Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Perajin Tempe di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran)

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

Oleh : Iif Latifah 1, Yus Rusman 2, Tito Hardiyanto 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA MARTABAK TELUR DI MATANGGLUMPANGDUA KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI KECAP (Studi Kasus pada Pengusaha Kecap Cap Jago di Desa Cibenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

Analisis Pendapatan Hot Cocoa (Studi Kasus (P4S) Cahaya Duta Palili Di Desa Bunga-Bunga, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar)

ANALISIS KEUNTUNGAN PENGRAJIN TAHU (Studi Kasus Industri Rumah Tangga di Kecamatan Telaga)

METODE PENELITIAN. mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI AGROINDUSTRI GULA KELAPA DI DESA JALATUNDA KECAMATAN MANDIRAJA ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

IV. METODE PENELITIAN

STRUKTUR PASAR DAN ANALISIS USAHA INDUSTRI TEMPE SKALA RUMAH TANGGA DI KABUPATEN PURWOREJO

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada

III. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Sindangangin Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses pencampuran adonan diawali dengan gula 200gr dan 3 biji telur

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG PUTIH GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

BAB III METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

ANALISIS AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin di Desa Cikembulan Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran)

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

ANALISIS PERBEDAAN BIAYA, PENDAPATAN DAN RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE ANTARA PENGGUNAAN MODAL SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN

KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK DAN SALE PISANG GORENG. Agus Muharam 1 )

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS USAHATANI KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.) VARIETAS PARADE (Studi Kasus di Kelurahan Pataruman Kecamatan Pataruman Kota Banjar)

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

ANALISIS BIAYA, PENERIMAAN, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA AREN (Suatu Kasus di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS KELAYAKAN USAHA MANISAN BUAH DI DESA TEUPIN PUNTI KECAMATAN SYAMTALIRA ARON KABUPATEN ACEH UTARA

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C PADA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Desa Bantar Kecamatan Wanareja Kabupaten Cilacap) ABSTRAK

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

Usaha Untung Besar, Dari Cookies Aneka Rasa

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI GULA KELAPA (Suatu Kasus di Kecamatan Langensari Kota Banjar) Abstrak

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Tabel 1. Luas Tanam, Luas Panen, Hasil dan Produksi Jamur Tiram di Kabupaten Ciamis

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PRODUKSI KERUPUK TEMPE DI GAMPONG SEUNEUBOK SEUMAWE KECAMATAN PEULIMBANG KABUPATEN BIREUEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau

DIVERSIFIKASI NILAI TAMBAH DAN DISTRIBUSI KEREPIK UBI KAYU DI KECAMATAN SARONGGI KABUPATEN SUMENEP

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

IV. METODE PENELITIAN

KAJIAN NILAI TAMBAH PRODUK AGRIBISNIS KEDELAI PADA USAHA ANEKA TAHU MAJU LESTARI DI KECAMATAN LANDASAN ULIN, KOTA BANJARBARU

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

METODE PENELITIAN. Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No. 97 RT.

ANALISIS RENTABILITAS PADA AGROINDUSTRI TEMPE (Studi Kasus pada Seorang Perajin Tempe di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Abstrak

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. umur. Karakteristik umur berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas gula semut

METODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale ) (Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan diseluruh pengusaha tembakau mole iris di Kecamatan

PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH USAHA KOPI BUBUK ROBUSTA DI KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS PADA USAHA KOPI BUBUK CAP PADI)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

ANALISIS KELAYAKAN USAHA AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis) Abstrak

Analisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta

Analisis Pendapatan Usaha Pengrajin Gula Aren Di Desa Tulo a Kecamatan Bulango Utara Kabupaten Bone Bolango

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar merupakan pengertian yang digunakan untuk memperoleh

Lampiran 1. Daftar Biaya Untuk Alat Pengolahan Kue Bawang Mangrove 1 kali produksi dalam Seminggu di Setiap Saluran dan Nilai Penyusutan

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEMPE (Suatu Kasus di Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar Kota Banjar) Abstrak

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI GULA SEMUT (Studi Kasus pada Perajin Gula Semut di Desa Sidamulih Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis)

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA KERIPIK UBIKAYU PADA INDUSTRI PUNDI MASDI KOTA PALU

ANALISIS AGROINDUSTRI GULA KELAPA (SuatuKasus di Desa Sukamulya Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis) Abstrak

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan yaitu, wajan, kompor, pisau, pengaduk, gilingan daging dan siler.

ANALISIS KEUNTUNGAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK (Studi Kasus di Koperasi Agung Jaya Kec. Pandaan, Kab. Pasuruan)

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA

ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI TAHU (Studi Kasus di Kelurahan Indihiang Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

Transkripsi:

Analisis kelayakan Usaha Kue Semprong (kasippi) di Mega Rezky Skala Rumah Tangga Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar Ishak Manggabarani 1, Baharuddin 2 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Al Asyariah Mandar. ishakmanggabarani2@gmail.com baharuddin.lopa@yahoo.com Abstrak Penelitian ini dilaksanakan pada Usaha Mega Rezky, yang terletak di Desa Lagi-Agi. Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar yang berlangsung selama 3 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diterima serta untuk mengetahui nilai R/C Ratio yang diperoleh dari usaha pembuatan Kue Semprong(kasippi). Penentuan lokasi penelitian ini menggunakan metode purposive Sampling yaitu tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara (dengan Quesioner yang telah disiapkan), dan dokumentasi. Dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan metode analisis kuantitatif untuk menentukan berapa besar pendapatan dan nilai R/C Ratio yang diperoleh dari usaha pembuatan kue semprong(kasippi) yang dijalankan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan selama satu tahun yang diperoleh dari usaha pembuatan kue semprong(kasippi) adalah sebesar Rp. 40.866.390,- dari total penerimaan sebesar Rp. 124.560.000,- dan total biaya sebesar Rp. 83.693.610,- sedangkan nilai R/C Ratio yang diperoleh sebesar Rp. 1,48 artinya setiap penambahan biaya Rp. 1,- maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1.48,- sehingga usaha pembuatan kue semprong (kasippi) layak (untung) sehingga dapat dijalankan dan dikembangkan. Kata Kunci : Analisa Perbandingan Pendapatan, Bagan Perahu, Bagan Rambo PENDAHULUAN Semakin meningkatnya berbagai jenis kue modern yang beredar di pasaran saat ini yang begitu banyak diminati oleh para konsumen karena tampilannya yang menarik dan rasanya yang enak tentu menjadi beban tersendiri bagi industri-industri rumahan yang bergerak pada bidang produksi makanan tradisional. Hal tersebut membuat para pengusaha kecil merasa penjualannya semakin berkurang dan mengakibatkan semakin menurunnya pendapatan yang mereka dapatkan. Salah satu contoh produk makanan tradisional yang cukup tertinggal adalah kue semprong. Selain dapat memperpanjang umur dari produk, inovasi yang dilakukan ini berguna untuk melestarikan jenis panganan tradisional yang selama ini mulai sulit ditemui di kota-kota besar. Dari uraian tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang analisis kue semprong. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian Adapun Tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Untuk mengetahui berapa besar biaya dan pendapatan Kue Semprong (Kasippi) Usaha Mega Resky Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. 2. Untuk mengetahui layak dikembangkan atau tidak. Kue Semprong (Kasippi) Usaha Mega Reski Desa Lagi- Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar METODE PENELITIAN Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lagi Agi, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar yang berlangsung selama Tiga bulan yakni dari Bulan Januari sampai Maret 2017. Dengan Pengambilan data selama satu tahun. Penentuan Responden Pengambilan sempel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan cara sengaja. Adapun yang dijadikan pengambilan sampel adalah usaha rumahan kue semprong (kasippi). Dan yang menjadi responden adalah pemilik usaha. Jenis Dan Sumber Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan dua sumber yaitu : a. Data primer yaitu data yang dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara langsung, 41

dokumentasi, dengan responden dan menggunakan kuesioner/ daftar pertanyaan yang meliputi: Identitas, biaya tetap dan biaya variabel, penerimaan dan pendapatan usaha dll. b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk jadi dan telah di olah oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi. Data sekunder dalam penelitian ini merupakan jenis data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi atau yang telah ada serta referensi referensi lain berupa artikel, jurnal bulanan dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian (J. Supranto, 2000). Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan pada objek yang alamiah maksudnya objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut ( Sugiyono. 2013), sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan analisis finansial untuk mengetahui besarnya biaya,tingkat pendapatan dan R/C Ratio, rumus yang digunakan antara lain. Biaya Produksi Biaya produksi adalah pengorbanan uang yang diperlukan dalam menghasilkan produk : 1. Biaya tetap(fc) 2. Biaya Variabel (VC) 3. Total Biaya (TC) = FC + VC Penerimaan Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual. Penyataan tersebut dapat dinyatakan dalam rumus sbb: TR = Y x Py Dimana: TR: Total penerimaan Y : Produksi yang diperoleh dalam usahatani Py: Harga Y Pendapatan Menurut Soekartawi (2006), perhitungan pendapatan usaha dapat dirumuskan sebagai berikut: Π = TR-TC Keterangan: Π = Pendapatan atau Keuntungan TR = Total Revenue (Total Penerimaan) TC = Total Cost (Total Biaya) Analisis R/C Ratio Menurut Sarwono dan Yan Pieter (2003), bahwa kelayakan suatu usaha dapat ditentukan dengan menggunakan perhitungan Revenue Cost Ratio (R/C Ratio). Perhitungan R/C Ratio digunakan untuk mengetahui apakah hasil usaha tersebut memberikan keuntungan atau mengalami kerugian. Cara perhitungan R/C Ratio sebagai berikut : R/C Ratio = TR : TC Keterangan: TR = Total Revenue (Total Penerimaan) TC = Total Cost (Total Biaya) Kriteria penilaian R/C ratio: Jika Nilai R/C Ratio > 1, Maka usaha layak dikembangkan Jika Nilai R/C Ratio < 1, Maka usaha tidak layak Jika Nilai R/C Ratio = 1, Maka usaha dikatakan impas. Sejarah Singkat Pada awal berdirinya, usaha ini merupakan industri rumah tangga yang dibentuk oleh ibu Bunga pada tahun 2000, Awalnya pemilik hanya coba membuat kue kasippi,dan ia pasarkan di depan rumahnya yang ke betulan dipinggir jalan poros. Dan merasa produknya diterima di masyarakat dan mempunyai peluang yang baik, pemilik pun mulai mengembangkan usaha kue Semprong sekaligus pemilik mulai membuat produkproduk baru atau melakukan inovasi pada produk sebelumnya. Seiring dengan pengembangan kebutuhan konsumen mengenai usaha kue tradisional. Kemudian pemilik mengembangkan beberapa konsep modern dan mempekerjakan ibu rumah tangga. Pada tahun 2012 usaha ini di beri nama usaha Mega Rezky dengan pertimbangan agar lebih dikenal di kalangan masyarakat, seiring dengan pengembangan kebutuhan konsumen. Usaha Mega Rezky ini terletak di jalan poros majene Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. Usaha Mega Rezky ini bergerak dalam usaha pengelolaan sekaligus pemasaran. Usaha Mega Rekzki merupakan salah satu industri rumahan penjual kue tradisional yang masih bertahan sampai saat ini. Tujuan Usaha Mega Rezky Tujuan usaha Mega Rezky adalah segala sesuatu atau target yang ingin dicapai atau membuka lapanga kerja dan meningkatkan penghasilan masyarakat sekitar khususnya ibu-ibu rumah tangga,mempromosikan Polewali Mandar melalui makanan tradisional yang dikembangkan, serta pemilik bercita-cita ingin menjadikan Polewali Mandar sebagai salah satu produk makanan tradisional yang bertahan sampai saat ini seperti didaerah lain. Waktu Kegiatan Produksi Usaha Mega Rezky melakukan kegiatan produksi dalam satu bulan yaitu rata-rata 29 kali produksi, dan waktu yang dibutuhkan untuk setiap kali produksi adalah 6-7 jam. Sumber Daya Peralatan Peralatan yang digunakan dalam pembuatan kue semprong (kasippi) meliputi: a. Pencetak kasippi Digunakan untuk mencetak kue semprong (kasippi). b. Timbangan c. Pengaduk d. Ember besar e. Baskon f. Pisau 42

HASIL DAN PEMBAHASAN Alur Produksi Pelaksanaan kegiatan produksi yang dilakukan oleh Usaha Mega Rezky dalam memproduksi kue semprong meliputi pengadaan bahan baku, proses produksi, serta pemasaran produk. Pengadaan Bahan Baku Bahan baku merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk melaksanakan proses produksi, karena tanpa adanya bahan baku, proses produksi tidak akan berjalan. Usaha Mega Rezky adalah suatu usaha yang mengelolah makanan tradisional, salah satunya adalah kue semprong (kasippi). Kue semprong adalah suatu produk yang dibuat dengan bahan baku tepung terigu dan bahan penunjang seperti gula pasir, dan mentega. Bahanbahan yang digunakan diperoleh dari pasar wono dan sekitar daerah penelitian. Jumlah dan nilai pengadaan bahan baku pada Usaha Mega Rezky, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel. 1 dibawah ini: Total biaya bahan baku selama satu tahun yaitu pada bulan April 2016 sampai dengan Maret 2017 sebesar Rp. 31.668.000,- sehingga rata-rata biaya bahan baku perbulan sebesar Rp. 2.639.000,- Adapun tabel bahan baku dapat dilihat pada Tabel Lampiran 2. Proses Produksi Kue Semprong (kasippi) Tujuan persiapan bahan adalah agar pembuatan kue Semprong dapat berjalan dengan lancar. Adapun bahan-bahan yang digunakan yaitu, tepung terigu,gula halus, dan mentega atau margarine. Campurkan gula halus dengan margarine lalu dikocok sampai mengental masukkan tepung terigu sambil diaduk, hingga merata tuang adonan kedalam cetakan semprong yang sudah panas diatas api yang sedang. Setelah itu, tangkupkan cetakan sambil dibolak balik hingga hampir matang dan kering buka cetakan selagi masih panas diamkan kue selagi masih panas diamkan kue semprong beberapa menit hingga dingin dan renyah. 1. Pengemasan Pengemasan merupakan salah satu cara dari produsen untuk meningkatkan nilai jual suatu produk. Semakin menarik dan bagus kemasan suatu produk maka harga produk tersebut juga akan semakin meningkat. Hal tersebut telah dilakukan oleh Usaha Mega Rezky di Desa Lagi-Agi Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. Dalam pengemasan kue semprong, langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memasukkan kedalam bungkus mikha (bungkus persegi panjang) sesuai dengan jumlah masing-masing. Tahap akhir dari dari pengemasan adalah pemberian merek atau label kue semprong (kasippi) yang terbuat dari kertas dengan menunjukkan nama produk dan alamat produksi. 2. Pemasaran/penjualan Kue Semprong (kasippi) yang diproduksi oleh Usaha Mega Rezky dipasarkan di wilayah Kecamatan Polewali Mandar. Kue Semprong (kasippi) yang diproduksi di Usaha Mega Rezky rata-rata sebanyak 20 kemasan perproduksi. Jumlah produk Kue Kue Semprong yang diproduksi Usaha Mega Rezky adalah berdasarkan ketersediaan bahan baku dan jumlah produksi bisa bertambah berdasarkan tingkat permintaan konsumen. Adapun jumlah produksi Kue Semprong (kasippi) di Usaha Mega Rezky selama bulan April 2016 sampai dengan Maret 2017 dapat dilihat pada tabel 2 berikut: produksi kue semprong pada Usaha Mega Rezky selama satu tahun sebesar 3.480 kg atau 6.960 kemasan, dengan rata-rata perbulan sebesar 290 kg atau 580 kemasan, dan sebesar 10 kg atau 20 kemasan kue semprong (kasippi) setiap kali melakukan produksi. Pemasaran Produk Kue semprong yang diproduksi oleh Usaha Mega Rezki memiliki konsumen baik dari konsumen setempat maupun konsumen dari luar daerah seperti Makassar, Mamuju, Pinrang, Pare-Pare, dan daerah Palu. Volume penjualan rata-rata perbulan kue semprong (kasippi) sebanyak 580 kemasan (290 kg) dengan nilai sebesar Rp. 10.380.000,- dan untuk satu tahun sebanyak 6.960 kemasan (3.480 kg) dengan total nilai penerimaan sebesar Rp.124.560.000,-selama satu tahun. Analisis Biaya Biaya adalah semua jenis pengeluaran atau total biaya yang dikeluarkan mulai dari proses pengadaan bahan baku, proses produksi sampai pada proses penjualan. Analisis biaya bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya-biaya yang dikeluarkan selama berlangsungnya kegiatan-kegiatan dalam usaha. Biaya yang dikeluarkan Usaha Mega Rezky dalam menjalankan Usahanya ada 2 yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap terdiri dari pajak bumi dan bangunan (PBB), dan penyusutan alat. Sedangkan biaya variabel terdiri dari biaya tenaga kerja, pembelian bahan baku, pembelian kemasan, transportasi, listrik, dan bahan bakar. Biaya Tetap (Fixed Cost) Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah, tidak tergantung pada banyak atau kurangnya produksi. Biaya tetap meliputi pajak bumi dan bangunan (PBB) dan penyusutan alat. 1. Biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak bumi dan bangunan merupakan biaya (pajak) yang harus dikeluarkan setiap tahunnya. Adapun biaya PBB yang harus dikeluarkan Usaha Mega Rezky setiap tahunnya sebesar Rp. 30.000,- sehingga biaya ratarata perbulan sebesar Rp. 2.500,- 2. Biaya Listrik Biaya listrik yang harus dikeluarkan oleh Usaha Mega Rezky dalam satu tahun sebesar Rp. 1.214.610,- dan rata-rata /bulan sebesar Rp. 101.217,- 3. Penyusutan Alat Nilai penyusutan alat yang diperoleh sebesar Rp. 1.757.604,- dan untuk penyusutan perbulan sebesar Rp. 146.467,-. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Usaha Mega Rezky satu tahun adalah Rp. 1.757.610,- dengan nilai rata-rata perbulan sebesar Rp. 146.467,- 4. Biaya Variabel (Variabel Cost) 43

Biaya variabel adalah biaya yang sifatnya dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Biaya variabel disebut juga biaya tidak tetap. Sesuai namanya, biaya ini berubah-ubah mengikuti ukuran serta tingkat output suatu kegiatan. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh Usaha Mega Rezky dalam memproduksi kue semprong (kasippi) sebagai berikut : a. Biaya Bahan Baku Bahan baku yang digunakan adalah tepung terigu, gula pasir, dan mentega. Dalam setiap kali memproduksi kue semprong (kasippi). Biaya bahan baku yang dikeluarkan rata-rata dalam sebulan sebesar Rp. 2.639.000,- sehingga total biaya yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp. 31.668.000,- b. Biaya Kemasan Kemasan yang digunakan untuk produk kue semprong (kasippi) yaitu menggunakan plastik mika, yang dimana harga plastik mika satu kemasan yaitu 1.600,- untuk tempat produk kue semprong (kasippi). Biaya plastik mika untuk setiap kali produksi yaitu Rp. 32.000,- atau 20 kemasan. Atau 6.960 kemasan dan 348 kali produksi selama satu tahun Sehingga total biaya yang dimana harga plastik mika satu kemasan yaitu 1.600,- untuk tempat produk kue semprong (kasippi). Biaya plastik mika untuk setiap kali produksi yaitu Rp. 32.000,- atau 20 kemasan. Atau 6.960 kemasan dan 348 kali produksi selama satu tahun Sehingga total biaya kemasan keseluruhan selama satu tahun sebesar Rp. 11.136.00,- dan rata-rata perbulan sebesar Rp. 928.000,- c. Biaya Transportasi Biaya transportasi untuk keperluan produksi Rp. 5.000,- per hari, untuk transportasi keperluan produksi selama satu tahun atau 348 kali produksi yaitu Rp. 1.740.000,- dan rata-rata perbulan Rp. 145.000,-. d. Biaya Bahan Bakar Bahan bakar yang digunakan adalah gas 3 kg, gas yang digunakan selama sebulan sebanyak 12 tabung. dengan harga satuan Rp. 18.000,- sehingga biaya yang dikeluarkan selama sebulan adalah Rp. 216.000,- dan untuk satu tahun sebesar Rp. 2.592.000,- i. Biaya Tenaga Kerja Usaha pembuatan kue semprong (kasippi) yang terdapat pada Usaha Mega Rezky menggunakan 4 tenaga kerja. Hari kerja senin sampai minggu dan jam kerja mulai pukul 09.00-14.00. Upah tenaga kerja yang dikeluarkan sebesar Rp. 725.000,-dan rata-rata total biaya seluruh tenaga kerja yang dikeluarkan selama satu bulan untuk proses pembuatan kue semprong (kasippi) sebesar Rp. 2.900.000,-/ bulan sehingga total biaya untuk tenaga kerja yang dikeluarkan Usaha Mega Rezky yang berlangsung selama satu tahun sebesar Rp. 34.800.000,- 7. Total biaya Variabel Total biaya variabel merupakan penjumlahan dari komponen-komponen dari biaya variabel pada Usaha Mega Rezky.. Total biaya variabel yang dikeluarkan Usaha Mega Rezky selama satu tahun sebesar Rp. 81.936.000,- dan rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan setiap bulan sebesar Rp. 6.828.000,- Total Biaya Biaya total (total cost) adalah jumlah keseluruhan biaya uang yang dikeluarkan dalam usaha pembuatan kue semprong (kasippi) atau jumlah antara biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan. Adapun total biaya yang di keluarkan oleh Usaha Mega Rezky dapat dilihat pada tabel dibawah ini: kemasan keseluruhan selama satu tahun sebesar Rp. 11.136.00,- dan rata-rata perbulan sebesar Rp. 928.000,- c. Biaya Transportasi Biaya transportasi untuk keperluan produksi Rp. 5.000,- per hari, untuk transportasi keperluan produksi selama satu tahun atau 348 kali produksi yaitu Rp. 1.740.000,- dan rata-rata perbulan Rp. 145.000,-. d. Biaya Bahan Bakar Bahan bakar yang digunakan adalah gas 3 kg, gas yang digunakan selama sebulan sebanyak 12 tabung. dengan harga sebesar Rp. 1.214.610,- dan rata-rata /bulan sebesar Rp. 101.217,- 5. Penyusutan Alat Nilai penyusutan alat yang diperoleh sebesar Rp. 1.757.604,- dan untuk penyusutan perbulan sebesar Rp. 146.467,-. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh Usaha Mega Rezky satu tahun adalah Rp. 1.757.610,- dengan nilai rata-rata perbulan sebesar Rp. 146.467,- 6. Biaya Variabel (Variabel Cost) Biaya variabel adalah biaya yang sifatnya dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Biaya variabel disebut juga biaya tidak tetap. Sesuai namanya, biaya ini berubah-ubah mengikuti ukuran serta tingkat output Komponen Biaya/Bulan Biaya/Tahun No suatu kegiatan. Biaya (Rp) (Rp) Biaya variabel yang dikeluarkan oleh Usaha Mega Rezky dalam memproduksi kue semprong 1. Biaya (kasippi) sebagai berikut : 2. Tetap 146.467,- 1.757.610,- a. Biaya Bahan Baku Biaya Bahan baku yang digunakan adalah tepung terigu, Variabel 6.828.000,- 81.693.000,- gula pasir, dan mentega. Dalam setiap kali memproduksi kue semprong (kasippi). Biaya bahan baku yang Total 6.974.467,- 83.693.610,- dikeluarkan rata-rata dalam sebulan sebesar Rp. Sumber: Data primer setelah diolah, 2017 2.639.000,- sehingga total biaya yang dikeluarkan selama Tabel 6. Menunjukkan bahwa total biaya satu tahun sebesar Rp. 31.668.000,- produksi yang harus dikeluarkan oleh Usaha Mega b. Biaya Kemasan Rezky selama satu tahun produksi sebesar Rp. Kemasan yang digunakan untuk produk kue 83.693.610,- dan rata-rata biaya produksi yang semprong (kasippi) yaitu menggunakan plastik mika, dikeluarkan selama sebulan sebesar Rp. 6.974.467,- 44

Biaya tersebut meliputi biaya tetap dan biaya variabel dimana biaya variabel lebih besar dibanding biaya tetap, karena biaya bahan baku merupakan komponen biaya variabel. Pendapatan Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya. Pendapatan sama halnya dengan keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha. Adapun besarnya jumlah pendapatan yang diperoleh Usaha Mega Rezky dalam usaha kue semprong (kasippi) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 7. Di atas menunjukan bahwa total penerimaan dari penjualan kue semprong (kasippi) selama satu tahun sebesar Rp. 124.560.000,- dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 83.693.610,- sehingga pendapatan yang diterima oleh Usaha Mega Rezky untuk setiap tahunnya sebesar Rp. 40.866.390,- dan rata-rata pendapatan yang diterima untuk setiap bulannya sebesar Rp. 3.405.532,- Analisis R/C Ratio Analisis R/C Ratio adalah perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya. Analisis R/C Ratio bertujuan untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan. Secara sederhana, kelayakan usaha yang diperoleh Usaha Mega Rezky dari usaha Kue Semprong (kasippi), dapat diketahui dengan menghitung Reveniu Cost Ratio (R/C) Ratio sebagai berikut: demikian usaha pembuatan kue Semprong(kasippi) layak untuk dijalankan. DAFTAR PUSTAKA Bungin. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi pertama. Jakarta:Kencana. Darsono, 2008. Metodoloi riset agribisnis buku II, Metode analisis Data. Program Studi magister manajemen Agribisnis Program Pascasarjanah UPN. Veteran. Surabaya Harijono, 2012. Studi Penggunaan Proporsi Tepung (Sorgum Ketan DenganBeras Ketan) dan Tingkat Kepekatan Santan Yang Berbeda Terhadap Kualitas Kue Semprong. [artikel penelitian]. Fakultas Teknologi Pertanian,Universitas Brawijaya. Joerson dan Suharti 2003. Teori ekonomi mikro.jakarta Selemba Empat J. Supranto. 2000. STATISTIK Teori dan Aplikasi Jilid 1&2. Penerbit Erlangga.Jakarta. Sukirno. 2006. Ekonomi Pembangunan Proses masalah dan Dasar Sugiarto Kebijakan. cetakan ketiga. Penerbit Kencana, Jakarta. 2002, Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta Sarwono, B. Dan Yan Pieter Saragih. 2003. Membuat Aneka Tahu. Jakarta: Penebar Swadaya Soekartawi. 2002. Analisis Usaha Tani.Ui Press. Jakarta. R/C Ratio = Total Penerimaan Total Biaya = Rp 124.560.000,- Rp 83.693.610,- = 1,48 Dengan nilai R/C Ratio = 1,48 maka usaha yang dijalankan Mega Rezky dinilai layak untuk dijalankan, karena setiap penambahan biaya sebesar Rp 1,- akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,48,-. Dengan demikian Usaha Kue Semprong (kasippi) di Usaha Mega Rezky dapat terus dikembangkan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penilitian yang telah dilakukan pada usaha pembuatan Kue Semprong (kasippi) pada Usaha Mega Rezky di Desa Lagi-Agi, Kecamatan campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendapatan yang diperoleh Usaha Mega Rezky dari usaha pembuatan kue Pendapatan yang diperoleh Usaha Mega Rezky dari usaha pembuatan kue semprong (kasippi) yakni sebesar Rp. 40.866.390,- dari total penerimaan sebesar Rp 124.560.000,- dan total biaya sebesar Rp 83.693.610,- selama satu tahun. 2. Nilai R/C Ratio yang diperoleh pada usaha kue Semprong (kasippi) di Usaha Mega Rezky sebesar 1,48 berarti usaha tersebut dinyatakan layak, karena setiap penambahan biaya Rp.1,- maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 1,48,- Dengan 45