TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2.1. Tujuan Penataan Ruang Kota Bengkulu Tujuan penataan ruang wilayah kota dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan wilayah kota; 2) karakteristik wilayah kota; dan 3) isu strategis dan kondisi objektif yang diinginkan. Visi Kota Bengkulu 2007-2012 adalah: Menuju Masyarakat Kota Bengkulu yang Bermartabat dan Makmur. Karakteristik tata ruang wilayah Kota Bengkulu Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bengkulu, harus menjadi matra spasial yang mampu merepresentasikan pencapaian visi pembangunan Kota Bengkulu dalam bentuk arahan dan pola pemanfaatan ruang yang optimal. Isu strategis Kota Bengkulu adalah: 1. Sebagian besar wilayah Kota Bengkulu tergolong rawan gelombang pasang(abrasi), tsunami, dan gempabumi. 2. Kawasan sepanjang pantai tergolong rawan terhadap gelombang besar dari laut karena ketinggiannya <20 meter dpl dan kelerengannya <3%. 3. Sebagian dari wilayah Kota Bengkulu termasuk kawasan lindung. 4. Tingkat perkembangan fisik kota relatif lambat dan terkonsentrasi pada koridorkoridor jalan utama kota. 5. Kepadatan bangunan dan kepadatan penduduk yang tidak merata pada semua bagian wilayah kota. 6. Komposisi mata pencaharian yang belum mencerminkan masyarakat perkotaan. 7. Masih rendahnya minat investasi di Kota Bengkulu (tidak adanya badan yang menangani investasi). 8. Kebutuhan investasi bagi pengembangan kawasan perdagangan dan pelabuhan internasional yang cukup sulit. 9. Produk-produk yang dihasilkan (cindera mata, makanan khas) kualitas-nya masih perlu ditingkatkan. 77
10. Kualitas SDM relatif masih rendah. 11. Kawasan wisata pantai panjang belum terintegrasi dengan potensi-potensi yang lain (jalan sendiri-sendiri belum saling mendukung). 12. Lahan-lahan pertanian mulai berkurang karena alih fungsi lahan. 13. Izin-izin lokasi di kawasan Pantai Panjang yang diberikan kepada pengusaha perlu ada keseimbangan dengan usaha-usaha kecil. 14. Ekonomi kecil sulit untuk dikembangkan, karena izin-izin untuk usaha kecil sulit untuk diperoleh. 15. Pasar/gerai-gerai/sentra-sentra belum sesuai dengan peruntukan lahan. 16. Belum memiliki kawasan industri pabrikan (skala besar dan menengah ke atas) bagi pengembangan sektor industri. 17. Kawasan perdagangan belum tertata rapi. 18. Souvenir dari Kota Bengkulu relatif harganya mahal dengan kualtias tidak kompetitif 19. Produk yang dihasilkan oleh Kota Bengkulu relatif tidak banyak. 20. Belum berkembangnya Pusat-pusat Pengembangan Kota. 21. Kerjasama dengan dengan kabupaten-kabupaten sekitar masih kurang. 22. Belum terbentuknya struktur ruang yang jelas. 23. Sebaran penggunaan yang belum terpola dengan jelas. 24. Pemanfaatan lahan yang masih terkonsentrasi dan berorientasi ke kawasan pantai. 25. Pemanfaatan hutan lindung (Cagar Alam Dusun Besar) yang masih berlangsung. 26. Pemanfaatan kawasan konservasi Pantai Panjang yang masih berlangsung. 27. Pemanfaatan kawasan di sempadan Sungai Air Hitam dan sempadan Danau Dendam Tak Sudah. Dengan mengacu pada Visi Kota, karakteristik, dan isu strategis Kota Bengkulu tersebut di atas, maka Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Bengkulu 2031 adalah: Terwujudnya Kota Bengkulu sebagai Kota Wisata dan Pendidikan Berskala Nasional serta Pusat perdagangan dan Jasa Berskala Regional di Pesisir Barat Sumatera yang Aman, Nyaman, Produktif dan Berkelanjutan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas, tujuan penyusunan RTRW Kota Bengkulu adalah untuk menghasilkan suatu kebijakan tata ruang yang 78
operasional dan responsif terhadap perkembangan kota 20 tahun ke depan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, keterkaitan antara arah pengembangan wilayah dengan visi dan misi pembangunan kota yang menjadi tujuan bersama masyarakat Kota Bengkulu harus terwakili dalam kebijakan tata ruang yang akan dihasilkan. 2.2. Kebijakan Penataan Ruang Kota Bengkulu Kebijakan Penataan Ruang Kota Bengkulu adalah arahan pengembangan wilayah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kota guna mencapai tujuan penataan ruang wilayah kota dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun. Kebijakan untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah Kota Bengkulu Tahun 2030 adalah : 1. Pengembangan dan pemantapan sistem pusat pelayanan kota sebagai kesatuan sistem yang terpadu dan berhierarki; 2. Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah kota dan peningkatan kualitas serta jangkauan pelayanan utilitas kota; 3. Pengembangan dan pengelolaan kawasan budidaya; 4. Pengelolaan kawasan lindung untuk mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan; 5. Pengelolaan kawasan rawan bencana; dan 6. Penetapan kawasan strategis kota darisudut kepentingan ekonomi, sosial budaya dan lingkungan hidup. 2.3. Strategi Penataan Ruang Kota Untuk mencapai tujuan Penataan Ruang Kota Bengkulu, maka kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan, meliputi: 1. Kebijakan 1: Pengembangan dan pemantapan sistem pusat pelayanan perkotaan sebagai kesatuan sistem yang terpadu dan berhierarki Strategi penataan ruang untuk kebijakan di atas adalah sebagai berikut : 1. Menetapkan hierarki sistem pusat pelayanan secara berjenjang; 2. Mengembangkan aksesibilitas transportasi darat, laut dan udara; 3. Mengembangkan pusat pelayanan pariwisata dan pendidikan yang berskala nasional; 4. Mengembangkan pusat perdagangan jasa yang berskala regional. 79
2. Kebijakan 2: Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah kota dan peningkatan kualitas serta jangkauan pelayanan utilitas kota; Strategi penataan ruang untuk kebijakan di atas adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan akses jaringan jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan baik dalam sistem primer maupun sekunder; 2. Mengembangkan jalan lingkar Bengkulu Outer Ring Road (BORR) dengan jalur simpang Tugu Hiu-Simpang Nakau-Simpang Air Sebakul- Simpang Betungan menuju Pelabuhan Pulau Baai; 3. Mengembangkan jalur kereta api untuk meningkatkan aksesibilitas pesisir barat pulau Sumatera; 4. Mengembangkan fungsi pelabuhan untuk meningkatkan aksesibilitas antar provinsi; 5. Meningkatkan fungsi pelayanan bandar udara Fatmawati di sebelah selatan kota untuk mendukung kota Bengkulu sebagai PKW; 6. Mengembangkan sistem jaringan energi di bagian Selatan kota; 7. Mengembangkan sistem jaringan telekomunikasi dan informasi pada wilayah yang belum terlayani di bagian Selatan kota; 8. Mengembangkan sistem jaringan sumber daya air di sebelah Timur Kota dan di sebelah Selatan Kota; dan 9. Mengembangkan infrastruktur perkotaan secara merata di seluruh wilayah kota. 3. Kebijakan 3: Pengembangan dan pengelolaan kawasan budidaya Strategi penataan ruang untuk kebijakan di atas adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan; 2. Mengembangkan kawasan budidaya sesuai karakteristik wilayah dan perkembangan kawasan; 3. Mengembangkan kawasan pariwisata di bagian Barat kota; 4. Mengembangkan kawasan pendidikan di bagian Utara kota untuk memantapkan peran Kota Bengkulu sebagai kota pendidikan; 5. Mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa di bagian tengah kota untuk meningkatkan pelayanan skala regional; 6. Mendorong pengembangan secara vertikal pada kawasan dengan kepadatan tinggi; 80
7. Menyediakan ruang untuk kegiatan sektor informal pada kawasan perdagangan dan jasa di sebelah barat kota Bengkulu; dan 8. Memperhatikan keterpaduan antar kegiatan kawasan budidaya. 4. Kebijakan 4: Pengelolaan kawasan lindung untuk mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan Strategi penataan ruang untuk kebijakan di atas adalah sebagai berikut : 1. Mempertahankan dan melestarikan kawasan yang berfungsi lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya; 2. Mengembangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal 30% dari luas seluruh wilayah kota secara proporsional; 3. Merevitalisasi secara bertahap kawasan lindung yang telah berubah fungsi dan/atau menurun akibat pengembangan kawasan budidaya; 4. Mempertahankan kawasan Cagar Alam yang terletak disebelah Timur Kota Bengkulu; dan 5. Melindungi kawasan dan benda cagar budaya untuk kepentingan sejarah, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kepariwisataan. 5. Kebijakan 5: Pengelolaan kawasan bencana Strategi penataan ruang untuk kebijakan di atas adalah sebagai berikut: 1. Mempertahankan luasan kawasan lindung sebagai upaya adaptasi dan mitigasi bencana; 2. Membatasi pengembangan kawasan budidaya terbangun di kawasan rawan bencana alam pada daerah yang memiliki tingkat rawan bencana tinggi sepanjang pesisir pantai Kota Bengkulu ; 3. Mengembangkan jalur evakulasi yang menyebar di seluruh wilayah kota; 4. Mengembangkan ruang evakuasi bencana di sebelah timur kota sebagai titik berkumpul akhir; 5. Mengembangkan kawasan rawan bencana sebagai kawasan lindung;dan 6. Melakukan mitigasi bencana pada kawasan rawan bencana; 81
6. Kebijakan 6: Penetapan kawasan strategis kota dari sudut pandang kepentingan ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup 1. Menetapkan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi berbasis perdagangan dan jasa berskala regional; 2. Mengembangkan kawasan perkantoran kota; 3. Mengembangkan kawasan pendidikan; 4. Memelihara dan melestarikan kawasan bangunan bersejarah; 5. Memelihara dan melestarikan kawasan wisata pantai; dan 6. Memelihara dan melestarikan Cagar Alam Danau Dendam Tak Sudah. 82