BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen, dimana telur Ascaris lumbricoides mendapatkan perlakuan perebusan dengan variasi waktu yang berbeda. B. Waktu Dan Tempat Penelitian Waktu penelitian di lakukan pada bulan Desember-2011. Tempat pemeriksaannya di Laboratorium Parasitologi DIII Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas Muhamadiyah Semarang Jl. Wonodri Sendang Raya No.2A. C. Objek Dan Subjek Penelitian Objek penelitian berupa spesimen telur Ascaris lumbricoides yang di dapatkan dari BLK(Balai Laboratorium Kesehatan).Subjek penelitian perebusan telur Ascaris lumbricoides dengan variasi waktu yang berbeda. D. Hipotesa H0 : Tidak ada perbedaan jumlah telur Ascaris lumbricoides sebelum dan sesudah perebusan. Ha : Ada perbedaan jumlah telur Ascaris lumbricoides sebelum dan sesudah perebusan. 15
2 E. Definisi Operasional 1. Perebusan adalah suatu proses merebus telur Ascaris lumbricoides dalam air yang mendidih. 2. Lama waktu perebusan adalah lama waktu perebusan telur Ascaris lumbricoides dengan lama waktu yang berbeda yaitu 2 menit, 5 menit, dan 7 menit. 3. Keutuhan telur Ascaris lumbricoides adalah jumlah telur yang ditandai dengan berkurangnya jumlah telur yang utuh setelah perebusan. F. Pengumpulan Data Data primer diperoleh dari uji coba laboratorium, untuk memperoleh data tentang jumlah telur Ascaris lumbricoides sebelum perebusan dan setelah perlakuan perebusan. G. Analisis Data Pemeriksaan sampel di lakukan secara kualitatif untuk mengetahui jumlah telur Ascaris lumbricoides yang utuh setelah mengalami perebusan selama 3 menit, 5 menit, dan 7 menit. Semua data yang diperoleh tersebut diolah dengan uji statistik menggunakan uji one way anova apabila data terdistribusi normal. Uji krustal wallis apabila data tidak terdistribusi normal. H. Prosedur Penelitian 1. Pemeriksaan Morfologi dan Jumlah Telur Ascaris lumbricoides Sebelum Perebusan Suspensi.
3 Alat Dan Bahan Alat yang di gunakan antara lain Tabung reaksi, Mikropipet, Yellow tip, Deck glass, Obyek glass, Mikroskop. Bahan yang digunakan adalah suspensi telur Ascaris lumbricoides. Cara Kerja Disiapkan tabung yang berisi suspensi telur Ascaris lumbricoides sebanyak 500 mikro liter. Kemudian di centrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 4000ppm. Diambil sedimennya sebanyak 25 mikro liter. Diteteskan suspensi pada obyek glass, tutup dengan deck glass dan diusahakan supaya suspense merata dibawah kaca deck glass, tanpa ada gelembung udara. Sediaan diperiksa dengan mikroskop perbesaran lemah lensa obyektif 10 kali. Di hitung jumlah telur Ascaris lumbricoides per 100 mikro liter dan dihitung rata-rata. (Dilakukan 10 kali pengulangan) 2. Penentuan Suhu Perebusan Penentuan suhu perebusan diambil dari kebiasaan masyarakat Indonesia didalam merebus sayuran. Pada umumnya mereka didalam merebus sayuran menunggu air mendidih baru kemudian sayur dimasukan. Maka dari itu penelitian ini menggunakan suhu perebusan 100 0 C (titik didih). 3. Menentukan Lama Waktu Perebusan Berdasarkan cara perebusan sayuran yang biasa dilakukan lama waktunya antara 3-5 menit (Tarwotjo, c soejoti, 1998). Maka waktu yang diambil adalah dari atas lama waktu perebusan sayuran dan kebiasaan perebusan.
4 4. Tabel Rencana Uji Coba Pengulangan X- sampel Jumlah telur Ascaris lumbricoides sebelum dan setelah perebusan dengan lama waktu perlakuan Sebelum 2 menit 5 menit 7 menit 1 X-1.1 X-2.1 X-3.1 X-4.1 2 X-1.2 X-2.2 X-3.2 X-4.2... X- X-... X-... X-... 10 X-1.10 X-2.10 X-3.10 X-4.10 5. Pelaksanaan Uji Coba Alat Dan Bahan Alat yang digunakan antara lain bekker glass, tabung reaksi, mikro pipet, centrifuge, penjepit tabung, stopwatch, waterbath, obyek glass, deck glass. Bahan yang dibutuhkan yaitu suspensi telur Ascaris lumbricoides dan aquades. Cara Kerja Disiapkan tabung yang berisi suspense telur Ascaris lumbricoides dengan sama bagian yaitu 500 mikro liter. Dilakukan perebusan dengan suhu 100 0 C dalam waktu 3 menit, 5 menit, dan 7 menit. Kemudian di centrifuge dalam waktu 10 menit dengan kecepatan 4000ppm, setelah itu diambil sedimennya letakan pada
5 obyek glass ditamabah eosin, tutup dengan deck glass dan diusahakan suspensi merata dibawah kaca deck glass, tanpa ada gelembung udara. Dilihat dibawah mikroskop perbesaran lemah lensa obyektif 10x dan dihitung jumlah telur yang utuh pada semua lapang pandang. (Pengulangan 10 kali)