BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu observasional analitik kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. maka jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan studi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yaitu suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan crossectional yaitu penelitian non-eksperimental dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian survei (Survey Research Method), yaitu suatu penelitian. (sampel) (Notoatmodjo,2010, pp.25-26).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan Tanggal 17 Mei-03 Juni

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dengan jenis penelitian survey analitik yaitu survei atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian yang bertujuan menyajikan secara teliti (accurately

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelatif. Penelitian korelasional mengkaji hubungan antara variabel. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Dalam penelitian ini, Survey Analitik digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kader dalam kegiatan posyandu. Mengenai cara pendekatan terhadap subjek penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2005). B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi merupakan seluruh subjek atau objek penelitian karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat A, 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader Posyandu di Desa Pageralang yang berjumlah 65 kader. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini sampelnya adalah kader kesehatan di Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. 3. Teknik Sampling Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Porposive sampel yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang

dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2005). Untuk menentukan besar sampel yang akan diambil, menggunakan rumus Notoatmodjo (2005), yaitu: N n 1 N d2 Keterangan: N = Besar Populasi n = Besar Sampel d = Tingkat Kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan a. Perhitungan besar sampel: 65 n 1 65 0,052 65 n 1 65 0,0025 65 n 1 0,1625 n 65 1,1625 = 55, 91= 56 (pembulatan). Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 56orang. b. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 1. Kriteria Inklusi a) Kader kesehatan yang aktif > 5 tahun di Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. b) Bersedia sebagai responden c) Kooperatif

2. Kriteria Eksklusi a) Kader kesehatan yang aktif < 5 tahun di Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. b) Tidak bersedia dijadikan responden. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian dilakukan di Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. 2. Waktu Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2010. D. Variabel Penelitian Variable adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,1998). Variabel dalam penelitian meliputi : 1. Variabel bebas (Variable Independen) Variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan, dana intensif, ketersediaan sarana dan prasarana, dan petugas kesehatan. 2. Variabel terikat (Variable Dependen) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah partisipasi kader.

E. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Cara ukur Alat ukur Hasil Skala 1. Pengetahuan Adalah kemampuan kader untuk tahu, mengerti dan memahami tentang tugas dan kegiatan di posyandu. Wawancara Kuesioner Kategori: 0=tinggi >50% total jawaban benar. 1= rendah <50% total jawaban benar. Ordinal 2. Dana Intensif adalah Wawancara Kuesioner Kategori: Ordinal Insentif salah satu jenis 0=Diberi penghargaan yang 1= Tidak dikaitkan dengan diberi. prestasi kerja 3. Ketersediaan Pemenuhan alat Wawancara Cheklist Kategori: Ordinal sarana dan dan bahan yang dan 0=Tidak prasarana diperlukan oleh observasi mencukupi kader posyandu jika terdapat dalam kegiatan < 8 alat dan posyandu. bahan kelengkapan posyandu. 1=Mencukupi jika terdapat 8 alat dan bahan kelengkapan posyandu.

4. Petugas Upaya pembinaan Wawancara Cheklist Kategori: Ordinal kesehatan atau bimbingan dan 0=Tidak pelatihan yang diberi diberikan oleh Pembinaan petugas kesehatan 1=Diberi misalnya Pembinaan puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di posyandu. 5. Partisipasi Keaktifan Kader Wawancara Kuesioner Kategori: Ordinal kader dalam memberikan 0=Tidak dukungan, motivasi Aktif. kepada warga 1=Aktif. untuk membawa anaknya ke posyandu berdasarkan observasi dari ibu balita

F. Etika Penelitian Dalam melakukan peneliti mengajukan permohonan ijin pada Kepala Desa Pageralang dan pemberitahuan pada Kader Kesehatan serta Bidan Desa untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian kuesioner diberikan kepada responden dengan menekankan masalah etika yang meliputi (Hidayat. A, 2007) yaitu: 1. Lembar persetujuan penelitian diberikan kepada responden (informed consent) Tujuannya agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subjek bersedia menjadi responden, maka harus menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Jika subjek menolak menjadi responden, maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Tanpa nama (Anominity) Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang di isi oleh responden, tetapi lembar tersebut hanya diberi kode misalnya responden Ibu X. 3. Kerahasiaan (Confifentiality) Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti. G. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara (interview). Wawancara yaitu suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face) (Notoatmodjo, 2005).

1. Alat Ukur Pengumpulan data untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kader. Kuesioner dibagikan pada kader di wilayah Posyandu Harapan Maju Desa Pageralang. Selama dalam penelitian ini maka kader akan didatangi oleh peneliti pada saat kegiatan posyandu dan diberi kuesioner. Responden diminta untuk mendatangani inform konsent atau lembar persetujuan terlebih dahulu sebelum mengisi kuesioner sebagai bukti kader bersedia menjadi responden. Dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah bentuk kuesioner sejumlah 20 pernyataan. Alat tersebut digunakan setelah dilakukan uji coba terlebih dahulu. Pertanyaan yang ada dikuesioner berisi tentang data diri responden, dana intensif, proses seleksi, ketersediaan sarana dan prasarana, pembinaan kader, pengetahuan kader dan partisipasi kader. Alternatif jawaban yang digunakan dalam skala tingkat pengetahuan dibagi menjadi 2 alternatif jawaban yang dipisahkan menjadi pernyataan favourabel dan unfavourabel yaitu: a. Jawaban B: Benar b. Jawaban S: Salah Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner yaitu kuesioner untuk mengukur pengetahuan yang terdiri dari item pernyataan yang favourabel dan unfavourabel yang tersebar sebagai berikut: Tabel 3.2 Pengetahuan kader No Aspek No item Jumlah 1 Pernyataan pengetahuan kader yang 1, 3, 5, 7, 9 5 mendukung partisipasi kader (favourable) 2 Pernyataan pengetahuan kader yang tidak 2, 4, 6, 8, 10 5 mendukung partisipasi kader (unfavourable) Total 10

Sedangkan alternatif jawaban yang digunakan dalam pemberian stimulasi pada anak dibagi menjadi 2 alternatif jawaban yang dipisahkan menjadi pernyataan favourable dan unfavourable yaitu: Ya dan Tidak. Tabel 3.3 Partisipasi kader No Aspek No item Jumlah 1 Pernyataan yang mendukung partisipasi kader 1, 2, 4, 6, 9 5 (favourable) 2 Pernyataan yang tidak mendukung partisipasi 3, 5, 7, 8, 10 5 kader (unfavourable) Total 10 2. Uji Instrumen Uji Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tentang variabel-variabel yang akan diteliti dimana jawaban sudah disediakan oleh peneliti melalui wawancara langsung. Pertanyaan yang akan diberikan diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner. 1. Uji Validitas Kuesioner Validitas adalah indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Pengukuran validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan dan kecermatan alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Notoatmodjo, 2002). Uji validitas akan dilakukan dengan membandingkan hasil koefisien korelasi produk moment pearson dengan koefisien produk moment person table dengan df = 10 yaitu dengan menggunakan rumus n-2, 10-2 = 8 sehingga r tabel dari 8 = 0,632, untuk taraf significancy 95 % atau α 0,05. Bila perhitungan statistik dari setiap item pertanyaan lebih besar dari nilai tabel korelasi Product Moment, berarti pertanyaan tersebut valid. Perhitungan dilakukan dengan komputerisasi menggunakan perangkat lunak komputer. Jika nila p-value < α maka item

pertanyaan tersebut valid sedangkan nilai p-value >α tidak valid. Setelah dilakukan penghitungan statistik uji validitas terhadap kuesioner tentang pengetahuan kader, didapat hasil bahwa semua item pertanyaan tersebut valid karena nilai perhitungan statistik dari setiap item pernyataan tersebut lebih besar dari nilai tabel korelasi Product Moment yaitu 0,632. Dari hasil perhitungan uji validitas yang dilakukan oleh peneliti dengan program pengolahan data maka diperoleh hasil sebagai berikut : Uji validitas kuesioner pengetahuan kader: r terkecil (0,705582 > 0,632) r terbesar (0,880015 > 0,632) Kesimpulannya pertanyaan kuesioner pada no item 1-10 Setelah kuesioner diujicobakan kepada responden kemudian dihitung korelasi untuk mengetahui pertanyaan dalam kuesioner valid atau tidak valid dengan menggunakan Korelasi Product Moment (Singarimbun dan Effendi, 1995) sebagai berikut : r N XY XY 2 2 2 2 N X X NY Y Keterangan : r : korelasip product moment N : jumlah sampel X : skor variabel X Y : skor variabel Y XY : skor variabel X dikalikan skor variabel Y

Perhitungan dilakukan dengan komputerisasi menggunakan program komputer. Jika nila p-value α maka item pertanyaan tersebut valid sedangkan nilai p-value >α tidak valid. Setelah dilakukan penghitungan statistik uji validitas terhadap kuesioner tentang pengetahuan kader didapat hasil bahwa semua item pertanyaan tersebut valid karena nilai perhitungan statistik dari setiap item pernyataan tersebut lebih besar dari nilai tabel korelasi Product Moment yaitu 0,444. 2. Uji Reliabilitas Kuesioner Reliabilitas adalah indeks yang mengukur suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali dan lebih pada gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2002). Menurut Riwidikdo. H (2009), pengujian reliabilitas instrumen dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan tes-retes (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Adapun uji reliabilitas yang dipakai oleh peneliti dengan menggunakan Teknik Belah Dua (split half), (Notoatmodjo, 2005). Dengan menggunakan teknik ini berarti alat pengukur (kuesioner) yang telah di susun dibelah atau dibagi menjadi dua. Dalam hal ini peneliti membagi dua berdasarkan belahan atas dan belahan bawah berdasarkan median atau titik tengah, langkah-langkah yang diperlukan antara lain:

1) Mengajukan kuesioner tersebut kepada sejumlah responden, kemudian dihitung validitas masing-masing pertanyaannya. Pertanyaan-pertanyaan yang valid dihitung sedangkan yang tidak valid di buang. 2) Membagi pertanyaan-pertanyaan yang valid tersebut menjadi dua kelompok. Separo masuk ke dalam belahan pertama (belahan atas), separonya lagi masuk kedalam belahan kedua (belahan bawah). 3) Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan di jumlahkan sehingga akan menghasilkan 2 kelompok skor total, yakni untuk belahan pertama dan belahan kedua. 4) Melakukan uji korelasi dengan rumus korelasi product moment tersebut, antara belahan pertama dengan belahan kedua. 5) Selanjutnya dengan daftar seperti uji korelasi sebelumnya, dapat diketahui reliabilitas kuesioner tersebut. Kesimpulan hasil perhitungan reliabilitas yang dilakukan oleh peneliti yang terdiri dari kuesioner pengetahuan kader (terdapat hubungan yang signifikan antara belahan pertama dengan belahan kedua), setelah melihat korelasi antara belahan pertama dengan belahan kedua, peneliti melanjutkan perhitungan reliabilitas pengetahuan kader dengan menggunakan rumus: r. tot = Keterangan: r. tot : angka reliabilitas keseluruhan item r. tt : angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua (Singarimbun, M, & Effendi, S, 1989).

Setelah dihitung dengan program pengolah data SPSS for windows maka ditemukan hasil reliabilitas perkembangan adaptif dengan r hitung 0,939 > r tabel (0,632), dengan df = n 2, df = 10-2 = 8 (r tabel dari df 8 = 0,632), sehingga pertanyaan pada kuesioner pengetahuan sudah reliabel. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran. H. Prosedur Pengumpulan Data Dalam penelitian data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer : 1. Data primer diperoleh dengan panduan wawancara secara langsung kepada subjek penelitian atau responden mengisi kuesioner yang disediakan. 2. Data sekunder diperoleh dari institusi yang terkait mengenai jumlah ibu balita di Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas. I. Prosedur penelitian Penelitian yang akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu: 1. Tahap persiapan Tahap persiapan dimulai dari pengajuan judul, penyusunan proposal, pembuatan instrumen penelitian, uji instrumen dan permohonan ijin lahan penelitian. 2. Tahap penelitian. Tahap penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2010 yang dilakukan di Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen. 3. Tahap Penyelesaian Tahap ini meliputi tahap pengolahan data dan penyelesaian laporan.

J. Pengolahan Data Data sekunder dan data primer yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan program komputer tahapan data yaitu: a) Editing Menyeleksi data yang sudah masuk untuk menjamin validasi data b) Koding Pemberian kode-kode pada data untuk mempermudah proses pengolahan data. Koding dilakukan untuk mengklasifikasikan jawaban yang sudah ada menurut jenisnya, dengan cara memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan kode berupa angka. Tabulating Mengelompokan data sesuai dengan tujuan analisis data disajikan melalui data. c) Entry data Proses memasukkan data ke dalam komputer, sehingga dapat dianalisa dengan menggunakan program komputer. K. Analisa Data 1. Analisa Univariate Analisa Univariate dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2002 ). 2. Analisa Bivariate Analisis bivariate dilakukan untuk menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kader. Untuk menentukan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dilakukan dengan uji statistik Chi square dengan derajat kepercayaan yang

di pakai adalah 95% dengan ketentuan jika probabiltas (P Value)>0,05 maka H0 gagal ditolak sedangkan jika probabilitas (P Value)<0,05 maka H0 di tolak.uji statistik Chi square menggunakan rumus: f 2 0 x f h f h Keteragan: 2 x f 0 f h = chi square = frekuensi observasi = frekuensi harapan a. Jika p value 0.05, maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. b. Jika p value > 0.05, maka Ho diteima dan H1 ditolak, yang berarti tidak ada hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Selain itu juga dilakukan analisa dengan tabulasi silang (crostabs) untuk menghitung odd ratio (OR) dengan Confidence internal (CI) 95%. 3. Analisa Multivariat Analisa multivariat adalah analisa untuk menghubungkan antara variabel dependen dan variabel independen secara bersama-sama menggunakan analisa Regresi Logistik (Logistic Regression) dengan tingkat kemaknaan p 0,05, untuk mengetahui variabel atau faktor yang dominan mempengaruhi variabel terikat dilihat dari nilai koefisien regresi, sedangkan nilai Cox dan Snell R Square dilihat untuk mengetahui besarnya pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Menurut Hastono (2004) analisa Regresi Logistik berganda dihitung dengan rumus:

Z 1 x1 2x2... ixi Bila nilai Z dimasukan pada fungsi Z maka rumus fungsi Z adalah : F Z 1x1 2 x2... 1 x1 1 e 1 Keterangan : F(Z) : probabilitas kejadian suatu penyakit berdasarkan faktor resiko Z : nilai indeks variabel independen. Nilai Z bervariasi antara 00 sampai +00 : Konstanta x 1 : Jumlah variabel independen ke 1 x 2 : Jumlah variabel independen ke 2 x i : Jumlah variabel independen ke i : Koefisien