BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang diusahakan sendiri yaitu bekerja atas usaha modal dan tanggung jawab

dokumen-dokumen yang mirip
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA/BURUH YANG MENGALAMI KECELAKAAN KERJA (STUDI DI PT. SIMS, GROGOT, KALIMANTAN TIMUR) JURNAL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dibuat sendiri maupun berkerja pada orang lain atau perusahaan. Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu syarat keberhasilan pembangunan nasional kita adalah kualitas

BAB I PENDAHULUAN. keluarganya dengan cara pemberian upah yang sesuai dengan undang-undang dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Penyediaan lapangan pekerjaan pada dasarnya merupakan kewajiban pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga 1. Pekerja adalah setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. atau tidak dapat hidup sendiri, ada orang yang dapat melakukan usaha sendiri,

BAB I PENDAHULUAN. Rudi Suardi, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja, (jakarta: penerbit PPM, 2007), hlm 4-5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG PERLINDUNGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. tidak mendapat perlindungan sebagaimana mestinya. Dalam Pasal 27 ayat (2)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA, PERLINDUNGAN HUKUM DAN TENAGA KONTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan alam yang berlimpah juga didukung oleh penduduk yang besar

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi tahap tinggal landas. Peningkatan kualitas manusia tidak. harus disesuaikan dengan harkat dan martabat manusia.

Disusun dam Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang dengan jumlah penduduk yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. kesusilaan dan perlakuan yang sesuai harkat dan martabat manusia serta nilainilai

BAB I PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BURUH WANITA DI CV. AGUNG JAYA DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan orang lain dalam hubungan saling bantu-membantu memberikan

diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas (dienstverhoeding), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. atas modal dan tanggung jawab sendiri. 1 Sedang bekerja pada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. pada ketentuan Perundang-undangan yang ada, maka Pedoman Pelaksanaan

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. memiliki wilayah yang sangat luas dan beraneka ragam budaya. Selain itu Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Negara kita persediaan tenaga kerja sebagian besar terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil setelah dilakukannya penelitian maka dapat disimpulkan, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang demikian

BAB III TINJAUAN TEORITIS. landasan yang tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut. pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang giat-giatnya. membangun untuk meningkatkan pembangunan disegala sektor dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam masa pertumbuhan ekonomi Indonesia dewasa ini setiap

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN TERHADAP PEKERJA DALAM HAL TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA CV SINAR KAWI DI TAMPAKSIRING GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memperoleh pekerjaan merupakan salah satu hak yang paling asasi

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang semakin komplek tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan jika

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai banyak lokasi pertambangan yang terdapat didaerah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan buruh sebagai tenaga kerja yang menyokong terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PENGANGKUTAN. Menurut R. Djatmiko Pengangkutan berasal dari kata angkut yang berarti

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP JAMINAN SOSIAL PEKERJA. 2.1 Pengertian Tenaga Kerja, Pekerja, dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor industri

PERLINDUNGAN KERJA.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUBUNGAN KERJA, PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL KECELAKAAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang sama menuntut kewajiban ditunaikan. Hubungan hak dan

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas buruh, dan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan kontribusi tenaga kerja dalam pembangunan serta

BAB I PENDAHULUAN. seperti faktor modal, alam, dan tenaga kerja. Ketiga faktor tersebut merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. akan tercapai tanpa memberikan jaminan hidup kepada tenaga kerja dan keluarganya.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM, RUMAH SAKIT SWASTA, DAN MALAM HARI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MEMPUNYAI IKATAN PERKAWINAN DALAM PERUSAHAAN

BAB II PEKERJA (WAITRESS), DAN KECELAKAAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat". untuk kebutuhan sendiri atau untuk masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan sosial ekonomi sebagai salah satu pelaksanaan kebijakan

GATOT SOEDARTO KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN

IMAM MUCHTAROM C

BAB I PENDAHULUAN. perombakan struktural dalam cara dan sumber kehidupan yang berakibat

BAB III PENUTUP. 1. Pengawas Ketenagakerjaan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

BAB I PENDAHULUAN. Nashriana, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm., 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA DAN HUBUNGAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan dengan pengusaha yang kedudukannya lebih kuat sehingga para

BAB I PENDAHULUAN. ataupun pekerjaan. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

BAB I PENDAHULUAN. meliputi emas, perak, tembaga, minyak dan gas bumi, batu bara, bijih besi, dan

Oleh: Arum Darmawati. Disampaikan pada acara Carrier Training Preparation UGM, 27 Juli 2011

BAB I PENDAHULUAN. atau aktivitas kehidupan manusia sehari-hari. Mulai dari zaman kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai Khalifah di muka bumi, diperintahkan untuk berlaku adil sebagimana

BAB I PENDAHULUAN. pemberantasan atau penindakan terjadinya pelanggaran hukum. pada hakekatnya telah diletakkan dalam Undang-Undang Nomor 48 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Era perekonomian global ditandai dengan adanya kecenderungan gerakan

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

TENAGA KERJA DAN ASURANSI. ( Studi Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Tertanggung Di Perusahaan. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Sukoharjo ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. unjuk rasa. Penanganan pengupahan ini tidak hanya menyangkut aspek teknis dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Hukum. Secara substansial, sebutan Negara Hukum lebih tepat

ETIKA BISNIS DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KARYAWAN DAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara menyatakan bahwa luas perkebunan karet Sumatera Utara pada tahun

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB III PENUTUP. Upaya hukum yang dilakukan pekerja outsourcing dalam. negosiasi terhadap atasan atau pengusaha PT. Vidya Rejeki Tama.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan orang lain karena keterbatasan modal bahkan sebaliknya

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ini manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam, untuk dapat memenuhi kebutuhannya tersebut maka manusia dituntut untuk bekerja. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri yaitu bekerja atas usaha modal dan tanggung jawab sendiri, ataupun bekerja pada orang lain yang artinya bekerja dengan bergantung pada orang lain, yang memberi perintah dan mengutusnya sehingga harus tunduk dan patuh pada orang yang memberikan pekerjaan tersebut serta mendapatkan upah sebagai hasil dari bekerja. Bekerja pada orang lain harus tunduk serta taat atas semua peraturan yang telah dibuat serta orang yang mempekerjakan pekerja yang dapat disebut dengan pengusaha atau majikan bertanggung jawab penuh terhadap pekerja saat jam kerja. Di dalam melakukan suatu pekerjaan, semua tidak akan selalu berjalan dengan lancar.suatu saat pasti akan terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan maupun yang bersifat berat. Kecelakaan kerja bersifat ringan adalah kecelakaan kerja yang menimbulkan resiko yang kecil dan dapat segera diselesaikan, namun jika kecelakaan yang bersifat berat merupakan kecelakaan yang beresiko pada cacat sementara maupun seumur hidup maupun hingga sampai pada kematian. Kecelakaan kerja membuat pekerjaan menjadi terhambat sehingga menimbulkan resiko pada pekerja maupun pengusaha. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diinginkan maka pengusaha harus memperhatikan keselamatankerja para pekerja sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 1

Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pada pasal 2 ayat (1)menjelaskan bahwa: Keselamatan kerja yang diatur adalah keselamatan dalam segala tempat kerja, baik di darat, di tanah, di permukan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. 1 Keselamatan kerja ialah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat alat kerja, bahan dan proses pengelolaanya, landasan tempat kerja dan lingkunganya, serta caracara melakukan pekerjaan. 2 Adapun pendapat lain yang mengatakan bahwa keselamatan kerja dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja. 3 Dan yang dimaksud dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum dapat diartikan suatu kejadian yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas. Ada 3 faktor penyebabnya yaitu: 4 1. Faktor manusianya 2. Faktor materialnya/bahanya/peralatannya 3. Faktor bahaya/sumber bahaya a. Perbuatan berbahaya b. Kondisi/keadaan berbahaya 1 Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja 2 Abdul Khakim. 2003. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. Hal 64 3 Lalu Husni. 2007. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Hal 138 4 Ibid. Hal 142 2

Dari kecelakaan kerja yang terjadi di dalam hubungan kerja baik kesalahan dari pekerja maupun kesalahan dari pihak pengusaha maka akan menimbulkan kerugian. Secara umum kerugian akibat dari kecelakaan kerja dibagi menjadi dua, yaitu : 5 1. Kerugian yang bersifat ekonomis. Misalnya, Kerusakan mesin produksi 2. Kerugian yang bersifat non ekonomis. Misalnya, luka cidera yang diderita oleh pekerja dan kematian. Di dalam suatu hubungan kerja antara pihak pekerja dan juga pihak pengusahatimbul hak dan juga kewajiban yang harus penuhi dan dilaksanakan oleh masingmasing pihak. Di dalam pasal 86 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa : 6 Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : a. Keselamatan dan kesehatan kerja b. Moral dan kesulilaan; dan c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama. Di dalam Pasal 1 huruf a Undang-Undang No. 33 Tahun 1947 tentang Kecelakaan Kerja dikatakan bahwa : 7 Di perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan, majikan berwajib membayar ganti kerugian kepada buruh yang mendapat kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja pada perusahaan itu, menurut yang ditetapkan dalam Undangundang ini. Disini terdapat suatu permasalahan yang sampai saat ini belum menemukan suatu jawaban yang pasti tentang penggantian kerugian yang harus dipenuhi oleh pengusaha terhadap kecelakaan kerja. Karena, kewajiban pekerja seperti yang ada di dalam Pasal 12 5 Sedjun H. Manulang. 2001. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia. Jakarta. Penerbit PT. Rineka Cipta. Hal 88 6 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 86 ayat (1) 7 Undang-Undang No. 33 Tahun 1947 tentang Kecelakaan Kerja 3

huruf b dan c Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja di katakan dengan jelas bahwa : 8 a. Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan; b. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan; Sehingga jika terjadi hal kecelakaan kerja di dalam suatu perusahaan bagaimana bentuk bertanggung jawab baik dari pihak pengusaha maupun dari pihak pekerja yang diteliti oleh penulis. Kasus kecelakaan kerja dialami oleh salah satu perusahaan asing yang telah mengeksploitasi hasil mineral dan batu bara di wilayah kabupaten Tanah Grogot ini adalah PT. Sims, yang telah beroperasi selama sepuluh tahun di Kalimantan Timur dan juga banyak mempekerjakan masyarakat sekitar pertambangan untuk menjadi tenaga kerja di pertambangan batu bara di wilayah tersebut. Dengan lokasi tambang yang cukup besar dan luas, untuk menunjang hasil yang maksimal, maka didalam lokasi tambang digunakan alat berat salah satunya excavator, dengan banyaknya menggunakan alat berat tersebut, maka keselamatan para pekerja menjadi salah satu aspek yang sangat diperhatikan saat bekerja. 9 Berdasarkan statistik kecelakaan kerja yang diperoleh dari Jamsostek Cabang Balikpapan, periode 2009 hingga kurun waktu 2011 terjadi 4 kasus kecelakaan yang terjadi di PT. Sims Jaya Kaltim 10. Kecelakaan kerja disebabkan faktor individual atau secara 8 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 9 Skripsi Fahrul ChusairiUniversitas Brawijaya Malang. Jurnal-Fahrul-Chusairi-0810113049.pdf. Diakses pada tanggal 6 September 2013 10 Hasil wawancara dan prasurvey dari narasumber, Bapak Rudi, dikutip pada tanggal 17 Desember 2012. Di dalam skripsi Fahrul ChusairiUniversitas Brawijaya Malang. Diakses pada tanggal 6 September 2013 4

tekhnis, yaitu akibat dari human error atau kondisi alat yang tidak layak pakai seperti rem pada kendaraan yang blong. 11 Kasus di atas merupakan salah satu kasus kecelakaan yang terjadi dikarenakan kesalahan dari pekerja itu sendiri, kasus kecelakaan kerja juga dialami oleh perusahaan daur ulang tabung gas berukuran 3 Kg di Kota Mojokerto yaitu PT. Sentral Swa Sembada.Kasus kecelakaan kerja yang terjadi di PT Sama Sentral Swa Sembada Mojokerto pada pertengahan tahun 2012 yaitu hilangnya satu jari kaki kanan salah satu pekerja yang bernama Pamudji Raharjo yang dikarenakan tertimpa tumpukan tabung gas yang telah selesai dicat. Kecelakaan tersebut terjadi dikarenakan Pamudji Raharjo tidak mengenakan sepatu perusahaan yang telah disediakan oleh pihak perusahaan yang dalam hal ini adalah pengawas produksi. 12 Kasus lain yang menimpa pekerja bernama Pipin, terjadinya kecelakaan kerja ini dikarenakan Pipin yang bertugas untuk mengelas kaki tabung gas yang berkarat tidak memakai kaca mata yang berguna melindungi mata dari percikan-percikan api saat mengelas. Kasus kecelakaan kerja seperti kasus di atas sangat merugikan bagi pihak pekerja maupun dari pihak perusahaan, karena kegiatan produksi saat kecelakaan kerja tersebut terjadi harus berhenti dalam beberapa jam. Yang seharusnya di dalam beberapa jam tersebut sudah bisa mendapatkan perbaikan tabung sebanyak sekitar 15 tabung, namun karena adanya kecelakaan kerja maka target dalam beberapa bulan jadi terganggu dan tidak sesuai dengan rencana. Di dalam kasus tersebut pihak yang seharusnya bertanggung jawab adalah 11 Hasil wawancara dari narasumber, Bapak Ramadhan Satrio, mekhanik senior PT. Trakindo, sebagai data tambahan dalam penulisan skripsi. Di dalam skripsi Fahrul ChusairiUniversitas Brawijaya Malang. Diakses pada tanggal 6 September 2013 12 Hasil wawancara dari narasumber secara langsung, Pamudji Raharjo, dikutip pada tanggal 1 Juli 2013 5

pekerja itu sendiri dikarenakan kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan dari para pekerja itu sendiri yang tidak mematuhi peraturan untuk memakai sepatu pabrik yang telah disediakan. Namun pihak perusahaan bukan berarti tidak bersalah, karena tidak mengawasi dengan cermat dan segera menegur jika terlihat pekerja yang tidak memakai alat-alat pelindung tubuh. Sehingga dalam hal ini bagaimana tanggung jawab dari pihak pekerja dan pengusaha yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku saat ini. PT. Sama Sentral Swa Sembada atau sering disebut dengan (4S) adalah suatu perusahaan pengolah ulang tabung elpiji ukuran 3 kg yang terletak di Kabupaten Mojokerto. Pekerja yang bekerja pada perusahaan ini dapat dikatakan sebagai pekerja kasar, dikarenakan peralatan yang digunakan termasuk ke dalam alat berat dan juga membahayakan sehingga membutuhkan ketelitian, keahlian, kehati-hatian dan juga pengawasan dari pengawas perusahaan untuk selalu memakai peralatan pelindung tubuh yang telah disediakan. Sehingga dalam hal ini perusahaan sangat memperhatikan keselamatan kerja untuk para pekerja sebanyak 26 orang tersebut. Dalam hal pengusaha yang selalu memperhatikan keselamatan kerja para pekerja, terkadang ada beberapa pekerja yang dengan sengaja tidak mematuhi peraturan perusahaan,baik peraturan yang telah tertera di dalam pabrik tempat pekerja bekerja maupun teguran-teguran dari pengusaha itu sendiri untuk selalu memakai peralatan pelindung tubuh agar supaya terhindar dari kecelakaan kerja yang dapat merugikan pekerja maupun pengusaha. Karena suatu perusahaan akan mendapatkan penilaian burup dari sudut pandang pekerja maupun masyarakat jika terlalu sering terjadi kecelakaan kerja. 6

Terjadinya hal yang demikian itu, maka tentunya adanya bentuk tanggung jawab dari kedua belah pihak baik pengusaha maupun dari pekerja itu sendiri. Bahkan kita mengetahui bahwa di atas telah banyak diketahui hampir seluruh referensi mengatakan bahwa jika terjadi kecelakaan kerja adalah tanggung jawab dari pengusaha. Sehingga bagaimana tanggung jawab pengusaha maupun pekerja yang akan menjadi rumusan dari permasalahan penulisan hukum ini. Berdasarkan uraianlatar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : TINJAUAN TENTANG TANGGUNG JAWAB PENGUSAHA DAN PEKERJA TERHADAP KECELAKAAN KERJA (STUDI DI PT. SAMA SENTRAL SWASEMBADA MOJOKERTO) B. Rumusan Permasalahan 1. Bagaimana tanggung jawab pengusaha terhadap kecelakaan kerja? 2. Bagaimana tanggung jawab pekerja terhadap kecelakaan kerja? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab pengusaha terhadap kecelakaan kerja. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab pekerja terhadap kecelakaan kerja 7

D. Manfaat dan Kegunaan Penulisan a. Manfaat Dari hasil penelitian ini maka secara teori diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu hukum pada umumnya dan mengetahui lebih dalam mengenai tanggung jawab pengusaha maupun pekerja terhadap kecelakaan kerja. b. Kegunaan a) Untuk Penulis Sebagai prasyarat untuk memenuhi tugas akhir guna menyelesaikan studi Strata-1 Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, Sekaligus memberikan wawasan baru kepada penulis terkait tanggung jawab pengusaha maupun pekerja terhadap kecelakaan kerja. b) Untuk PT. Sama Sentral SwaSembada Mojokerto Sebagai bahan kajian bagi PT. Sama Sentral SwaSembada Mojokerto untuk mengetahui bentuk tanggung jawab jika terjadi kecelakaan kerja sesuai dengan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja dan Undang-Undang No. 33 Tahun 1947 Tentang Kecelakaan Kerja. c) Untuk para pekerja Sebagai pengetahuan bagi para pekerja agar tidak melanggar suatu peraturan perusahaan agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang akan merugikan bagi perusahaan maupun dirinya sendiri. 8

d) Untuk Masyarakat Sebagai pengetahuan dalam hal tanggung jawab pengusaha maupun pekerja jika terjadi kecelakaan kerja. E. Metode Penulisan Dalam menentukan sebuah penulisan hasil penelitian maka dibutuhkan suatu metode penelitian. Pengertian Metode penelitian itu sendiri adalah salah satu bentuk dari pengungkapan yang digunakan untuk mencocokkan antara ilmu yang ada di dalam teori dengan fakta yang terjadi di dalam masyarakat. Disamping itu metode penelitian ini juga dapat membantu memperoleh data sebagai sumber dalam penulisan hasil penelitian ini sebagai Tugas Akhir (Skripsi). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode metode sebagai berikut : 1. Metode Pendekatan Metode yang digunakan dalam penulisan adalah yuridis sosiologis (Socio Legal Research) yakni melihat hukum sebagai perilaku manusia dalam masyarakat. 13 Dalam hal ini penulis mengkaji tentang tanggung jawab pengusaha dan pekerja terhadap kecelakaan kerja. 13 Buku Pedoman. 2012. Metode Penelitian Hukum Penulisan Hukum Skripsi FH-UMM. UMM. Hal 18 9

2. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih PT. Sama Sentral Swa Sembada Mojokerto dikarenakan selain perusahaan ini baru berdiri sekitar 1 tahun sehingga masih sangat baru jika dijadikan obyek penelitian namun selain itu juga dikarenakan perusahaan ini salah satu perusahaan yang menggunakan tenaga kerja yang sangat beresiko jika terjadi kecelakaan karena alat-alat yang digunakan untuk berproduksi adalah alat-alat yang termasuk membahayakan jika tidak mempunyai keahlian dan ketelitian. 3. Jenis Data a. Data Primer Data Primer Adalah jenis data, dokumen tertulis, file, rekaman, informasi, pendapat, dan lain-lain yang diperoleh dari sumber yang utama/pertama. Data jenis ini diperoleh dari sumber data yang merupakan responden penelitian yaitu : 1. Manajer Pelaksana : H. Saiful Munir 2. Pengawas Pelaksana : Dian Indra Tjahya 3. 26 Pekerja di PT Sama Sentral Swa Sembada Mojokerto b. Data Sekunder Adalah jenis data yang diperoleh dari dokumen tertulis, file, rekaman, informasi, pendapat dan lain-lain yang diperoleh dari sumber kedua (Sekunder-buku, jurnal, hasil penelitian terdahulu, dan lain-lain). Sumber data dalam hal ini adalah sebagai berikut : 10

1. Buku-buku yang berkaitan dengan kasus yang sedang diteliti. 2. Melihat hasil-hasil penelitian terdahulu 3. Melihat data-data, maupun berkas-berkas yang dimiliki oleh perusahaan yang berkaitan dengan besarnya tingkat kecelakaan kerja tersebut serta informasi yang berkaitan dengan kasus yang sedang diteliti. 4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian. Untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara. Pengertian dari wawancara itu sendiri adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden. 14 Dalam proses wawancara terdapat dua pihak yang menempati kedudukan yang berbeda, satu pihak berfungsi sebagai pencari informasi atau penanya atau interviewer, sedangkan pihak yang lain berfungsi sebagai pemberi informasi. Pada penelitian yang dilakukan ini penulis atau peneliti berkedudukan sebagai interviewer dan sedangkan pemberi informasi diduduki oleh Saiful Munir sebagai manajer pelaksana dan juga Dian Indra Tjahya sebagai pengawas pelaksana dan juga para pekerja. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat bebas terpimpin yaitu wawancara dilakukan dengan menggunakan interviewer guide yang berupa catatan mengenai pokok-pokok yang 14 http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/01/pengertian-wawancara.html. Diakses tanggal 1 Mei 2013 11

akan ditanyakan, sehingga dalam hal ini masih dimungkinkan adanya variasi-variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi dan juga kondisi ketika wawancara dilakukan. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dengan studi kepustakaan yaitu mendapatkan data melalui bahan-bahan kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kasus yang sedang diangkat yang tentunya masih berlaku pada saat ini, teori-teori atau tulisan-tulisan yang terdapat dalam buku-buku literatur, catatan kuliah, surat kabar, bahan bacaan ilmiah yang mempunyai kaitan dengan permasalahan tersebut. 5. Teknik Analisa Data Dalam penulisan hukum ini penulis menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif. Pengertian dari deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. 15 F. Rencana Sistematika Penulisan 1. BAB I : Pendahuluan Di dalam penulisan BAB I ini, penulis akan menjelaskan dan menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. 2. BAB II : Tinjauan Pustaka 15 Ronsfik.http://rosnfik1984.blogspot.com/2011/12/penelitian-kuantitatif.html Diakses tanggal 1 Mei 2013 12

Di dalam penulisan BAB II ini, Penulis akan menjelaskan dan menguraikan secara khusus tentang Kecelakaan kerja, Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, Dampak kecelakaan kerja, Pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja dan Pengaturan hukum yang terkait dengan kecelakaan kerja. 3. BAB III : Tanggung jawab pengusaha dan pekerja terhadap kecelakaan kerja. Di dalam penulisan BAB III ini, penulis akan menjelaskan dan menguraikan tentang hasil penelitian sekaligus pembahasan terhadap permasalahan pertama dan kedua. 4. BAB IV : Penutup Di dalam penulisan BAB IV ini, Penulis akan menjelaskan dan menguraikan tentang hasil Kesimpulan dari rumusan masalah pertama dan kedua, kemudian akan diberikan pula oleh penulis berupa saran. 13