2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

dokumen-dokumen yang mirip
Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN PANCASILA DALAM DUNIA PENDIDIKAN. Kurangnya pemahaman nilai luhur Pancasila saat ini menjadi salah satu hal

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Pendidikan Kewarganegaraan

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA. Listyaningsih

PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pancasila dan Implementasinya

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA DALAM IMPLEMENTASI SILA DUA DAN TIGA

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

Pancasila Modul ke: Makna dan aktualisasi sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan bernegara (Politik, ekonomi, sosialbudaya,

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.

EMPAT PILAR KEBANGSAAN

4.4 Uraian Materi Nilai-Nilai Pancasila dalam Hidup Bermasyarakat. Ideologi merupakan seperangkat sistem yang menjadi dasar pemikiran setiap

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

BAHAN TAYANG MODUL 5

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA. Adiyana Slamet, S.IP,. M.Si

BERPERILAKU PANCASILA

PANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

FAKTA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PENDIDIKAN PANCASILA. Modul ke: 15TEKNIK. Pancasila dan implementasi terhadap sila pertama. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi.

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

WAWASAN NUSANTARA. Dewi Triwahyuni. Page 1

Pendidikan Pancasila. Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Persatuan Indonesia dalam Kehidupan Bernegara

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

PANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

Nilai-Nilai Pancasila

Bab 2. Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29

MODUL 5 PANCASILA DASAR NEGARA DALAM PASAL UUD45 DAN KEBIJAKAN NEGARA

PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA SILA- SILA PANCASILA

Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab 12MKCU. Fakultas. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen

K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : VII/MPR/2001 TENTANG VISI INDONESIA MASA DEPAN

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Transkripsi:

2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan dalam menjalani hidup. Dalam konsepsi dasar itu terkandung gagasan dan pikiran tentang kehidupan yang dianggap baik dan benar bagi bangsa Indonesia yang bersifat majemuk. Dengan demikian sebagai Pandangan Hidup Bangsa, Pancasila berfungsi sebagai pedoman atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari. Ini berati, Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan di segala bidang. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa sendiri yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, Pancasila adalah khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di Indonesia. Ini berarti, Pancasila sebagai pandangan hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dan penuntun dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila menjadi sebuah ukuran/kriteria umum yang diterima dan berlaku untuk semua pihak. Secara sederhana, ideologi dipahami sebagai gagasan-gagasan dan nilai-nilai yang tersusun secara sistematis yang diyakini kebenarannya oleh suatu masyarakat dan diwujudkan di dalam kehidupan nyata. Nilai-nilai yang tercermin di dalam pandangan hidup ditempatkan secara sistematis kedalam seluruh aspek kehidupan yang mencakup aspek politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan didalam upaya mewujudkan cita-citanya. Jadi, dengan kata lain ideologi berisi pandangan hidup suatu bangsa yang menyentuh segala segi kehidupan bangsa. Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat membutuhkan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup yang jelas, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang

makin maju dinamis. Dengan berpedoman pada pandangan hidup sebagai ideologi, sebuah bangsa akan membangun diri dan negerinya. Dalam proses penjabaran dalam kehidupan modren antara pandangan hidup masyarakat dengan pandangan hidup bangsa memiliki hubungan yang bersifat timbal balik. Pandangan hidup bangsa diproyeksikan kembali kepada pandangan hidup masyarakat serta tercermin dalam sikap hidup pribadi warganya. Dengan demikian dalam negara Pancasila pandangan hidup masyarakat tercermin dalam kehidupan negara yaitu pemerintah terikat oleh kewajiban konstitusional, yaitu kewajiban Pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur (Darmodihardjo, 1996: 35) Dalam Alinea ke IV Pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa upaya pencapaian tujuan Negara harus didasarkan Pancasila sebagai dasar Negara. Ini menunjukkan bahwa Pancasila merupakan cita hukum (Rechtsidee) bagi bangsa Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Cita hukum ini dijadikan dasar bagaimana bangsa Indonesia memandang segala persoalan yang dihadapinya, bagaimana mendudukkan manusia dalam hubungan dengan pemerintahan dan negaranya, bagaimana mengatur kekuasaan dan kedaulatan dalam kegiatan pemerintahan dan negara, bagaimana lembaga-lembaga kenegaraan diadakan dan diatur tatakerjanya, dan sebagainya. Pancasila memenuhi syarat sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, karena: (1) nilai-nilai Pancasila adalah merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad kepada bangsa Indonesia untuk mewujudkannya; (2) sebagai kristalisasi nilai, Pancasila mampu menampung keadaan pluralistik yang dialami oleh bangsa Indonesia, ditinjau dari keanekaragaman agama, suku bangsa, adat budaya, ras, golongan dan sebagainya. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, menjamin kebebasan bagi warganegara untuk beribadah sesuai dengan agama dan keyakinannya. Sementara itu sila ketiga persatuan Indonesia, mengikat keanekaragaman tersebut di atas dalam suatu kesatuan bangsa dengan tetap menghormati sifat masing-masing seperti apa adanya; (3) Pancasila memberikan jaminan terealisasinya kehidupan yang pluralistik, dengan menjunjung tinggi dan menghargai manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan

secara berkeadilan, disesuaikan dengan kemampuan dan hasil usahanya. Hal ini ditunjukkan oleh sila kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab; (4) dengan terwadahinya kehidupan bangsa yang pluralistik maka pengamalan Pancasila akan mampu menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang terdiri atas ribuan pulau. Sila ketiga Persatuan Indonesia memberikan jaminan bersatunya bangsa Indonesia; (5) Pancasila memberikan jaminan berlangsungnya demokrasi dan hak asasi manusia sesuai dengan budaya bangsa. Hal ini dijamin oleh sila keempat Pancasila yakni Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; (6) Pancasila menjamin terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera. Sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan acuan dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian sebagai pandangan hidup, nilai lima sila Pancasila memberi arah dan sebagai patokan bagi bangsa Indonesia dalam berperilaku, bersikap dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Pada bagian lain, haluan kebangsaan-kenegaraan menurut alam Pancasila (Yudi Latif, 2012: 42) dapat dilukiskan sebagai berikut: (1) menurut alam pemikiran Pancasila, nilai Ketuhanan (religiositas) sebagai sumber etika dan spritualitas dianggap penting sebagai fundamen etik kehidupan bernegara. Dalam kaitan ini, Indonesia bukanlah negara sekuler yang ekstrem, yang memisahkan agama dan negara dan berpretensi untuk menyudutkan peran agama keruang privat/komunitas. Negara menurut alam Pancasila bahkan diharapkan dapat melindungi dan mengembangkan kehidupan beragama, sementara agama diharapkan bisa memainkan peran publik yang berkaitan dengan penguatan etika sosial; (2) menurut alam pemikiran Pancasila, nilai kemanusian universal yang bersumber dari Tuhan, hukum alam, dan sifat-sifat sosial manusia dianggap penting sebagai fundamen etika-politik kehidupan bernegara dalam pergaulan dunia. Prinsip kebangsaan yang luas mengarah pada persaudaraan dunia itu dikembangkan melalui jalan eksternalisasi dan internalisasi; (3) menurut alam pemikiran Pancasila, aktualisasi nilai-nilai etis kemanusiaan itu terlebih dahulu harus mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh. Dengan demikian, Indonesia memiliki prinsip dan visi kebangsaan yang kuat, yang bukan saja dapat mempertemukan kemajemukan masyarakat dalam kebauran komunitas politik bersama, tetapi juga mampu memberi

kemungkinan bagi keragaman komunitas untuk tidak tercerabut dari akar tradisi dan kesejarahannya masing-masing; (4) menurut alam pemikiran Pancasila, nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta citacita kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam semangat permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam visi demokrasi permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan; (5) menurut alam pemikiran Pancasila, nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan, serta demokrasi permusyawaratan itu memperoleh kepenuhan artinya sejauh dapat mewujudkan keadilan sosial. 2.4.2 Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Berikut ini pengamalan nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia berdasarkan sila-sila Pancasila. (1) Nilai Ketuhanan dan ketaqwaan. Sila pertama Pancasila mengandung nilai Ketuhanan dan ketaqwaan. Nilai Ketuhanan mengandung arti bahwa adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ketaqwaan adalah suatu sikap berserah diri secara ikhlas dan rela kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersedia tunduk dan mematuhi segala perintah-nya serta menjauhi segala larangannya. Berdasarkan kedua nilai tersebut, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa religius bukan bangsa yang tidak memiliki agama atau ateis. Dari pengakuan adanya Tuhan diwujudkan dalam perbuatan untuk taat dalam setiap perintah Tuhan dan menjauhi larangannya sesuai dengan ajaran atau tuntunan agama yang dianut. Nilai Ketuhanan memiliki arti bahwa adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak diskriminatif antar umat beragama. Contoh nilai Ketuhanan dan Ketaqwaan : (a) hidup rukun dan damai dalam setiap antraumat beragama; (b) tidak memaksakan agama atau kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain; (c) memberikan kebebasan dan juga kesempatan dalam beribadah sesuai agamanya masingmasing; (d) tidak membedakan agama atau kepercayaan dalam bergaul;

(e) sikap percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. (2) Nilai kemanusiaan, keberadaban dan kesetaraan. Sila kedua Pencasila secara jelas mengandung nilai kemanusiaan, keberadaban, kesetaraan dan keselarasan. Nilai kemanusiaan mengandung arti bahwa kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Nilai keberadaban adalah keadaan yang menggambarkan setiap komponen dalam kehidupan bersama berpegang teguh pada peradaban yang mencerminkan nilai luhur budaya bangsa. Beradab menurut bangsa Indonesia adalah apabila nilai yang terkandung dalam Pancasila direalisasikan sebagai acuan pola fikir dan pola tindak. Nilai kesetaraan adalah suatu keadaan yang mampu menempatkan kedudukan manusia tanpa membedakan jender, suku, ras, golongan, agama, adat dan budaya dan lain-lain. Setiap orang diperlakukan sama di hadapan hukum dan memperoleh kesempatan yang sama dalam segenap bidang kehidupan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Manusia diberlakukan sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya, hak, dan kewajiban asasinya. Sedangkan nilai keselarasan adalah keadaan yang menggambarkan keteraturan, ketertiban dan ketaatan karena setiap makhluk melaksanakan peran dan fungsinya secara tepat dan proporsional, sehingga timbul suasana harmoni, tenteram dan damai. Ibarat suatu orkestra, setiap pemain berpegang pada partitur yang tersedia, dan setiap pemain instrumen melaksanakan secara taat dan tepat, sehingga terasa suasana nikmat dan damai. Contoh nilai kemanusiaan, keberadaban, kesetaraan dan keselarasan: (a) mengakui persamaan derajat antara sesama manusia; (b) senang melakukan kegiatan yang sifatnya kemanusiaan; (c) memiliki sikap dan perilaku berani dalam membela kebenaran dan keadilan; (d) menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan; (e) menghormati orang lain; (f) tidak bersikap diskriminatif terhadap orang lain; (3) Nilai persatuan dan kesatuan. Nilai persatuan dan kesatuan adalah keadaan yang menggambarkan masyarakat majemuk bangsa Indonesia yang terdiri atas beranekaragam komponen namun mampu membentuk suatu kesatuan yang utuh. Setiap komponen dihormati dan menjadi bagian integral dalam satu sistem kesatuan negara-bangsa Indonesia. Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah

bersatu dalam kebulatan tekad untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia juga mengakui dan menghargai dengan sepenuh hati terhadap keanekaragaman di Indonesia, sehingga perbedaan bukanlah sebab dari perselisihan, tetapi itu akan dapat menciptakan kebersamaan. Dari kesadaran ini tercipta dengan baik jika sungguhsungguh menghayati semboyan Bhineka Tunggal Ika. Contoh Nilai Persatuan dan Kesatuan adalah: (a) cinta tanah air dan bangsa; (b) memiliki sikap yang rela berkorban demi tanah air; (c) mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan; (d) persatuan dengan berdasar Bhineka Tunggal Ika; (e) memelihara ketertiban dunia yang berdasar kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. (4) Nilai kerakyatan, kebijaksanaan dan mufakat. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang mengandung makna nilai kerakyatan, kebijaksanaan dan mufakat. Nilai kerakyatan mengandung makna bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang menganut asas dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Mufakat adalah suatu sikap terbuka untuk menghasilkan kesepakatan bersama secara musyawarah. Keputusan sebagai hasil mufakat secara musyawarah harus dipegang teguh dan wajib dipatuhi dalam kehidupan bersama. Sedangkan kebijaksanaan adalah sikap yang menggambarkan hasil olah fikir dan olah rasa yang bersumber dari hati nurani dan bersendi pada kebenaran, keadilan dan keutamaan. Bagi bangsa Indonesia hal ini sesuai dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila. Berdasarkan dari nilai tersebut, tampak jelas bahwa Negara Indonesia menganut paham demokrasi yang mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat. Contoh nilai kerakyatan, kebijaksanaan dan mufakat adalah: (a) ikut serta dalam pelaksanaan pemilu; (b) menjalankan musyawarah mufakat; (c) mendahulukan kepentingan umum; (d) mengembangkan sikap hidup yang demokratis; (e) tidak memaksakan kehendak individu terhadap individu lainnya. (5) Nilai keadilan dan kesejahteraan.

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai keadilan dan kesejahteraan. Nilai keadilan adalah suatu kondisi yang mampu menempatkan makhluk dengan segala permasalahannya sesuai dengan hak dan kewajiban serta harkat dan martabatnya secara proporsional diselaraskan dengan peran fungsi dan kedudukannya. Sedangkan kesejahteraan adalah kondisi yang menggambarkan terpenuhinya tuntutan kebutuhan manusia, baik kebutuhan lahiriyah maupun batiniah sehingga terwujud rasa puas diri, tenteram, damai dan bahagia. Kondisi ini hanya akan dapat dicapai dengan kerja keras, jujur dan bertanggungjawab. Nilai keadilan dan kesejahteraan menjadi dasar sekaligus tujuan yang diharapkan dari seluruh bangsa Indonesia. Negara Indonesia yang diharapkan adalah negara yang adil makmur. Contoh nilai keadilan dan kesejahteraan adalah: (a) memiliki perilaku yang suka bekerja keras; (b) berperilaku adil terhadap sesama; (c) hidup sederhana; (d) mengembangkan budaya menabung; (e) memiliki sikap yang menghargai karya orang lain yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia; (f) tidak memeras orang lain; (g) selalu membantu orang lain. Persoalannya sekarang adalah bagaimana agar Pancasila dapat efektif berfungsi sebagai sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Menurut Alfian dalam Yudi Latif (2012) terdapat empat faktor yang dapat menjadikan suatu ideologi tetap dapat bertahan dan menjadi ideologi yang tangguh, yakni (1) bahwa ideologi tersebut berisi nilai dasar yang berkualitas, (2) bahwa ideologi tersebut dipahami, dan bagaimana sikap dan tingkah laku masyarakat terhadapnya, (3) terdapat kemampuan masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan ideologi tersebut tanpa menghilangkan jatidiri ideologi dimaksud, dan (4) seberapa jauh nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi itu membudaya dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan fakta sejarah telah membuktikan bahwa faktor kualitas nilai yang terkandung dalam Pancasila baik sebagai dasar negara maupun pandangan hidup bangsa tidak perlu diragukan, tetapi faktor pemahaman dan sikap masyarakat, faktor kemampuan masyarakat, dan faktor pembudayaan dan pengamalan ideologi masih memerlukan usaha untuk dapat mempertahankan, memantapkan, memapankan, dan mengokohkan Pancasila. Untuk itulah perlu adanya usaha secara

serius, dengan jalan mengimplementasikan Pancasila dalam segala aspek kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Pengamalan Pancasila secara subjektif maupun objektif, harus dipahami bahwa sila-sila Pancasila adalah merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh. Pengamalan sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah yang berperikemanusiaan, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan dan berkeadilan sosial; pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah yang ber- Ketuhanan, berpersatuan, berkerakyatan dan berkeadilan sosial; pengamalan sila Persatuan Indonesia adalah yang ber-ketuhanan, berperikemanusiaan, berkerakyatan dan berkeadilan sosial; pengamalan sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan adalah yang ber-ketuhanan, berperikemanusiaan, berpersatuan dan berkeadilan sosial; pengamalan sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah yang ber-ketuhanan, berperikemanusiaan, berpersatuan dan berkerakyatan. 2.5 Rangkuman. Selamat, anda telah menyelesaikan materi Kegiatan Belajar 2 tentang Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa. Sebagai peserta PPG dalam jabatan untuk mata pelajaran PPKn, anda telah menguasai kompetensi menganalisis Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Hal-hal penting yang telah Anda pelajari dalam modul Kegiatan Belajar 2 ini adalah sebagai berikut. 1) Arti pandangan hidup bangsa adalah merupakan kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad kepada bangsa Indonesia untuk mewujudkannya. 2) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, memberi arti bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi arah/pedoman bagi seluruh warga masyarakat dalam berperilaku dalam hidup bermasyarakat. Dengan mempedomani nilai-nilai Pancasila akan terwujud kehidupan masyarakat yang religious, harmonis, bertoleransi dan berkeadilan 3) Pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dalam pemahaman sebagai satu kesatuan yang bulat utuh.