I. PENDAHULUAN. Perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP PEMUDA DALAM BERORGANISASI. Oleh. (Teki Prasetyo Sulaksono, Holilulloh, Yunisca Nurmalisa)

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan juga tidak terlepas dari adanya

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

Civic Edu, Vol. 1, No. 1, Desember

2015 PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP MENTAL GENERASI MUDA

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat yang berbunyi: Melindungi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia mempunyai kualitas yang tinggi. Sihombing (2001)

BAB I PENDAHULUAN. terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi penerusnya. Hal ini

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. dalam keluarga dibanding pria. Wanita di mana-mana mencurahkan tenaganya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai salah satu tahap

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan kader keluarga. Remaja selalu diidentifikasi dengan perubahan

I. PENDAHULUAN. Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu, beban moral yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar dasar dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

POINTER PAPARAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KEHORMATAN PESERTA PENDIDIKAN KETAHANAN NASIONAL UNTUK PEMUDA (TANNASDA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Remaja adalah generasi penerus, dimana sosok remaja diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

I. PENDAHULUAN. disegala bidang. Salah satu dari pembangunan Nasional di Indonesia adalah di

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Pembangunan tersebut sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

STUDI KOMPARATIF BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS DAN FAKULTAS DALAM KONTEKS PENDIDIKAN POLITIK

PERAN SERTA PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Mahasiswa di Indonesia sebagian besar masih berusia remaja yaitu sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki harapan yang besar agar pada masa yang akan datang para pemuda dapat

I. PENDAHULUAN. untuk membawa bangsa ini keluar dari krisis menuju kemajuan. kemampuan mental, pikir (rasio, intelektual) dan kepribadian manusia

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

TAFSIR INDEPENDENSI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sunatra dalam Pendidikan Politik Kewarganegaraan (2016), suatu bangsa akan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam Pembangunan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaktualisasikan kompetensinya bagi pembangunan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. maupun warga di luar sekolah yaitu orang tua, akademisi, dan pihak pihak lain.

KARANG TARUNA BINTIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. karakter bangsa (National and Character Building). Konsekuensinya dalam

I. PENDAHULUAN. anak-anak yang putus sekolah karena kurang biaya sehingga. dan buruh pabrik tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan. keberhasilan pembangunan Indonesia. Penyelenggaraan pendidikan

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI

BAB I PENDAHULUAN. menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Merdikanto (2003) mendefinisikan partisipatif sebagai. berikut:

MAKALAH PEMUDA DAN SOSIALISASI SASTRA INGGRIS 2015/2016. Disusun oleh : Nuramaliyah Chasanahb( ) Kelas : 2SA06

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. Batak merupakan salah satu suku bangsa yang terdapat di Indonesia yang banyak

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

DocuCom PDF Trial. Nitro PDF Trial BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara kita Indonesia sejak dua tahun belakangan ini banyak dihembusi oleh

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh orang tua, pemerintah, pendidik maupun masyarakat.

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

I. PENDAHULUAN. sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai tugas dalam memenuhi harapan

I. PENDAHULUAN. Fakta sejarah telah mencatat bahwa peran mahasiswa sebagai agent of change

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Thomy Sastra Atmaja, 2013

Peran Mahasiswa Dalam Pembangunan

GELANGGANG REMAJA DI JAKARTA

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang diserahi kewajiban memberi pendidikan. Sekolah merupakan

I. PENDAHULUAN. Kemandirian dan tanggung jawab merupakan pilar penting bagi terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan bahwa tokoh masyarakat di Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan

I. PENDAHULUAN. organisasi, baik itu organisasi resmi maupun organisasi sosial, berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Letjen TNI (Purn) DR Tiopan Bernhard Silalahi, SH atau yang lebih di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjuangan bangsa Indonesia sejak perintisan pergerakan kebangsaan Indonesia, pemuda berperan aktif sebagai ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Pemuda mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis sehingga perlu dikembangkan potensi dan perannya melalui penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan sebagai bagian dari pembangunan nasional. Indonesia merupakan negara yang jumlah penduduk usia mudanya terbesar dari jumlah penduduk keseluruhan. Maka dari itu dengan jumlah yang kebanyakan berusia muda, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi negara yang besar kedepannya jika mampu memanfaatkan hal tersebut dengan memberikan pembinaan yang terbaik untuk pemuda. Pemuda merupakan pemimpin masa depan. Untuk itu di tangan kaum mudalah nasib sebuah bangsa dipertaruhkan. Jika kaum mudanya memiliki semangat dan kemampuan untuk membangun bangsa dan negaranya, maka sesungguhnya semuanya itu akan kembali kepadanya. Hasil pembangunan dalam aspek apapun sebenarnya adalah untuk kepentingan dirinya dan masyarakatnya. Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan

2 generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Di dalam Undang-undang No.40 tahun 2009, pemuda adalah warga negara yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 sampai 30 tahun. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karena pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.dalam Seminar Nasional Pengembangan Karakter Pemuda, oleh bapak Imam Gunawan dari Deputi Peningkatan Sumber Daya Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia di Samarinda, Kalimantan Timur tahun 2013. Beliau dalam seminarnya menyampaikan tugas pemuda ada tiga yakni sebagai agen perubahan, kontrol sosial, dan pemimpin masa depan. Hal tersebut bisa dicapai pemuda dengan mengikuti organisasi dan berbagai kegiatan kepemudaan. Pemuda sebagai salah satu elemen rakyat Indonesia, satu dari bagian bangsa yang memiliki posisi strategis dan potensial. Intelektual muda yang tumbuh dengan predikat agent of change, kontrol sosialdan iron stock, sedang ditunggu kontribusinya untuk ikut menyelesaikan masalah yang mendera negeri tercinta, Indonesia.Indonesia memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup menjanjikan. Pemuda sebagai salah satu sumber daya tersebut diperlukan sebagai salah satu aktor pembangunan di Indonesia karena sejatinya pemuda merupakan pemimpin masa depan yang akan memegang tangkup kepemimpinan dan menjalankan pemerintahan.

3 Berdasarkan hasil wawancara tak berstruktur dengan mantan ketua pemuda desa Kedaton II pada tahun 1990-an, beliau menuturkan bahwa pembinaan pemuda adalah tanggungjawab semua pihak termasuk pemerintah desa, kemudian pemuda seharusnya masuk kedalam wadah organisasi seperti Karang Taruna atau Risma untuk pembinaan pemuda dalam rangka mempersiapkan kemampuan dan mental mereka dalam mempersiapkan diri dimasa depan, artinya dalam organisasi tersebut sebagai bentuk pembelajaran bagi pemuda. Akan tetapi yang terjadi sekarang adalah sikap generasi pemuda yang kurang untuk berorganisasi, itu terbukti sejak masa reformasi belum ada lagi kegiatan pemuda dalam wadah organisasi Karang Taruna yang kemudian menjadi pilar utama pemuda dalam pengembangan diri mereka. Selain itu, kurangnya dukungan dari pemerintah desa dalam mendorong pemuda dalam menyiapkan wadah organisasi juga dianggap berpengaruh terhadap generasi muda.organisasi yang memberikan pengalaman baik langsung maupun tidak langsung kepada perkembangan pemuda dalam memberikan bekal dalam hidupnya. Dengan adanya organisasi yang akan membawa pada kepercayaan diri pemuda dalam mengelola sebuah manjemen untuk mencapai tujuan bersama. Sikap berorganisasi pemuda di Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur masih sangat kurang terbukti meskipun terdapat wadah organisasi kepemudaan yang dapat memberikan pembelajaran dan pembinaan bagi para pemudanya tetapi kurangnya partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan tersebut, maka tidak ada pembinaan yang terjadi pada pemuda dan hal itu sangat tidak baik untuk perkembangan generasi muda

4 yang nantinya menjadi pemimpin dimasa depan. Kemudian yang terjadi adalah bagaimana sikap pemuda yang tidak terbina melalui pembinaan dalam berorganisasi tersebut mengakibatkan pada pergaulan bebas dan sulit terkontrol oleh masyarakat. Pemahaman dan motivasi yang kurang terhadap sikap berorganisasi serta faktor lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun masyarakat yang kurang mendukung sikap pemuda dalam berorganisasi. Di bawah ini jumlah pemuda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan di desa Kedaton II, Kecamatan Batanghari Nuban, Kabupaten Lampung Timur. Tabel 1.Jumlah pemuda berorganisasi desa Kedaton II No Nama Organisasi Jumlah pengurus 1 Karang Taruna 10 2 Perkumpulan bola volly 20 3 Perkumpulan Sepakbola 18 Jumlah 48 Sumber : desa Kedaton II tahun 2013 Berdasarkan jumlah tersebut, terdapat wadah organisasi kepemudaan namun belum mampu merangkul seluruh pemuda yang ada di Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur yang keseluruhan berjumlah 419 pemuda berdasarkan data monografi. Berdasarkan pengamatan yang telah peneliti lakukan bahwa di Desa Kedaton II sudah terdapat organisasi kepemudaan. Menurut asumsi peneliti, faktorfaktor yang mempengaruhi sikap pemuda dalam berorganisasi berasal dari intern maupaun ekstern pemuda. Faktor intern merupakan faktor yang berasal

5 dari dalam diri pemuda sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar pribadi pemuda yang berupa interaksi sosial. Perkembangan fase remaja yang mengharuskan pemuda untuk bersosialisasi kepada masyarakat akan menentukan sikap dirinya dalam bermasyarakat dan salah satu sarana sosialisasi yang baik adalah dengan berorganisasi. Dalam penyesuaian diri tersebut pemahaman, kondisi fisik, kepribadian, pendidikan, lingkungan, dan agama serta budaya dapat mempengaruhi penyesuaian diri pemuda yang kemudian akan berimbas pada sikap pemuda dalam berorganisasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti Faktor- faktor yang Mempengaruhi Sikap Pemuda dalam Berorganisasi di Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, perlu diidentifikasikan hal-hal yang berkaitan dengan Faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap Pemuda dalam Berorganisasi di Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur. Adapun hal tersebut diantaranya : 1. Keberadaan organisasi terkait dengan aktifitas pemuda 2. Peran pemerintah desa dan tokoh masyarakat berpengaruh pada sikap pemuda dalam berorganisasi 3. Faktor pemahaman dan bakat berkaitan dengan minat dalam berorganisasi 4. Faktor intern dan ektern berkaitan dengan sikap dalam berorganisasi.

6 C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, peneliti membatasi masalah pada faktor faktor yang mempengaruhi sikap pemuda dalam berorganisasi di Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur tahun 2014. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah proses penelitian dibuat suatu rumusan masalah yaitu: Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi sikap pemuda dalam berorganisasi di Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur? E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berguna untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap pemuda dalam berorganisasi di Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur tahun 2014. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Secara teoritis penelitian ini berguna untuk memperkaya dan mengembangkan konsep-konsep yang berkaitan dengan ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan yang berkaitan dengan upaya pembentukkan diri warga negara yang memiliki

7 pengetahuan, keterampilan sikap dan nilai serta perilaku nyata dalam kehidupan masyarakat dan Negara. b. Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan bagi pemerintah desa dalam menyikapi sikap pemuda agar dapat bergabung dan berpartisipasi dalam organisasi kepemudaan dalam rangka pembinaan dan pembentukan pemuda yang cerdas dan berkarakter di Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur. F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan berkaitan dengan upaya pembentukkan diri warga negara yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta perilaku nyata dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 2. Ruang Lingkup Objek Objek dalam penelitian ini adalah membahas faktor-faktor yang mempengaruhisikappemuda dalam berorganisasi. 3. Ruang Lingkup Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah pemuda di Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban KabupatenLampung Timur.

8 4. Ruang Lingkup Wilayah Wilayah penelitian ini adalah Desa Kedaton II Kecamatan Batanghari Nuban KabupatenLampung Timur. 5. Ruang Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan surat izin penelitian pendahuluan yang dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada 10 Maret 2014 sampai dengan selesai.