BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

Pemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

2016, No Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

I. PENDAHULUAN. yang terjadi. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ASTA CITRA ANAK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. hanya memberikan informasi saja atau mengarahkan ke satu tujuan saja.

BAB I PENDAHULUAN. Bab satu memaparkan latar belakang masalah pembahasan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

Optimalisasi Program Kemitraan RSBI dengan PT dalam Rangka Menuju SBI Mandiri

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

PROGRAM PEMINATAN SISWA KURIKULUM NURHAYATI, M.Pd

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

2015 EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JOHARI WINDOW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI

PENILAIAN KINERJA BIMBINGAN DAN KONSELING AMIN BUDIAMIN. Oleh JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UPI

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

Kata Kunci: Bimbingan Konseling, Manajemen Berbasis sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan sudah seharusnya orang tua. mendampingi dan mengawali perkembangan anak, sehingga anak dapat

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun

BAB II KAJIAN TEORI. industri. Istilah kinerja berasal dari kata Job performance (prestasi kerja). Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan dalam menyerap ilmu dalam jumlah yang banyak.

BAB XII PEMINATAN PESERTA DIDIK

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI BALIK UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Nasional pada pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa guru pembimbing sebagai

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

I. PENDAHULUAN. bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, kreatif, terampil, dan

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DAN PERSIAPAN PEMINATAN DIREKTORAT P2TK DIKDAS 2014

A. Latar Belakang Masalah

Smart, Innovative, Professional

Analisis Profesionalitas Guru. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN KEBUDAYAAN Jakarta, November 2015

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Oleh : Badru Zaman, M.Pd PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU PRA JABATAN

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

Transkripsi:

BIMBINGAN DAN KONSELING DAN PENELUSURAN MINAT DI SMP DALAM KURIKULUM 2013 Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

PENDIDIKAN YANG EFEKTIF Pendidikan Leadership Pengajaran Bidang Studi Bimbingan dan Konseling TUJUAN PENDIDIKAN 1. Beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan YME 2. Berakhlak mulia 3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan 4. Memiliki kesehatan jas- Mani dan rohani 5. Memiliki kepribadian yg Mantap dan mandiri 6. Memiliki rasa tg jawab Kemasyarakatan dan kebangsaan

P E N D I D I K PROSES PENDIDIKAN Kepala Sekolah Guru/ Wali Kls Guru BK/ Konselor Peserta Didik Tujuan Pendidikan Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU No.20 Tahun 2003) ASTA CITRA ANAK INDONESIA (KARAKTER) 1. Rajin beribadah 2. Hormat dan bakti kepada OT dan guru 3. Jujur dan cakap dalam membawakan diri serta peka akan seni 4. Pandai membaca dan menulis serta rajin belajar dan bekerja 5. Terampil, penuh prakarsa (kreatif), rajin berkarya, mengejar prestasi dan berjiwa bergotong royong 6. Mandiri, penuh semangat, berdisiplin dan bertanggung jawab 7. Sehat dan berhati riang, penuh keyakinan dalam usaha menghadapi masa depan 8. Cinta tanah air. (Ediasri Toto A., 2008)

TUGAS/TANGGUNG JAWAB PENDIDIK/GURU Mengajar Sukses Pribadi Sukses Sosial IQ GURU Mendidik Membimbing Siswa EI SI Melatih Sukses Akademik Sukses Karier

1 Sukses Pribadi Catur Sukses (Sbg Tujuan Bimbingan) Sukses Sosial 1. Believe 2. Brain 3. Beauty 4. Behavior 1. Empati 2. Altruis 3. Kooperatif 4. Toleransi 5. Demokratis 6. Terampil Berkomuni kasi Sukses Akademik (Belajar) 3 4 2 Sukses Karier 1. Sikap dan kebiasaan belajar yang positif 2. Motif belajar sepanjang hayat 3. Keterampilan belajar yang efektif 4. Kesiapan mental menghadapi ujian 1.Mengenal karakteristik diri & pekerjaan. 2. Bersikap Posiitif thd pekerjaan 3. Mengenal jenis & Kondisi kerja 4. Memiliki Kompetensi yang dipersyaratkan

TUGAS KONSELOR (GURU BIMBINGAN DAN KONSELING) TUGAS KONSELOR TUJUAN Konselor Pelayanan Bimbingan dan Konseling Konseli Pengembangan Potensi dan Memandirikan Konseli dalam Pengambilan Keputusan dan Pilihan untuk Mewujudkan Kehidupan yang Produktif, Sejahtera, dan Peduli Kemaslahatan Umum. KONSELOR ADALAH PENGAMPU PELAYANAN AHLI BIMBINGAN DAN KONSELING, TERUTAMA DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL DAN NONFORMAL.

Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 dapat MENIMBULKAN MASALAH bagi peserta didik SMP/MTs yang tidak mampu memahami bakat dan minatnya serta MENENTUKAN PILIHAN PEMINATAN pada SMA/MA/SMKsecara tepat, DAMPAKNYA kesulitan belajar dan kecenderungan gagal Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama dalam belajar.

BIMBINGAN DAN KONSELING pada hakikatnya membantu peserta didik perkembangan optimal, Kemandirian, menyelesaikan permasalahan, memilih, meraih dan mempertahankan karier sesuai potensi dan minat untuk kehidupan produktif, kreatif,inovatif,afektif dan sejahtera.

BIMBINGAN DAN KONSELING Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

BIMBINGAN DAN KONSELING Untuk MEMFASILITASI SATUAN PENDIDIKAN dalam mewujudkan PROSES PENDIDIKAN yang memperhatikan dan menjawab ragam kemampuan, kebutuhan, dan minat sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Guru BK atau Konselor adalah guru yang mempunyai: tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh, dalam kegiatan pelayanan BK terhadap sejumlah siswa.

KONSELOR ATAU GURU BK adalah PENDIDIK PROFESIONAL dalam BIDANG BK yang berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang BK dan Pendidikan Profesi Guru BK atau Pendidikan Profesi Konselor.

KONSELOR ATAU GURU BK bertugas: menyusun rencana pelayanan BK, melaksanakan pelayanan BK, mengevaluasi proses dan hasil pelayanan BK serta, melakukan perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.

KONSELI atau Klien adalah peserta didik yang menerima layanan BK dalam rangka realisasi tugastugas perkembangan secara utuh dan optimal serta mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

TUJUAN BK Tujuan umum,membantu peserta didik: mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karier secara utuh dan optimal.

Tujuan Khusus, membantu peserta didik: memahami dan menerima diri dan lingkungannya; merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karier dan kehidupannya di masa yang akan datang;

Tujuan Khusus, membantu peserta didik: mengembangkan potensinya seoptimal mungkin; menyesuaikan diri dengan lingkungannya; mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan, mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.

BIDANG BIMBINGAN PENGEMBANGAN KEHIDUPAN PRIBADI PENGEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BELAJAR PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KARIER

Komponen program Kurikulum bimbingan layanan dasar fasilitasi mencapai kematangan aspek perkembangan tugas perkembangan memiliki keterampilan hidup; Layanan responsif layanan untuk memfasiliatsi peserta didik yang belum memiliki kemampuan/kekuatan psikologis sehingga mengalami permasalahan psikologis yang berdampak pada permasalahan akademik maupun non-akademik; Layanan perencanaan individual, layanan yang memfasilitasi siswa mengembangkan perencanaan kehidupan dan masa depan dengan penguatkan keterampilan hidup yang dimiliki sebagai bagian dari karakterik diri; Dukungan sistem, dukungan agar terjadinya semua layanan sehingga siswa memperoleh pelayanan yang maksimal untuk mengembangkan perkembangan yang optimal.

Pelaksana Pelayanan BK pada SMP/MTs/ SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK. Pada satu SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK diangkat sejumlah Guru BK atau Konselor. dengan rasio 1 : 150 pada setiap tahun ajaran.

PENILAIAN DAN PENGAWASAN KEGIATAN PELAYANAN BK Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

PENILAIAN PROSES kegiatan pelayanan BK dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di dalam RKL/SATLAN dan RKP/SATKUNG, untuk mengetahui efektivitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.

PENELUSURAN MINAT PESERTA DIDIK SMP DALAM KURIKULUM 2013 Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

PENELUSURAN MINAT PESERTA DIDIK SMP/MTs merupakan salah satu bagian dari upaya implementasi Kurikulum 2013, yang ditujukan untuk membantu pemahaman peserta didik mengenai arah minatnya.

Oleh karena itu, PENELUSURAN MINAT perlu dikenalkan sejak dini, bertahap, dan berkesinambungan melalui BIMBINGAN DAN KONSELING agar peserta didik tidak mengalami hambatan dan kesulitan dalam memilih jurusan dan kelanjutan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

PESERTA DIDIK SMP yang memasuki masa puber berhadapan dengan TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN, yang HARUS dipelajari dan diselesaikan guna mencapai keberhasilan perkembangan pada masa berikutnya. Pada setiap tahapan perkembangan kehidupan, MANUSIA HARUS MENYELESAIKAN SERANGKAIAN TUGAS PERKEMBANGAN.

PENELUSURAN MINAT peserta didik di SMP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam program BK. Artinya, PROGRAM BK pada satuan pendidikan SMP yang lengkap harus memuat PELAYANAN PENELUSURAN MINAT PESERTA DIDIK.

Dalam konteks ini BIMBINGAN DAN KONSELING membantu peserta didik untuk memahami diri, menerima diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan diri, merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab..

KAIDAH PENELUSURAN MINAT Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

PENYELENGGARAAN PENELUSURAN MINAT Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

TAHAPAN PENYELENGGARAAN Penyelenggaraan penelusuran minat merupakan proses bantuan yang bertahap kepada peserta didik; agar memperoleh informasi yang lengkap tentang pilihan: minat kelompok mapel, lintas mapel, pendalaman mata pelajaran, dan arah karier yang ada, serta kemungkinan studi lanjut ke jenjang pendidikan menengah.

PENELUSURAN MINAT DI SMP Merupakan bagian dari layanan BK yang diselenggarakan secara sinambung dari kelas II,VIII, IX. Kelas VII: pemahaman diri dan nilainilai kehidupan; Kelas VIII: pengenalan lingkungan pendidikan dan pekerjaan; Kelas IX: penentuan pilihan arah minat kelompok mata pelajaran pada jenjang pendidikan menengah.

PEMAHAMAN KARAKTERISTIK DIRI PEMAHAMAN NILAI-NILAI KEHIDUPAN LAYANAN PEMINATAN PENGENTASAN MASALAH KEHIDUPAN PERENCANAAN MASA DEPAN PESERTA DIDIK PENGENALAN LINGKUNGAN EFEKTIF (PENDIDIKAN & AKTIVITAS PRODUKTIF)

LANGKAH POKOK PEMINATAN I: Pengumpulan Data. II: Informasi Arah Peminatan. III: Identifikasi dan Pemantapan Arah Peminatan. IV: Penyesuaian/Pendampingan. V: Monitoring dan TindakLanjut.

PASCA-PENELUSURAN MINAT PESERTA DIDIK PENDAMPINGAN. PENGEMBANGAN. PENYALURAN. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT.

TERIMA KASIH Hak Cipta 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama