BAB I PENDAHULUAN. gel pengharum ruangan tersebut menghambat pelepasan zat volatile, sehingga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diutamakan. Sedangkan hasil hutan non kayu secara umum kurang begitu

FORMULASI GEL PENGHARUM RUANGAN MENGGUNAKAN KARAGENAN DAN NATRIUM ALGINAT DENGAN MINYAK NILAM SEBAGAI FIKSATIF

BAB I PENDAHULUAN. Gigitan nyamuk sering membuat kita risau karena. rasanya yang gatal. Akan tetapi nyamuk tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk salah satu negara penghasil utama minyak atsiri di

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman sereh banyak dibudidayakan pada ketinggian dpl.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kulit adalah organ tubuh yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI. Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

FORMULASI GEL PENGHARUM RUANGAN DENGAN PEWANGI MINYAK MAWAR DAN FIKSATIF MINYAK AKAR WANGI

BAB I PENDAHULUAN. Nilam (Pogostemon cablin Benth) yang termasuk dalam keluarga Labiatea

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman perkebunan merupakan komoditas yang mempunyai nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbang (essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman. Minyak tersebut

I. PENDAHULUAN. Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris (Essential oil volatile) yang

PRESENTASI TUGAS AKHIR FINAL PROJECT TK Dosen Pembimbing : Ir. Sri Murwanti, M.T. NIP

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FORMULASI DAN MEKANISME KERJA ANTIPERSPIRAN MAKALAH

TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan sifat tumbuhnya, tanaman nilam adalah tanaman tahunan (parenial).

PROPOSAL PENELITIAN PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DARI NILAM PENELITIAN. Oleh : YULINDA DWI NARULITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

PENGARUH PENAMBAHAN MINYAK NILAM SEBAGAI FIKSATIF TERHADAP KETAHANAN WANGI GEL PENGHARUM RUANGAN ALAMI SAMPAH MAS

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

Kata Pengantar. Tim Penyusun. Kelompok 6 Kelas C

TEKNOLOGI REMPAH-REMPAH DAN MINYAK ATSIRI

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

Karya Ilmiah Bisnis Kulit Jeruk dijadikan sebagai Alternatif Pengganti Bahan Bakar Fosil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. buah, biji maupun dari bunga dengan cara penyulingan dengan uap. Meskipun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KETAHANAN WANGI MINYAK LAVENDER

PENDAHULUAN PENGOLAHAN NILAM 1

PENGARUH WAKTU UNTUK MENINGKATKAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN DISTILASI VAKUM GELOMBANG MIKRO

3 METODOLOGI 3.1 WAKTU DAN TEMPAT 3.2 ALAT DAN BAHAN 3.3 METODE PENELITIAN

Dampak penggunaan pestisida non-nabati Mengapa pestisida nabati diperlukan?

DEFINISI. Parfum adalah substansi yang digunakan pada tubuh manusia atau obyek dan memberikan aroma yang menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

PENGGUNAAN MINYAK SERAIWANGI SEBAGAI BAHAN BIO-ADITIF BAHAN BAKAR MINYAK

2014 OPTIMASI KONDISI HIDROGENASI ETANOL-NATRIUM UNTUK MENINGKATKAN KADAR MENTOL PADA MINYAK PERMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

PEMBAHASAN. I. Definisi

BAB I PENDAHULUAN. Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman asli Indonesia,yang

BAB I PENDAHULUAN. Pewangi merupakan produk yang semakin diminati masyarakat saat ini,

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan studi United State Environmental Protection Agency (US EPA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang

BAB I PENDAHULUAN. penghasil minyak atsiri yang cukup penting, dikenal dengan nama Patchauly Oil,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengharum ruangan adalah produk-produk konsumen yang berfungsi

1.5. Hipotesis 3. Pemberian pupuk hayati berperan terhadap peningkatan pertumbuhan tanaman nilam. 4. Pemberian zeolit dengan dosis tertentu dapat

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan sebagai usaha tanaman industri. Rimpangnya memiliki banyak

I. PENDAHULUAN. mengganggu aktivitas seseorang. Menurut Wijayakusuma (2008), bau. (Lundstrom dan Olsson, 2010). Bau yang dihasilkan disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

EKSTRAKSI MINYAK SEREH DAPUR SEBAGAI BAHAN FLAVOR PANGAN I N T I S A R I

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atsiri yang dikenal dengan nama Patchouli oil. Minyak ini banyak dimanfaatkan

PENINGKATAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL DALAM PEMURNIAN MINYAK NILAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DISTILASI VACUM GELOMBANG MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 KONDISI TANAMAN NILAM

BAB I PENDAHULUAN. Minyak atsiri adalah minyak eteris (essential oils) atau minyak terbang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

KOSMETOLOGI. = Berasal dari bahasa yunani Cosmein = berias

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kembang gula merupakan produk sejenis gula-gula (confectionary) yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB I PENDAHULUAN. Minyak canola (Brasicca napus L.) adalahminyak yang berasal dari biji

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. barang (good product) maupun jasa (services product) dan konservasi. Produk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik memiliki sejarah panjang dalam kehidupan manusia. Berdasarkan hasil penggalian arkeologi, diketahui bahwa kosmetik telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23/M-DAG/PER/5/2010 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 2000, dimana dalam satu tanaman biasanya menghasilkan 1 Kg buah. Dalam satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SITRONELAL MINYAK SEREH WANGI PADA PRODUK EAU DE TOILETTE DENGAN BAHAN PEWANGI ALAMI ANIK SETIYANINGSIH

I. PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah pare (Widayanti dkk., 2013).

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengharum ruangan merupakan suatu produk yang berisi zat wewangian yang digunakan untuk membuat harum suatu ruangan atau mengurangi bau tidak menyenangkan pada suatu ruangan tertutup. Penggunaannya dengan cara di gantung ataupun diletakkan di suatu tempat. Pengharum ruangan juga merupakan salah satu produk yang cukup berkembang saat ini. Bentuknya di pasaran ada beberapa jenis, seperti cair, padat, semprot dan gel. Penggunaan pengharum ruangan bentuk gel sendiri lebih praktis dan mudah dalam hal penyimpanan dan pengemasan serta wanginya juga lebih tahan lama. Hal ini dikarenakan sediaan gel pengharum ruangan tersebut menghambat pelepasan zat volatile, sehingga wanginya lebih tahan lama (Sinurat, 2009). Bahan pewangi yang digunakan dalam produk pengharum ruangan dibagi menjadi dua jenis yaitu alami dan sintetis. Bahan pewangi sintetis memiliki wangi yang lebih tajam, sedangkan pewangi alami memiliki wangi yang lebih lembut sehingga lebih nyaman digunakan. Penggunaan pewangi sintetik yang terlalu tajam dapat menimbulkan rasa pusing dan kurang nyaman (Rahmaisni, 2011). Maka dari itu pembuatan pengharum ruangan dari pewangi alami dilakukan oleh peneliti. Selain mengurangi jumlah zat kimia yang terdapat dari pengharum ruangan sintetik yang baunya terlalu menyengat dan menyebabkan pusing, penggunaan pengharum ruangan alami juga dapat lebih mengeksplor kekayaan alam berupa minyak atsiri yang dimiliki Indonesia. 1

Minyak atsiri merupakan salah satu jenis minyak nabati yang multi manfaat. Karakteristik fisiknya berupa cairan kental yang dapat disimpan pada suhu ruang. Bahan baku minyak ini diperoleh dari berbagai bagian tanaman seperti daun, bunga, buah, biji, kulit biji, batang, akar, atau rimpang. Salah satu ciri minyak atsiri yaitu mudah menguap dan beraroma khas. Karena itu minyak ini banyak dijadikan wewangian dan kosmetika (Rusli, 2010). Karena wangi yang dihasilkannya, minyak atsiri ini banyak dimanfaatkan sebagai campuran wewangian atau parfum. Tidak hanya sebagai sumber wangi, minyak atsiri juga dapat digunakan sebagai pengikat bau (Fixative perfume), serta beberapa produk seperti sabun, pasta gigi, shampo, lotion, deodoran, pembersih, penyegar dan tonik rambut. Selain itu seperti yang sedang dikembangkan saat ini yaitu pengharum ruangan. Penggunaan minyak atsiri sebagai pengharum ruangan dapat membuat udara di ruangan menjadi bersih, segar dan tidak pengap. Bahkan dalam budidaya pertanian, petani sering menggunakan minyak akar wangi sebagai pembasmi rayap karena fungsi lainnya sebagai pestisida alami (Rusli, 2010). Pada penelitian sebelumnya fitrah (2013) telah membuat sediaan gel pengharum ruangan dengan basis gel karagenan : glukomanan dengan variasi perbandingan 60:40, 70:30, 100:0 dengan pewangi yang digunakan minyak jeruk purut serta pengikat minyak nilam dengan formulasi perbandingan gel terbaik ialah 60:40 dengan konsentrasi 3% (Fitrah, 2013). Sitorus (2016) sebelumnya pernah membuat sediaan gel pengharum ruangan dengan basis gel karagenan : agar dengan perbandingan 70 : 30, 60 : 40, 50:50 40 : 60 70 : 30. pewangi minyak mawar dan fiksatif minyak akar wangi 2

dengan hasil formulasi perbandingan basis gel terbaik ialah 70:30 dengan konsentrasi 3% (Sitorus, 2016). Penggunaan karagenan dan gelatin sebagai basis gel belum pernah diteliti sebelumnya. Karagenan memiliki sifat yang rapuh jika dibuat menjadi gel, untuk meningkatkan elastisitas dan kekuatannya, karagenan dapat dicampur dengan jenis gum atau pati. Gelatin biasa digunakan dalam sediaan farmasetis seperti sediaan topikal maupun basis gel. Gelatin memiliki sifat fleksibel dengan bahanbahan lain, mengembang bila dicampur air, dan stabil dalam penyimpanan, mengandung banyak ikatan protein sehingga meningkatkan kekuatan gel (Rowe, dkk., 2009). Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berencana membuat gel pengharum ruangan dengan basis gelnya adalah kombinasi karagenan dan gelatin dengan beberapa variasi perbandingan yaitu 50:50, 60:40, dan 70:30. Untuk pengharumnya peneliti menggunakan minyak melati sebagai pewangi dan minyak akar wangi sebagai pengikat wangi (fiksatif). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalahnya adalah: a. Apakah kombinasi karagenan dan gelatin dapat digunakan sebagai bahan dasar gel pengharum ruangan? b. Apakah terdapat perbedaan kemampuan dalam menahan wangi pada berbagai variasi konsentrasi minyak akar wangi? c. Apakah terdapat pengaruh suhu terhadap ketahanan wangi gel pengharum ruangan? 3

1.3 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah diatas maka hipotesisnya adalah: a. Karagenan dan gelatin dapat digunakan sebagai bahan dasar sediaan gel pengharum ruangan. b. Terdapat perbedaan kemampuan dalam menahan wangi pada berbagai variasi konsentrasi minyak akar wangi. c. Terdapat pengaruh suhu terhadap ketahanan wangi sediaan gel pengharum ruangan. 1.4 Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui apakah karagenan dan gelatin dapat dibuat dalam bentuk sediaan gel pengharum ruangan b. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam kemampuan menahan wangi pada berbagai variasi konsentrasi minyak akar wangi. c. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh suhu terhadap ketahanan wangi sediaan gel pengharum ruangan. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya dan hasil guna dari minyak akar wangi dan minyak melati di dunia dalam sediaan gel pengharum ruangan dan mengetahui ketahanan wangi gel terbaik. 4

1.6 Kerangka Pikir Penelitian Variabel bebas Variabel terikat Parameter Kombinasi Karagenan Uji Organoleptik dan Gelatin Gel Pengharum Ruangan Uji Kesukaan (Hedonic Test) Minyak Melati (Jasmine Oil) Uji Penguapan Zat Cair Uji Kesukaan Kekuatan Wangi Gel Pengharum Ruangan 5