BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

dokumen-dokumen yang mirip
HARDINESS PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA. Albertin Winda R dan Y. Sudiantara Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijarpranata ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. selalu bergerak di luar sadar manusia. Artinya, manusia tidak sadar akan menderita

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada seseorang di seluruh dunia. National Cancer Institute (dalam

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit kronis merupakan penyakit yang berkembang secara perlahan selama bertahuntahun,

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kardiovaskuler. Insiden dan mortalitas kanker terus meningkat. Jumlah penderita

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa, vagina dan mengalami proses menstruasi, hamil, melahirkan serta

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB 1 PENDAHULUAN. menginduksi pertumbuhan dan pembelahan sel. tubuh tidak membutuhkan sel untuk membelah.

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semua orang, hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Angka penderita kanker di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat manusia akan dapat melakukan segala sesuatu secara optimal. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2010). Tingginya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

2014 D INAMIKA PSIKOLOGIS PENERIMAAN D IRI PASIEN KANKER PAYUD ARA PRIA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sel asalnya, namun dalam bentuk primitif dan tidak sempurna (Pusat Komunikasi

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kanker melonjak dari menjadi dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertama tidak bertindak atau tidak melakukan apa-apa, alasannya antara lain

BAB I PENDAHULUAN. abnormal yang melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic Acid).

BAB 1 PENDAHULUAN. individu dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak semua manusia yang harus dijaga,

BAB I PENDAHULUAN. selalu sehat, dan dijauhkan dari berbagai penyakit, tetapi pada kenyataannya yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk satu kelompok besar penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya. Seseorang yang mengalami peristiwa membahagiakan seperti dapat

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Dukungan..., Diana, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. karena saluran reproduksi wanita lebih dekat ke anus dan saluran kencing. Bagian

BAB I PENDAHULUAN. kaum wanita yang cukup tinggi, baik di negara-negara maju maupun negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB I PENDAHULUAN. individu tidak akan berjalan dengan baik. Menurut Amyadin (dalam

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. Padjajaran, 1974, hlm. 8 4 S.d.a

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB 1 PENDAHULIAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psikososial dan spiritual individu, keluarga dan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. Antropologi secara harfiah dapat dikatakan sebagai suatu ilmu yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker payudara dan 5 juta orang meninggal karena kanker payudara. Kanker

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Regina Lorinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang mematikan di dunia. Kanker menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi setiap orang. Setiap orang berusaha melakukan berbagai cara untuk mencegah penyakit tersebut menimpa diri mereka. Stres berat dan kecemasan selalu menghantui orang yang menderita penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau pengobatan pada akhirnya akan memengaruhi kehidupan mereka. Dalam kondisi tertekan dengan penyakit dan serangkaian pengobatan tersebut, para penderita ini memiliki harapan bahwa suatu hari mereka dapat sembuh dan beraktivitas kembali. Harapan-harapan ini memicu munculnya suatu kepribadian yang kuat agar mereka tabah menghadapi tekanan akibat penyakit tersebut. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis) (Dewi, 2009, h. 93). Sel kanker bersifat ganas dan dapat menyebabkan kematian. Sel ini sendiri dapat berasal dan tumbuh dari setiap bagian tubuh manusia. Departemen kesehatan RI (2009, h. I)) melalui bukunya tentang kanker mengatakan bahwa saat ini

2 kanker leher rahim dan kanker payudara merupakan jenis yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa pada tahun 2030, jumlah penderita kanker di Indonesia akan meningkat tujuh kali lipat. Salah satu penyakit kanker yang ditakuti kaum wanita adalah kanker payudara. Departemen Kesehatan RI mengungkapkan bahwa berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%) atau sekitar 8227 kasus, disusul kanker leher rahim (11,78%). Hal ini sama dengan estimasi Globocan (IACR) tahun 2002. Pada tahun 2007, jumlah penderita kanker payudara menurun dibanding tahun 2006 yaitu 8327 kasus, namun untuk kasus kanker rahim naik dari 4696 kasus pada tahun 2006. Departemen Kesehatan menambahkan bahwa kanker tertinggi yang diderita wanita Indonesia adalah kanker payudara dengan angka kejadian 26 per 100.000 perempuan, disusul kanker leher rahim dengan 16 per 100.000 perempuan. Menurut data SIRS 2007, kasus kanker bronchus dan paru pada pasien rawat inap sebesar 5,8% dari seluruh jenis kanker. Pada tahun 2010 menurut data departemen kesehatan (depkes, 2013), 7% dari seluruh penyebab kematian karena penyakit tidak menular, setelah stroke dan penyakit jantung. Sementara itu, kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan jenis kanker tertinggi pada pasien rawat inap maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia, dengan

3 proporsi sebesar 28,7% untuk kanker payudara, dan kanker leher rahim 12,8%, leukimia 10,4%, lymphoma 8,3% dan kanker paru 7,8%. Istilah kanker payudara merujuk pada tumor ganas yang telah berkembang dari sel-sel yang ada di dalam payudara (Dewi, 2009, h. 130). Departemen Kesehatan RI (2009, h. 11) melalui bukunya yang berjudul Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara mendefinisikan kanker payudara sebagai keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Penyakit kanker payudara umumnya menyerang kaum wanita, namun tidak menutup kemungkinan menyerang kaum laki-laki dengan perbandingan 1 diantara 1000 lakilaki. Faktor-faktor yang dapat dihubungkan dengan meningkatknya resiko terkena kanker payudara yaitu faktor keturunan atau genetik dan faktor hormonal (Francis, 2004, h. 40). Data kesehatan RI mencatat bahwa kanker payudara merupakan penyakit dengan kasus terbanyak kedua setelah kanker leher rahim yang menyerang kaum wanita. Kasus ini terjadi pada perbandingan 2 dari 1000 wanita di dunia diperkirakan akan mengalami kanker payudara setiap tahunnya. Penyebab munculnya kanker payudara saat ini belum bisa dipastikan secara jelas, namun ada beberapa kemungkinan munculnya penyakit ini yaitu usia, genetik, obat-obatan, (goncangan jiwa), dan menarche dini. Gejala-gejala yang dialami oleh penderita biasanya adanya benjolan, penebalan kulit (ticketing), perubahan bentuk payudara, gatal-gatal, kemerahan, rasa sakit yang tidak berhubungan dengan menyusui atau menstruasi (Dewi, 2009, h. 116).

4 Kanker payudara yang banyak menyerang kaum wanita membuat stres secara emosional seperti depresi dan kecemasan (Shaheen dkk, 2011, h. 236). Hal ini diakibatkan karena kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian wanita di dunia, terutama Indonesia. Data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO tahun 2010 menunjukkan bahwa kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia setelah penyakit kardiovaskuler. Di Indonesia kanker menempati urutan keenam sebagai penyebab kematian selain kecelakaan lalu lintas, penyakit infeksi, jantung, diare, stroke. Selain itu juga pengobatan yang benar-benar menyembuhkan belum dapat ditemukan hingga saat ini. Faktor lain yang dianggap memengaruhi adalah karena kanker ini menyerang salah satu bagian tubuh wanita yang sangat penting, yaitu payudara. Shaheen dkk (2011, h. 236) dalam penelitiannya mengatakan bahwa kanker payudara memiliki pengaruh yang kuat pada psikologis dan kesehatan psikologis dari pasien. Kanker payudara membuat seseorang sangat stres karena efek dari penyakit tersebut dan treatment kesehatan yang dapat memengaruhi feminitas, serta seksual. Payudara merupakan lambang keindahan dan kesuburan pada wanita. Payudara sendiri merupakan aset perempuan yang sangat berharga. Kelainan pada organ ini pastilah merupakan mimpi buruk bagi wanita. Hal yang terjadi adalah percaya diri lenyap dan kadangkala memengaruhi hubungan dengan pasangan. Kanker yang menyerang payudara ini membuat para wanita merasa khawatir apabila suatu hari harus kehilangan salah satu bagian tubuhnya tersebut. Wanita yang terkena kanker ini akan melakukan banyak hal untuk mencegah dan

5 mengobatinya. Pada awalnya wanita yang mengetahui adanya kelainan pada organ payudara akan merasa khawatir. Kekhawatirannya terjadi karena beberapa kemungkinan misalnya adanya kanker, operasi, efek samping radiasi dan kemoterapi, hingga kematian (Pamungkas, 2011, h. 50). Pada perkembangan ini, tingkat kematian akibat kanker payudara telah menurun di tahun 2008 dengan dikembangkannya dan disosialisasikannya program deteksi awal serta semakin efektifnya penanganan kanker payudara (Dewi, 2009, h. 130). Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat membantu para penderita kanker payudara dapat memperpanjang umur mereka dengan pendeteksian penyakit sejak dini dan aspek psikologi yang menunjang penderita untuk sembuh. Hal ini akan meningkatkan kualitas hidup dan membantu proses penyembuhan penyakit yang diderita. Seorang penderita kanker mengalami alur mengalami depresi dan merasa tertekan, hingga akhirnya terjadi penerimaan (acceptance) atas penyakit yang diderita. Proses penerimaan atas penyakit yang diderita ini membutuhkan kekuatan dalam diri penderita agar mereka mau menerima diri mereka apa adanya. Kanker payudara dapat memberikan dampak secara fisik maupun psikologis. Gangguan secara fisik biasanya berasal dari rasa sakit dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh kanker, terutama stadium akhir (Francis, 2004, h. 40). Pengobatan penyakit kanker ini juga dapat menimbulkan gangguan fisik lain misalnya kerontokan rambut, muntah, mual, dan kelelahan. Dampak psikologis yang muncul akibat kanker payudara adalah kecemasan, depresi, dan stres.

6 Hasil penelitian Saheen dkk (2011, h.236-237) yang berjudul Effects Of Breast Cancer On Physiological And Psychological Health Of Patients memberikan hasil bahwa kanker payudara memberikan dampak besar pada kesehatan fisik dan psikologis dari penderita. Hasil menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara mengalami stres tingkat tinggi pada saat mendapat diagnosis atas penyakitnya dan saat menjalani perawatan. Selain itu perawatan pada penderita kanker payudara ini juga memberikan efek pada kesuburan para wanita ini. Dalam kondisi saat para penderita kanker payudara ini memasuki proses adanya tekanan atau stres dalam diri mereka atas penyakit yang diderita, kepribadian yang tahan banting atau hardiness dibutuhkan. Hardiness juga bisa disebut ketangguhan. Hardiness merupakan suatu variabel dalam diri individu untuk menerima dan menghadapi sesuatu. Kobasa dkk (1989, h. 169) dalam penelitiannya tahun 1979 mengemukakan bahwa hardiness adalah suatu konstelasi dari karakteristik kepribadian yang berfungsi sebagai sumber perlawanan untuk menghadapi tekanan-tekanan dalam hidup yang mengakibatkan stres. Hardiness mengandung pengertian yakni suatu karaktersitik kepribadian yang menyebabkan individu menjadi lebih kuat, tahan, dan optimis untuk menghadapi tekanan, dalam hal ini penyakit kanker payudara. Kobasa dkk (1982, h. 169) mengatakan bahwa disposisi kepribadian dari hardiness adalah komitmen, kontrol (pengendalian), dan tantangan. Santrock (2002, h.145) mengatakan ketangguhan (hardiness) adalah gaya kepribadian yang dikarakteristikan oleh suatu

7 komitmen (daripada alienasi/keterasingan), pengendalian (daripada ketidakberdayaan), dan persepsi terhadap masalah-masalah sebagai tantangan (daripada sebagai ancaman). Individu yang mempunyai kepribadian hardiness dianggap dapat tetap sehat meskipun mengalami kejadian-kejadian yang penuh dengan stres. Individu yang mempunyai kepribadian tahan banting tidak akan mudah melarikan diri atau menarik diri dari kondisi-kondisi yang mengancam dirinya (Hadjam dkk, 2004, h. 124). Orang yang memiliki hardiness mampu menghadapi dan menerima kesukaran, kesulitan, masalah dengan tabah. Orang yang memiliki kepribadian ini tahan mengalami tekanan, penderitaan dan kemalangan. Orang yang berpribadi kurang tangguh lebih mudah terkena daripada orang yang berpribadi tangguh. Hal ini terjadi karena pola pemikiran yang berbeda terhadap suatu peristiwa. Hal lain yang memengaruhi yaitu kemampuan mengendalikan dan menguasai sesuatu hal, peristiwa, orang atau keadaan berbeda (Hardjana, 1994, h. 72-73). Hal semacam ini pernah dialami oleh seorang ibu bernama Rossy (Yayasan Kanker Indonesia Cabang DIY, 2012, h. 91-97). Beliau merasa seakan-akan jatuh ke dalam perut bumi bagian dalam. Ibu Rossy merasa terpukul atas penyakit yang selama ini ia takutkan, dan menimpa dirinya. Beliau bahkan merasa marah pada dirinya dan berkata, Apa salah saya sehingga Tuhan menghukum diri saya seperti ini?. Ibu Rossy merasa sangat hancur mengetahui dirinya menderita penyakit mematikan ini. Pada awalnya beliau merasa takut untuk menjalani operasi dan kemoterapi, namun perlahan atas dukungan dari suami dan keluarganya.

8 Beliau bangkit dan melanjutkan pengobatan. Perlahan, ketenangan batin mulai dirasakan dan beliau mampu menjalankan rutinitas sehari-hari. Beliau belajar bersyukur dan terus berdoa agar mampu melewati cobaan. Beliau menuturkan bahwa kanker harus dilawan dengan mengambil keputusan yang cepat dan tepat serta menjalani pengobatan yang tuntas. Hasil wawancara penulis dengan salah seorang ibu berinisial P pada bulan Juli 2012 dan Juni 2013 di Kartasura yang sembuh dari kanker payudara menunjukkan bahwa ketika mengetahui dirinya menderita kanker beliau merasa kaget namun setelah itu ibu tersebut hanya pasrah. Padahal saat itu beliau baru saja menjalani operasi kanker rahim. Penyakit-penyakit tersebut tidak lantas membuat beliau menyerah, tetapi justru beliau semakin yakin dan memasrahkan segalanya pada Tuhan. Kegigihan dan kepribadian beliau yang kuat memberi keyakinan bahwa dirinya akan sembuh. Beliau kemudian menjalani operasi, kemoterapi dan radiasi. Selain itu juga beliau meminum obat-obatan herbal seperti daun dewa. Dalam pikirannya beliau yakin bahwa dirinya akan sembuh. Seorang biarawati memberinya motivasi bahwa dengan pertolongan Tuhan dirinya akan sembuh. Operasi dan kemoterapi dijalani ibu P, beliau juga berdoa menurut kepercayaannya. Beliau melakukan hal tersebut tidak dilatarbelakangi oleh apapun, kecuali bahwa keyakinan dan kepribadian yang kuat bahwa dirinya akan sembuh. Beliau berkomitmen bahwa dirinya akan terus bedoa setiap waktu sampai dirinya sembuh. Ibu tersebut juga tidak menganggap

9 bahwa penyakit ini adalah cobaan, bahkan sama sekali tidak tertekan dan menyerah. Beliau hanya pasrah dan berharap bahwa dia akan sembuh. Penelitian dari Mahlida dan Hartini tentang kanker payudara (2012, h. 68) mengemukakan bahwa banyak penderita kanker payudara mengalami stres dan sulit dalam penyesuaian diri, namun banyak juga orang yang selamat melaporkan hasil yang positif. Hasil wawancara dengan ibu P mengungkapkan bahwa hardiness membantunya untuk melawan tekanan dan stres akibat kanker payudara. Beliau yang saat ini telah sembuh menginformasikan hasil yang positif atas perlawanannya terhadap kanker payudara. Penyakit ini tidak membuat beliau menyerah, bahkan semakin kuat untuk melawan penyakit ini. Kepribadian yang kuat ini membantunya terhindar dari stres yang mungkin akan memperburuk keadaannya. Penderita kanker payuada mengalami kecemasan tingkat tinggi karena diagnosis kanker payudara. Para wanita penderita kanker ini mengangap bahwa penyakit ini adalah hukuman (Shaheen dkk, 2011, h. 241). Kecemasan dan penolakan terhadap dirinya ini akan menimbulkan suatu kecemasan dan tekanan apakah dirinya bisa sembuh, apakah operasinya lancar. Penderita kanker payudara yang telah melewati fase operasi dan perawatan, pastinya memiliki suatu kepribadian yang kuat untuk membantunya melawan stres akibat penyakit ini, karena bisa melewati rangkaian perawatan yang mengganggu kehidupannya. Kepribadian tahan banting ini membantunya melawan tekanan akibat adanya penyakit ini. Kepribadian yang kuat ini berkembang juga berdasarkan pengalaman-pengalaman dan lingkungan yang

10 membantunya untuk berkembang. Pengalaman penderita kanker payudara memunculkan pribadi yang kuat dan tahan banting atau hardiness. Pribadi yang kuat inilah yang mendorong wanita bisa tetap sehat walaupun menderita kanker payudara. Kepribadian ini membantu seorang penderita kanker payudara untuk terhindar dari stres yang bisa membuat keadaannya semakin memburuk. Dari uraian tentang hardiness pada penderita kanker payudara tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana dinamika hardiness atau kepribadian tahan banting pada penderita kanker payudara. Peneliti ingin meneliti bagaimana hal tersebut bisa berkembang dan hal-hal apa saja yang memengaruhi. B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika hardiness pada wanita penderita kanker payudara. C. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat bermanfaat bagi Psikologi Kesehatan Mental, khususnya bagi kepribadian hardiness wanita penderita kanker payudara.

11 2. Manfaat Praktis Penelitian ini bermanfaat bagi para orang tua dan wanita khususnya,guna mendapatkan pengetahuan mengenai kanker payudara dan memahami tentang hardiness.