BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.b TAHUN 2012 TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU TENGGARA, Menimbang : a. bahwa sebagai implementasi dari Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, maka dalam rangka upaya peningkatan disiplin bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, perlu meninjau kembali Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 71 Tahun 2009 tentang Peningkatan Disiplin Pegawai Negeri Sipil dalam Lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara agar dapat disesuaikan; b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati Maluku Tenggara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 60 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 23 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat II Dalam Wilayah Daerah Swatantra Tingkat I Maluku Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1645); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang
2 Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548), sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1952 tentang Pembubaran Daerah Maluku Selatan dan Pembentukan Daerah Maluku Tengah dan Maluku Tenggara (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 264); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1953 tentang Perubahan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1952 tentang Peraturan Pembubaran Daerah Maluku Selatan dan Pembentukan Maluku Tengah dan Daerah Maluku Tenggara ( Lembaran Negara Tahun 1953 Nomor 3); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4193); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4263); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4449); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);
3 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 10 11. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5135); Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 02 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 02 Seri D), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Maluku Tenggara (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 4, Seri D); 12. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Maluku Tenggara (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 03 Seri D), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 5 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Maluku Tenggara (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 5, Seri D); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 04 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Maluku Tenggara (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 04, Seri D), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 04 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Maluku Tenggara (Lembaran Daerah Tahun 2011 Nomor 6, Seri D); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Maluku Tenggara (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 05, Seri D).
4 MEMUTUSKAN : MENETAPKAN : PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA TENTANG PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara; 3. Kepala Daerah adalah Bupati Maluku Tenggara; 4. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Maluku Tenggara; 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Maluku Tenggara; 6. Peraturan Bupati adalah Peraturan Bupati Maluku Tenggara; 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara; 8. Kepala SKPD adalah kepala pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara; 9. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara; 10. Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan/atau Calon Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin; 11. Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan Disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja; 12. Hukuman Disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada PNS karena melanggar peraturan Disiplin PNS; 13. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten Tenggara; 14. Upaya Administratif adalah prosedur yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan kepadanya berupa keberatan atau banding administartif; 15. Keberatan adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas terhadap hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum; 16. Banding Administratif adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh PNS yang tidak puas terhadap hukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS yang dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum, kepada Badan Pertimbangan Kepegawaian (BAPEK); 17. Jabatan adalah jabatan struktural dan jabatan fungsional tertentu;
5 18. Ucapan adalah setiap kata-kata yang diucapkan dihadapan atau dapat didengar oleh orang lain, seperti dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, radio, televisi, rekaman, atau alat komunikasi lainnya; 19. Tulisan adalah pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk gambar, karikatur, coretan dan lain-lain yang serupa dengan itu; 20. Perbuatan adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan; 21. Pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabat yang diberi wewenang menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin; 22. Atasan pejabat yang berwenang menghukum adalah atasan langsung dari pejabat yang berwenang menghukum. BAB II DISIPLIN MASUK KELUAR KANTOR Pasal 2 (1) Setiap PNS diwajibkan untuk : a. Masuk dan berada di kantor untuk melaksanakan tugasnya pada setiap hari kerja dengan menaati jam masuk keluar kantor serta mengikuti apel pagi dan siang sesuai waktu yang ditetapkan: - Hari Senin s/d Kamis : masuk pukul 07.30 keluar pukul 14.30 WIT. - Hari Jumat : masuk pukul 07.00 keluar pukul 11.00 WIT. - Hari Sabtu : masuk pukul 07.30 keluar pukul 13.00 WIT. b. Khusus untuk tenaga medis pada Rumah Sakit, Puskesmas Rawat Inap dan Anggota Satuan Polisi Pamong Praja yang melaksanakan tugas pengamanan akan diatur oleh Kepala SKPD/Unit Kerja yang bersangkutan. c. Menandatangani Daftar Hadir dan/atau Sidik Jari dan sejenisnya pada setiap hari kerja pagi sebelum apel dan siang setelah apel sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat (1) huruf a dengan memperhatikan pemenuhan jam kerja. (2) Bagi PNS yang akan keluar dari Lingkungan Kantor pada jam kerja untuk kepentingan dinas ataupun kepentingan pribadi dan lainnya maka harus mendapatkan izin dari Kepala SKPD atau Pejabat lain yang ditunjuk dan diberikan tanda Izin Keluar. BAB III PEMBERIAN IZIN Pasal 3 (1) Bagi PNS yang berhalangan dan tidak masuk kantor karena sakit ataupun alasan lain(hanya dalam daerah), maka harus menyampaikan baik secara lisan ataupun tertulis kepada Kepala SKPD melalui Atasan Langsung, agar mendapatkan izin untuk waktu paling lama 3 (tiga) hari. (2) Apabila berhalangan karena sakit sebagaimana tersebut pada ayat (1) Pasal ini lebih dari 3 (tiga) hari maka harus disertai dengan Surat Keterangan Dokter. (3) Pemberian izin kepada PNS untuk tidak masuk kantor 4 sampai dengan 11 hari merupakan kewenangan Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah.
6 (4) Bagi PNS yang berhalangan dan tidak masuk kantor karena alasan lain di luar urusan kedinasan lebih dari 11 hari agar menyampaikan permohonan cuti kepada Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah melalui Kepala SKPD yang bersangkutan. Pasal 4 Bagi Kepala SKPD dan Pejabat Eselon II lainnya yang berhalangan dan tidak masuk kantor karena sakit ataupun alasan lain harus mendapatkan izin dari Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah atau pejabat lain yang ditunjuk. Pasal 5 (1) Pemberian izin kepada PNS karena alasan lain sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (1) dapat diberikan lebih dari 1 (satu) kali, dengan ketentuan tidak melebihi 11 hari dalam 1 tahun. (2) Pemberian ijin kepada PNS karena alasan lain sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat (3) dan ayat (4) hanya berlaku untuk 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. BAB IV DISIPLIN BERPAKAIAN DINAS Pasal 6 (1) Setiap PNS wajib menaati Tata Cara Berpakaian Dinas sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Bupati Nomor 77 Tahun 2009 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. (2) Pengaturan berpakaian dinas pada setiap hari kerja sebagai berikut : a. Hari Senin wajib menggunakan Pakaian LINMAS; b. Hari Selasa s/d Kamis wajib menggunakan Pakaian Dinas Harian (Keki); c. Hari Jumat wajib menggunakan Pakaian Olahraga atau disesuaikan dengan kebutuhan; d. Hari Sabtu wajib menggunakan Pakaian Batik atau Tenun Ikat kain ciri khas Daerah; e. Setiap Tanggal 17 bulan berjalan wajib menggunakan Pakaian KORPRI; f. Untuk Pakaian Sipil Harian, Pakaian Sipil Resmi dan Pakaian Sipil Lengkap digunakan sesuai kebutuhan. BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 7 (1) Setiap Pemangku Jabatan selaku Atasan Langsung pada setiap jenjang wajib memberikan pembinaan dan melakukan pengawasan atas kehadiran dan kinerja bawahannya masing-masing serta menyampaikan laporan secara berkala dan berjenjang kepada Atasan Langsung masing-masing. (2) Setiap Pemangku Jabatan selaku Atasan Langsung secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan internal sekaligus dapat mengambil langkah-langkah Penegakan Disiplin sesuai dengan kewenangannya. (3) Setiap Kepala SKPD/Unit Kerja sudah harus menyampaikan Rekap Kehadiran PNS pada SKPD/Unit Kerjanya atas bulan yang baru dilewati, paling lambat setiap Tanggal 5 (lima) bulan berjalan.
7 (4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini disampaikan kepada Bupati melalui Badan Kepegawaian Daerah dan tembusannya disampaikan kepada Inspektorat Kabupaten Maluku Tenggara. (5) Bagi SKPD/Unit Kerja yang terlambat menyampaikan Rekap Kehadiran sebagimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini maka akan diberikan peringatan/teguran oleh pejabat yang berwenang. BAB VI TIM PEMBINAAN DAN PENINGKATAN DISIPLIN Pasal 8 (1) Untuk melaksanakan upaya peningkatan disiplin bagi PNS dibentuk Tim Pembinaan dan Peningkatan Disiplin PNS Kabupaten Maluku Tenggara; (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini terdiri dari Tim Tetap dan Tim Tidak Tetap yang keanggotaannya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Pasal 9 Tim Tetap sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (2) mempunyai tugas : a. Melakukan evaluasi atas tingkat kehadiran PNS berdasarkan Laporan Kepala SKPD/Unit Kerja sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (3) dan ayat (4) Peraturan Bupati ini dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Bupati selaku Koordinator, bersama anggota Tim Tetap; b. Evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilaksanakan per triwulan dan/atau sesuai kebutuhan dan hasil evaluasi dimaksud disampaikan kepada Bupati selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah; c. Hasil evaluasi Tim Penegakan Disiplin tersebut disampaikan juga kepada Kepala SKPD/Unit Kerja selaku anggota Tim Tidak Tetap untuk dipedomani dalam melakukan pembinaan dan langkah-langkah penegakan disiplin maupun dalam rangka Penilaian DP3 bagi bawahannya; d. Tim Tetap sewaktu-waktu dapat melakukan Inspeksi Mendadak ke setiap SKPD/Unit Kerja sebagai crosscek/uji petik atas Laporan Kehadiran Pegawai yang disampaikan oleh Kepala SKPD/Unit Kerja masing-masing. Pasal 10 Hasil Evaluasi Tim sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 Peraturan Bupati ini akan dijadikan dasar/tolok ukur bagi Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam hal Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil. BAB VII PENGHARGAAN DAN HUKUMAN Pasal 11 (1) Bagi PNS yang berdisiplin dan berkinerja baik dapat diberikan penghargaan berupa pemberian kesempatan tugas belajar, promosi jabatan atau penghargaan dalam bentuk lainnya dengan kriteria penilaian sebagai berikut: a. Evaluasi Kehadiran PNS b. Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja meliputi: 1) Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam kepemimpinan dan manajemen;
8 2) Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam pola pikir dan cara kerja; 3) Penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja dalam perilaku bekerja. (2) Pegawai Negeri Sipil yang diberikan penghargaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 12 Bagi PNS yang melakukan pelanggaran disiplin agar dilakukan langkah-langkah penegakan disiplin secara berjenjang oleh atasan langsung/ Kepala SKPD dan jika diperlukan dapat menjatuhkan hukuman disiplin sesuai kewenangannya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS jo Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. BAB VIII TIM PEMERIKSA Pasal 13 (1) Khusus untuk Penjatuhan Hukuman Disiplin Sedang dan Berat dibentuk Tim Pemeriksa. (2) Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini terdiri dari Atasan Langsung, Unsur Pengawas dan Unsur Kepegawaian atau Pejabat lain yang ditunjuk. (3) Tim Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini dibentuk dengan Keputusan Bupati. Pasal 14 Apabila diperlukan, Tim Pemeriksa atau Pejabat yang berwenang menghukum dapat meminta keterangan dari orang dan/atau pihak lain. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 15 (1) Pelaksanaan Upacara Bandera pada setiap Tanggal 17 bulan berjalan serta pelaksanaan olahraga pada setiap hari Jumat akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah; (2) Kode Etik PNS dan Perilaku PNS merupakan bagian dari Upaya Penegakan Disiplin PNS yang akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan tersendiri; (3) Pelaksanaan Peraturan Bupati ini ditetapkan oleh Bupati. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 (1) Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini maka Peraturan Bupati Maluku Tenggara Nomor 71 Tahun 2009 tentang Peningkatan Disiplin Pegawai Dalam Lingkup Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara serta peraturan pelaksanaan lainnya yang mengatur tentang Jam Kerja dan Disiplin Berpakaian Dinas dinyatakan tidak berlaku lagi;
9 (2) Pelaksanaan Peraturan Bupati ini akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah. Pasal 17 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Maluku Tenggara. Ditetapkan di Langgur Pada tanggal Januari 2012 BUPATI MALUKU TENGGARA, Diundangkan di Langgur pada tanggal Januari 2012 SEKRETARIS DAERAH, ANDERIAS RENTANUBUN PETRUS BERUATWARIN BERITA DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA TAHUN 2012 NOMOR
10 PENJELASAN ATAS PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PENEGAKKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA I. UMUM Dalam rangka mewujudkan PNS yang handal, profesional, dan bermoral sebagai penyelenggara pemerintahan yang menerapkan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik(good governance), maka PNS sebagai unsur aparatur negara dituntut untuk setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah, bersikap disiplin, jujur, adil, transparan, dan akuntabel dalam melaksanakan tugas. Untuk menumbuhkan sikap disiplin PNS pasal 30 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian mengamanatkan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Namun demikian peraturan pemerintah tersebut perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan, karena tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi saat ini. Untuk mewujudkan PNS yang handal, profesional, dan bermoral tersebut, mutlak diperlukan peraturan disiplin PNS yang dapat dijadikan pedoman dalam menegakan disiplin, sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta dapat mendorong PNS untuk lebih produktif berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja. Peraturan Bupati tentang disiplin PNS ini dimaksudkan sebagai pedoman dalam penerapan dan pembinaan disiplin PNS dilingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas Pasal 2 Cukup jelas Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Huruf f Pakaian Sipil Harian (PSH) digunakan oleh PNS Golongan IVa ke atas atau yang disamakan dalam menjalankan tugas tertentu. Bagi PNS Golongan IIId ke bawah hanya menggunakan Pakaian Dinas Harian (PDH) berlengan pendek. Pasal 7
11 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14