BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan terus menjadi masalah utama di berbagai belahan dunia, khususnya di Indonesia yang merupakan salah satu negara berkembang. Kemiskinan yang terjadi pada suatu negara perlu dilihat sebagai suatu permasalahan yang serius, karena pada saat ini kemiskinan yang terjadi membuat masyarakat Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut (M.Nasir, 2008) permasalahan kemiskinan memang merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensi. Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. Gambar 1.1 Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2011-2015 Kemiskinan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu tingkat upah yang masih dibawah standar, tingkat pengangguran yang tinggi, dan Indeks Pembangunan Manusia yang masih kurang. Seseorang dikatakan miskin apabila belum bisa mencukupi kebutuhannya atau belum berpenghasilan. 1
2 Menurut (Kuncoro, 1997) semua ukuran kemiskinan didasarkan pada konsumsi terdiri dari dua elemen yaitu, (1) pengeluaran yang diperlukan untuk membeli standar gizi minimum dan kebutuhan mendasar lainnya; dan (2) jumlah kebutuhan lain yang sangat bervariasi, yang mencerminkan biaya partisipasi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan adanya jumlah penduduk miskin yang sangat banyak membuat tingkat pengangguran semakin bertambah banyak juga. Menurut (Todaro, 1995) menyatakan bahwa variasi kemiskinan di negara berkembang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) perbedaan geografis, jumlah penduduk dan tingkat pendapatan, (2) perbedaan sejarah, sebagian dijajah oleh negara yang berlainan, (3) perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusianya, (4) perbedaan peranan sektor swasta dan negara, (5) perbedaan struktur industri, (6) perbedaan derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomi dan politik negara lain, dan (7) perbedaan pembagian kekuasaan, struktur politik dan kelembagaan dalam negeri. Pengangguran merupakan suatu ukuran yang dilakukan jika seseorang tidak memiliki pekerjaan tetapi mereka sedang melakukan usaha secara aktif untuk mencari pekerjaan. Pengangguran merupakan suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi mereka belum dapat memperoleh pekerjaan tersebut (Sukirno, 1997). Tingkat pengangguran terbuka merupakan persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja (bps.go.id).
3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator yang menjelaskan bagaimana penduduk suatu wilayah mempunyai kesempatan untuk mengakses hasil dari suatu pembangunan sebagai bagian dari haknya dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM juga digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk kategori negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang. Selain itu indeks ini menjadi parameter untuk melihat pengaruh kebijakan ekonomi suatu negara terhadap kualitas rakyatnya. Upah adalah sumber penghasilan, bila sumber penghasilan turun atau tetap maka kesejahteraan juga turun atau tetap dan itu juga pasti mempengaruhi tingkat kemiskinan. Upah yang diberikan ternyata secara riil nilainya sangat rendah meskipun secara nominal angkanya cukup tinggi. Upah minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerja. Menurut Kaufman (2000), tujuan utama ditetapkannya upah minimum adalah memenuhi standar hidup minimum seperti untuk kesehatan, efisiensi, dan kesejahteraan pekerja. Penetapan upah minimum yang dilakukan oleh pemerintah secara tidak sadar telah membuat para pekerja berada dalam kondisi yang sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut Peraturan Menteri No.1 Th. 1999 Pasal 1 ayat 1, Upah Minimum adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. Dalam sudut pandang makro ekonomi, pengangguran yang tinggi merupakan suatu masalah. Salah satu gambaran dampak dari tingginya tingkat
4 pengangguran adalah akan banyaknya sumber daya yang terbuang percuma dan pendapatan masyarakat berkurang (Samuelson, 1996). Mengacu dari latar belakang yang telah disampaikan di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis masalah kemiskinan tersebut dengan judul Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia, dan Upah Minimum terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2011-2015. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Bagaimana pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia, dan Upah Minimum terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2011-2015. C. Batasan Masalah Batasan masalah bertujuan untuk memberikan suatu batasan terhadap suatu permasalahan yang akan dibahas, sehingga peneliti akan selalu terarah dan sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan. Peneliti ingin mengamati variabel Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia, dan Upah Minimum terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2011-2015. D. Tujuan dan Manfaat Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia, dan Upah Minimum terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Tahun 2011-2015.
5 Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka manfaat penelitian ini yaitu : 1. Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan tentang Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia, dan Upah Minimum terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia. 2. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti yang tertarik dengan persoalan Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia, dan Upah Minimum terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia.