PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN WANITA DALAM USAHA MENCEGAH KANKER PAYUDARA DI KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. FAM (Fibroadenoma Mammae) merupakan tumor jinak payudara dan merupakan

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama masa perkembangan tubuh, payudara juga mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan. presentase kasus baru tertinggi sebesar 43,3%, dan penyebab

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. dikalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang diderita

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non-infeksi, degenerasi dan. kanker (Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, 2005).

Kata kunci: Tingkat pengetahuan, Ketrampilan, SADARI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular yang paling menakutkan bukan hanya pada. wanita, tetapi pada laki-laki dan anak-anak yakni kanker.

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. penting baik di kalangan negara maju maupun berkembang. Tingkat Insidensi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker

No. Responden: B. Data Khusus Responden

BAB 1 PENDAHULUAN. Kata kanker berasal dari kata Yunani, karnikos, yang berarti udang-karang dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN tentang Kesehatan (Presiden Republik Indonesia, 2009). Perkembangan

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terkendali dan penyebaran sel-sel yang abnormal. Jika penyebaran

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB I PENDAHULUAN. wilayah ke wilayah yang lain. Sampai saat ini penyakit 7menular seperti

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nama Rumah Sakit Jumlah Kasus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sel asalnya, namun dalam bentuk primitif dan tidak sempurna (Pusat Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, demikian pula aspek sosial maupun psikologisnya. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah tumor malignan yang berasal dari epitel duktus

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

Bagi pria, kewaspadaan juga harus diterapkan karena kanker payudara bisa menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian dengan analisis bivariat menggunakan Chi square test untuk

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. dunia. Berdasarkan data GLOBOCAN, International Agency for Research on

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP IBU MELAKUKAN TINDAKAN SADARI DI DESA GENENGDUWUR GEMOLONG SRAGEN.

BAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.

BAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PENYULUHAN KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN WANITA DALAM USAHA MENCEGAH KANKER PAYUDARA DI KOTA PADANG Oleh Hema Malini, M. Jamil Elsi dan Utami Mayor Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Abstrak Kanker adalah penyakit akibat dari pertumbuhan abnormal sel yang tidak terkendali sehingga sel ini terus tumbuh, merusak bentuk dan fungís organ. Sel ini kemudian menyusup dan menyebar serta merusak jaringan sekitar serta dapat juga menyebar ke organ tubuh yang lain. (Sjamsuhidayat, 2004). Kanker menjadi salah satu penyebab kematian utama didunia. Menurut WHO ada 58 juta kasus kematian didunia pada tahun 2005 dan 7,6 juta kasus disebabkan oleh kanker. Kanker payudara merupakan tumor ganas yang banyak terjadi pada wanita dan merupakan penyebab kematian ke-2 setelah kanker mulut rahim. Prevalensi kanker payudara di Indonesia meningkat mencapai 11,6 % dari seluruh keganasan dengan rata-rata jumlah penderitanya adalah 10 dari 100.000 perempuan (Tjindarbumi, 2000).Berdasarkan hasil penelitian Firmaneni, Malini dan Jamil (2007) didapatkan bahwa rata-rata wanita yang terdiagnosa stadium lanjut kanker payudara, pada awalnya menemukan adanya benjolan di payudara namun menganggap benjolan tersebut sebagai satu hal yang biasa saja. Ketika diidentifikasi faktor-faktor penyebab para wanita yang menderita kanker payudara stadium lanjut datang terklambat ke rumah sakit, didiapatakan data bahwa rata-rata responden memiliki pengetahuan yang kurang (71,43 %) terkait tanda, pemeriksaan dini dan waktu pemeriksaan dini. Terkait dengan sikap dalam melakukan pemeriksaan dini terdapat hampir 100 % mereka yang menderita stadium lanjut memiliki sikap negatif. Berdasarkan hal diatas maka upaya peningkatan pengetahuan dan sikap dari para wanita dalam rangka mencegah terjadinya kanker payudara perlu dilakukan melalui sebuah kegiatan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan menjadi penting karena pemberian informasi yang terus menerus dalam skala yang luas akan meningkatkan kesdaran para wanita dalam meningkatkan kesehatan diri. Kanker payudara merupakan penyakit yang bisa di deteksi dari awal sehingga sebagai modal dasar bagi wanita dalam mencegah kanker payudara adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam upaya mencegah kanker payudara. Metode penerapan IPTEKS yang dipakai adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan tentang kepada para tenaga kesehatan, wanita produktif dan remaja putri. Hasil dari penerapan IPTEKS ini adalah para wanita dan remaja putri mempunyai pengetahuan yang adekuat materi kesehatan payudara terutama peningkatan kesehatan dan pencegahan kanker payudara. Kata Kunci : kanker payudara, sadari dan mamografi

Latar Belakang Kanker adalah penyakit akibat dari pertumbuhan abnormal sel yang tidak terkendali sehingga sel ini terus tumbuh, merusak bentuk dan fungís organ. Sel ini kemudian menyusup dan menyebar serta merusak jaringan sekitar serta dapat juga menyebar ke organ tubuh yang lain. (Sjamsuhidayat, 2004). Kanker menjadi salah satu penyebab kematian utama didunia. Menurut WHO ada 58 juta kasus kematian didunia pada tahun 2005 dan 7,6 juta kasus disebabkan oleh kanker. Kanker payudara merupakan tumor ganas yang banyak terjadi pada wanita dan merupakan penyebab kematian ke-2 setelah kanker mulut rahim. Prevalensi kanker payudara di Indonesia meningkat mencapai 11,6 % dari seluruh keganasan dengan rata-rata jumlah penderitanya adalah 10 dari 100.000 perempuan (Tjindarbumi, 2000). Kemajuan dalam bidang terapi dan diagnostik memberikan dampak dalam p-enemuan dini terhadap penyakit kanker terutama kanker payudara. Namun yang paling penting dari semua kemajuan teknologi yang ada adalah bagaimana seorang wanita mampu menyadari adanya perubahan awal dari organ tubuhnya sehingga kanker payudara dapat diidentifikasi sejak dini sebelum memasuki stadium lanjut. Berdasarkan hasil penelitian Firmaneni, Malini dan Jamil (2007) didapatkan bahwa rata-rata wanita yang terdiagnosa stadium lanjut kanker payudara, pada awalnya menemukan adanya benjolan di payudara namun menganggap benjolan tersebut sebagai satu hal yang biasa saja. Ketika diidentifikasi faktor-faktor penyebab para wanita yang menderita kanker payudara stadium lanjut datang terklambat ke rumah sakit, didiapatakan data bahwa rata-rata responden memiliki pengetahuan yang kurang (71,43 %) terkait tanda, pemeriksaan dini dan waktu pemeriksaan dini. Terkait

dengan sikap dalam melakukan pemeriksaan dini terdapat hampir 100 % mereka yang menderita stadium lanjut memiliki sikap negatif. Berdasarkan hal diatas maka upaya peningkatan pengetahuan dan sikap dari para wanita dalam rangka mencegah terjadinya kanker payudara perlu dilakukan melalui sebuah kegiatan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan kesehatan menjadi penting karena pemberian informasi yang terus menerus dalam skala yang luas akan meningkatkan kesdaran para wanita dalam meningkatkan kesehatan diri. Kanker payudara merupakan penyakit yang bisa di deteksi dari awal sehingga sebagai modal dasar bagi wanita dalam mencegah kanker payudara adalah dengan meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam upaya mencegah kanker payudara. Tinjauan Teoritis A. KANKER PAYUDARA 1. Pengertian Kanker payudara adalah penyakit neoplasma yang bersifat ganas dimana sel payudara mengalami proliferasi, diferensiasi abnormal dan tumbuh secara autonom yang menyebabkan infiltrasi ke jaringan sekitar diambil merusak serta menyebar ke bagian tubuh yang lain (Maryani,2002). Menurut National Cancer Institute, jenis kanker payudara berdasarkan histopatologinya terdiri dari: 1. Non Invasive Istilah non invasive berarti bahwa sel ganas terbatas dalam duktus atau asinus lobulus, tidak terdapat bukti invasi sel tumor yang menembus membr5an basalis masuk ke jaringan ikat sekitarnya. 2. Invasie Istilah invasive berarti sel tumor telah menembus membran basalis sekeliling struktur payudara tempat mereka tumbuh dan menyebar ke jaringan sekitarnya.

American Joint Committee on Cancer and International Unioin Against Cancer (2002) membagi kanker payudara berdasarkan stadium kliniknya yaitu: 1. Stadium dini : yaitu kanker payudara stadium 1 dan 2 2. Stadium lanjut: yaitu kanker payudara stadium 3 dan 4 2. Etiologi dan Faktor Resiko Penyebab kanker payudara sampai saat ini belum diketahui dengan jelas. 3. Pencegahan Pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan menghindari faktor resiko dan melakukan deteksi dini. Ada beberapa cara deteksi dini kanker payudara yaitu: 1. Periksa payudara sendiri (SADARI) Pemeriksaan ini dilakukan sekali sebulan sekitar hari ke-8 menstruai. SADARI adalah salah satu cara yang sederhana, murah dan aman dilakukan dalam usaha menemukan kelainan payudara secara dini. American Cancer Society menganjurkan wanita yang berusia lebih dari 20 tahun untuk melakukan SADARI tiap 3 bulan. 2. Pemeriksaan payudara berkala Wanita yang berusia lebih dari 40 tahun atau yang termasuk golongan beresiko tinggi diperlukan pemeriksaan payudara secara berkala satu tahun sekali. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter atau paramedis yang terlatih dan terampil. 3. Pemeriksaan mammografi Mammografi merupakan suatu pemeriksaan rontgen yang khusus membuat foto payudara. Mammografi terutama digunaka pada kelainan yang sangat kecil yang secara palpasi tidak teraba. Mammografi dilkaukan setiap 2 tahun sedangkan pada wanita dengan faktor resiko dilakukan setiap tahun.

Metode dan Materi Penyuluhan Kesehatan a. Tahap Persiapan Tahap persiapan dari kegiatan ini adalah pembuatan pre planning. Persiapan media berupa leaflet dan materi penyuluhan yang memberikan informasi tentang pengetahuan dan peningkatan kesehatan payudara terutama dalam pendeteksian kanker payudara. Langkah pertama adalah membuat kontrak waktu dan tempat penyuluhan dengan tenaga kesehatan terutama dengan pihak puskesmas untuk mengundang ibu-ibu dan anak remaja datang pada hari yang telah ditentukan yaitu hari Sabtu tanggal 5 Desember 2009. b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan penyuluhan kesehatan ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi mengidentifikasi jumlah wanita dan remaja di lingkungan kerja puskesmas. Setelah teridentifikasi, maka dilakukan koordinasi petugas puskesmas untuk mengundang para wanita dan remaja tersebut. Setelah itu disepakati untuk mengadakan kegiatan peningkatan pengetahuan wanita dan remaja tentang peningkatan pengetahuan kesehatan dan deteksi dini kanker payudara. Kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah keseluruhan rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang direncanakan. Adapun kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah: 1. Penyuluhan kesehatan berupa peningkatan pengetahuan kesehatan dan pencegahan kanker payudara pada wanita dan remaja putri di Puskesmas Nanggalo

2. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 hari, pada hari Sabtu, 5 Desember 2009. Kegiatan dihadiri oleh 34 orang di Puskesmas Nanggalo Kota Padang (Daftar hadir dan dokumentasi penyuluhan terlampir) Hasil dan Pembahasan A. Hasil Kegiatan Umum Meningkatnya pengetahuan wanita dan para remaja putri tentang kesehatan payudara serta cara pencegahan dan deteksi dini kanker payudara B. Hasil Kegiatan Khusus : 1) Meningkatnya pengetahuan wanita dan remaja putri 2) Meningkatnya kesadaran wanita dan remaja putri tentang pentingnya melakukan pencegahan dan deteksi dini kanker payudara 3) Menurunya angka kejadian kanker payudara dalam jangka panjang C. Faktor Pendorong dan Penghambat 1. Faktor Pendorong 1) minat masyarakat yang tinggi 2) dukungan penuh dari pihak puskesmas 3) Tersedia Tempat pelatihan/penyuluhan 4) Materi yang diberikan praktis dan mudah diserap 2. Faktor Penghambat 1) Sulitnya mencari jadwal kegiatan yang sesuai sehingga kegiatan penyuluhan mundur dari jadwal yang seharusnya. Kesulitan ini timbul karena pasca gempa, pihak puskesmas belum bisa mengembalikan fungsi puskesmas secara umum.

Kesimpulan Pada umumnya para wanita dan remaja putri memerlukan penyegaran pengetahuan agar dapat membantu masyarakat didalam mengenali dan melakukan pemeriksaan dini terhadap tanda dan gejala kanker payudara. Kesempatan untuk mendapatkan peyegaran pengetahuan memang amat jarang, namun minat mereka untuk mengikuti amat besar. Sehingga kegiatan-kegiatan seperti ini perlu ditingkatkan dan diteruskan dengan program yang berkesinambungan. Ucapan Terima Kasih Terima Kasih banyak kami sampaikan kepada Universitas Andalas khususnya Lembaga Pengabdian Masyarakat dan DIKTI yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materiil dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik yang diberikan oleh pimpinan dan perawat Puskesmas, serta masyrakat wilayah kerja Puskesmas. Daftar Pustaka American Cancer Society (2007) Survaillance Research of Breast Cancer. Diakses dari http://cancercentral.cancer.gov/ tanggal 3 juni 2007 Firmaneni & Malini,H. (200&) Identifikasi faktor-faktor keterlambatan mencari pengobatan medis penderita kanker payudara stadium lanjut di IRNA Bedah RS Dr. M.Djamil Padang. Skripsi PSIK Unand Maryani,H (2002) Problematika dan perawatan Payudara. Jakarta: Kawan Pustaka Moningkey (2000) Handbook of Surgery Edisi 7. Jakarta: EGC Price,S., Wilson, LM (1995) Patofsisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC Sjamsuhidajat,R & De Jom Wing (2004) Buku ajar Ilmu bedah Edisi 2. Jakarta : EGC Tjindarbumi (2000) Deteksi dini kanker payudara dan penanggulangan. Jakarta: Balai Penerbit FKUI