Penerapan Metode Pembelajaran Kontruktivistik Pada Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Kelas IV Pada SDN Pembina Salakan

dokumen-dokumen yang mirip
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Kautu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Simulasi di Kelas V SDN Pembina Tataba

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Pada Siswa Kelas V SDN Sabelak Kecamatan Bulagi Selatan

Peningkatan Kemampuan Membaca Nyaring Siswa Kelas IV SDN Kolak Kecamatan Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan Dengan Penggunaan Metode Latihan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Dalam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Poganda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Kabinuang Dalam Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Diskusi Kelas

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Siswa Kelas IV SDN 1 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah MA AL-FALAH Limboto khususnya kelas XI IPS dengan jumlah siswa

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Volume Balok Dan Kubus Melalui Pendekatan Kontruktivisme Di Kelas IV SDN 3 Tonggolobibi

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Siswa Kelas V SDN Uekambuno 2 melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Pada Pembelajaran Materi Bagian-Bagian Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Lipulalongo

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penggunaan Metode Inquiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 2 Bora

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menggunakan Kalimat Tanya Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 2 Langaleso

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Pendekatan Kontekstual Pada Pokok Bahasan Daun dan Fungsinya di SDN Lutungan

Sriwinda Mana a, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral dan sosial sebagai pedoman

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas IV SDN Batang Babasal

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Meningkatkan Hasil Pemahaman Siswa Melalui Model Cooperatif Learning Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Penerapan Model Siklus Pembelajaran Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Terhadap Ketercapain KKM Pada Siswa SMP Negeri 6 Kota Bima.

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Jufri Lanasir, Anthonius Palimbong, dan Hasdin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas I SDN Malino

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Agustina Simpan

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Murid Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDN No. 2 Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata

Transkripsi:

Penerapan Metode Pembelajaran Kontruktivistik Pada Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di Kelas IV Pada SDN Pembina Salakan Harman Sahan, Anthonius Palimbong, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama dan mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPS kelas IV SDN Pembina Salakan. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah penerapan model kontrutivistik dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa SDN Pembina Salakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan (2) Pelaksanaan (3) observasi (4) refleksi. Pengumpulan data melalui teknik pemberian tes, wawancara, observasi dan pencatatan lapangan. Analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan data awal siswa yang kategori tuntas 4 orang atau presentase ketuntasan klasikal 16,67%. Pada siklus 1 banyak siswa yang tuntas 12 orang presentase ketuntasan klasikal 50%. Sedangkan Siklus II banyaknya siswa yang tuntas 22 orang, presentase ketuntasan klasikal 91,67%. Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilaksanakan, yaitu penerapan metode kontrutivistik dalam proses pembelajaran, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Pembina Salakan. Saran para guru untuk menggunakan hasil penelitian ini dengan baik dan dijadikan motivasi agar mampu melakukan penelitian tindakan kelas. Kata Kunci: Prestasi Belajar, IPS, Metode Kontruktivistik I. PENDAHULUAN Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bagi murid sekolah dasar hendaknya sesuai dengan kebutuhan anak usia seklah dasar yaitu antara 6-12 Tahun, dimana anak-anak pada usia ini bagaikan kertas putih yang akan di tulis tinta oleh para pengajarnya yang akan berguna bagi mereka untuk dapat di terapkan dalam kehidupan mereka namun mudah untuk di mengerti oleh mereka karena pola pikir mereka yang masih sederhana yang hanya memikirkan hal-hal pada saat ini saja dan sebelum memikirkan untuk masa yang akan datang sehingga perlu untuk diterapkan 56

model pembelajaran atau teknik yang dapat memungkinkan mereka untuk dapat memahaminya. Peranan pembelajaran IPS begitu unik karena harus mendidik dan mempersiapkan para murid agar dapat hidup di dunianya dan memahami dunianya dimana di perlukan kualitas personal dan kualitas sosial yang merupakan hal penting. Pada umunya mata pelajaran IPS dianggap pelajaran yang sulit sehingga hal ini mengakibatkan hasil belajar pada siswa menjadi rendah. Tetapi untuk sebagian siswa pelajaran IPS adalah salah satu pelajaran yang disenanggi, apalagi bila materi pelajaran disajikan dengan pendekatan yang menarik, siswa dengan tekun dan antusias memperhatikan fenomena-fenomena yang ditampilkan guru pada saat pelajaran. Tapi anehnya hasil-hasil ulangan harian ataupun sumatif nilai rata-rata siswa untuk mata pelajaran IPS masih rendah. Salah satu penyebabnya yaitu sikap siswa yang pasif saat proses pelajaran berlangsung. Permasalahan di atas perlu diupayakan pemecahan. Salah satunya yaitu melakukan kegiatan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa untuk lebih efektip dalam pembelajaran, yaitu melakukan pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada objek yang nyata (melakukan percobaan) serta melibatkan pengetahuan awal siswa. Melakukan percobaan dalam pelajaran adalah salah satu upaya menanamkan konsep pada siswa karena dengan percobaan terdapat keuntungan-keuntungan sebagai berikut; (1) siswa lebih percaya pada kebenaran konsep yang telah dicoba sendiri, (2) hasil belajar yang diperoleh siswa bersifat retensi (tahan lama) dan internalisasi (menyatu dalam jiwa siswa), (3) memperkaya pengalaman dengan hal yang bersifat objektif. Dengan demikian, pembelajaran secara langsung pada objek yang sedang dipelajari memungkinkan meningkatkan perolehan pengetahuan sesuai dengan harapan. Dari berbagai penelitian dan pengembangan program melalui pendekatan yang tepat dapat memberikan hasil yang lebih baik, karena salah satu faktor yang yang dapat mempengaruhi prestasi belajar diantaranya adalah pendekatan pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, sangat perlu diupayakan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil dan prestasi belajar siswa. Upaya ini menjadi sangat penting sebab hanya dengan melalui pendekatan pembelajaran yang 57

tepat siswa dapat meningkatkan pemahamannya terhadap konsep-konsep yang sedang dipelajari. Belajar, menurut konstruktivist adalah suatu perubahan konseptual yang dapat berubah pengkonstruksian ide baru atau merengkonstruksi ide yang sudah ada sebelumya. Menurut Konstruktivist ketika siswa masuk ke kelas untuk menerima pelajaran, siswa tidak dengan kepala kosong yang siap diisi dengan berbagai macam pengetahuan oleh guru. Sebenarnya para siswa telah membawah pengetahuan awal yang diistilakan oleh para konstruktivist dengan gagasan/pikiran siswa (children s ideas). Salah satu contoh mengajar yang merujuk kepada pandangan kontruktivist mengenai pembentukan pengetahuan adalah model mengajar kontruktivisme yang dikemukakan oleh Novick (Nur, 2000:8) model mengajar tersebut mempunyai pola umum seperti berikut: 1. Fase pertama, exposing alternative framework (mengungkap konsepsi awal) belajar konsep sains melibatkan akomodasi kongnitif terhadap konsep awal siswa, tugas guru dalam pembelajaran adalah mengetahui dengan pasti konsepsi awal siswa secara individual terhadap topik yang sedang dipelajari. bila tidak sesuai dengan konsep yang diterima oleh umumnya ilmuan, maka guru harus berusaha memodifikasinya menuju konsepsi yang sesuai dengan konsepsi ilmuan. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengungkap konsepsi awal siswa mengenai topic yang akan dipelajari, salah satu diantaranya adalah cara verbal yakni mengajukan pertanyaan yang bersifat meminta informasi misalnya: Apa yang terjadi jika.., Menurut kamu apa yang menyebabkan? cara ini dapat dilakukan guru secara lisan maupun secara tertulis. Cara kedua adalah memperlibatkan fenomena alam tertentu dapat berupa model atau kejadian asli, kemudian mengusahakan mereka untuk menjawab pernyataan tertentu sesuai dengan pemikiranya baik berupa kata-kata maupun berupa gambaran. 2. Fase kedua, creating conceptual (menciptakan konflik konseptual) menciptakan konflik konseptual dalam pikiran siswa adalah suatu tahap yang penting dalam pembelajaran, sebab hanya dengan adanya konflik tersebut siswa merasa tertantang untuk belajar, dengan kata lain mereka merasa tidak puas terhadap kenyataan yang sedang dihadapinya. Penciptaan konflik konseptual dalam pembelajaran dapat dilakukan oleh guru dengan cara, mengajak siswa berdiskusi baik dalam kelompok kecil maupun kelompok besar, memberikan kegiatan kepada siswa (misalnya melakukan percobaan yang hasilnya membantah konsepsi siswa yang tidak ilmiah). Peran guru dalam pembelajaran jika salah satu dari kedua cara tersebut digunakan dalam membantu siswa mendeskripsikan ide- 58

idenya kepada siswa yang lain yang terlibat dalam diskusi. Membimbing siswa melakukan percobaan dan mengarahkan interprestasi siswa terhadap pengamatan yang telah mereka lakukan. 3. Fase ketiga, encouraging congnitive accommodation (mengupayakan terjadinya akomodasi kongnitif), mendorong terjadinya akomodasi dalam struktur kongnitif siswa dalam pembelajaran perlu dilakukan agar pikiran mereka kembali ke kondisi semula. Hal ini dapat dilakukan oleh guru dengan cara menyediakan suatu pengalaman belajar misalnya percobaan yang lebih meyakinkan mereka bahwa konsepsinya kurang tepat, untuk tahap untuk meyakinkan siswa, guru perlu menggunakan pertanyaan yang sifatnya menggali konsepsi siswa misalnya. Apa yang anda maksud dengan.., mengapa, bisa terjadi, bagaimana hasilnya jika..dsb. Bagi para penganut konstruktivisme, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kemurid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuanya. Mengajar berarti partisivasi dengan pelajar dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis, dan mengadakan justifikasi. Mengajar adalah suatu bentuk belajar sendiri (Bettencourt dalam Trianto, 2008:40). Para konstrutivistik menganggap bahwa pengetahuan tidak diterima secara pasif, melainkan dikonstruksi secara aktif oleh individu. Dalam pembelajaran, gagasan atau pemikiran-pemikiran guru tidak dapat dipindahkan langsung kepada siswa, melainkan siswa sendirilah yang harus aktif membentuk pemikiran atau gagasan tersebut dalam otaknya (Driver dalam Depdiknas, 2007:45). II. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dimaksud untuk memperbaiki pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi; 1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap evaluasi/observasi, dan 4)tahap refleksi (Kemmis dan Mc Taggart dalam Wardhani, 2007:4.21). Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Pembina Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari 2014. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 59

Pembina Salakan yang terdaftar tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 24 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu : tes dan observasi. Teknik Analisis data dalam penelitian ini teknik analisis data kualitatif, yang meliputi: 1) mereduksi data 2) menyajikan data dan 3) verifikasi data/penyimpulan (Miles dan Huberman, 1992:16). Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas adalah apabila hasil data yang diperoleh telah menunjukan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pembina Salakan selama kegiatan pembelajaran. Hal ini ditandai dengan adanya daya serap individu minimal 70% dan ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dari jumlah siswa yang ada, ketentuan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diberlakukan di SDN Pembina Salakan. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama dapat diperoleh gambaran tentang kemampuan guru (peneliti) dalam melakukan proses pembelajaran di Kelas IV SDN Pembina Salakan, yaitu dari 17 komponen yang diamati tidak satu pun yang bernilai kurang sementara yang bernilai cukup 5 dan bernilai baik sebanyak 12 komponen. Dengan melihat komponen guru dalam melaksanakan proses pelajaran perlu diperbaiki pada tahap kedua. Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu dari 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, 5 aspek yang berkategori cukup, dan 6 aspek yang mendapatkan kategori baik. Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus 1, yaitu dari 24 orang siswa terdapat 12 orang siswa yang tuntas. Ketuntasan Klasikal mencapai 50% dan Daya Serap Klasikal: 65,83% serta Nilai Rata-rata: 65,83%. Berdasarkan hasil observasi pada siklus kedua, dari 17 komponen yang diamati tidak satupun yang bernilai kurang, sementara yang bernilai cukup 3 komponen, bernilai baik sebanyak 7 komponen, dan yang bernilai sangat baik 7 komponen. Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat diperoleh data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, 60

yaitu dari 11 langkah kegiatan yang dijadikan sebagai sasaran observasi peneliti, 2 aspek yang berkategori cukup, 8 aspek yang mendapatkan kategori baik dan 3 aspek yang berkategori sangat baik. Adapun hasil analisis tes hasil belajar siswa pada siklus II, yaitu dari 24 orang siswa, didapatkan 22 orang siswa yang tuntas atau Ketuntasan Klasikal sudah mencapai: 91,67% dan Daya Serap Klasikal = 76,25% serta Nilai Rata-rata: 76,25%. Pembahasan Memperhatikan hasil penelitian yang dilaksanakan di SDN Pembina Salakan, yang diambil dari hasil evaluasi baik evaluasi pra penelitian (tes awal) maupun hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran persiklus dapat menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa dapat meningkat secara bertahap dengan menerapkan metode kontrutivistik yang baik dan benar. Deskripsi hasil pelaksanaan penelitian tersebut akan kita bahas secara bertahap sebagai berikut: Sebelum melaksanakan proses tindakan penerapan metode konstruktivistik pada mata pelajaran IPS di Kelas IV SDN Pembina Salakan pada siklus 1, diadakan tindakan observasi awal dengan memberikan soal tes kepada siswa, di mana nilai yang didapatkan dari hasil observasi awal ternyata daya serap individu masih jauh berada pada level di bawah rata-rata. Daya serap individu masih berada pada nilai kurang dari (70) % sebagai patokan ketercapaian ketuntasan individu dalam pembelajaran, begitu pula dengan ketuntasan klasikal yang diperoleh yang hanya mencapai 16,67%. Jika di lihat dari hasil ketuntasan klasikal ini cukup jauh dari standar ketuntasan klasikal yang diharapkan yaitu 80%. Hal tersebut di atas terjadi karena pemberian pembelajaran di setiap proses belajar-mengajar hanya menekankan pada pemberian materi semata, sehingga hilanglah rasa beban dan tanggung jawabnya sebagai guru yang bertugas memberikan pengajaran pada siswa. Setiap hari belajar siswa dipenuhi dengan metode ceramah. Hasil evaluasi yang didapatkan pada siklus I menunjukkan peningkatan hasil helajar siswa terhadap mata pelajaran IPS dimana terdapat 12 oran'g anak (50%) berhasil mendapatkan kategori tuntas individu dan masih tersisa 12 orang anak (50%) berada pada 61

kategori tidak tuntas individu. Begitu pula ketuntasan klasikal mengalami peningkatan yaitu dari 16,67 % menjadi 50%, namun demikian proses pembelajaran pada siklus I ini belum dikatakan berhasil karena secara klasikal harus memperoleh nilai 80%. Hasil evaluasi yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian siklus 2 menunjukkan peningkatan hasil yaitu dari 24 orang siswa, didapatkan 91,67% masuk dalam kategori tuntas dan hanya terdapat 2 orang siswa (8,3%) yang tidak tuntas, serta ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 80%. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu penerapan metode kontrutivistik dalam proses pembelajaran IPS, dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pembina Salakan. Sebagai saran bagi para guru, metode kontrutivistik merupakan satu dari sekian banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan pada pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. (2007). Pembelajaran Inovatif dan Partisipatif. Jakarta: Direktorat Ketenagaan Dirjen Dikti. Miles dan Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press Nur, M dan Wikandari. (2000). Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivistik dalam Pengajaran. Surabaya: UNESA Trianto. (2008). Mendesain Pembelajaran Kontekstual di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka Publisher. Wardhani. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka 62