Morning Briefing 07 Juni 2018 Market Review IHSG 06 Juni 2018 IHSG, Rabu 06 Juni ditutup melemah sebesar 19,08 poin atau 0,31 % ke level 6069. Setelah bergerak diantara 6063-6096. Sebanyak 192 saham naik, 173 saham turun, dan 220 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 11,43 Triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 501 miliar. Market Outlook Wall Street mengabaikan kekhawatiran perang dagang, Rabu, dengan melonjaknya saham perbankan mengangkat Dow dan Nasdaq kembali mencetak rekor untuk sesi ketiga berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average melejit 346,41 poin atau sekitar 1,40 persen menjadi 25.146,39, indeks berbasis luas S&P 500 menguat 23,55 poin (0,86 persen) menjadi 2.772,35, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq naik 51,38 poin (0,67 persen) menjadi 7.689,24. Pasar ekuitas Eropa ditutup sedikit berubah, Rabu, dengan perdagangan sangat dipengaruhi oleh kekhawatiran atas belanja fiskal di Italia. Pan-Eropa Stoxx 600 berakhir netral, turun tipis 0,01 poin menjadi 386,88, Indeks DAX 30 Jerman melanjutkan penguatan, bertambah 42,94 atau 0,34 persen menjadi 12.830,07, dan FTSE 100 Inggris berbalik ke teritori positif setelah mencatatkan kenaikan 0,33 persen atau 25,57 poin menjadi 7.712,37, sedangkan CAC 40 Prancis bertahan di zona merah, melemah 3,39 poin atau sekitar 0,06 persen menjadi 5.457,56. IHSG Statistics Close News Emiten Pemegang saham restui restrukturisasi utang UNSP. Keinginan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) merestrukturisasi utangnya mendekati kenyataan. Hal ini menyusul disetujuinya rencana tersebut oleh para pemegang saham. Salah satu agenda yang disetujui adalah rencana UNSP menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). UNSP akan menerbitkan 1,13 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga pelaksanaannya Rp 300 per saham. Penerbitan saham senilai Rp 338,4 miliar ini merupakan nilai yang bakal dikonversi ke saham terkait restrukturisasi utang UNSP. Ada beberapa kreditur yang akan mengonversi utang itu menjadi saham. Itu baru permulaan,unsp masih berencana merestrukturisasi sebagian utang lainnya. Jika ditotal, utang UNSP mencapai Rp 13,9 triliun. Perusahaan terus bernegosiasi dengan kreditur. Restrukturisasi ini diharapkan berdampak positif berupa berkurangnya beban keuangan, memperkuat arus kas operasional, dan lebih sehatnya struktur permodalan, WSKT akan menerbitkan obligasi untuk restrukturisasi utang. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berupaya untuk menjaga rasio keuangannya tetap sehat. Perusahaan konstruksi pelat merah ini berencana menerbitkan obligasi Rp 3,5 triliun semester II 2018. Dana tersebut akan dipakai untuk merestrukturisasi utangnya. Obligasi yang akan diterbitkan tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap II. Waskita menargetkan bunga obligasi akan berada di kisaran 8%-9%. Selain itu, Waskita juga masih terus melakukan penjajakan dengan investor one on one untuk divestasi sejumlah ruas tol. Waskita sudah tidak memiliki rencana untuk mencari dana untuk investasi baru. Perusahaan akan menfokuskan diri untuk menyelesaikan investasi di ruas tol yang sudah ada. Pasalnya, pengembangan tol baru memiliki tantangan dari sisi pembebasan lahan. Tahun ini, Waskita akan fokus menyelesaikan pembangunan proyek tol yang sudah dimiliki dan telah berjalan dulu. Untuk belanja modal (capex), Waskita menyiapkan anggaran Rp 28 triliun. Belanja modal ini akan didanai oleh penerimaan dari proyek turnkey sebesar Rp 10,5 triliun, pembayaran dana talangan lahan Rp 6,7 lahan, proyek LRT Palembang Rp 9 triliun, dan penerbitan obligasi. 6,069 Volume (Jutaan Lembar) 16,021 Value (Rp Milliar) Year to Date (YTD) Quarter to Date (QTD) Month to date (MTD) PE 11,433 Laju IHSG tertahan ke zona merah pada akhir perdagangan hari Rabu (6/6). Sektor agri dan basic industri menjadi penekan utama IHSG. Kedua sektor tersebut turun masing-masing 1,67 persen dan 1,41 persen. Aksi ambil untung investor menjelang Amerika libur panjang menjadi katalis negatif bagi indeks, Nilai tukar rupiah +0,17 persen di Dow Jones Nasdaq posisi Rp13.859 per USD. Chg -19.077 (%) -0.313% -4.50% -8.00% 4.79% 15.6 Market Indices Last Chg (%) 25,146.39 7,689.24 2,772.35 346.41 51.38 23.55 1.40% 0.67% 0.86% 7,712.37 12,830.07 5,457.56 25.57 42.94-3.38 0.33% 0.34% -0.06% Nikkei 22,792.50 166.77 0.74% Hang Seng 31,259.10 165.65 0.53% 3,467.81-15.35-0.44% S&P 500 Eropa FTSE 100 DAX CAC Asia Straits Times Top Volume Stock Sector Price Chg (%) MYRX Property 132 1 0.75% RIMO Consumer 140 2 1.45% ANTM Mining 995 110 12.43% Consumer 246 4 1.65% Finance 90 8 8.16% IIKP VRNA Top Value Stock Sector Price Chg (%) TLKM Infrastructure 3,790 40 1.04% ANTM Mining 995 110 12.43% BBRI Finance 3,150 40 1.29% BBCA Finance 23,025 300 1.32% BMRI Finance 7,325 25 0.34%
IHSG Teknikal Chart IHSG melemah 19 point membentuk candle dengan body turun kecil dan shadow di atas dan bawah indikasi tekanan turun terbatas. IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 6050 sampai 6000 dan resistance di level 6100 sampai 6220. Trading Idea Stock Last Rekomendasi Price Stop Loss AISA 462 Buy 450-472 440 ELSA 404 Buy 392-412 384 LSIP 1,175 Buy 1,155-1,195 1,130 ADRO 1,985 Sell 1,915-2,070 - INKP 19,625 Sell 18,400-20,550 - JSMR 4,580 Sell 4,550-4,750 - TARA 885 Sell 875-905 -
Teknikal View dari Trading Idea AISA AISA.JK berpeluang menguat, area akumulasi di level 450 sampai 472. Area cut loss bila turun di bawah level 440 dan target penguatan ke level 490 sampai 500. ELSA ELSA.JK berpeluang menguat, area akumulasi di level 392 sampai 412. Area cut loss bila turun di bawah level 384 dan target penguatan ke level 426 sampai 435.
Teknikal View dari Trading Idea LSIP LSIP.JK berpeluang menguat, area akumulasi di level 1,155 sampai 1,195. Area cut loss bila turun di bawah level 1,130 dan target penguatan ke level 1,245 sampai 1,270. ADRO ADRO.JK berpeluang melemah, area sos di level 1,915 sampai 2,070. Area buy back jika break level 2,110 dan target pelemahan ke level 1,800 sampai 1,860.
Teknikal View dari Trading Idea INKP INKP.JK berpeluang melemah, area sos di level 18,400 sampai 20,550. Area buy back jika break level 20,950 dan target pelemahan ke level 18,400 sampai 18,800. JSMR JSMR.JK berpeluang melemah, area sos di level 4,550 sampai 4,750. Area buy back jika break level 4,850 dan target pelemahan ke level 4,250 sampai 4,375.
Teknikal View dari Trading Idea TARA TARA.JK berpeluang melemah, area sos di level 875 sampai 905. Area buy back jika break level 925 dan target pelemahan ke level 830 sampai 850.
Matrik Analisis Teknikal Saham PENJELASAN MATRIKS SAHAM : W&S = Wait and See HOLD = Tahan, apabila masih punya posisi jangan jual Buy Back / Cut Loss = Apabila sudah beli dan ternyata harga melawan maka cutloss
Economic Event Start Date Event Name Period 15-May-18 Balance of Trade APR. 2018 15-May-18 Exports YoY APR. 2018 15-May-18 Imports YoY APR. 2018 17-May-18 Deposit Facility Rate MAY. 2018 17-May-18 Interest Rate Decision Mei. 2018 17-May-18 Lending Facility Rate MAY. 2018 18-May-18 Car Sales YoY Apr. 2018 21-May-18 Loan Growth YoY Apr. 2018 31-May-18 M2 Money Supply YoY Apr. 2018 04-Jun-18 Nikkei Manufacturing PMI MAY 2018 04-Jun-18 Core Inflation Rate YoY MAY. 2018 04-Jun-18 Inflation Rate YoY MAY. 2018 04-Jun-18 Inflation Rate MoM MAY. 2018 04-Jun-18 Tourist Arrivals YoY Apr. 2018 06-Jun-18 Consumer Confidence MAY. 2018 07-Jun-18 Retail Sales YoY Apr. 2018 08-Jun-18 Foreign Exchange Reserves MAY. 2018 12-Jun-18 Motorbike Sales YoY MAY. 2018 20-Jun-18 Balance of Trade MAY 2018 20-Jun-18 Exports YoY MAY 2018 20-Jun-18 Imports YoY MAY. 2018 20-Jun-18 Loan Growth YoY MAY. 2018 Disclaimer We have based this document on information obtained from sources we believe to be reliable, but we do not make any representation or warranty nor accept any responsibility or liability as to its accuracy, completeness or correctness. Expressions of opinion contained herein are those of PT Danpac Sekuritas only and are subject to change without notice. Any recommendation contained in this document does not have regard to the specific investment objectives, financial situation and the particular needs of any specific addressee. This document is for the information of the addressee only and is not to be taken as substitution for the exercise of judgment by the addressee. This document is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities.