BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian di lakukan pada bulan Desember Tempat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis panelitian yang digunakan adalah analitik, karena akan membahas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian bersifat analitik karena akan membandingkan jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, karena hanya. Kabupaten Blora sedangkan pemeriksaan laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun. kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kecepatan pemusingan berbeda yang diberikan pada sampel dalam. pemeriksaan metode pengendapan dengan sentrifugasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Universitas

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen, dimana uji coba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Analis Kesehatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara keberadaan Soil Transmitted Helminths pada tanah halaman. Karangawen, Kabupaten Demak. Sampel diperiksa di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret april 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

Undang Ruhimat. Herdiyana. Program Studi D-III Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan pola faktorial dengan dua faktor, yaitu suhu dan lama thawing, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional (potong lintang) untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimen.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Unit Pelayanan Tekhnis Daerah Balai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nematoda adalah cacing yang berbentuk panjang, silindris (gilig) tidak

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Soil

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penanaman kelapa (dataran tinggi dan dataran rendah) dapat

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENILITIAN. Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan (Januari - Maret 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik. Tempat penelitian cara manual dan automatik dilakukan di

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pemeriksaan cacing parasit

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memberi perlakuan terhadap sampel penelitian, dan perubahan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Botupingge Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).

III. BAHAN DAN METODE. Jurusan Agroteknologi, Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (potong lintang), dimana pengukuran variabel hanya dilakukan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

BAB III METODE. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi sasaran pada penelitian ini adalah orang sehat/normal, pasien SIRS, dan pasien sepsis dengan usia tahun.

BAB III MATERI DAN METODE. super merah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017, pengujian overrun,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental.

BAB III METODE PENELITIAN

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian laboraturium dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

BAB IV METODE PENELITIAN. Forensik dan Medikolegal, Thanatologi forensik, dan Sitologi forensik.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian jangka panjang Studi Rehabilitasi Tanah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pemeriksaan cacing parasit

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dimana telur Ascaris lumbricoides mendapatkan perlakuan perebusan dengan variasi waktu yang berbeda. B. Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu penelitian di lakukan pada bulan Desember-2011. Tempat pemeriksaannya di Laboratorium Parasitologi DIII Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhamadiyah Semarang Jl. Wonodri Sendang Raya No.2A. C. Objek Dan Subjek Penelitian Objek penelitian berupa spesimen telur Ascaris lumbricoides yang di dapatkan dari BLK(Balai Laboratorium Kesehatan).Subjek penelitian perebusan telur Ascaris lumbricoides dengan variasi waktu yang berbeda. D. Hipotesa H0 : Tidak ada perbedaan jumlah telur Ascaris lumbricoides sebelum dan sesudah perebusan. Ha : Ada perbedaan jumlah telur Ascaris lumbricoides sebelum dan sesudah perebusan. 15

2 E. Definisi Operasional 1. Perebusan adalah suatu proses merebus telur Ascaris lumbricoides dalam air yang mendidih. 2. Lama waktu perebusan adalah lama waktu perebusan telur Ascaris lumbricoides dengan lama waktu yang berbeda yaitu 2 menit, 5 menit, dan 7 menit. 3. Keutuhan telur Ascaris lumbricoides adalah jumlah telur yang ditandai dengan berkurangnya jumlah telur yang utuh setelah perebusan. F. Pengumpulan Data Data primer diperoleh dari uji coba laboratorium, untuk memperoleh data tentang jumlah telur Ascaris lumbricoides sebelum perebusan dan setelah perlakuan perebusan. G. Analisis Data Pemeriksaan sampel di lakukan secara kualitatif untuk mengetahui jumlah telur Ascaris lumbricoides yang utuh setelah mengalami perebusan selama 3 menit, 5 menit, dan 7 menit. Semua data yang diperoleh tersebut diolah dengan uji statistik menggunakan uji one way anova apabila data terdistribusi normal. Uji krustal wallis apabila data tidak terdistribusi normal. H. Prosedur Penelitian 1. Pemeriksaan Morfologi dan Jumlah Telur Ascaris lumbricoides Sebelum Perebusan Suspensi.

3 Alat Dan Bahan Alat yang di gunakan antara lain Tabung reaksi, Mikropipet, Yellow tip, Deck glass, Obyek glass, Mikroskop. Bahan yang digunakan adalah suspensi telur Ascaris lumbricoides. Cara Kerja Disiapkan tabung yang berisi suspensi telur Ascaris lumbricoides sebanyak 500 mikro liter. Kemudian di centrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 4000ppm. Diambil sedimennya sebanyak 25 mikro liter. Diteteskan suspensi pada obyek glass, tutup dengan deck glass dan diusahakan supaya suspense merata dibawah kaca deck glass, tanpa ada gelembung udara. Sediaan diperiksa dengan mikroskop perbesaran lemah lensa obyektif 10 kali. Di hitung jumlah telur Ascaris lumbricoides per 100 mikro liter dan dihitung rata-rata. (Dilakukan 10 kali pengulangan) 2. Penentuan Suhu Perebusan Penentuan suhu perebusan diambil dari kebiasaan masyarakat Indonesia didalam merebus sayuran. Pada umumnya mereka didalam merebus sayuran menunggu air mendidih baru kemudian sayur dimasukan. Maka dari itu penelitian ini menggunakan suhu perebusan 100 0 C (titik didih). 3. Menentukan Lama Waktu Perebusan Berdasarkan cara perebusan sayuran yang biasa dilakukan lama waktunya antara 3-5 menit (Tarwotjo, c soejoti, 1998). Maka waktu yang diambil adalah dari atas lama waktu perebusan sayuran dan kebiasaan perebusan.

4 4. Tabel Rencana Uji Coba Pengulangan X- sampel Jumlah telur Ascaris lumbricoides sebelum dan setelah perebusan dengan lama waktu perlakuan Sebelum 2 menit 5 menit 7 menit 1 X-1.1 X-2.1 X-3.1 X-4.1 2 X-1.2 X-2.2 X-3.2 X-4.2... X- X-... X-... X-... 10 X-1.10 X-2.10 X-3.10 X-4.10 5. Pelaksanaan Uji Coba Alat Dan Bahan Alat yang digunakan antara lain bekker glass, tabung reaksi, mikro pipet, centrifuge, penjepit tabung, stopwatch, waterbath, obyek glass, deck glass. Bahan yang dibutuhkan yaitu suspensi telur Ascaris lumbricoides dan aquades. Cara Kerja Disiapkan tabung yang berisi suspense telur Ascaris lumbricoides dengan sama bagian yaitu 500 mikro liter. Dilakukan perebusan dengan suhu 100 0 C dalam waktu 3 menit, 5 menit, dan 7 menit. Kemudian di centrifuge dalam waktu 10 menit dengan kecepatan 4000ppm, setelah itu diambil sedimennya letakan pada

5 obyek glass ditamabah eosin, tutup dengan deck glass dan diusahakan suspensi merata dibawah kaca deck glass, tanpa ada gelembung udara. Dilihat dibawah mikroskop perbesaran lemah lensa obyektif 10x dan dihitung jumlah telur yang utuh pada semua lapang pandang. (Pengulangan 10 kali)