BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan dalam Undang-undang (UU) No.12 tahun 2012 Bab I pasal I ayat 1,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan arah kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan yang berjalan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menjelaskan bahwa pendidikan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu. atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

Diajukan Oleh : INDRI AVISHA SETYANINGSIH A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi majunya sumber daya manusia, agar terbentuk generasi generasi masa depan yang lebih baik. Proses pendidikan akan menjadikan peserta didik menjadi mandiri dan kreatif. Negara Indonesia adalah Negara berkembang yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat dibanggakan. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia perlu diperhatikan agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang diharapkan. Sebagaimana yang tercantum dalam Undangundang No. 12 Tahun 2012 pasal 1 bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan juga mempunyai fungsi yang harus diperhatikan, sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, telah digariskan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Jenjang pendidikan berawal dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang bertekad menjadikan wacana keilmuan dan keislaman sabagai filosofi dan sebagai penyelenggaraan dan pengembangan institusi. Salah satu misi UMS yaitu mengembangkan sumber daya manusia berdasarkan nilai nilai keislaman dan memberi arah perubahan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berpendidikan. Dengan itu diharapkan mahasiswa UMS 1

2 mempunyai minat yang tinggi untuk belajar agar menjadi generasi penerus yang lebih baik. Kondisi belajar yang efektif adalah adanya minat mahasiswa dalam belajar. Kegiatan belajar yang didasari dengan penuh minat akan lebih mendorong mahasiswa lebih baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Minatini sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar untuk mencapai suatu keberhasilan pendidikan sebab mahasiswa yang mempunyai minat akan belajar dengan sungguh-sungguh. Kurikulum Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMS Dasar Akuntansi Keuangan I (DAK I) merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa semester dua, yang merupakan syarat untuk mengambil mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan II. Setelah perkuliahan satu semester berlangsung namun hasil yang diperoleh sebagian mahasiswa masih belum sesuai harapan dan harus mengulanginya di semester yang selanjutnya.minat mahasiswa dalam belajar masih kurang maksimal, fakta yang sering terjadi adalah apabila diberi pertanyaan masih banyak yang tidak bisa menjawab itu dikarenakan sebelum materi dibahas didalam kelas mahasiswa tidak belajar terlebih dahulu dan setelah perkuliahan selesai materi yang telah diajarkan tidak dipelajari lagi dirumah. Hal tersebut akan membuat materi yang telah disampaikan mudah lupa karena rendahnya minat untuk belajar dan pola belajar yang kurang baik. Hal ini merupakan salah satu indikator bahwa minat mahasiswa untuk belajar masih rendah. Menurut Dalyono (dalam Djamarah 2011:191) menyatakan bahwa Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah. Pada dasarnya orang yang mempunyai minat yang tinggi akan besar kemungkinan untuk melakukan aktivitas belajar, namun apabila sebaliknya minat yang rendah tidak akan melakukan aktivitas belajar. Maka dari itu minat belajar sangat berpengaruh untuk melakukan aktivitas agar tercapai tujuan belajar yang diharapkan.

3 Menurut Syah (2008:133-139) menyatakan faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: 1. Faktor internal. Faktor internal berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang meliputi dua aspek, yaitu: aspek fisiologis (yang berkaitan dengan jasmani) misalnya tingkat kesehatan tubuh, kesehatan indera pendengaran dan penglihatan, aspek psikologis (yang berkaitan dengan rohani) misalnya tingkat kecerdasan siswa, sikap, bakat, minat dan motivasi belajar. 2. Faktor eksternal. Faktor eksternal berasal dari luar diri mahasiswa yang meliputi: faktor lingkungan sosial seperti dosen, staff, teman sekelas, masyarakat, dan teman bermain diluar perkuliahan, faktor nonsosial seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah (tempat tinggal mahasiswa), alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan mahasiswa. 3. Faktor pendekatan belajar, yang meliputi : pendekatan tinggi, sedang, rendah. Dosen dalam hal ini merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi minat belajar mahasiswa terutama mengenai kompetensi dosen ketika mengajar. Dosen yang berhasil mengajar adalah dosen yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam belajar. Menurut Suparlan (2008:93) menyatakan bahwa Standar kompetensi guru dan dosen dipilah ke dalam tiga komponen yang saling berkaitan, yaitu pengelolaan pembelajaran, pengembangan profesi, dan penguasaan akademik. Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa : Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasian, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Setiap mahasiswa mempunyai persepsi yang berbeda dalam menilai kemampuan dosen mengajar. Pendidik yang berkompeten adalah pendidik yang memiliki keterampilan memberi penguatan, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, dan keterampilan membuka dan menutup pelajaran dengan baik sehingga materi yang disampaikan mudah diterima oleh peserta didik.

4 Menurut Yahya (2013:76) menyatakan bahwa Secara umum, kompetensi dosen tidak berbeda jauh dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen adalah bagaimana cara dosen menyampaikan materi dengan baik dan berhasil mencapai tujuan pembelajaran yang dapat membangkitkan minat belajar mahasiswanya. Selain kompetensi dosen, faktor yang perlu diperhatikan dan dapat menumbuhkan minat belajar mahasiswa adalah pola belajar. Dalam belajar masing-masing mahasiswa mempunyai pola yang berbeda-beda, ada mahasiswa yang dapat dengan cepat memahami materi yang dipelajari ada pula mahasiswa yang lambat untuk memahami materi. Perbedaan tersebut merupakan ciri dari pola belajar. Hamlik (2002:59) berpendapat bahwa Agar suatu kegiatan belajar siswa berjalan dengan baik diperlukan suatu langkah pokok yaitu pola belajar. Menurut Syah (2008:117) menyatakan bahwa: Setiap siswa yang telah mengalami proses belajar, kebiasaan kebiasaannya akan tampak berubah. Kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulasi yang berulang ulang. Dalam proses belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak diperlukan. Karena proses penyusutan dan pengurangan inilah, muncul suatu pola tingkah laku yang relatif menetap dan otomatis. Menurut Susilo (2006:94) menyatakan bahwa Pola belajar adalah sebagai cara cara yang digunakan untuk mempermudah proses belajar.dengan pola belajar yang baik dan dilakukan dengan optimal akan meningkatkan minat belajar mahasiswa. Pola belajar berperan untuk memudahkan dan melancarkan aktivitas belajar dan mengajar karena dapat terorganisasi secara sistematis. Peneliti menyadari masih banyak faktor yang mempengaruhi minat belajar. Beberapa hal yang dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa seperti persepsi mengenai kompetensi dosen dan pola belajar harus ditingkatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian yang berjudul MINAT BELAJAR DASAR

5 AKUNTANSI KEUANGAN I DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KOMPETENSI DOSEN DAN POLA BELAJAR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2014/2015. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Minat belajar dipengaruhi oleh diri mahasiswa itu sendiri dan pengaruh dari luar yaitu dosen. 2. Banyaknya persepsi yang berbeda antar mahasiswa tentang keterampilan mengajar dosen. 3. Lemahnyapola belajar yang baik oleh mahasiswa. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup masalah yang diteliti sebagai berikut : 1. Minat belajar yang dibatasi pada minat belajar mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan I pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS. 2. Persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan I. 3. Pola belajar mahasiswa yang dibatasi adalah cara belajar mahasiswa dan aktivitas belajar mahasiswa yang digunakan untuk belajar pada mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan I.

6 D. Rumusan Masalah Berdasarkan judul dan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh yang signifikan antara persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen terhadap minat belajar Dasar Akuntansi Keuangan I pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan 2014/2015? 2. Adakah pengaruh yang signifikan antara pola belajar terhadap minat belajar Dasar Akuntansi Keuangan I pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan 2014/2015? 3. Adakah pengaruh yang signifikan antara persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen dan pola belajar terhadap minat belajar Dasar Akuntansi Keuangan I pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan 2014/2015? E. Tujuan Penelitian Didalam suatu penelitian perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen terhadap minat belajar Dasar Akuntansi Keuangan I pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan 2014/2015. 2. Untuk mengetahui pengaruh pola belajar terhadap minat belajar Dasar Akuntansi Keuangan I pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan 2014/2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen dan pola belajar terhadap minat belajar Dasar Akuntansi Keuangan I pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP UMS angkatan 2014/2015.

7 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar dan pola belajar mahasiswa dalam mata kuliah Dasar Akuntansi Keuangan I. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Dosen Sebagai masukan untuk meningkatkan kompetensinya dalam usaha meningkatkan minat belajar mahasiswa. b. Bagi Mahasiswa Sebagai masukan bagi mahasiswa mengenai pentingnya mengoptimalkan minat belajar dengan pola belajar yang baik. c. Bagi Penulis Sebagai masukan dalam menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pendidikan. d. Bagi Pihak Lain Sebagai pedoman dan bahan masukan dalam melaksanakan penelitian berikutnya yang sejenis.