WORKSHOP PENGEMBANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.340, 2010 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Pesawat Angkat Dan Angkut. Operator.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/VII/2010 TENTANG OPERATOR DAN PETUGAS PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT

Modul 08- Program Penanganan Manual dan Mekanik

Lifting and moving equipment safety Session 07. Oleh: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

Lifting and moving equipment safety Session Oleh: Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NO. : PER.01/MEN/1989 TENTANG KWALIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT OPERATOR KERAN ANGKAT

m.co 3 -k a rm o.n w w w edited by 1

Materi Pelatihan Bekerja di Ketinggian

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

KESELAMATAN PESAWAT ANGKAT (CRANE & LIFTING SAFETY)

BAB V PEMBAHASAN. PT Adhi Karya Divisi Konstruksi I yang bergerak dibidang konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari

Menjamin keselamatan kerja operator & orang lain Menjamin penggunaan peralatan mekanik aman dioperasikan Menjamin proses produksi aman dan lancar

JADWAL TRAINING ISC SAFETY SCHOOL 2018

LAPORAN TUGAS AKHIR. Perencanaan Pengangkatan Peralatan Pemboran Rig PDSI 28.2/D1000-E PT. PDSI

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

Menteri Basuki Minta Seluruh BUJT dan Kontraktor Lakukan Prosedur K3 Sunguh- Sungguh

1.1 Latar Belakang. 1. Kapal tongkang jenis Floating Crane.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Mesin Pengangkut Produk Bertenaga Listrik (Electric Low Loader) PT. Bakrie Building Industries BAB II LANDASAN TEORI

MATERI PEMBINAAN AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

K3 Konstruksi Bangunan

SCHEDULE HSE PUBLIC TRAINING PT SINERGI SOLUSI INDONESIA-INDONESIA SAFETY CENTER 2016

TRAINING SCHEDULE 2017

No Uraian Kerja Hazard/Bahaya Risk/Resiko Risk Assessment Recommendation Action Result Act

BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

SUB BIDANG KONSTRUKSI

JOB SAFETY ANALYSIS. Who is responsible? Risk control measures

RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK

Alat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW)

Mata Kuliah: Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bagian II 2 sks

BAB V PEMBAHASAN. telah melakukan upaya untuk mengendalikan energi melalui salah satu program

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

TRAINING SCHEDULE 2018

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

BAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2016, No Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang Pengesahan International Convention For The Safety of Life at Sea, 1974; 6. Peratur

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP) Energi Tenaga Kerja Indonesia Kompeten

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

JADWAL SERTIFIKASI. 08 Agust sd 03 Sept. 21 nov sd 17 Des

FR-APL-01. FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

ABSTRAK PT. Terminal Petikemas Surabaya (PT. TPS) merupakan perusahaan multinasional dengan taraf internasional. Sebagai perusahaan bongkar muat petik

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

PENGGUNAAN WEBBING SLING/SABUK PENGANGKAT PADA LIFTING

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buah kabin operator yang tempat dan fungsinya adalah masing-masing. 1) Kabin operator Truck Crane

BAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

APLIKASI ERGONOMI UNTUK PENGAMAN ALAT KERJA

ANALISA TEGANGAN MAKSIMUM WIRE ROPE DAN HOOK PADA OVERHEAD HOISTING CRANE KAPASITAS 7,5 TON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

BAB I PENDAHULUAN. dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di bagian Hubungan

BAB I PENGANTAR BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN Strategi Pelatihan Metode Pelatihan... 16

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-9- keliru. Personel AOC melakukan landing yang menyimpang dari prosedur

Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Perusahaan Konstruksi Pemeliharaan Jalan di Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta

Rem Kantilever. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman

ANALISIS PENGENDALIAN RESIKO DAN K3 DI DEPARTEMEN BAG MAKING MENGGUNAKAN FMEA (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS) PADA PT SUPERNOVA FLEXIBLE PACKAGING

Analisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN DIBUAT OLEH

BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA JL. NGESREP BARAT III NO. 44 SEMARANG TELP SERTIFIKAT ISO TAHUN

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN KABUPATEN

BAB III METODE PENELITIAN

KURIKULUM SMK EDISI : Melepas dan memasang radiator assy : ABMR A A B C D E F G LEVEL KOMPETENSI KUNCI KONDISI KINERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 15 TAHUN 2012

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN [LN 2007/65, TLN 4722]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 20/PRT/M/2010 TENTANG PEDOMAN PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN BAGIAN-BAGIAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MANAJEMEN RISIKO K3 (Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2007 TENTANG PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1. Mengenal dan memahami standar dan prosedur serta prinsip-prinsip dasar bekerja di ketinggian. 2. Melakukan penilaian dan pengendalian resiko untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PEMBAHASAN MATERI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 PELAKSANA PRODUKSI CAMPURAN ASPAL PANAS

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA DI BIDANG JASA KONSTRUKSI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka

KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI

Transkripsi:

1 WORKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PROPINSI JAWA TENGAH LIFTING AWARENESS Oleh: Ir. Aris Sunaryo Hadi,CSP Disusun oleh: Ir. Aris Sunaryo Hadi, CSP Semarang: 12 Mei 2018

PERKENALAN NAMA : Ir. Aris Sunaryo Hadi, CSP TEMPAT/ TGL LAHIR : Bandung, 25 Maret 1961 STATUS : Kawin ALAMAT : Vila Batu Tulis No. 46, RT 01/09 Kp. Kebon Kelapa Bogor, Bogor 16133 PENGALAMAN KERJA : 1. PT. Cipta Bangun Nusantara EPCM 2. PT. Cirijasa Engineering Consultant PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN 3. PT. Wahana Mitra KONSTRUKSI Amerta Consultant 4. PT. ALKON Indo Sejahtera 5. Asesor LPJK 6. Nara Sumber PJK3 SERTIFIKASI PERSONIL : Auditor SMM ISO 9001, OHSAS, ISO SML 14001 Auditor SMK3 PP50 Ahli Utama K3 Konstruksi Ahli K3 Umum Ahli K3 Pesawat Angkat Angkut Ahli Madya SMM 2

TOL BOCIMI (Bogor-Ciawi-Sukabumi) Korban Jiwa 1 Orang, Luka 2 Orang TOL PEMALANG BATANG Korban Jiwa 0, Luka 0 TOL PASPRO (Pasuruan-Probolingo) Korban Jiwa: 1 Orang, Luka 1 Orang

GAMBAR PERALATAN ANGKAT

Platforms on Forklifts Jika Anda mengerjakan beberapa alat tambahan, itu harus: Diamankan ke Forklift. Memiliki pagar pembatas. Miliki Peralatan pelindung Jatuh. Hanya digunakan saat operator berada di kursinya.

TRAINED, QUALIFIED OPERATORS 9 SAFE LIFTING EFFECTIVE, EQUIPMENT MAINTENANCE PROPER EQUIPMENT DESIGN THE SAFETY TRIANGLE

3 Rigging and Crane Safety Rigging adalah peralatan atau kabel yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material memakai mengangkat crane. Rigger adalah mekanik terampil yang mempersiapkan alat berat atau material untuk perpindahan.

Contoh Peralatan Rigging 39

40 Bahaya dari Rigging Kemungkinan kontak dengan jaringan listrik. Kegagalan Rigging karena beban berlebihan, kesalahan, atau cacat. Di luar kendali beban. Dikejutkan oleh radius ayunan crane.

Dapatkah setiap orang mengikat atau mengangkat beban? Rigging harus dilakukan di bawah pengawasan Orang yang Kompeten. Operator crane harus memiliki kualifikasi dan sertifikasi yang tinggi. Operator yang tidak benar atau operator yang tidak memenuhi syarat dapat mengakibatkan kematian!

Tugas Rigger Rigger memilih perlengkapan pengikatan. Rigger melakukan pengikatan. Rigger mengatur pengangkatan.

OSHA Rigging Requirements Semua sling dan perangkat keras harus dibuat untuk memenuhi spesifikasi yang mencakup faktor keamanan. Semua webing atau rantai paduan sling harus diberi cap dengan jelas, ditandai, atau berlabel, untuk kapasitasnya. OSHA melarang pekerjaan yang dibuat manual untuk: sling, hook, link, dan fastener yang dibentuk dari baut. Sebelum setiap penggunaan, semua komponen harus diperiksa oleh Orang yang Berkompeten.

Safe Working Load (SWL) Beban maksimum yang diizinkan pada rigging adalah Safe Working Load (SWL). Kemampuan sling sebenarnya bisa menahan 5 kali SWL. Faktor keamanan adalah rasio kekuatan tertinggi terhadap SWL. Jika rigger melebihi SWL, maka mereka kehilangan beberapa faktor keamanan.

Knowing Safe Working Loads

Sling Angle Sudut sling paling aman lebih besar dari 45 o dari horizontal.

ROPE TENSION

Rigging the Load Sling angles <45 0, load unstable, worker not protected. Balanced load; sling angle >60 0

Working Safely Around Rigging Praktik keselamatan umum: Jauhkan setidaknya sepuluh meter dari jalur listrik hingga 50 kv. Meningkatkan jarak batas saluran listrik sebesar.4 per kv> 50 kv Jangan pernah mengangkat beban di atas pekerja. Jangan berdiri terlalu dekat atau di bawah beban. Jangan pernah naik di atas beban.

Working Safely Around Rigging 2 Praktik keselamatan umum: Gunakan jalur tag untuk mengontrol beban saat mengangkat. Uji angkat tali-temali. Gunakan peralatan yang tepat, pastikan itu ditandai, bukan buatan rumahan, dan dalam kondisi yang baik..

Crane Hand Signals Only a qualified rigger will give hand signals.

Basic Crane Safety Apakah kita memiliki crane yang tepat untuk pekerjaan itu? Apakah operator memenuhi syarat pada crane itu? Apakah crane sudah diperiksa? Apakah crane dipasang di tanah yang kokoh? Outrigger penuh dengan cribbing? Tingkat, dengan ban dari tanah? Apakah jarak jalur listrik diketahui? Apakah kita tahu berat bebannya? Apakah semua orang tahu bahwa pengangkatan sedang dilakukan?

Basic Crane Safety 2 Apakah muatan dipasang dengan benar untuk pengangkatan vertikal yang stabil? Apakah ada kondisi angin kencang? Apakah batas radius ayunan dibarikade? Apakah tagline dapat digunakan dengan benar? Bisakah crane mengangkat dan memasang beban tanpa gangguan?

LIFTING / PENGANGKATAN Prosedur Pengangkatan. Lifting Plan Standard Operating Procedure. Permit to Work. Job Safety Analysis. Tool Box Meeting.

PENGANGKATAN SULIT Pengangkatan dikategorikan sulit bilamana melibatkan salah satu hal berikut: Bentuk beban tidak umum Pengangkatan diluar titik berat Menggunakan lebih dari satu peralatan Pengangkatan melewati daerah proses yang hidup (life plant) Beban berat diatas 1 ton Dilakukan lebih dari 1 shift

PENGANGKATAN KOMPLEKS Pengangkatan kompleks dapat diterapkan pada berbagai kondisi rutin, sederhana atau sulit, namun: Memerlukan studi secara teknis untuk mengangkat Melewati atau berdekatan dengan proses yang hidup (live hydrocarbon plant) Kegiatan sub-sea atau melibatkan penyelam Cuaca kurang baik Beban yang diangkat bernilai tinggi secara financial

APLIKASI TITIK BERAT BEBAN Posisikan pancing pada sembarang tempat...sambungan Posisikan jarak antar kaki sling terhadap titik berat sama bersambung... Angkat beban dan tentukan garis titik berat beban

Keselamatan Kerja Rigging Pasang sling pada beban dengan baik dan benar Perhatikan tegangan kaki sling

Keselamatan Kerja Rigging Pergunakan tali tambera (tag line) khusus pada beban yang besar dan lebar

Keselamatan Kerja Rigging Beberapa tambahan yang memerlukan perhatian : Jangan menarik atau menyeret sling yang terjepit Hindari menjatuhkan sling atau lainnya dari ketinggian Simpan perlengkapan rigging pada tempatnya Pergunakan diameter sling yang lebih besar, bilamana : berat beban tidak pasti kemungkinan adanya beban kejut keadaan tidak normal dan beban berat pengangkatan beban membahayakan orang lain

TANGGUNGJAWAB Penaksiran resiko/jsa tidak menghilangkan tanggungjawab individu untuk bertindak secara aman dan memikirkan apa yang sedang dikerjakan Kita bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan rekan kerja kita untuk bekerja dengan aman.

RIGGING TOOLS Wire Rope Sling. Web Sling. Chain Sling. Shackle. Eye Bolt. Spreader Bar/Lifting Beam. Plate Clamp. Dan lain2.

Wire Rope Discard Criteria Internal Corrosion/Korosi dari dalam. External Corrosion/Korosi dari luar. Broken Wire 3 /Strand or in Adjecent. Deformation/Perubahan bentuk. Thermal Damage/Rusak karena panas. Diameter Reduction 3.% of Nominal. Kinkink/Bend/Bengkok Extreem. Rope Tension max. 5.%. Flat Hit Between/Gepeng. Rusty/Kotor, berkarat.

WIRE ROPE RUSAK KARENA : Internal Deterioration.(Pembusukan dr dalam) Corrosion.(Korosif) Abrasion.(Abrasi). Mechanical Damage.(Kerusakan mekanik). Over Heating.(Panas berlebihan). Malformations.(Cacat Bentuk) Rotations.(Melintir) Fatigue.(Lelah-Capek). Termination Failures.(Keputusan yg salah).

PERAWATAN SLING Sertifikasi, Pabrik, Toko, Garansi. Colour Coding System, Labeling or Stamp. Routine Inspection. Buatkan tempat penyimpanan yg benar. Simpan ditempat yg teduh/tidak kena sinar matahari langsung dan kehujanan. Jauhkan dari sumber panas berlebih. Balut dengan gemuk/grease secara rutin. Hindari tekukan/bengkok extreem, tertimpa benda berat, gesekan dengan benda tajam.

PERAWATAN SLING (Cont ) Jangan menarik sling dibawah beban berat. Gunakan Rigging Tools sesuai dengan SWL. Pengangkatan tidak melebihi sudut maksimum 90.derajat. Penggunaan Rigging Tools harus benar dan sesuai dengan peruntukannya. Jika ada kerusakan terhadap Rigging tools tidak boleh diperbaiki sendiri. Jika ada kejadian diluar kewajaran jangan dipakai sebelum dilakukan sertifikasi ulang.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan UU NO. 1 TAHUN 1970 Transmigrasi No.PER. 09/Men/VII/2010 Tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut DASAR HUKUM TENTANG KESELAMATAN KERJA PERMEN NO. 05/MEN/1985 TENTANG PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT

RUANG LINGKUP PENGGOLONGAN OPERATOR KUALIFIKASI, SYARAT-SYARAT OPERATOR DAN PETUGAS PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT KEWENANGAN OPERATOR DAN PETUGAS SERTIFIKASI OPERATOR DAN PETUGAS KEWAJIBAN OPERATOR DAN PETUGAS SANKSI

PERMEN NO.Per. 09/MEN/VII/2010 BAB I - KETENTUAN UMUM Pasal 1 (ayat 1 15 ) Pasal 2 Kualifikasi, Syarat-syarat, Wewenang, Kewajiban Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut Pasal 3 Dilarang mempekerjakan Operator dan atau Petugas PAA yg tidak memiliki Lisensi K3 dan Buku Kerja Pasal 4 Jumlah Operator yang dipekerjakan BAB II - Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator dan Petugas PAA Bagian Kesatu Operator PAA Pasal 5 ayat(1) Pesawat Angkat dan Angkut dioperatori yang mempunyai Lisensi K3 dan Buku kerja ayat (2) Op PAA meliputi Peralatan Angkat, pita transpot, pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan dan alat angkutan jalan rel.

Paragraf Kesatu - Operator Peralatan Angkat Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 18 (1) meliputi lier s/d mesin pancang (2) diklasifikan a. Operator Kelas I b. Operator Kelas II dan c. Operator Kelas III (3) Non Kelas gondola, lier, takel dan mesin pancang ayat (1 4 ) Persyaratan Operator Peralatan Angkat Peningkatan kelas minimum 2 th dibidangnya. (1) Pengoprasian PAA dapat di bantu petugas PAA (2) Petugas PAA juru ikat (rigger) dan Teknisi

Paragraf ke satu Juru ikat (rigger) Pasal 19 Persyaratan Juru ikat (rigger) a s/d e a. SLTP/sederajat b. Pengalaman 1 th di bidangnhya c. Berbadan sehat d. Umur 19 th e. Memiliki Lisensi K3 dan Buku Kerja Paragraf ke dua Teknisi Pasal 20 Persyaratan Teknisi a s/d e a. SLTA/sederajat dan atau pengalaman di bidangnya 3 th b. Umur 21 th c. Memiliki lisensi K3 dan buku kerja

Pasal 23 1) Lisensi K 3 & Buku Kerja berlaku 5 th dan dapat diperpanjang 2) Syarat perpanjangan a. Lisensi K3 lama asli b. Buku kerja asli yg telah di periksa oleh atasannya c. Surat keterangan berbadan sehat d. Copy KTP e. Copy sertifikat kompetensi f. Pas photo 2x3 (3 lbr) 4x6 (3 lbr) Dalam hal sertifikat kompetensi pasal 22 (1) huruf e dan pasal 23 (2) huruf e belum dapat dilaksanakan maka dapat menggunakan sertifikat pembinaan K3 dari Dirjen (Ps. 24)

Buku Kerja operator atau petugas harus diperiksa setiap 3 bulan oleh atasannya (Pasal 25) Lisensi dan Buku Kerja hanya berlaku selama operator atau petugas PAA diperusahaan yang mengajukan (Ps. 26) Lisensi dan buku kerja dapat dicabut apabila operator atau petugas PAA terbukti (Ps. 27): a. Melakukan tugasnya tidak sesuai dengan jenis dan kualifikasinya b. Melakukan kesalahan, kelalaian, kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan berbahaya atau kecelakaan kerja c. Tidak melaksanakan kewajiban sesuai psl 34

BAB IV KEWENANGAN OPERATOR DAN PETUGAS Pasal 28 (1). OP. Peralatan angkat kelas I dimaksud Ps.6 (2) huruf a berwenang : a. Mengoprasikan P. angkat > 100 ton atau tinggi menara > 40 m s/d 60 m b. Mengawasi dan membimbing OP Kls II dan OP Kls III (2). OP. Peralatan angkat kelas II dimaksud Ps.6 (2) huruf b berwenang: a. Mengoprasikan P. angkat >25 ton < 100 ton b. Mengawasi dan membimbing OP Kls III (3). OP Peralatan angkat Kls III dimaksud Ps 6 (2) huruf c berwenang mengoperasikan < 25 ton atau tinggi menara s/d 40 m (4). OP Jenis gondola, lier, takel dan mesin pancang dimaksud Ps 6 (1) berwenang mengoprasikan masing2 jenisnya

Pasal 32 Juru ikat (rigger) dimaksud psl 18 (2) berwenang melakukan : a. Pengikatan barang atau bahan sesuai dengan prosedur pengikatan. b. Pemberian aba-aba pengoperasian PAA Pasal 33 Teknisi pesawat angkat dan angkut dimaksud psl 18 (2) berwenang melakukan : a. Pemasangan, perbaikan, atau perawatan PAA dan b. Pemeriksaan, penyetelan dan mengevaluasi keadaan PAA

BAB V KEWAJIBAN OPERATOR DAN PETUGAS Pasal 34 (1). OP. Pesawat angkat dan angkut berkewajiban : a. Melakukan pengecekan thd kondisi atua kemampuan kerja PAA, alat-alat pengaman, dan alat perlengkapan lainnya sebelum dioperasikan. b. Bertanggung jawab atas pengoperasian PAA c. Tidak meningalkan pengoprasian selama mesin dihidupkan. d. Menghentikan PAA dan segera lapor ke atasannya bila pengaman atau alat perlengkapan tidak berfungsi dg baik /rusak. e. OP Kls I mengawasi dan mengkoordinasi op Ksl II dan III f. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan yg ditetapkan dalam pengoperasian PAA. g. Mengisi buku kerja & membuat laporan harian selama pengoperasian PAA

lanjutan (2). Juru ikat (rigger) berkewajiban : a. Melakukan pemilihan alat bantu angkat. b. Melakukan pengecekan kondisi pengikatan dg aman. c. Melakukan perawatan ABA. d. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan. e. Mengisi buku kerja dan membuat laporan harian. (3). Teknisi berkewajiban : a. Melapor ke atasan langsung kondisi PAA jika tidak aman atau tidak layak. b. Bertanggung jawab atas hasil pemasangan,pemeliharaan, perbaikan dan atau pemeriksaan/komponen PAA. c. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan. d. Membantu Pegawai Pengawas KK Spesialis PAA dl pemeriksaan & pengujian PAA. e. Mengisi buku kerja dan membuat laporan harian sesuai pekerjaannya.

Contoh SIO

Contoh Sertifikat

Buku Kerja Operator

KOMUNIKASI Hp. 0852 1549 5050 0811 1936 555 Email: aris.sunaryohadi@gmail.com 56 22

Terimakasih