masih menjadi masalah yang harus diselesaikan. Pertumbuhan penduduk akan mengubah fungsi lahan dari yang bersifat meresapkan air ke dalam tanah menjadi kurang baik. hal tersebut berdampak pada terganggunya proses produksi air sehingga kuantitas, kontinuitas, dan kualitas sumber daya air semakin buruk. 3 Tujuan Pembangunan Milenium (MDG s) yang ketujuh yaitu air bersih dan sanitasi. Tahun 2015 diharapkan sampai dengan setengah dari jumlah 1
2 penduduk yang sulit mendapatkan air bersih, layak minum dan sanitasi berkurang. Indonesia belum mampu memenuhi target MDG s karena masih perlu mencapai angka 68,9% untuk air bersih dan 62,4% untuk sanitasi. 4 Data Dinas Kesehatan Kota Semarang menunjukkan bahwa pada tahun 2014 penduduk yang mampu mendapatkan akses air minum sebanyak 65,85% dengan cakupan prosentase air bersih menurut sarana yaitu sebagian besar suplai air bersih rumah tangga Kota Semarang berasal dari perpipaan sebesar 70% sisanya 30% dari sumur gali terlindungi. Pada tahun 2014 sebanyak 422 jumlah sampel dari 628 penyelenggara air minum diperiksa kelayakannya. Dari data tersebut sejumlah 394 atau 93,36% unit penyelenggara air minum secara fisika, bakteriologis, dan kimia. 5 PDAM Kota Semarang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan air bersih dan air minum bagi masyarakat Kota Semarang dengan cakupan pelayanan sebanyak 145.638 pelanggan. Sungai Kaligarang adalah pemasok air baku untuk PDAM dalam menyediakan air bersih untuk masyarakat Kota Semarang. Pada musim kemarau air sungai memiliki kandungan oksigen lebih rendah dari baku mutu sedangkan pada musim penghujan air sungai menjadi keruh akibat dari tingginya sedimentasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi distribusi air kepada konsumen. 6 Dalam penelitian Rika Anggraini yang dilakukan di Kecamatan Sumbersari disebutkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan dengan elektrolizer air diperoleh endapan berwarna coklat pada air PDAM dan hijau pada air sumur. Warna coklat pada air PDAM menunjukkan adanya kandungan besi oksida sedangkan warna hijau pada air sumur
3 menunjukkan adanya kandungan cuprum dan chlorin. Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa terdapat logam yang terlarut pada air sumur dan air PDAM Jember Kecamatan Sumbersari dan logam yang terlarut pada air sumur yaitu cuprum dan chlorin sedangkan logam yang terlarut pada air PDAM yaitu besi oksida. 7 Penelitian Dian Vitta Agustina tentang Analisa Kinerja Distribusi Air Bersih PDAM yang dilakukan di Perumnas Banyumanik menunjukkan bahwa kualitas air turut mempengaruhi kepuasan pelanggan. Kualitas air yang sangat sensitif yaitu bau, rasa, dan warna. Air yang diterima masyarakat sebagian menunjukkan kualitas yang buruk karena berbau, memiliki rasa dan berwarna keruh. Timbulnya bau, rasa, dan warna pada air dimungkinkan karena pengambilan air dari bak penampungan dan adanya gangguan pada pipa air baik karena pertumbuhan lumut pada pipa maupun terjadinya korosi pipa yang dapat mempengaruhi kualitas air. 8 Penelitian Allan Restu Jaya menunjukkan bahwa kualitas air pelanggan PDAM di Kelurahan Rejomulyo Semarang belum memenuhi syarat secara kimia. Hasil uji laboratorium terhadap kekeruhan dan kandungan Mangan (Mn) melebihi kadar yang diperbolehkan dimana kekeruhan antara 80 295 NTU dan Mangan (Mn) antara 0,62 0,66 mg/l yang menyebabkan perubahan kualitas air ketika sampai di rumah pelanggan. 9 Logam besi merupakan logam transisi bersifat kuat, panas, dan mudah dimurnikan serta bersifat korosif. Besi dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan sel darah merah dan memiliki fungsi esensial bagi tubuh yaitu sebagai alat angkut elektron dalam sel serta merupakan bagian penting dari
4 reaksi enzim. Namun besi yang dibutuhkan dalam tubuh jumlahnya sangat sedikit. Kelebihan besi dalam tubuh dapat mempengaruhi aktivitas organorgan di dalamnya seperti otot, jantung, ginjal, dan pankreas sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. 10 Kandungan maksimal besi yang diperbolehkan agar memenuhi syarat kualitas air sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI tahun 2010 yaitu 0,3 mg/l. Kandungan besi dalam air yang melebihi baku mutu akan menyebabkan perubahan kualitas air. Air yang memiliki kandungan besi tinggi kan menyebabkan bau logam seperti karat, berwarna kekuningan dan terasa pahit. Selain itu air dapat merusak warna pakaian, porselen, dan peralatan rumah tangga lainnya. 11 Proses pengolahan air sebelum didistribusikan kepada pelanggan dapat mempengaruhi kualitas air PDAM. Penggunaan desinfektan ozon pada air yang mengandung besi selama pengolahan akan menimbulkan perubahan warna air menjadi kekuningan sampai dengan timbul endapan. Pendistribusian air dari IPA ke pelanggan dialirkan melalui jaringan perpipaan yang dapat memungkinkan terjadinya penambahan zat-zat masuk ke dalam air ketika sampai ke pelanggan. 12 Penurunan kualitas air PDAM ketika sampai di rumah pelanggan dapat terjadi karena instalasi perpipaan yang sudah terkontaminasi dengan tanah di sekitar rumah pelanggan, instalasi perpipaan yang letaknya dekat dengan tempat pembuangan sampah, dan penyambungan pipa yang tidak rapat sehingga kontaminasi masuk ke dalam pipa dan ikut mengalir bersama air sampai ke rumah pelanggan. 13
5 Air PDAM digunakan oleh masyarakat Kelurahan Sambirejo untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci peralatan rumah tangga, memasak, dan digunakan untuk minum. Dari 10 pelanggan PDAM 4 diantaranya menggunakan air PDAM untuk minum dan sisanya menggunakan galon dan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Air yang diterima masyarakat sedikit berbau, berwarna kekuningan, air terasa pahit dan tidak segar. Apabila digunakan untuk mandi akan terasa lengket di kulit. Hal tersebut dimungkinkan bahwa air memiliki kandungan besi yang melebihi baku mutu. Berdasarkan pengujian laboratorium terhadap kadar besi dalam air pada salah satu pelanggan PDAM yang ada di Kelurahan Sambirejo menunjukkan angka 0,3716 mg/l. Sedangkan kadar besi yang diperbolehkan dalam air sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416 Tahun 2010 yaitu 0,3 mg/l. Hal tersebut menunjukkan bahwa air memiliki kandungan besi melebihi baku mutu. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Besi (Fe) dalam Air Pelanggan PDAM di Kelurahan Sambirejo Kota Semarang. B. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan kadar besi (Fe) dalam air pelanggan PDAM di Kelurahan Sambirejo Kota Semarang.
6 C. Tujuan 1. Tujuan Umum Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar besi (Fe) dalam air pelanggan PDAM di Kelurahan Sambirejo Kota Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mengukur kadar besi dalam air pelanggan PDAM. b. Mengukur derajat keasaman (ph) air pelanggan PDAM. c. Mengukur temperatur air pelanggan PDAM. d. Mendeskripsikan jenis bahan perpipaan yang digunakan untuk pengaliran air. e. Mendeskripsikan hubungan derajat keasaman (ph) dengan kadar besi (Fe). f. Mendeskripsikan hubungan temperatur air dengan kadar besi (Fe). g. Mendeskripsikan hubungan bahan perpipaan dengan kadar besi (Fe). h. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar besi (Fe) dalam air pelanggan PDAM. D. Manfaat Penelitian 1. Keilmuan Menambah pengalaman langsung dari teori yang didapat dengan membandingkan kenyataan yang ada di lapangan. 2. Program Memberikan informasi mengenai kandungan logam besi dalam air pelanggan sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam upaya meningkatkan pelayanan bagi masyarakat.
7 3. Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat tentang keberadaan logam besi dalam air khususnya pelanggan PDAM sehingga dapat berhati-hati dalam mengkonsumsi air terutama sebagai air minum. E. Keaslian Penelitian Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian Peneliti dan Tahun Dian Vitta Agustina. (2007) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Analisis Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Kecamatan Banyumanik di Perumnas Banyumanik (Studi Kasus Perumnas Banyumanik Kel. Srondol Wetan) Survei Lapangan Variabel yang diteliti : 1. Variabel bebas : kualitas, kuantitas, dan kontinuitas 2. Variabel terikat : kepuasan pelanggan Hasil analisis Anova menunjukkan nilai korelasi (r)=0,945 dan F hitung=151,181 dengan sig. 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa F hitung>f tabel sehingga H 0 ditolak berarti ketiga variabel yaitu kualitas (warna, rasa, dan bau), kuantitas, dan kontinuitas mempengaruhi kepuasan pelanggan. Suntari. (2008) Analisis Unjuk Kerja Layanan Air Bersih PDAM Tirta Moedal di Perumnas Banyumanik Kota Semarang Survei Lapangan Variabel yang diteliti : 1. Variabel bebas : debit air pelanggan 2. Variabel terikat : tingkat layanan PDAM Hasil analisis menunjukkan 8 dari 10 sampel yang diteliti mendapatkan debit air yang kurang dari kebutuhan minimal yaitu 21m 3 / bulan. PDAM dikatakan belum mampu melayani kebutuhan minimal air pelanggan. Rika Anggraini. (2012) Kandungan Air Sumur dan Air PDAM dengan Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum (Elektrolizer Air) di Kecamatan Sumbersari Deskriptif Observasional Variabel yng diteliti : 1. Variabel bebas :elektrolizer air 2. Variabel terikat :kandungan logam air sumur dan PDAM Terdapat logam yang terlarut dalam air sumur dan air PDAM. Logam yang terlarut dalam air sumur yaitu cuprum dan chlorin sedangkan pada air PDAM yaitu besi oksida.
8 Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian Peneliti dan Tahun Duta Andhika J.D, dkk. (2013) Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Kadar Sisa Chlor dan Kandungan Bakteri E.Coli Perusahaan Air Minum Tirta Moedal Semarang Sebelum dan Sesudah Pengolahan Observasional Analitik dengan Cross Sectional Variabel yng diteliti : 1. Variabel bebas: sebelum pengolahan, sesudah pengolahan 2. Variabel terikat: kadar sisa Chlor dan Kandungan Bakteri E.Coli Kandungan bakteri E.coli dan kadar sisa chlor terdapat perbedaan yang bermakna antara kandungan bakteri E.coli dan kadar sisa chlor sebelum dan sesudah pengolahan. Ada hubungan antara kadar sisa chlor dan kandungan bakteri E.coli sesudah pengolahan. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Dian Vitta Agustina dengan judul Analisis Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih PDAM Kecamatan Banyumanik di Perumnas Banyumanik (Studi Kasus Perumnas Banyumanik Kel. Srondol Wetan) menggunakan metode survei lapangan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (kualitas, kuantitas, dan kontinuitas) terhadap variabel terikat (kepuasan pelanggan). Sedangkan yang membedakan dengan penelitian sekarang terletak pada variabel yang diteliti variabel bebas (ph, temperatur, jenis bahan perpipaan) dan variabel terikat (kadar besi dalam air). Penelitian menggunakan metode survei analitik dengan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. 2. Penelitian yang dilakukan suntari untuk menganalisis tingkat pelayanan PDAM dilihat dari debit air yang diterima oleh pelanggan untuk pemenuhan kebutuhan / bulan menggunakan metode survei lapangan. Sedangkan yang memberdakan dengan penelitian sekarang yaitu terletak
9 pada metode penelitian yang digunakan yaitu survei analitik dengan pendekatan cross sectional untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. 3. Penelitian yang dilakukan Rika Anggraini dengan judul Kandungan Air Sumur dan Air PDAM dengan Sistem Pendeteksi Kelayakan Air Minum (Elektrolizer) di Kecamatan Sumbersari. Perbedaan dengan penelitian sekarang yaitu metode yang digunakan menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan cara menentukan kriteria yaitu pelanggan aktif PDAM yang menggunakan air untuk kebutuhan air minum. 4. Penelitian yang dilakukan Duta Andika J.D, dkk meneliti tentang Kadar Sisa Chlor dan Kandungan Bakteri E.Coli Perusahaan Air Minum Tirta Moedal Semarang Sebelum dan Sesudah Pengolahan. Perbedaan dengan penelitian sekarang hanya meneliti kandungan kimia (besi) dalam air yang diterima oleh pelanggan F. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Penelitian ini termasuk penelitian dalam bidang Kesehatan Lingkungan khususnya Penyehatan Air. 2. Lingkup Materi Materi dalam penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar besi (Fe) dalam air pelanggan PDAM di Kelurahan Sambirejo Kota Semarang.
10 3. Lingkup Lokasi Penelitian dilakukan di Kelurahan Sambirejo Kota Semarang. 4. Lingkup Metode Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu Survei Analitik. 5. Lingkup Obyek/Sasaran Sasaran dalam penelitian ini yaitu pelanggan PDAM di Kelurahan Sambirejo Kota Semarang. 6. Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2016.