Tahap Awal Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning)

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

Pengembangan modul berbasis discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Pengembangan tahap awal instrumen tes berbasis kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill - hots) mata pelajaran fisika

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan adalah LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK BERBASIS MOBILE- LEARNING PADA MATA KULIAH OPTIK DI FKIP UNIVERSITAS JEMBER. Oleh:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V11.i1 (1-8)

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK BERBASIS MOBILE-LEARNING PADA MATA KULIAH OPTIK DI FKIP UNIVERSITAS JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahap yaitu, pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

Pengembangan modul IPA fisika berbasis discovery untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas VIII SMP negeri 1 Puhpelem

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

Analisis kebutuhan siswa terhadap pembelajaran fisika berbasis inkuiri di sekolah menengah atas

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

ARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGENDALI KECEPATAN DAN SOFT STARTING MOTOR LISTRIK BERBASIS ARDUINO PADA MATA KULIAH PENGGUNAAN DAN PENGATURAN MOTOR

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

Profil kesulitan siswa kelas VIII dalam menyelesaikan soal fisika materi cahaya ditinjau dari gaya belajar di SMPN 2 Wungu

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

PENGEMBANGAN BUKU SAKU SEBAGAI BAHAN AJAR AKUNTANSI PADA POKOK BAHASAN JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

PRAKTIKALITAS LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) STRUKTUR ALJABAR DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 11-16

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan Dan Pembuatan Aplikasi Media Pembelajaran Perakitan Komputer Berbasis Android

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BUKU DIGITAL ELEKTRONIC PUBLICATION (EPUB) MENGGUNAKAN SOFTWARE SIGIL PADA MATA KULIAH PEMROGRAMAN DASAR

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Analisis kesesuaian rpp dan pelaksanaan pembelajaran IPA berdasarkan Kurikulum 2013 pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Madiun

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan merupakan proses pengembangan dan validasi produk. Produk

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model Instructional Games, oleh sebab itu metode penelitian yang tepat untuk

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS QAIT PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSIS KONSEP IPA FISIKA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

Computer Based Test (CBT) untuk Mengukur Kemampuan Pemahaman Instrumental

Analisis Perangkat Pembelajaran Group Investigation Berbasis RME untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Kalkulus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Khairul Umam 1), Azrita 2), Gufron 3) Dosen Program Studi PBIO FKIP Universitas Bung Hatta Padang.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

Penerapan pembelajaran fisika dengan inkuiri terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar kognitif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH 6.0 BERBASIS ANDROID PADA MATERI RANGKAIAN RLC PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KELAS X SMKN 6 PADANG.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Research and Development (R&D) sesuai dengan Thiagarajan, et. all.,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

BAB III METODE PENELITIAN

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH CS6 PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG KELAS X-AK SMK MUHAMMADIYAH 1 TAMAN

PENGEMBANGAN WEBSITE OFFLINE INTERAKTIF BERBASIS CLAROLINE POKOK BAHASAN OPTIKA FISIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIKA DASAR MAHASISWA FISIKA

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Pengembangan Buku Ajar Aljabar Linear berbasis Discovery-Inquiry Guna meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

PENGEMBANGAN SOFTWARE MATEMATIKA SMP/MTS BERBASIS SOLUTIF MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual.

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR AKUNTANSI BERBENTUK KOMIK DIGITAL PADA MATERI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

PENGEMBANGAN COMPACT DISK (CD) INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATERI KUBUS UNTUK SISWA KELAS VIII SMP/MTs

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini termasuk penelitian

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 295 Makalah Pendamping Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa ISSN : 2527-6670 Tahap Awal Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Lukmanul Khakim 1, Tantri Mayasari 2, Erawan Kurniadi 3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika,FKIP,Universitas PGRI Madiun 2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas PGRI Madiun e-mail: 1) Luqmanismee@gmail.com; 2) bu.tantri@yahoo.com; 3) erawankurniadi@yahoo.com Abstrak Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk 1) Mengembangkan media Pembelajaran Fisika berupa mobile learning berbasis android. 2) Mengetahui respon dari responden terhadap media pembelajaran Fisika mobile learning berbasis android. 3) Meningkatkan motivasi belajar melalui media pembelajaran Fisika berupa mobile learning berbasis android. Penelitian ini menggunakan metode 4-d models. Penelitian ini menggunakan penilaian dari 3 ahli media yang terdiri 1 Dosen Pendidikan Fisika, Universitas PGRI Madiun. 1 dosen ahli media Universitas PGRI Madiun dan 1 ahli media di bidang Teknologi dan Informasi di Universitas PGRI sebagai ahli kelayakan media pembelajaran, responden kelas kecil sebanyak 10 Mahasiswa semester 8 pendidikan fisika Universitas PGRI Madiun sebagai responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Media pembelajaran mobile learning berbasis android dapat memenuhi standar kelayakan sebagai media pembelajaran oleh penilaian ahli media dengan persentase kelayakan sebesar 92,22% sehingga masuk dalam kategori sangat layak. 2) Media pembelajaran mobile learning berbasis android mendapatkan respon yang baik dari responden dengan persentase sebesar 84,7% sehingga masuk dalam kategori sangat baik. Kata Kunci: Media Pembelajaran, Mobile Learning, Android, Motivasi belajar Pendahuluan Sistem pembelajaran pendidikan di Indonesia mayoritas masih mengadopsi cara dan strategi yang belum mengimbangi dengan kemajuan teknologi dan realita kehidupan, terutama dengan kebutuhan antara pendidikan dan manusia. Pendidikan di Indonesia masih dalam konteks kurikulum yang menekankan dasar karakter terutama dengan kurikulum 2016. Meskipun pada dasarnya masih terdapat kebutuhan dalam mengembangkan sistem pendidikan melalui media pembelajaran yang bersifat kreatif, inovatif, inspiratif, alternatif, solutif, dan kontributif. Menurut rencana strategis Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan Tahun 2015-2019 mengisyaratkan sistem pendidikan akan terintegrasi langsung maupun tidak langsung secara penuh dengan perkembangan teknologi. Hal itu menjelaskan bahwa pendidikan lebih mengarahkan ke penggunaan teknologi sebagai dasar pengembangannya baik dalam metode, media maupun sistem. Hal tersebut untuk menuntut peningkatan Avaliable online at :http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/snpf

296 ISSN: 2527-6670 sistem pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia (SDM) lebih unggul, bermutu, berkualitas, berkarakter, berakhlak, dan menjadi motor pembangunan bangsa. Pembelajaran yang memanfaatkan perangkat mobile seperti smartphone android disebut mobile learning. Pendidikan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dilaksanakan serta dipengaruhi oleh individu yang bersangkutan dalam proses pembelajarannya, seperti halnya mahasiswa. Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas PGRI Madiun didapati mempunyai motivasi belajar yang relatif rendah. Hal tersebut didapatkan dari wawancara peneliti terhadap 20 mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika yang tersebar pada semester II hingga VIII. 80% dari sampel mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak mengulang atau mempelajari kembali materi yang sudah diberikan ketika perkuliahan. Penyebabnya ialah rasa malas membuka buku yang tebal dan sangat tidak praktis karena tidak bisa dibawa maupun dibuka kapanpun dan dimanapun berada. Berdasarkan permasalahan rendahnya motivasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas PGRI Madiun. peneliti bermaksud mengembangkan media pembelajaran berupa mobile learning berbasis android. Sebagai upaya memaksimalkan pemanfaatan android pada bidang pendidikan dan diharapkan peserta didik dapat menggunakannya sebagai sumber belajar dimanapun dan kapanpun secara mandiri, sehingga peserta didik lebih termotivasi dalam belajar fisika. Metode Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang bertujuan mengembangkan media mobile learning berbasisandroid dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, untuk mengetahui kualitas media berdasarkan penilaian ahli media dan respon siswa, dan mengetahui presentase peningkatan pemahaman siswa sebelum dan sesudah menggunakan media mobile learning yang dikembangkan. Model yang digunakan sebagai dasar untuk pengembangan media pembelajaran mobile learning merupakan adaptasi dari model pengembangan Borg dan Gall (1929 dan) model pengembangan 4-D (Four D) yang dikembangkan oleh S, Thagarajan, Dorothy S. Semmel dan Melvyn I. Semmel. Pemilihan model 4D untuk mengembangkan mobile learning berbasis android karena model pengembangan runtut dan adanya tahap validasi dan uji coba perangkat manjadikan produk yang dihasilkan lebih baik. Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas PGRI Madiun. Pada uji kelas kecil, produk diujicobakan pada 10 mahasiswa semester VIII. Pada uji coba kelas terbatas, produk diujikan pada 20mahasiswa semester IV. Instrumen yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini yaitu wawancara tidak terstruktur, lembar validasi media, angket respon. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik angket untuk mengetahui kelayakan media dari ahli media dan respon dari responden. Hasil dan Pembahasan Pada tahap pendefinisian (define), langkah pertama adalah pendefinisian kebutuhan pembelajaran fisika yaitu analisis situasi yang meliputi analisis mahasiswa dan analisis kelengkapan media dilakukan wawancara tidak terstruktur dengan 20 mahasiswa Pendidikan Fisika yang tersebar di semester II,IV,VI,danVII. Hasil wawancara tidak terstruktur menunjukkan bahwa proses perkuliahan hanya menggunakan media pembelajaran berupa power point dan bahan ajar berupa buku. Media dan bahan ajar tersebut merupakan bahan ajar pokok yang yang cukup membantu dalam proses pembelajaran fisika dan materi yang disajikan dapat memotivasi mahasiswa dalam pembelajaran. Media dan bahan ajar tersebut belum sepenuhnya mendukung proses pembelajaran karena format dalam pembelajaran kurang menarik minat baca dan berbahasa Inggris sehingga mahasiswa kesulitan dalam memahami materi yang disajikan. Disisi lain, pembelajaran yang memanfaatkan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika IIIJuli 2017: 295 301

ISSN: 2557-8944 297 teknologi smartphone berbasis android juga belum diterapkan pada perkuliahan meskipun smartphone berbasis android telah dimiliki oleh seluruh mahasiswa. Pada tahap perancangan (design), dilakukan berbagai rancangan, pertama yaitu perancangan bentuk yang meliputi menyusun instrumen penelitian diantaranya lembar validasi media,angket respon, dan angket motivasi belajar. Kedua, pemilihan media dilakukan sesuai denagan situasi yang ada. Peneliti memilih media mobile learning berbasis androidpada materi interferensi dan difraksi yang merupakan ringkasan materi yang singkat disertai latihan soal dan ilustrasi video.ketiga yaitu seleksi format pemilihan format cetak media, dapat berupa certak kertas ataupun bentuk digital. Peneliti menggunakan format digital yaitu android karena lebih menarik, mudah dalam pengoperasian, mudah dalam mengakses informasi serta mayoritas mahasiswa menggunakan android.keempat yaitu desain awal media pembelajaran mobile learning berbasis android yang dikembangkan sebelum di validasi oleh ahli media. Mobile learning ini merupakan ringkasan materi yang disertai dengan latihan soal dan video ilustrasi tentang interferensi dan difraksi sehingga diharapkan mahasiswa akan lebih tertarik pada materi tersebut. Format yang dikembangkan adalah Android Package atau biasa disebut berbasis android. Berikut adalah desain awal media yang akan dikembangkan oleh peneliti: Gambar 1. Gambar Rancangan Awal Perangkat Pembelajaran No. Tombol Keterangan 1 Home berisikan menu-menu untuk pengoperasian 2 Materi interferensi berisikan materi interferensi 3 materi difraksi berisikan materi difraksi Tahap Awal Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar (Lukmanul Khakim)

298 ISSN: 2527-6670 4 Latihan berisikan latihan soal pilihan ganda 5 Help berisikan petunjuk fungsi-fungsi tombol 6 Author berisikan profil pengembang 7 Simulasi berisikan video simulasi yang terkait dengan interferensi dan difraksi Pada tahap pengembangan (develop), dilakukan validasi oleh ahli media. Ahli media yang dijadikan validator dalam penelitian ini adalah 1 Dosen Pendidikan Fisika, 2 Dosen Ahli media bidang teknologi dan informasi dari UPT computer Universitas PGRI Madiun. Hasil validasi ahli diperoleh dari angket yang diberikan oleh peneliti kepada ahli media untuk menilai media pembelajaran yang telah dikembangkan. Ketiga validator memberikan penilaian sesuai dengan aspek penilaian yang ada dalam angket. Hasil penilaian ahli media disajikan dalam tabel beriku: No Kriteria Tabel 4. Hasil Validasi Ahli Modul Kriteria Ahli Media X1 X2 X3 1 Relevan dengan tujuan/ sasaran kurikuler 3 3 3 2 Kesederhanaan 2 3 3 3 tidak ketinggalan zaman 3 3 3 4 Skala 2 2 3 5 kualitas teknis 3 2 2 6 Ukuran 3 3 3 7 gagasan sendiri 3 2 3 8 Warna 3 3 3 9 informasi verbal 2 3 3 10 Pengoperasian 3 3 3 Jumlah 27 27 29 rata-rata 0.900 0.900 0.967 Persentase 90.00% 90.00% 96.67% Kelayakan 92.22% Keterangan Sangat layak Secara umum penilaian dari hasil validasi oleh ahli media terhadap produk pengembangan oleh ketiga ahli media menunjukkan rata-rata skor sebesar 92,22% yang artinya secara keseluruhan media yang dikembangkan mendapat kategori sangat layak. Data deskriptif yang diperolehdalamvalidasiberupatanggapandariangketterbuka yang berisikomentarataupun saran dari validator.setelahmelalui tahap validasiahli terdapat beberapabagian perangkat yang perludirevisi. Revisidilakukansesuaidengansaran dari ahli media. Data hasil tanggapan validator tersebut,selanjutnyadijadikansebagaibahanperbaikanuntukmemperbaikiproduk, sehinggabisa layakdigunakan pada uji coba kelas terbatas (tahap uji coba). Saran atau masukan dari validator dijadikan acuan untuk memperbaiki produk yang dikembangkan seperti tabel berikut: Tabel 5. Revisi sesuai tanggapan dari validator media Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika IIIJuli 2017: 295 301

ISSN: 2557-8944 299 Saran a. Dikembangkan untuk video simulasi adalah animasi buatan sendiri. b. Video simulasi dicoba menggunakan dubbing Bahasa Indonesia. c. Mengurangi tombol exit/keluar d. Menambahkan tombol home perbaikan a. Tidak dilakukan karena keterbatasan peneliti. b. Tidak dilakukan karena keterbatasan peneliti. c. tombol exit/keluar dikurangi d. tombol home ditambahkan Pada tahap ini dilakukan uji kelas kecil, dimana subyek yang diambil yaitu mahasiswa Pendidikan semester VIII Universitas PGRI Madiun. Data yang diambil dalam uji kelas kecil adalah data berupa respon mahasiswa terhadap produk pengembangan dan data tentang motivasi belajar. Data respon siswa diambil menggunakan angket respon dengan jumlah 10 butir pernyataan. Pengisian angket dilakukan oleh mahasiswa yang berjumlah 10 mahasiswa setelah menggunakan produk pengembangan. Penilaian angket menggunakan penilaian acuan prosentase yang kemudian diinterpresentasikan untuk mengetahui tanggapan dari responden. Hasil angket respon siswa pada uji kelas kecil yaitu 84,7 % yang dikategorikan sangat baik, menunjukkan bahwa sembilanmahasiswa memberikan respon sangat baik dan satu mahasiswa memberikan respon baik terhadap media pembelajaran mobile learning berbasis android yang dikembangkan. Data peningkatan motivasi diambil menggunakan angket motivasi belajar yang sudah diuji validitas berjumlah 20 pernyataan. Angket motivasi belajar di kerjakan oleh 10 mahasiswa dengan sebelum dan sesudah menggunakan produk pengembangan. Perbandingan peningkatan motivasi belajar sebelum dan sesudah diberi perlakuan dilihat dengan menggunakan acuan g-faktor (N-Gain). Hasil perbandingan antara nilai motivasi belajar memperlihatkan bahwa peningkatan pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah menggunakan media mobile learning memiliki N-Gain sebesar 0,72 dengan kategori tinggi. Dari 10mahasiswa uji coba kelas kecil ada 3 mahasiswa berkategori N-Gain sedang dan 7 mahasiswa berkategori N-Gain tinggi. Dari uji kelas kecil diperoleh data respon yang mendapat kriteria sangat baik dan data N-Gain pemahaman konsep siswa mendapat kriteria Tinggi, maka produk yang dikembangkan layak untuk diujikan kepada kelas terbatas. Tahap Awal Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar (Lukmanul Khakim)

300 ISSN: 2527-6670 Gambar 1. Tampilan media pembelaran mobile learning berasis android Uji coba kelas terbatas dilakukan setelah uji kelas kecil, dimana subyek yang diambil yaitu 21 mahasiswa Pendidikan Fisika semester IV. Data yang diambil dalam uji coba kelas terbatas sama dengan uji kelas kecil. Hasil angket respon pada uji coba kelas terbatas yaitu 90,1% yang dikategorikan sangat baik, menunjukkan bahwa 17mahasiswa memberikan respon sangat baik dan 4 siswa memberikan respon baik terhadap media yang dikembangkan. Begitu pula dengan angket motivasi belajar dikerjakan oleh 21 mahasiswa dengan ketentuan dikerjakan sebelum dan setelah menggunakan produk pengembangan. Perbandingan motivasi belajar sebelum dan sesudah diberi perlakuan dilihat dengan menggunakan acuan g-faktor (N-Gain). Hasil perbandingan antara nilai motivasi belajar memperlihatkan bahwa peningkatan pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran mobile learning memiliki N-Gain sebesar 0,7 ini mengindikasikan bahwa media mobile learning yang dikembangkan berkategori sedang. Dari 21mahasiswa uji coba kelas terbatas ada 8 anak berkategori N-Gain sedang dan 13 anak berkategori N-Gain tinggi. Dari uji coba kelas kecil diperoleh data berupa angket respon yang mendapat kriteria sangat baik dan N-Gain motivasi belajar mendapat kriteria tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan mendapat kriteria sangat baik, maka uji coba terbatas diperolehmedia pembelajaran mobie learning berbasis android final. Pada tahap penyebaran (Desseminate), media pembelajaran berupa media pembelajaran mobile learning berbasis android dalam meningkatkan motivasi belajar yang sudah dikategorikan layak untuk digunakan tidak disebarkan kepada kelas lain. Peneliti hanya melakukan tindakan sampai dengan batas uji coba kelas terbatas. Berdasarkan data yang didapatkan dari respon dan uji kelas, dapat disimpulkan bahwa respon dari responden secara umum dapat dikategorikan sangat baik dan uji kelas memperoleh N-Gain tinggi, media pembelajaran yang dikembangkan mampu meningkatkan motivasi belajar, sehingga media dapat dikatakan layak untuk digunakan. Kesimpulan Hasil penelitian pengembangan media pembelajaran mobile learning berbasis android dalam meningkatan motivasi belajar menggunakan adaptasi model pengembangan prosedural menurut Borg dan Gall (1979) dan model pengembangan 4-D menurut Tiagarajan, Semmel dan Semmeldiperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Media pembelajaran mobile learning berbasis android yang dikembangkan dapat memenuhi standar kelayakan sebagai media pembelajaran. Hasil penilaian validasi ahli yang dilakukan oleh ahli media terhadap produk pengembangan Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Fisika IIIJuli 2017: 295 301

ISSN: 2557-8944 301 didapatkan hasil rata-rata persentase sebesar 92,22% dengan interprestasi sangat layak. 2. Media pembelajaran mobile learning berbasis android yang dikembangkan mendapatkan respon yang baik dari responden Hasil respon mahasiswa pada kelas kecil diperoleh persentase sebesar 84,7% dengan interprestasi sangat baik dan pada uji coba terbatas diperoleh prosentase sebesar 90.1% dengan interprestasi sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa produk pengembangan mempunyai kualitas baik, dilihat dari respon mahasiswa pada uji kelas kecil dan uji coba kelas terbatas. 3. Media pembelajaran mobile learning berbasis android yang dikembangkan dapat meningkatkan motivasi belajar. Hasil motivasi belajar ketika dilakukan uji kelas kecil memperlihatkan peningkatan tinggi, terlihat dari rata-rata N-Gain yang didapat yaitu sebesar 0,72. Sedangkan pada uji coba terbatas diperoleh N-Gain motivasi belajar sebesar 0,71 dengan kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dikembangakan mampu meningkatkan motivasi belajar. Daftar Pustaka Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 Riduwan. (2016). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta Sundayana, Rostina. (2014). Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta Sundayana, Rostina. (2014). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Tahap Awal Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Android Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar (Lukmanul Khakim)