BAB I PENDAHULUAN. persawahan adalah 546 Ha dan sisanya seluas 1377 Ha untuk pemukiman,

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN SIMULASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER PRAMUKA DI SMP N 1 KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di tiga lempeng tektonik dunia, yaitu: Lempeng Indo-

BAB I PENDAHULUAN. negara ini baik bencana geologi (gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api)

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang

BAB I PENDAHULUAN. permukaan bumi yang luasnya 510 juta km 2, oleh karena itu persediaan air di

BAB I PENDAHULUAN. 35 Bujur Timur dan 70` 36 70` 56 Lintang Selatan. Batas. Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan disekolah merupakan salah satu tempat yang dapat. digunakan sebagai komunikasi dan menularkan ilmu-ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (2006) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan Bencana. kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. Bencana banjir merupakan limpahan air yang melebihi tinggi muka air

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sungai,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

BAB I PENDAHULUAN. tidak digenangi air dalam selang waktu tertentu. (Pribadi, Krisna. 2008)

BAB I PENDAHULUAN. bencana. Hal ini terungkap mengingat bahwa negara indonesia adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Seminar Lokakarya Nasional Geografi di IKIP Semarang Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sehingga sistim pengairan air yang terdiri dari sungai dan anak sungai

BAB I PENDAHULUAN. banyak dipengaruhi oleh faktor geologi terutama dengan adanya aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Hujan terkadang turun dalam intensitas yang tidak normal. Jika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengertian banjir dalam Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga

BAB I PENDAHULUAN. Data bencana di BAKORNAS menyebutkan bahwa antara telah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ,

BAB I PENDAHULUAN. Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota

BENTUK PENDIDIKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA ARTIKEL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Letak tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang kaya

BAB I PENDAHULUAN. pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia di. tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai akibat akumulasi beberapa faktor yaitu: hujan, kondisi sungai, kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo termasuk salah satu kabupaten yang sering

RESPON MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. kemudian dikenal dengan sebutan bencana. Upaya meminimalisasi resiko. atau kerugian bagi manusia diperlukan pengetahuan, pemahaman,

BAB I PENDAHULUAN. Kota Surakarta merupakan kota dengan wilayah yang berbatasan dengan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia secara geografis terletak di 6 LU - 11 LS dan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Surakarta terletak antara BT BT dan. lainnya seperti Semarang maupun Yogyakarta.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berpotensi rawan terhadap bencana longsoranlahan. Bencana longsorlahan akan

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dan pusat pembangunan di Provinsi Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. 141 BT. Letak lintang yang berada di 6 LU 11 LS memberi pengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. empat lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia di bagian utara,

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya lahan (Sitorus, 2011). Pertumbuhan dan perkembangan kota

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan dikepung oleh tiga lempeng utama (Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik),

BAB I PENDAHULUAN. dan alam sekitarnya. Alam memberikan dampak besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan 10 Kelurahan, dengan luas ha. Kabupaten Klaten merupakan BT dan LS LS.

KINERJA PENGENDALIAN PEMANFAATAN LAHAN RAWA DI KOTA PALEMBANG TUGAS AKHIR. Oleh: ENDANG FEBRIANA L2D

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tahap II. Penilaian/ pembobotan Kriteria Penilaian Daya Dukung Lingkungan dalam Rangka Pengembangan Kawasan Wisata Alam

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

PENGARUH PENURUNAN KAPASITAS ALUR SUNGAI PEKALONGAN TERHADAP AREAL HUNIAN DI TEPI SUNGAI TUGAS AKHIR

BAB III GEOGRAFI DAN PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadi defisit kelembaban tanah (Kharisma Nugroho dkk,

12/12/2013 L/O/G/O.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Banjir bukan masalah yang ringan. 2008). Sedikitnya ada lima faktor penting penyebab banjir di Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Banjir merupakan aliran air di permukaan tanah ( surface run-off) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Klaten merupakan bagian dariprovinsi Jawa Tengah, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu bencana alam adalah kombinasi dari konsekuensi suatu resiko alami

11/26/2015. Pengendalian Banjir. 1. Fenomena Banjir

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan - 1 -

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Kabupaten Sleman merupakan sektor yang. strategis dan berperan penting dalam perekonomian daerah dan

2015 DAMPAK BANJIR CILEUNCANG TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI DI KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Konsep Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadikan Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan fakta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan air memungkinkan terjadinya bencana kekeringan.

BAB I PENDAHULUAN. satunya rawan terjadinya bencana alam banjir. Banjir adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARAHAN PERENCANAAN KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN SOPPENG. Maswirahmah Fasilitator PPSP Kabupaten Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi Masyarakat Dalam..., Faizal Utomo, FKIP, UMP, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek yang dikaji dalam kajian Geografi terdiri atas dua, yakni aspek fisik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menempati wilayah zona tektonik tempat pertemuan tiga

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) berdasarkan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menghitung Debit Aliran Permukaan Di Kecamatan Serengan Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumberdaya alam yang terdapat di suatu wilayah pada dasarnya

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan terjadinya kerusakan dan kehancuran lingkungan yang pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Jawa tengan berdasarkan peta kerawanan bencana gempa yang di. keluarkan oleh kementrian ESDM memiliki potensi goncangan saat gempa

BAB I. yaitu lempeng Eurasia, lempeng Samudera Hindia- Benua Australia dan lempeng

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lokasi Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo memiliki arti strategis baik secara alamiah maupun untuk perkembangan kawasan perkotaan. Kecamatan Kartasura merupakan dataran rendah sebagai tempat limpahan air yang berasal dari tiga gunung yang mengapitnya, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Merbabu (termasuk administrasi Kabupaten Boyolali) dan Gunung Lawu di timur Kartasura (meliputi Kabupaten Karanganyar). Arti penting lokasi Kartasura dapat dilihat juga sebagai lintasan jalur transportasi untuk menuju ke beberapa daerah, misalnya ke Jogjakarta, Boyolali, Surakarta, dan Karanganyar. Kartasura juga merupakan jalur alternatif menuju ke Bandara Internasional. Membuat daerah tersebut sangat pesat sekali pertumbuhan bangunan dan perekonomianya. Luas lahan daerah Kartasura adalah 1923 Ha yang digunakan untuk persawahan adalah 546 Ha dan sisanya seluas 1377 Ha untuk pemukiman, pertokoan, area pabrik, dan perkantoran. Membuat daerah tersebut sangat pesat sekali pertumbuhan pembangunan di kecamatan Kartasura. Kondisi lahan yang sebagian besar sudah tertutup oleh bangunan-bangunan yang

2 bersifat permanen dan keinginan penduduk untuk menutup sebagian lahan dengan paving atau cor supaya halaman nampak bersih dan mewah. Mengakibatkan ketika hujan deras air sulit sekali meresap kedalam tanah sehingga terjadi banjir perkotaan Berdasarkan indeks rawan bencana,indonesia (IRBI,2011) menyatakan bahwa kabupaten sukoharjo memiliki skor kerawanan 82, berada dalam kelas rawan tinggi dan menduduki rangking ke 76 dari rawan bencana di Indonesia. Fakta dari hasil wawancara dengan warga Kartasura ketika terjadi hujan dengan intensitas yang sangat tinggi atau lebat maka air akan tergenang, ini disebabkan karena drainase yang buruk hal ini mengakibatkan air sulit untuk meresap kedalam tanah, maka air mengalir di badan jalan. Dampak yang ditimbulkan dari banjir ini adalah tergenanya rumah, sekolahan, kantor, pabrik tempat ibadah, jalan, sawah, serta fasilitas umum lainya sehingga segala aktivitas tehambat. Cuaca yang sulit diprediksi dan hujan dengan intensitas yang tinggi rentan sekali terjadi bencana banjir. SMP N I Kartasura merupakan daerah yang rawan terhadap bencana banjir, sehingga peneliti mengadakan penelitian tentang PERAN SIMULASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR MELALUI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER PRAMUKA DI SMP N 1 KARTASURA

3 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat di identifikasikan berbagai masalah sebagai berikut : 1. Sekolah mempunyai peran sangat penting dalam penanggulangan bencana 2. SMP N 1 Kartasura Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan bencana bajir C. Pembatasan Masalah Berdasarkan Latar Belakang dan Pengidentifikasikan masalah maka penulis ingin membatasi supaya efisien tepat waktu dalam penelitian, adapun hal-hal yang membatasi penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Penelitian ini hanya dilakukan di SMP N 1 Kartasura, Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. b. Peneliti ditekankan Pada kesiapsiagaan anggota pramuka (Scout Trass Able) dalam menghadapi bencana banjir di SMP N 1 Kartasura Kabupaten Sukoharjo. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut

4 a. Bagaimana tingkat kerentanan bencana banjir di Kecamatan Kartasura? b. Bagaimana Kesiapsiagaan siswa dalam penanggulangan banjir? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka, dapat ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut: a. Mengetahuai peran siswa dalam penanggulangan bencana banjir b. Mengetahui tingkat kesiapsiagaa Anggota Pramuka (Scout Trass Able) dalam menghadapi bencana banjir. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara umum penelitian ini diharapakan dapat memberikan pengetahuan bagaimana menghadapi saat terjadi banjir. 2. Manfaat Praktis a. Bagi SMP N 1 Kartasura Memberikan informasi bagi anggota pramuka ( Scout Trass Able) pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir.

5 b. Bagi Warga SMP N 1 Kartasura Siswa dapat memperoleh informasi akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir. c. Bagi Peneliti Dapat menambah informasi serta wawasan penelitian dan menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kesiapsiagaan menghadapi bencana.