PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 6 LANTAI (+1 BASEMENT) DI SUKOHARJO DENGAN SISITEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK)

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) DI WILAYAH SUKOHARJO

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN 4 LANTAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI WILAYAH SURAKARTA

PERENCANAAN GEDUNG KULIAH 5 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH DI WILAYAH SURAKARTA

PERANCANGAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI DI DAERAH SOLO BARU, SUKOHARJO DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI WILAYAH SUKOHARJO

PERENCANAAN GEDUNG PARKIR 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) DI WILAYAH SURAKARTA

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI & 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 4

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) DI WILAYAH SUKOHARJO

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI WILAYAH SUKOHARJO

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) DI WILAYAH WONOGIRI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERENCANAAN ULANG GEDUNG RUMAH SAKIT AN-NUR YOGYAKARTA DENGAN BETON BERTULANG. Naskah Publikasi

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL BETON BERTULANG DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi


PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH 4 LANTAI ( 1 BASEMENT ) DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SUKOHARJO

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

PERENCANAAN STRUKTUR STADION MIMIKA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH DENGAN STRUKTUR ATAP SPACE FRAME

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL BETON BERTULANG DENGAN SISTEM DAKTAIL PENUH DI WILAYAH GEMPA TIGA. Naskah Publikasi

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL BETON BERTULANG DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 2. Naskah Publikasi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

PERANCANGAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI DI DAERAH SOLO BARU SUKOHARJO DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA

KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7 GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN GEDUNG PERHOTELAN EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI PACITAN DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh: AGUNG PRABOWO NIM : D

PERENCANAAN HOTEL 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH DI WILAYAH SURAKARTA

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR WILAYAH DIRJEN PAJAK SULAWESI SELATAN, BARAT DAN TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. Oleh : BAYU ARDHI PRIHANTORO NPM :

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

PERANCANGAN MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN. Oleh : Sulistiyo NRP Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS

PERENCANAAN APARTEMEN 7 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SPRMM) DI WILAYAH SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL LARAS ASRI SALATIGA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH BERSAMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN DI JALAN LAKSAMANA ADISUCIPTO YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

Ma ruf Hadi Sutanto NIM : D NIRM :

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA. Oleh : SUPARYOTO SINAGA NPM.

PERENCANAAN GEDUNG PASCASARJANA POLTEKES SEMARANG

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KEPANJEN MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS UNTUK DIBANGUN DI ACEH

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

Perhitungan Struktur Bab IV

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR ATAS GEDUNG PERKULIAHAN FMIPA UNIVERSITAS GADJAH MADA

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL 4 LANTAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI WILAYAH SURAKARTA. Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

PERENCANAAN GEDUNG DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG. (Structure Design of DKK Semarang Building)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada perubahan pola kehidupan sosial masyarakat dengan trend

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

TINJAUAN ULANG PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERANCANGAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI DI DAERAH SOLO BARU, SUKOHARJO DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH. Tugas Akhir

PERENCANAAN STRUKTUR KONDOTEL GRAND DARMO SUITE SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

PERENCANAAN GEDUNG SMA EMPAT LANTAI DENGAN SISTEM PERENCANAAN DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

PERENCANAAN APARTEMEN 7 LANTAI (+1 BASEMENT) DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

BAB IV ANALISA STRUKTUR

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN DAERAH SUMATERA BARAT ABSTRAK

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL 5 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Tugas Akhir

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RS. GRHA KEDOYA, JAKARTA BARAT. Oleh : MARTINUS SATRIYO HADIWIBOWO NPM. :

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL AMARIS SIMPANG LIMA SEMARANG

Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Berlantai 4: Studi Kasus Gedung Baru Kampus I Universitas Teknologi Yogyakarta ABSTRACT

Transkripsi:

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 6 LANTAI (+1 BASEMENT) DI SUKOHARJO DENGAN SISITEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Oleh: DEWANTO ATMAJA NUGRAHA SUMADI D 100 130 021 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 6 LANTAI (+1 BASEMENT) DI SUKOHARJO DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) Abstrak Seiring berkembangnya dunia pendidikan, menuntut pihak universitas untuk membenahi gedung perkuliahan yang dilengkapi dengan fasilitas memadai serta dapat terintegrasi secara mudah. Untuk tercapainya hal tersebut, maka perlunya sebuah perencanaan gedung kampus baru yang mengacu pada SNI terbaru. Perencanaan ini meliputi perencanaan struktur atap, dan betonabertulang (plat lantai,atangga,abalok, kolom danafondasi). Gedung direncanakan di wilayah Sukoharjo dengan nilai Ss=0,749, S1=0,313, SDS=0,600, SD1=0,371 dan = 47,5 berada antara 15-50 m dengan menggunakan SRPMK. Analisa mekanika struktur gedung menggunakan software SAP2000 dengan pemodelan portal 3D, sedangkan untuk penggambaran menggunakan software Autocad. Perencanaan gedung kampus ini berpedoman pada SNI 1726:2012, SNI 2847:2013, SNI 1727:2013 dan SNI 1729:2002. Mutu bahan yang digunakan pada perencanaan beton bertulang adalah (f c) = 30 MPa, (f c) = 20 MPa (lantai basement dan fondasi), fy = 400aMPaadan fyt = 240 MPa, sedangkan untuk rangka atap digunakan baja dengan mutu Bj 41. Hasil perencanaan yang diperolah untuk rangka atap adalah gording C 125x50x20x3,2 dan untuk kuda-kuda diperoleh 2L 60x60x6, 2L 50x50x5 dan 2L 45x45x5 menggunakan alat sambung las dengan elektroda E70 dan plat buhul dengan tebal 10 mm. Perencanaan plat lantai dan plat atap diperoleh ketebalan 120 mm dengan baja tulangan D10, plat lantai basement diperoleh ketebalan 250 mm dengan baja tulangan D10, plat tangga diperoleh ketebalan 120 mm dengan baja tulangan D13 dan D8, balok menggunakan dimensi 400/600 mm dan 300/450 mm denganatulangan longitudinal D19 dan tulangan geser Ø10, kolom diperoleh dimensi 600/600 mm dengan tulanganalongitudinal D25 dan tulanganageser Ø10, fondasi digunakan tiang pancang berdimensi 400/400 mm denganakedalaman 18 m, dimensi poer adalah 3000 x 3000 x 1100 mm, Sloof diperoleh dimensi 350/600 mm dan 350/500 mm dengan tulanganalongitudinal D22 dan tulangan bagi Ø10. Kata kunci : beton bertulang, perencanaan, portal 3D, SAP 2000, SRPMK. Abstract Along with the development of the world of education, demanding the university to fix the lecture building equipped with adequate facilities and can be integrated easily. To achieve this, than the need for a new campus building design that refers to the latest SNI. This plan includes the planning of roof structures, and reinforced concrete (slabs floors, staircases, beams, columns and foundation). The building is planned in Sukoharjo area with the valueaof Ss = 0,749, S1 = 0,313, SDS = 0,600, SD1 = 0,371 and = 47,5 are between 15-50 m by using SMRF. Analysis of building structure mechanics using software "SAP2000" with 3D frame modeling, while for depiction using software "Autocad". The planning of this campus building is guided by SNI 1726: 2012, SNI 2847: 2013, SNI 1727: 2013 and SNI 1729: 2002. The quality of materials used in reinforced concrete planning is (f'c) = 30 MPa, (f'c) = 20aMPa (basement and foundation), fy = 400 MPa and fyt = 240 MPa, while for roof frame used steel with 1

quality Bj 41. The result of planning processed for the roof frame is purlin C 125x50x20x3,2 and the truss obtained 2L 60x60x6, 2L 50x50x5 and 2L 45x45x5 using welding tool with E70 electrode and plate of joint with thickness of 10 mm. The slabs design of floors and roof obtained by thickness 120 mm with reinforcement steel D10, slabs design of basement floor obtained by thickness 250 mm with reinforcement steel D10, slabs design of stairs obtained by thickness 120 mm with reinforcement steel D13 and D8. Dimension of beam planned 400/600 mm and 300/450 mm with D19 for longitudinal reinforcement and Ø10 for shear reinforcement. Dimension of columns planned 600/600 mm with D25 longitudinal reinforcement and Ø10 shear reinforcement. The foundation is used 400/400 mm piling with a depth of 18 m, dimension of poer is 3000 x 3000 x 1100 mm and dimension of sloof is 350/600 mm and 350/500 mm with D22 longitudinal reinforcement and Ø10 for shear reinforcement. Key words: 3D frame, planning, reinforced concrete, SAP 2000, SRMF. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya dunia pendidikan, menuntut pihak pengelolah universitas negeri maupun swasta untuk terus membenahi diri, yaitu dalam sistem pengelolahan dan juga fasilitas perkuliahan, terutama gedung kampus yang dilengkapi dengan fasilitas memadai serta dapat terintegrasi secara mudah, guna mendukung proses perkuliahan secara optimal. Dalam merancang sebuah gedung diperlukan pertimbangan dari segi struktur, arsitektur dan manfaat bangunan, dari pertimbangan tersebut maka sebuah gedung baik yang bertingkat maupun tidak bertingkat haruslah dapat memiliki syarat aman, nyaman, ekonomis dan estetika bagi penggunanya, sehingga dalam perencanaan diperlukan perhitungan yang matang agar syarat-syarat diatas dapat terpenuhi. Berdasarkanapermasalahan yangatelah dijelaskan di atas, maka akanadirancang sebuah struktur gedung kampus 6 Lantaia+1 Basement denganasistem rangkaapemikul momen khusus (SRPMK) di wilayah Sukoharjo. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latarabelakang yang telahadipaparkan, maka rumusan masalahayang bisa diambil adalahabagaimana merancang strukturagedung kampus 6 Lantai +1 Basement dengan menggunakan sistem rangkaapemikulamomen khusus (SRPMK) diawilayah Sukoharjo. 1.3 Tujuan Perencanaan Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan adalah: 1). Menghasilkan desainastruktur bangunan kampus 6 Lantai +1 Basement dengan sistem rangkaapemikul momen khusus (SRPMK) yang mampu mendukung beban perlu sesuai denganakombinasi bebanayang ditentukan menurutaperaturanasni 2847:2013. 2

2). Menghasilkan desainastrukturagedung kampus 6 Lantai +1 Basement yang mampu menahanabeban gempa di wilayah Sukoharjo berdasarkanaperaturan SNI 1762:2012. 1.4 Manfaat Perencanaan Manfaatadari perencanaan iniaadalah : 1). Bagi penulis, dapat menambahaapengetahuan dan pengalaman mengenai perancanganastruktur beton bertulang pada gedung bertingkatatahanagempa. 2). Bagi instansi, dapatadijadikan rujukanapenambahan fasilitas untuk menunjang aktifitasaakademik. 3). Bagi perkembanganailmu pengetahuan danateknologi, dapat menambahaliteratur tentang perancanganagedung bertingkat berdasarkan SNI 1762:2012 dan SNI 2847:2013. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Konsep Perancangan Struktur Sistem rangkaapemikul momenakhusus, yaitu sistem rangka portal yang direncanakan bersifatadaktail penuh dengan pendetailan secaraakhusus. Portal yang didesain sebagai SRPMK diberi sendi plastis pada kedua ujung balok dan kedua ujung kolom, portal SRPMK juga harus dapat menjamin bahwa kekuatan kolom lebih tinggi dibandingkan balok. (Pasal 21.5 dan Pasal 21.6 SNI 2847:2013). 2.2 Pembebanan Struktur Berdasarkan SNI 1727:2013, untuk sebuah elemen strukturadiberi kombinasiabeban sesuai bebanayang diderita elemenatersebut. Dan macam-macam kombinasiabeban terfaktor sebagai berikut : 1). U = 1,4.D (1) 2). U = 1,2.D + 1,6.L + 0,5.(Lr atau R) (2) 3). U = 1,2.D + 1,6.(Lr atau R) + (1,0.L atau 0,5.W) (3) 4). U = 1,2.D + 1,0.W + 1,0.L + 0,5.(Lr atau R) (4) 5). U = 1,2.D + 1,0.E + 1,0.L (5) 6). U = 0,9.D + 1,0.W (6) 7). U = 0,9.D + 1,0.E (7) dengan: U = Kuat perlu (kekuatan struktur minimum yang diperlukan) D = Bebanamati L = Bebanahidup Lr = Bebanahidup atap R = Bebanaair hujan W = Bebanaangin E = Bebanagempa 3

2.3 Beban Gempa Beban geseradasar akibatagempa dengan analisis statis ekuivalen (V) ditentukan berdasarkanaketentuanapasal 7.8.1aSNI 1726:2012, yaitu: C.I V = Cs.Wt dan Cs = e (8) R dengan: V = beban (gaya) geseradasar statis ekuivalen akibatagempa, kn. Cs = koefisien respons seismik. C = koefisienabeban gempa. Ie = faktor keutamaanabangunan gedung dan non gedung. R = koefisien modifikasi respons. Wt = berat totalaseismik efektif struktur, kn. Distribusi bebanagempa nominal statik ekuivalen pada lantai-i (Fi) ditentukan berdasarkanaketentuan Pasala7.8.3 SNI 1726:2012, yaitu: F i n i 1 W.h i (W.h i k i k i.v ) dengan: Fi = beban gempa yang bekerja pada pusat massa lantai tingkat ke-i, kn. Wi = berat seismic efektif struktur pada lantai tingkat ke-i, kn. hi = ketinggian lantai tingkat ke-i dari dasar (penjepit lateral), m. n = nomor lantai tingkat paling atas. k = eksponen yang terkait dengan periode struktur T. = 1 (untuk T kurang atau sama dengan 0,5 detik). = 2 (untuk T lebih besar atau sama dengan 2,5 detik). = 1+ (T 0,5)/2 (untuk T antara 0,5 detik sampai 2,5 detik). 2.4 Perencanaan Rangka Atap Dalam perencanaan atap rangka baja perlu dilakukan perencanaan terhadap beberapa komponen struktur atap seperti gording yang berfungsi sebagai komponen yang menumpu beban penutup atap serta menyalurkannya pada kuda-kuda dan perencanaan kuda-kuda itu sendiri yang didalamnya terdapat perencanaan batang tekan, batang tarik, plat buhul, sambungan las serta perencanaan plat kopel yang terdapat pada batang tekan. 2.5 Perencanaan Plat Lantai dan Tangga Pelat beton bertulang ini sangat kaku dan arahnya horizontal, sehingga pada bangunan gedung, pelat berfungsi sebagai diafragma atau unsur pengaku horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung ketegaraan balok portal (Asroni. A, 2014a: 161). Beban yang diproyeksikan pada pelat berupa beban vertikal, yaitu beban mati dan beban hidup saja. Pada hitungan pelat selalu diambil lebar pelat b = 1,0 m = 1000 mm. (9) 4

2.6 Perencanaan Balok Balokaadalah komponen struktur yang menerima beban hidup maupun beban mati dari pelat lantai dan dinding yang menumpu padanya yang kemudian di teruskan pada kolom. Untuk perencanaan balok terdiri dari penentuan dimensi yang cukup, perhitungan tulangan longitudinal berdasarkan momen perlu serta perhitungan tulangan begel berdasarkan gaya geser perlu yang terjadi pada balok. 2.7 Perencanaan Kolom Kolom adalah komponen struktur yang didisain agar mampu merima gaya aksial, momen dan gaya geser yang bekerja. Kolom yang didesain dengan SRPMK diperhitungkan harus lebih kuat daripada balok yang menumpu padanya, dengan cara mendesain kolom menurut momen kapasitas balok ketika terjadi beban gempa ke kanan maupun ke kiri. 2.8 Perencanaan Joint Joint adalah pertemuan antara balok dan kolom portal. Pada desain portal SRPMK, umumnya akan diperoleh dimensi balok dan kolom yang relatif kecil sehingga kemungkinan dapat terjadi kegagalan pada daerah joint, maka dari itu untuk portal SRPMK perlu adanya tambahan perhitungan tulangan geser joint arah vertikal dan horizontal. 2.9 Perencanaan Fondasi dan Sloof Pondasi pada portal berfungsi untuk meneruskan beban seluruh gedung pada tanah dasar yang mampu mendukungnya sehingga tidak terjadi penurunan dari struktur portal tesebut. Sloof pada portal ini berfungsi sebagai pengikat kolom serta hanya menerima beban dari lantai basement. 2.10 Data Perencanaan Dataayang ditentukan untuk perencanaanagedungaadalah sebagaiaberikut: 1). Gedung Kampus di wilayah Sukoharjo dengan sistemarangka pemikulamomen khusus (SRPMK). 2). Gedung terdiri dari 6 lantai dan 1 basement dengan atap terbuat dari rangka baja. 3). Spesifikasi struktur atap : a). Model rangka = Truss b). Profil baja gording = Profil C c). Profil baja kuda-kuda = Profil 2L d). Mutu baja gording = BJ41 e). Mutu baja kuda-kuda = BJ41 4). Spesifikasi struktur beton bertulang: a). Mutu beton f c = 30aMpa b). Mutu beton fondasi (pile cap) f c = 20aMPa c). Mutu baja fy = 400 MPa (tul. longitudinal) 5

d). Mutu baja fyt = 240 MPa (tul. geser/begel) 5). Ketinggianakolom setiap lantai adalah 4,00 m. 6). Tebal pelat atap 120 mm dan tebal pelat lantai 120 mm. 7). Beratabeton γc = 25 kn/m 3 8). Dimensiaawal balok danakolom sebagaiaberikut: a). Dimensiabalok 400/700amm. b). Dimensiabalokaanak 250/400amm. c). Dimensiasloof 250/400amm d). Dimensiakolom 700/700 mm. 2.11 Alat Bantu Perencanaan Gambar 1. Gambar Portal 3D Alat bantu yang digunakan adalah sebagai berikut : 1). Program SAP 2000 V.14 Program iniadigunakan sebagaiaalat bantu perhitungan analisis struktur gedung beton bertulang. 2). Program AutoCad 2010 Program iniadigunakan dalam penggambaranadetail-detail struktur seperti gambar penampang balok, kolomadan plat, maupun penggambaranadenah portal. 3). Program Microsoft Office Word 2007 Program ini adalahaprogram komputer yang digunakan untukamembuat laporan, baganaalir, analisaadata, dan juga untuk membuatatabel. 4). Program Microsoft Office Excel 2007 Programaini adalahaprogram komputer yang digunakanauntuk membuat tabel, dan sebagai alatabantu perhitunganatulangan pada struktur. 6

2.12 Tahap Perencanaan Dalam perencanaan gedung kampus 6 lantai +1 basement ini dilakukan dengan memalui 6 tahap sebagaiaberikut : 1). Tahap I : Pengumpulanadata 2). Tahap II : Perencanaan rangka atap dan pelat 3). Tahap III : Analisa mekanika 4). Tahap IV : Perencanaan stuktur utama 5). Tahap V : Perencanaan fondasi 6). Tahap VI : Pembuatan gambar desai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Rangka Atap Baja Perencanaan rangka atap baja sebagai berikut : 1). Profil gording paling optimal didapatkan profil C 125x50x20x3,2 dengan mutu baja Bj 41 dan jarak antar gording 1,55 m. 2). Kontruksi rangka kuda-kuda menggunakan baja profil double L dengan mutu Bj 41. 3.2 Plat Lantai Tabel 1. Dimensi batang kuda-kuda No Batanga Profila 1 a1, s/d a12 2L 60x60x6 2 b1, s/d b12 2L 50x50x5 3 d1, s/d d10 2L 45x45x5 4 v1, s/d v11 2L 45x45x5 Hasil Perhitungan tulangan dan momen pada plat lantai tipe A1 (4m x 4m ruang kelas), A2 (4m x 4m koridor lantai pertama), A3 (4m x 4m koridor diatas lantai pertama), B1 (2m x 4 m ruang panel), C1 (1,2m x 4m koridor lantai pertama), C2 (1,2m x 4m koridor diatas lantai pertama), D1 (2,5m x 4m koridor lantai pertama) dan D2 (2,5m x 4m koridor diatas lantai pertama) didapatkan sebagai berikut. Tabel 2. Tulanganadan momen desain platalantai. Tipe plat Momenaperlu Momen desain M lx = 2,665 D10-141 D10-140 11,192 M ly = 2,665 D10-158 D10-140 9,980 Mt x = 6,599 D10-141 D10-140 D10-327 D10-300 11,192 Mt y = 6,599 D10-158 D10-140 D10-327 D10-300 9,980 M lx = 4,208 D10-141 D10-140 11,192 M ly = 4,208 D10-158 D10-130 10,748 Mt x = 10,420 D10-141 D10-140 D10-327 D10-300 11,192 Mt y = 10,420 D10-133 D10-130 D10-327 D10-300 10,748 7

(Lanjutan) Tipe plat Momenaperlu Momen desain 3.3 Plat Atap M lx = 3,692 D10-141 D10-140 11,192 M ly = 3,692 D10-158 D10-140 9,980 Mt x = 9,142 D10-141 D10-140 D10-327 D10-300 11,192 Mt y = 9,142 D10-153 D10-140 D10-327 D10-300 9,980 M lx = 1,301 D10-141 D10 140 11,192 M ly = 0,381 D10-158 D10-140 9,980 Mt x = 2,633 D10-141 D10-140 D10-327 D10-300 11,192 Mt y = 1,808 D10-158 D10-140 D10-327 D10-300 9,980 M lx = 0,757 D10-141 D10-140 11,192 M ly = 0,144 D10-158 D10-140 9,980 Mt x = 1,497 D10-141 D10-140 D10-327 D10-300 11,192 Mt y = 1,028 D10-158 D10-140 D10-327 D10-300 9,980 M lx = 0,665 D10-141 D10-140 11,192 M ly = 0,127 D10-158 D10-140 9,980 Mt x = 1,313 D10-141 D10-140 D10-327 D10-300 11,192 Mt y = 0,902 D10-158 D10-140 D10-327 D10-300 9,980 M lx = 2,896 D10-141 D10-140 11,192 M ly = 1,252 D10-158 D10-140 9,980 Mt x = 6,184 D10-141 D10-140 D10-327 D10-300 11,192 Mt y = 4,462 D10-158 D10-140 D10-327 D10-300 9,980 M lx = 2,541 D10-141 D10-140 11,192 M ly = 1,099 D10-158 D10-140 9,980 Mt x = 5,425 D10-141 D10-140 D10-327 D10-300 11,192 Mt y = 3,914 D10-158 D10-140 D10-327 D10-300 9,980 Hasil Perhitungan tulangan danamomen pada plat atapatipe A (2m x 4m), B (4m x 4m) dapat didapatkan sebagai berikut. Tabel 3. Tulanganadanamomen desain plat atap. Tipe plat Momenaperlu Momen desain M lx = 1,026 D10-141 D10-140 11,192 M ly = 0,300 D10-158 D10-140 9,980 Mt x = 2,078 D10-141 D10-140 D10-327 D10-300 11,192 Mt y = 1,427 D10-158 D10-140 D10-327 D10-300 9,980 8

(Lanjutan) Tipe plat Momenaperlu Momen desain M lx = 2,103 D10-141 D10-140 11,192 M ly = 2,103 D10-158 D10-140 9,980 Mt x = 5,207 D10-141 D10-140 D10-327 D10-300 11,192 Mt y = 5,207 D10-158 D10-140 D10-327 D10-300 9,980 3.4 Plat Lantai dan Dinding Basement Tabel 4. Penulangan platalantai basement. Tipe plat Momenaperlu Momen desain Mlx = 5,231 D13-111 D13 100 55,658 Mly = 5,231 D13-119 D13-100 51,930 Mtx = 12,953 D13-111 D13 100 D13-265 D13-250 55,658 Mty = 12,953 D13-119 D13-100 D13-265 D13-250 51,930 Tabela5. Tulangan danamomen tersediaaplat dinding basement Tipe plat Momenaperlu 3.5 Plat Tangga Beton Bertulang Momen tersedia M lx = 5,351 D13-148 D13-140 30,050 M ly = 2,833 D13-161 D13-140 27,389 Mt x = 11,489 D13-148 D13-140 D10-196 D10-150 30,050 Mt y = 8,971 D13-161 D13-140 D10-196 D10-150 24,346 Tabel 6. Tulangan dan momen desain konstruksi tangga. Batang Tangga bawah Bordes Tangga atas Daerah batang Momen perlu Momen desain Kiri M u = 17,555 24,109 D13 124 D13 100 D8-209 D8 200 Lapangan M u = 8,882 24,109 D13 243 D13 100 D8-209 D8-200 Kanan M u = 12,019 24,109 D13 187 D13 100 D8-209 D8-200 Kiri M u = 12,019 24,109 D13 187 D13 100 D8-209 D8-200 Lapangan M u = 1,200 24,109 D13 243 D13 100 D8 209 D8-200 Kanan M u = 0,000 24,109 D13 243 D13 100 D8-209 D8-200 Kiri M u = 17,555 24,109 D13 124 D13 100 D8-209 D8 200 Lapangan M u = 8,882 24,109 D13 243 D13 100 D8-209 D8-200 Kanan M u = 12,019 24,109 D13 187 D13 100 D8-209 D8-200 3.6 Perencanaan Balok Hasil perencanaan balok didapatkan dimensi 400/600 mm dengan tulanganalongitudinal D19 dan tulanganageser Ø10, dicontohkan pada balok B20. 9

Hasil perencanaan diperoleh : Momen ujung kiri Mu = 226,338 knm, Mr = 261,238 knm Mu = 166,870 knm, Mr = 227,688 knm Momen lapangan Mu = 58,089 knm, Mr = 202,112 knm Mu = 29,798 knm, Mr = 202,112 knm Momen ujung kanan Mu = 232,357 knm, Mr = 261,238 knm Mu = 167,303 knm, Mr = 227,688 knm 60 400 5D19 60 400 3D19 60 400 5D19 2D19 2D19 2D19 600 540 BEGEL 4Ø10-110 600 540 BEGEL 4Ø10-140 600 540 BEGEL 4Ø10-110 4D19 3D19 4D19 POTONGAN I-I POTONGAN II-II POTONGAN III-III 3.7 Perencanaan Kolom Gambar 2. Detail penulangan balok B20 portal As-3. Hasil perencanaan kolom diperoleh dimensi kolom optimal adalah 600/600 mm, dengan tulanganalongitudinal D25 dan tulanganageser Ø10, dicontohkan pada kolom K26. 10

Balok 400/600 l0 = 0,65 m III 3Ø10-140 III 600 16D25 3Ø10-140 600 POTONGAN III-III 370 II II 600 16D25 2Ø10-170 2Ø10-170 600 POTONGAN II-II Kolom 600/600 I I 600 16D25 3Ø10-140 l0 = 0,65 m 3Ø10-140 600 POTONGAN I-I 3.8 Perencanaan Joint Gambar 3. Detail penulangan kolom K26 lantai 1 Hasil perhitungan joint diperoleh tulangan geser joint horizontal 9 baris dengan tulangan Ø12, sedangan untuk arah vertikal tidak memerlukann tulangan geser. 3.9 Perencanaan Fondasi dan Sloof Hasil perencanaan struktur fondasi dan sloof sebagai berikut : 1). Tiang pancang menggunakan dimensi 400x400 mm, dipancangkan hingga tanah keras pada kedalaman 18 m 2). Perencanaan Poer fondasi diperoleh dimensi optimal 3000x3000x1100 mm dengan tulanganapokok D22 danatulangan bagi D19. 3). Perencanaanabalok Sloof diperoleh dimensi optimal 350/600 mm untuk sloof dengan bentang 8m dan dimensi 350/500 mm untuk sloof dengan bentang 4 m, digunakan tulanganalongitudinal D19 danatulangan geseraø10. 11

40 3000 600 40 I 3000 2000 D22-130 D22-130 D25-130 I 1100 D22-130 D22-130 D25-130 D25-130 D25-130 2000 3000 18000 400 2000 TAMPAK ATAS POTONGAN I-I Gambar 4. Penulanganafondasi tiang pancang kolom K26 8.00 1.20 5.00 1.20 3Ø10-110 I 8D22 II 4D22 8D22 III 8D22 3Ø10-140 4D22 8D22 I II III 95 505 8D22 4D22 71 95 8D22 Begel 3Ø10-110 Begel 3Ø10-140 Begel 3Ø10-110 2D22 529 2D22 505 2D22 8D22 4D22 8D22 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan 350 350 POTONGAN I-I POTONGAN II-II POTONGAN III-III Gambar 5. Penulanganasloof S1 As-F Dari hasilaperencanaan Struktur Gedung Kampus 6 lantai dan 1 basementadengan sistem rangkaapemikul momen khusus (SRPMK) di wilalayah Sukoharjo, makaadapat diambil beberapa kesimpulan sebagaiaberikut: 1). Perencanaanastruktur rangka atap (Truss) Menurut analisaahasil hitungan,adiperoleh rencana struktur rangka atap baja sebagai berikut : 350 12

a). Profil gordingayang dipakai adalah C 125x50x20x3,2 dengan mutu baja Bj 41, jarak antar gording 1,55 m. b). Kontruksi rangkaakuda-kuda menggunakan baja profil double sikuadengan mutu Bj 41. Profil 2L60x60x6 untuk batang atas, profil 2L50x50x5 untuk batang bawah dan profil 2L45x45x5 untuk batang diagonal serta batang vertikal, jarak antar kuda-kuda 4,00 m. c). Sambungan rangka kuda-kuda menggunakan las dengan elektroda E70 serta dipakai tebal rigi las 5 mm, untuk plat buhul digunakan tebal 10 mm. 2). Perencanaan struktur plat beton betulang a). Pelat lantai dan plat atap Pada perencanaan plat lantai lantai dan atap dengan ketebalan 120 mm digunakan mutu beton f c = 30 Mpa dan mutu baja fy =240 Mpa. Didapatkan tulangan pokok D10-140 dan tulangan bagi D10-300. b). Plat lantai basement Pada perencanaan plat lantai basement dengan ketebalan 250 mm digunakan mutu beton f c = 20 Mpa, dan mutu baja fy =240 Mpa. Didapatkan tulangan pokok D10-100 dan tulangan bagi D10-250. c). Plat tangga Pada perencanaan plat tangga dengan ketebalan 120 mm digunakan mutu beton f c = 30 Mpa dan mutu baja fy =240 Mpa. Didapatkan tulangan pokok D13-100 dan tulangan bagi D8-200. 3). Perencanaan struktur utama gedung dengan SRPMK Pada perencanaan portal gedung digunakan mutu beton f c = 30 Mpa dan mutu baja fy = 400 Mpa serta fyt = 240 Mpa. a). Rencana balok Balok lantai 1 s/d 6 digunakan dimensi 400/600 mmadengan longitudinal D19 dan tulanganageser Ø10. Sedangkan untuk balokalantai atap digunakan dimensi 300/450 mmadengan diameter tulangan yang sama. b). Rencana kolom Kolom lantai 1 s/d 6 digunakan dimensi 600/600amm dengan tulangan longitudinal D25 dan tulanganageser Ø10. 4). Perencanaan strukturabawah Strukturabawah terdiri dariafondasi dan sloof. a). Fondasi menggunakan tiang dengan penampang persegi 400/400 mm dan panjang per tiang 6 m. kedalaman tiang pancang hingga tanah keras adalah 18 m b). Fondasi pada kolom tengah K5, K6, K15, K16, K25, K26, K35 dan K36 menggunakan poer dengan ukuran 3000 x 3000 x 1100 mm dengan 5 buah tiang pancang. Sedangkan untuk fondasi pada kolom lainnya menggunakan poer berukuran 3000 x 3000 x 1100 mm dengan 4 buah tiang pancang. 13

c). Sloof yang digunakan berukuran 350/600 mm untuk sloof dengan bentang 8.00 m dan berukuran 350/500 mm untuk sloof dengan bentang 4.00 madengan tulangan longitudinal D22 serta tulanganabegel Ø10. 4.2 Saran Beberapa saran yangaperlu untuk kesempurnaan perencanaan yang akan datang adalah sebagai berikut : 1). Bentuk portal gedung sangat berpengaruh pada besaran beban gempa, maka dalam perencanaan disarankan untuk merencanakan portal gedung yang relatif simetris. 2). Pemilihan bahan atau materialabangunan harus disesuaikanadengan bahan atau material yang tersedia di pasaran. 3). Jarak tulangan tepakai pada perencanaan pelat, sebaiknya dibulatkan agar mempermudah pelaksanaan. 4). Kolom dengan bentuk penampang persegi panjang akan lebih ekonomis daripada penampang kolom pesegi jika diterapkan pada portal gedung yang memiliki bentuk tapak bangunan persegi panjang. 5). Penentuan dimensi balok sebaiknya disesuaikan pula dengan lebar bentang dari balok tersebut. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan desain balok yang ekonomis. 6). Saat melakukan analisis mekanika dengan bantuan software SAP2000. lebih baik jika material besi tulangan, dan mutu beton yang digunakan di input pada software tersebut. Hal ini berguna untuk melakukan kontrol hasil disain balok dan kolom secara langsung pada software tersebut. DAFTAR PUSTAKA Asroni, A., 2014a. Teori dan Desain Balok Plat Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847-2013. Surakarta: Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Asroni, A., 2014b. Teori dan Desain Kolom Fondasi Balok T Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847-2013.Surakarta: Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Asroni, A. 2015. Struktur Beton Lanjut Sesuai SNI 2847-2013. Surakarta: Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Badan Standarisasi Nasional, 2013. Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung SNI 2847:2013. Jakarta. Badan Standarisasi Nasional, 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726:2012. Jakarta. Badan Standarisasi Nasional, 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002. Dinas Pekerjaan Umum. Badan Standarisasi Nasional, 2012. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung Dan Struktur Lain SNI 1727:2013. Jakarta. 14

Hanafi, M.B. 2015. Perencanaan Struktur Apartemen 5 Lantai + 1 Basement Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPMM) Di Sukoharjo. Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Muhammad, H., 2015. Perencanaan Struktur Rumah Sakit Dokter Rosendy 6 Lantai + 1 Basement Dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) Di Kota Solo. Skripsi. Surakarta: Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Murti, P.W.,2015. Perencanaan StrukturaGedung Hotel 6 LantaiaDan 1 Basement Dengan Sistem Daktail Penuh DiaWilayah Gempa 3. Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Rochman, A. 2012. Pedoman Penyusunan Tugas Perancangan Atap. Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. 15