ANALISIS KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUKOHARJO

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA RUMAH SAKIT DAERAH DENGAN AKUNTABILITAS PUBLIK SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, DISIPLIN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN SURAKARTA

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN. (Studi Kasus pada PT. Centrepark Citra Corpora Area Solo Grand Mall)

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI CV. MULIA PLASINDO SURAKARTA

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN DIKLAT DAN LITBANG PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SRAGEN

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta)

BAB V PENUTUP. Data yang digunakan dalam penelitian saat ini yaitu data primer dengan instrumen

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAMU AIR MANCUR WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI


Disusun Oleh: DWI ASTUTI B

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI. Hesti Catur Istiani

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B

ANALISIS PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS

(Studi Kasus pada DPRD Se Eks Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, KOMITMEN ORGANISASI, PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, INTEGRITAS AUDITOR, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB V PENUTUP. bagian operasional pada bank BRI (persero). Dari 45 kuisioner yang dibagikan

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

Neneng Rahma 1) Suharno 2) Bambang Widarno 3) ABSTRACT

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI

KINERJA ORGANISASI DITINJAU DARI KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA SURAKARTATAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), yaitu. menjadi fokus perhatian untuk diteliti.

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Iprianto dan Tarmidi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu PENDAHULUAN

Pengaruh Gangguan Pribadi, Ekstern, Dan Organisasi Terhadap Independensi Pemeriksa Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Di Batam

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data pokok (Singarimbun,

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEEFEKTIFAN ANGGARAN PARTISIPATIF DALAM PENINGKATAN KINERJA MANAJERIAL

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA, DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PKU AISYIYAH BOYOLALI

Oleh : Dewi SPA 1 dan Fadjar Harimurti 2 ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: AYU PUTRINING TYAS B

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI

Dukungan Manajerial dan Budaya Organisasi untuk Menuju Efektivitas Sistem Informasi

VERONIKA SELVIATI. Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

PENGARUH PENGAWASAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO DI SURAKARTA TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB V PENUTUP. reliabilitas, regresi linier berganda, uji F dan uji t untuk menentukan pengaruh dari

PENGARUH DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BPJS CABANG KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB III METODE PENELITIAN

IKA NUR MAULIDA AFFIANI B

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. daerah, tetapi keberadaan RSD masih dipandang sebelah mata oleh. masyarakat. Faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pelayanan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KOMITMEN, DAN FASILITAS TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR KELURAHAN SINGONEGARAN KEDIRI

JURNAL PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN, DAN JAMINAN K3 TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PABRIK TEMBAKAU PT GELORA DJAJA KERTOSONO

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KOTA KEDIRI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI PT. DELTA MERLIN SURAKARTA

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan penulis lakukan ini merupakan penelitian

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study) karena peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bantul. Sampel yang akan

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

KINERJA KARYAWAN DITINJAU DARI GAYA KEPEMIMPINAN DAN SISTEM UPAH KERJA PADA PT SAFARI SALATIGATAHUN

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Manajemen OLEH :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB III METODE PENELITIAN

menjalankan proses audit yaitu yang melakukan pengujian terhadap yang telah disusun, dari keseluruhan anggota populasi tersebut dipersempit

METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah Unit Satuan Kerja Rumah Sakit PKU

BAB V PENUTUP. kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. kinerja terhadap minat mahasiswa STIE Perbanas Surabaya untuk berkarir di

M. Rasuli Fakultas Ekonomi Universitas Riau ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN KARISMATIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PONDOK PESANTREN AL MUAYYAD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Surakarta)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN WONOGIRI

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Oleh: RATNA WULANDARI B 200 090 106 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

4

ANALISIS KINERJA PEGAWAI BERDASARKAN BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI, DAN AKUNTABILITAS PUBLIK PADA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SUKOHARJO Oleh: Ratna Wulandari ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi, komitmen organisasi, dan akuntabilitas publik terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo, baik secara parsial maupun simultan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling, Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian dari pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo sebanyak 50 orang. Hasil analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan regresi Y= 5,989 + 0,806X - 0,414 X + 0,351 X. Dari hasil uji t variabel budaya organisasi, komitmen organisasi dan akuntabilitas publik mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai. Variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh paling dominan, karena koefisien beta menunjukkan nilai lebih besar dibandingkan variabel komitmen organisasi dan akuntabilitas publik. Dari hasil uji F menunjukkan keseluruhan variabel secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Kata Kunci: budaya organisasi, komitmen organisasi, akuntabilitas publik, kinerja pegawai 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang sangat pesat dalam dekade terakhir ini menghadapkan dunia usaha pada ketidakpastian. Untuk menghadapi persaingan tersebut baik organisasi swasta maupun organisasi pemerintahan membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan profesional. Sumber daya manusia sebagai roda penggerak organisasi harus senantiasa dikembangkan agar menjadi sumber daya yang memiliki daya saing. Peningkatan kualitas sumber daya menjadi fokus utama dalam setiap upaya pengembangan sumber daya manusia serta sebagai alat utama dalam mempercepat tercapainya misi dan visinya. Terkait dengan rerangka manajemen berbasis kinerja, setiap individu bertanggungjawab atas kinerja. Menurut (Prasetyono dan Kompyurini, 2008) terdapat lima tanggung jawab utama yang harus dipenuhi oleh setiap individu dalam organisasi untuk menciptakan kinerja yang diinginkan yaitu: (1) memberikan komitmen untuk mencapai tujuan, (2) meminta umpan balik atas kinerja yang telah dilakukan, (3) melakukan komunikasi secara terbuka dan teratur dengan manajernya, (4) mendapatkan data kinerja dan membagi data itu kepada pihak lain, dan (5) menyiapkan diri untuk dievaluasi atas kinerja yang telah dilakukan. Salah satu faktor untuk menciptakan value for money adalah komitmen yang diciptakan oleh semua komponen-komponen individual dalam menjalankan operasional organisasi. Komitmen tersebut sering disebut dengan komitmen organisasi. Komitmen tersebut dapat tercipta apabila individu dalam organisasi sadar akan hak dan kewajibannya dalam organisasi tanpa melihat jabatan dan kedudukan masing-masing individu karena pencapaian tujuan organisasi merupakan hasil kerja semua angggota organisasi yang bersifat kolektif. 2

Selain komitmen organisasi faktor yang tidak kalah pentingnya berpengaruh pada kinerja organisasi adalah budaya organisasi. Budaya organisasi merupakan sebuah nilai-nilai atau keyakinan-keyakinan yang disepakati secara bersama dalam upaya menyelesaikan segala macam hal yang terjadi dalam organisasi. Menurut Mahmudi (2005: 9) dalam Prasetyono dan Kompyurini (2008) akuntabilitas publik adalah pemberian informasi kepada publik dan konstituen lainnya yang menjadi pemangku kepentingan (stakeholder). Akuntabilitas publik juga terkait dengan kewajiban untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan mengenai apa yang telah, sedang dan direncanakan akan dilaksanakan organisasi publik. B. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. 2. Untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. 3. Untuk menganalisis pengaruh akuntabilitas publik terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. TINJAUAN PUSTAKA 1. Kinerja pegawai. Menurut Wirawan (2009: 5) konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya adalah performance. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikatorindikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. 3

Menurut Mangkunegaran (2006: 67) yang menjelaskan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Rivai (2004: 309) mendefinisikan kinerja merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan 2. Budaya Organisasi Menurut (Kreitner dan Kinicki, 2003: 79) budaya organisasi yaitu satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut merasakan, memikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungannya yang beraneka ragam. 3. Komitmen Organisasi Menurut (Ikhsan dan Ishak, 2005: 35) komitmen organisasi adalah tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi itu. Komitmen organisasi juga merupakan nilai personal yang kadang-kadang mengacu pada sikap royal pada perusahaan atau komitmen pada perusahaan. 4. Akuntabilitas Publik Menurut (Mardiasmo, 2009: 20) Akuntabilitas publik adalah kewajiban penerima tanggungjawab untuk mengelola sumber daya, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya publik kepada pihak pemberi mandate (principal). 4

Mardiasmo (2009: 22) Empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik, yaitu: 1. Akuntabilitas Kejujuran dan Hukum. 2. Akuntabilitas Proses 3. Akuntabilitas Program 4. Akuntabilitas Kebijakan METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif digunakan untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, menunjukan hubungan antar variabel, dan mengembangkan pemahaman baik dalam ilmu alam maupun ilmu sosial. Data pada metode kuantitatif diperoleh dengan cara mengambil sampel dari wawancara, pengisian angket, dan kemudian diolah secara statistik kemudian menghasilkan berupa angka. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. Dasar pengambilan sampel yaitu: Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian total populasi. Selanjutnya apabila subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih sesuai dengan kemampuan peneliti (Arikunto, 1990:125). Tehnik pengambilan sampel secara acak atau random sampling, dimana semua pegawai memiliki kesempatan yang sama sebagai sampel. 5

C. Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner atau angket yang disebarkan kepada responden 2. Studi pustaka diperolah dari jurnal-jurnal penelitian, literatur dan buku-buku kepustakaan yang ada hubungannya dalam penelitian ini. D. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Dependen (Y) Penelitian ini menggunakan kinerja pegawai sebagai variabel dependen atau variabel terikatnya Pengambilan kuesioner dari penelitian yang dilakukan oleh Ningsih tahun 2012 yang berjumlah lima pertanyaan dengan indikator kemampuan pegawai, kebebasan dalam mengeluarkan ide-ide, hubungan antar pegawai, ketepatan waktu, kepatuhan terhadap peraturan. Pengukuran variabel dengan menggunakan skala interval yaitu skala yang memiliki nilai dengan jarak yang sama. 2. Variabel Independen (X) a. Budaya Organisasi Pengambilan kuesioner dari penelitian yang dilakukan oleh Ningsih tahun 2012 yang berjumlah lima pertanyaan dengan indikator penyesuaian diri terhadap peraturan dan kebijakan, pemahaman terhadap peraturan, berani mengeluarkan pendapat untuk pengambilan keputusan, koordinasi yang baik antar pegawai, kemampuan untuk bekerja secara tim. Pengukuran variabel dengan menggunakan skala interval yaitu skala yang memiliki nilai dengan jarak yang sama. b. Komitmen organisasi. Pengambilan kuesioner dari penelitian yang dilakukan oleh Ningsih tahun 2012 yang berjumlah lima item pertanyaan dengan indikator kesepakatan nilai dan tujuan, peraturan dan kebijakan yang berlaku di 6

Pemkab, perhatian pimpinan terhadap bawahannya. Pengukuran variabel dengan menggunakan skala interval yaitu skala yang memiliki nilai dengan jarak yang sama. c. Akuntabilitas publik Pengambilan kuesioner dari penelitian yang dilakukan oleh Ningsih tahun 2012 yang berjumlah lima item pertanyaan dengan indikator kebijakan-kebijakan dari Pemkab, kesesuaian antara bidang kerja dengan kemampuan pegawai, pertanggungjawaban pegawai, pembaharuan dalam penyusunan kebijakan, menjaga nama baik Pemkab. Pengukuran variabel dengan menggunakan skala interval yaitu skala yang memiliki nilai dengan jarak yang sama. Dalam penelitian ini budaya organisasi, komitmen organisasi dan akuintabilitas publik terhadap kinerja pegawai diberi skala interval (Lickert) 5 poin. Dimana nilai 1: Sangat tidak setuju 2: Tidak setuju 3: Netral 4: Setuju 5: Sangat setuju E. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, uji instrumen penelitian meliputi (uji validitas dan uji reliabilitas), uji asumsi klasik meliputi (uji normalitas, uji heteroskedasitas, uji multikolinearitas), dan uji hipotesis (uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data yang dilakukan dengan program SPSS 17.0 diperoleh F = 27,018 > F = 2,79 dengan p-value sebesar +0,000 dan taraf signifikansi 5% (p < 0,05). Dengan demikian model regresi yang menjelaskan 7

budaya organisasi, komitmen organisasi dan akuntabilitas publik terhadap kinerja pegawai adalah goodness of fit. Variabel Koefisien t Sig (Constan) 5,989 2,912 0,006 Budaya Organisasi 0,806 4,737 0,000 Komitmen Organisasi -0,414-3,070 0,004 Akuntabilitas Publik 0,351 2,458 0,018 Adj R = 0,638 F = 27,018 F = 2,79 t = 1,676 Dengan memasukkan nilai koefisien regresi sebagaimana terdapat dalam tabel diatas pada persamaan regresi berganda, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 5,989 + 0,806 BO - 0,414 KO + 0,351 AP 1. Nilai konstan untuk persamaan regresi adalah sebesar positif 5,989 artinya apabila budaya organisasi (X ), komitmen organisasi (X ), dan akuntabilitas publik (X ) konstan atau tidak berubah, maka kinerja pegawai akan naik sebesar 5,989 satuan. 2. Berdasarkan koefisien regresi variabel budaya organisasi menunjukkan nilai positif sebesar 0,806 memberikan indikasi bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal ini berarti semakin tinggi budaya organisasi maka semakin meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. 3. Berdasarkan koefisien regresi variabel komitmen organisasi menunjukkan nilai negatif sebesar 0,414 memberikan indikasi bahwa variabel tersebut berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. Hal ini berarti semakin tinggi komitmen organisasi maka semakin menurun kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. 4. Berdasarkan koefisien regresi variabel akuntabilitas publik menunjukkan nilai positif sebesar 0,351 memberikan indikasi bahwa 8

variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Hal ini berarti semakin tinggi akuntabilitas publik maka semakin meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja Hasil uji t diperoleh nilai t ( 4,737) > t (1,676)dan nilai signifikansi (+0,000) < 0,05, sehingga H diterima. Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Ini berarti semakin tinggi budaya organisasi maka semakin meningkatkan kinerja. Organisasi yang memiliki budaya organisasi yang kuat merupakan faktor penting dalam pengembangan organisasi agar lebih maju.. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja diterima (H1 diterima). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Prasetyono dan Kompyurini (2008), Soedjono (2005), Sardjito (2007). Tetapi penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Trisnaningsih (2007). Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja Hasil uji t diperoleh nilai t ( 4,737) < t (1,676) dan nilai signifikansi (+0,004) < 0,05, sehingga H diterima. Dengan demikian komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. Ini berarti semakin tinggi komitmen organisasi maka semakin menurunkan kinerja. Hal ini disebabkan karena individu dalam organisasi tersebut adalah pegawai negeri sipil yang peraturan-peraturan dan kebijakan sudah ditetapkan dari Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) meskipun pegawai itu berprestasi setinggi-tingginya pegawai tersebut tidak langsung diangkat jabatannya atau posisinya. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja diterima (H2 diterima). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Prasetyono dan Kompyurini 9

(2008), Dwi dan Mustakim (2010), Prasetyono (2007). Tetapi penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rahmiati (2009) Pengaruh akuntabilitas publik terhadap kinerja Hasil uji t diperoleh nilai t ( 2,458) > t (1,676)dan nilai signifikansi (+0,018) < 0,05, sehingga H diterima. Dengan demikian akuntabilitas publik berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Ini berarti semakin tinggi akuntabilitas publik maka semakin meningkatkan kinerja. Hal ini disebabkan akuntabilitas sebagai hubungan antara yang menyangkut saat sekarang ataupun masa depan, antar individu, kelompok dan sebagai sebuah pertanggungjawaban kepentingan merupakan sebuah kewajiban untuk memberitahukan menjelaskan terhadap berbagai tindakan dan keputusannya agar dapat disetujui maupun ditolak atau dapat diberikan hukuman bilamana diketemukan adanya penyalahgunaan kewenangan. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa akuntabilitas publik berpengaruh terhadap kinerja diterima (H3 diterima). Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Desmiyawati dan Witaliza (2012). Tetapi tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Prasetyono (2008), Nur Azlina (2012). KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil uji t untuk hipotesis pertama menunjukkan bahwa hasil pengujian budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja. Hasil uji t diperoleh nilai t ( 4,737) > t (1,676)dan nilai signifikansi (+0,000) < 0,05, sehingga H diterima. Dengan demikian budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Ini berarti semakin tinggi budaya organisasi 10

maka semakin meningkatkan kinerja. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja diterima (H1 diterima). 2. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil uji t untuk hipotesis kedua menunjukkan bahwa hasil pengujian komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja. Hasil uji t diperoleh nilai t ( 4,737) < t (1,676) dan nilai signifikansi (+0,004) < 0,05, sehingga H diterima. Dengan demikian komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja pegawai. Ini berarti semakin tinggi komitmen organisasi maka semakin menurunkan kinerja. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja diterima (H2 diterima) 3. Pengaruh akuntabilitas publik terhadap kinerja Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil uji t untuk hipotesis ketiga menunjukkan bahwa hasil pengujian akuntabilitas publik berpengaruh terhadap kinerja. Hasil uji t diperoleh nilai t ( 2,458) > t (1,676)dan nilai signifikansi (+0,018) < 0,05, sehingga H diterima. Dengan demikian akuntabilitas publik berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Ini berarti semakin tinggi akuntabilitas publik maka semakin meningkatkan kinerja. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa akuntabilitas publik berpengaruh terhadap kinerja diterima (H3 diterima). B. Saran 1. Menambah objek penelitian dimasa datang, sehingga dapat mewakili seluruh pegawai instansi pemerintahan. 2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah sampel penelitian sehingga diperoleh data yang lebih valid dan simpulan dapat digeneralisasi. 11

3. Bagi penelitian mendatang hendaknya menambah variabel lainnya karena pada dasarnya banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja organisasi seperti motivasi, gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan lain sebagainya. 12

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Accountability.(online) http://www.imf.org/external/about/govaccount.htm.di askes tanggal 15 Juni 2013 Arikunto, Suhasimi, 2006. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta. Jakarta Desmiyawati, dan Wulan Witaliza. 2012. Pengaruh Komitmen Organisasi, Pengetahuan Intern dan Akuntabilitas Publik Terhadap Kinerja Organisasi (Studi Empiris Pada Rumah Sakit Swasta Di Provinsi Riau). Jurnal Pekbis, Vol. 4, No. 1, Hal 26-33. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Ikhsan, Arfan, dan Muhammad Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat. Indriantoro, Nur. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Kreitner dan Knicki, 2003, Perilaku Organisasi, Salemba Empat, Jakarta. Mangkunegaran, Anwar Prabu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Rosda. Bandung Mardiana, T. 2004. Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Pekerjaan, dan Pengalaman Kerja terhadap Komitmen Organisasi. Telaah Bisnis. Vol.5. No. 2. Hal 175-192. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Andi. Yogyakarta. Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU). Rajawali. Jakarta. Prasetyono, Dan Nurul Kompyunni. 2007. Analisis Kimerja Rumah Sakit Daerah Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Berdasarkan Komitmen Organisasi, Pengendalian Intern, Dan Penerapan Prinsip-Prinsip Good

Corporate Governance(GCG) Survei Pada Rumah Sakit Daerah Di Jawa Timur. Simposium Nasional Akuntansi X Makasar, ASPP-12. 2008. Analisis Kinerja Rumah Sakit Daerah Berdasarkan Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Dan Akuntabilitas Publik. Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak. 15-16 September. Robbins, Stephen P., 2007. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi edisi kedelapan, Jilid 2, PT. Prenhallindo, Jakarta. Rahmiati. 2009. Pengaruh Partisipasi Terhadap Kinerja Dinas Dengan Komitmen Organisasi Dan Budaya Paternalistik Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Balance, Vol. 1, No. 1, Hal 1-11. Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Rajagrafindo Persada. Jakarta. Sardjono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan pada Terminal Penumpang Umum di Surabaya. Jurnal Manajemen dan kewirausahaan, Vol 7, No 1, Hal 22-47. Sardjito, Bambang, Danosmad Muthaher. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Pemoderating. Simposium Nasional Akuntansi X Makasar, ASPP-01. Sofian, Sugioko. 2009. Pengaruh Variabel Antiseden dan Perantara terhadap Komitmen Organisasi dan Kinerja Tugas. Jurnal Akuntabilitas, Vol 9, No 2. Hal 182-188. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. ANDI. Jakarta Trisnaningsih. 2007. Independensi Auditor dan komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Auditor. SNA XI Pontianak. Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.