LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI MASUK PELABUHAN BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN SETDA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2006
DAFTAR ISI NO. URAIAN HAL 1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI MASUK PELABUHAN 1-8
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 9 TAHUN 2006 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI MASUK PELABUHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WAKATOBI, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah, maka Retribusi Jasa Pelayanan Umum yang dapat dikelola oleh Daerah; Mengingat b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah. : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara di Propinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4339); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3486); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4145). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAKATOBI dan BUPATI WAKATOBI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI MASUK PELABUHAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Wakatobi; 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Wakatobi; 3. Kepala Daerah adalah Bupati Wakatobi; 4. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Wakatobi; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kabupaten Wakatobi;
6. Pejabat adalah Pegawai Negeri yang diberi tugas tertentu dibidang Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; 7. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunkan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh naik turunnya penumpang dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan pnunjang kepelabuhanan lainnya yang dimiliki Pemerintah Daerah; 8. Orang adalah Orang yang masuk pelabuhan; 9. Kendaraan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum untuk mengangkut orang atau barang dengan dipungut bayaran; 10. Kendaraan Pribadi adalah kendaran bermotor yang bukan kendaran umum; 11. Kendaraan tidak bermotor adalah kendaraan yang digunakan oleh tenaga manusia atau hewan; 12. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakan oleh peralatan teknik yang berada pada kendaraan itu; 13. Retibusi Masuk Pelabuhan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah Pungutan Daerah sebagai pembayaran atas penggunaan jasa masuk pelabuhan dalam Kabupaten Wakatobi; 14. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku, diwajibkan untuk melakukan Pembayaran Retibusi. 15. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan Izin Trayek; 16. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda; 17. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban Retribusi Daerah berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Penyidik Tindak Pidana di Bidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari atau mengumpulkan bukti, yang dengan bukti itu membuat terang Tindak Pidana Dibidang Retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya. BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI Pasal 2 Nama Retribusi adalah retribusi masuk pelabuhan.
Pasal 3 (1) Obyek Retribusi adalah pelayanan masuk pelabuhan yang meliputi : a. Pelabuhan Pangulubelo b. Pelabuhan Wanci dan Pelabuhan lain yang di miliki Pemerintah Daerah. (2) Tidak termasuk Obyek Retribusi adalah pelayanan masuk pelabuhan yang dimiliki atau dikuasai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Perusahaan Daerah (PD) dan Pihak Swasta. Pasal 4 Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan, pengguna kendaraan bermotor/tidak bermotor yang menggunakan fasilitas pelayanan masuk pelabuhan. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5 Retribusi Masuk Pelabuhan digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNA JASA Pasal 6 Tingkat Pengguna Jasa dihitung berdasarkan frekuensi setiap kali masuk pelabuhan. BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DALAM BESARNYA TARIF Pasal 7 Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif berdasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak, sebagaimana keuntungan yang diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien yang berorientasi pada harga pasar. BAB VI STRUKTUR DAN TARIF RETRIBUSI Pasal 8 (1) Struktur dan besarnya tarif retribusi digolongkan berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan; (2) Besarnya tarif retribusi untuk setiap kali masuk pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ditetapkan sebagai berikut :
I. Pelabuhan Pangulubelo Wangi-Wangi : a. Per orang Rp. 300,- b. Becak Rp. 500,- c. Gerobak Rp. 500,- d. Sepeda Motor Rp. 500,- e. Kendaraan Roda Empat seperti sedan, jeep, pick up dan sejenisnya Rp. 1.000,- f. Mobil Truk/Bus Rp. 5.000,- g. Alat-Alat Berat Rp. 50.000,- II. Pelabuhan Wanci dan Pelabuhan Lain dalam Wilayah Kabupaten: a. Per orang Rp. 300,- b. Becak Rp. 500,- c. Gerobak Rp. 500,- d. Sepeda Motor Rp. 500,- e. Kendaraan Roda Empat seperti sedan, jeep, pick up dan sejenisnya Rp. 1.000,- f. Mobil Truk/Bus Rp. 5.000,- g. Alat-Alat Berat Rp. 50.000,- BAB VII WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 9 Retribusi yang terutang dipungut dalam wilayah daerah tempat pelayanan fasilitas masuk pelabuhan diberikan. BAB VIII MASA RETRIBUSI DAN SAAT RETRIBUSI TERUTANG Pasal 10 Masa Retribusi adalah jangka waktu yang lamanya setiap kali masuk pelabuhan atau ditetapkan lain oleh Bupati Wakatobi. Pasal 11 Saat Retribusi Terutang adalah saat diterbitkannya STRD atau dokumen lain yang disamakan
BAB IX TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 12 (1) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan; (2) Retribusi dipungut dengan menggunakan STRD atau dokumen lain yang disamakan; (3) Semua hasil pemungutan retribusi sebagaimana dimaksud pada pasal 3, disetor pada Kas Daerah. BAB X SANKSI ADMINISTRASI Pasal 13 Dalam hak wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang bayar, dikenakan sanksi administrasi paling banyak 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang bayar, dan ditagih dengan menggunakan STRD. BAB XI TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 14 (1) Pembayaran retribusi harus dilunasi sekaligus; (2) Tata cara pembayaran, penyetoran, tepat pembayaran retribusi diatur dengan Peraturan Bupati. BAB XII TATA CARA PENAGIHAN Pasal 15 (1) Penyampaian Surat Teguran, Peringatan dan Surat Lain yang sejenis sebagai awal tindakan Pelaksanaan Penagihan Retribusi; (2) Surat Teguran, Peringatan dan Surat Lain yang sejenis, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk. BAB XIII KETENTUAN PIDANA Pasal 16 (1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (2) sehingga merugikan Keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau didenda paling banyak Rp. 5.000.000,- (2) Tindak pidana sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB XIV KETENTUAN PENYIDIKAN Pasal 17 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan Penyidikan Tindak Pidana Dibidang Retribusi Daerah, sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berlaku; (2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan Tindak Pidana Dibidang Retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi labih lengkap dan jelas; b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan Tindak Pidana Retribusi Daerah; c. Meminta keterangan, bahan bukti dan orang pribadi atau badan sehubungan dengan Tindak Pidana Dibidang Retribusi Daerah; d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan Tindak Pidana Dibidang Retribusi Daerah; Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut; g. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka melaksanakan tugas Penyidikan Tindak Pidana Dibidang Retribusi Daerah; h. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; i. Memotret seseorang yang berkaitan dengan Tindak Pidana Dibidang Retribusi Daerah; j. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau sanksi; k. Menghentikan Penyidikan; l. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran Penyidikan Tindak Pidana Dibidang Retribusi Daerah; (3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan penyampaian hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. BAB XV KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai aturan pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.
Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Wakatobi. Ditetapkan di Wangi-Wangi pada tanggal 20 September 2006 BUPATI WAKATOBI, Ttd & Cap Diundangkan di Wangi-Wangi pada tanggal 20 September 2006 H U G U A SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN WAKATOBI, ANAS MAISA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2006 NOMOR 9 SERI C