PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

KEMAMPUAN DAYA LONCAT DAN SMASH PADA ATLET BOLAVOLI PUTRI

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP DAN LATIHAN BEBAN DUMBBEEL TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN JODAN TZUKI PADA KENSHI KEMPO DI DOJO TADULAKO JUMAIN

1. DR. NASUKA M.Kes 2. TB WIDYO ALPIES NS PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ABSTRAK

Journal of Sport Sciences and Fitness

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab IV. Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra UNG yang berjumlah 12

PENGARUH LATIHAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN SHOOTING PADA MAHASISWA UKM SEPAK BOLA PUTRA

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan olahraga, mulai dari pemilihan calon atlet sampai pada metode latihan

PEMBINAAN BOLAVOLI DI KLUB IKIP PGRI PONTIANAK

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PERBANDINGAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP KETEPATAN HASIL PUKULAN BOLA KASTI JURNAL. Oleh AHMAD HERWANTO

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : 82 88, Desember 2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

Abdillah. backhand tenis lapangan pada mahasiswa Penjaskesrek semester VI IKIP-PGRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

Kata kunci : Pengaruh Latihan Medicine Ball, Kekuatan, Kemampuan Akurasi Groundstroke.

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

PENGARUH LATIHAN DISTRIBUTE PRACTICE DAN MASSED PRACTICE TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN FOREHAND TENIS MEJA PADA MAHASISWA PUTRA

Hubungan Koordinasi Mata... (Aditya Budi S)

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

HUBUNGAN LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE ATAS PERMAINAN BOLA VOLI. Awang Roni Effendi

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

Abstrak. menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa putra kelas X SMA Muhammdiyah

THE EFFECT OF SLALOM DRIBBLE EXERCISE ON THE DRIBBLING SKILLS SSB MUDA MANDIRI PLAYERS U-15 PEKANBARU

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

PENGARUH LATIHAN SEPAK SILA TERHADAP KONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LATIHAN MERAIH BOLA DI GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NATALIA NIM F

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dijelaskan dalam UU RI NO 3 Tahun 2005 tentang Sistim Keolahragaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : NOVITA RESTI ANGGRAENI NPM

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH LATIHAN DODGE BALL TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB RUMBAI PRATAMA

BAB I PENDAHULUAN. (1990:3) dalam bukunya mengemukakan, permainan bola voly baru dapat di

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA TANGAN, POWER OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN PUKULAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

PENGARUH METODE LATIHAN DAN POWER TUNGKAI TERHADAP KELINCAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVICE

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

2015 KONSTRUKSI TES KELINCAHAN D ALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

NUSANTARA PGRI KEDIRI

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

MHD. ARIF

Transkripsi:

PENGARUH LATIHAN FORMASI BERPUSAT TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS SEPAK TAKRAW Henry Maksum 1, Abdillah 2, Utami Dewi 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP-PGRI Pontianak Jalan Ampera No. 88 Pontianak 78116 1 e-mail: hendrymaksum68@gmail.com Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan formasi berpusat terhadap keterampilan servis sepak takraw pada mahasiswa putra UKM Sepak Takraw IKIP PGRI Pontianak. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa putra UKM Sepak Takraw IKIP PGRI Pontianak yang berjumlah 12 mahasiswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes servis sepak takraw. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pretest servis sepak takraw nilai terendah hasil tes yaitu 7 poin dan nilai teringgi 10 poin serta nilai rata-rata kemampuan servis sepak takraw mahasiswa putra UKM Sepak Takraw IKIP PGRI Pontianak adalah 8,5. Sehingga terdapat peningkatan dalam penelitian membuktikan bahwa atlet mempunyai respon yang positif terhadap penerapan latihan yang diberikan. Kata Kunci: latihan formasi berpusat, keterampilan, servis. Abstract This research aimed to determine the effect of formation training centered on servicing skills in sepak takraw on men students of UKM Sepak Takraw IKIP PGRI Pontianak. Research method used experiment. Population and samples in this research were all male students of UKM Sepak Takraw IKIP-PGRI Pontianak, consisting of 12 students. The research instrument used in this research was sepak takraw service test. The results of data analysis showed that based on pretest sepak takraw sevice, the lowest score of the test result is 7 points and the highest score is 10 points and the average service ability of sepak takraw on male students of UKM Sepak Takraw IKIP-PGRI Pontianak is 8.5. Accordingly there is an increase with prove that athletes have positive response to the application of the given exercise. Keywords: centralized formation training, skills, service. PENDAHULUAN Peningkatan mutu sumber daya manusia merupakan faktor utama untuk mendorong perkembangan olahraga dalam mencapai prestasi yang tinggi. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. III Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal I ayat 13 yang menjelaskan bahwa Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahraga secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu keolahragaan. Melihat begitu pentingnya peranan 140

olahraga dalam peningkatan kualitas manusia Indonesia, maka sebagai orang yang berkecimpung dalam bidang olahraga, seyogyanya bagaimana turut memikirkan dan mencari jalan untuk pengembangan olahraga Indonesia. Menyadari bahwa begitu pentingnya peranan olahraga dalam peningkatan sumber daya manusia, maka pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga telah mengeluarkan panji olahraga nasional yaitu Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Dalam merealisasikan program pemerintah tersebut, diperlukan keterlibatan dari seluruh anggota masyarakat dalam pelaksanaannya, apalagi bagi para pembina, pelatih serta guru olahraga, maupun orang-orang yang bergerak di bidang olahraga yang merupakan ujung tombak dalam penerapannya. Dalam dunia olahraga banyak faktor yang turut mempengaruhi, terwujudnya tujuan yang diharapkan antara lain: sarana dan prasarana olahraga, tenaga penggerak olahraga, pendekatan ilmiah dalam olahraga serta cara ataupun metode yang tepat serta unsur-unsur penunjang lainnya. Salah satu tujuan dalam pembinaan olahraga adalah prestasi. Prestasi merupakan masalah yang kompleks, karena berprestasi dalam olahraga adalah salah satu usaha untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa. Untuk mewujudkan prestasi tentunya bukanlah hal yang mudah, karena banyak faktor yang turut mempengaruhi. Hal-hal yang perlu diperhatikan antaranya unsur kondisi fisik. Unsur-unsur kondisi fisik adalah daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan dan ketepatan, kecepatan reaksi, dan tenaga ledak otot. Menurut Harsono (1988: 78) kondisi fisik memegang peranan penting dalam latihan program latihan sehingga kondisi fisik harus direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, kemampuan fungsional, dan sistem tubuh, sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Sajoto (1995: 8) mengemukakan pembinaan kondisi fisik dalam olahraga bahwa kalau seseorang atlet ingin berprestasi harus memiliki kondisi fisik seperti: kekuatan (strength), daya tahan (endurance), daya ledak otot (muscularpower), kecepatan (speed), koordinasi (coordination), kelentukan (flexibility), kelincahan 141

(agility), keseimbangan (balance), reaksi (reaction) dan ketepatan (accuracy). Sedangkan Sudjarwo (1993: 41) menyatakan bahwa keterkaitan antara kemampuan fisik dan teknik tidak dapat dipisahkan. Pada cabang olahraga sepak takraw perkembangannya di tanah air dari tahun ke tahun sudah semakin menggembirakan, baik di tingkat daerah, maupun di tingkat nasional. Namun tidak dapat dipungkiri, walaupun perkembangan olahraga sepak takraw sudah semakin baik, ternyata atlet-atlet sepak takraw negara Indonesia belum dapat menandingi kemampuan atlet sepak takraw negara-negara lain. Pembinaan sepak takraw di daerah sudah ada namun belum seperti di kota-kota besar. Kegiatan pembibitan dan pembinaan atlet sepak takraw tidak cukup hanya dilakukan di kota-kota besar saja, tapi kegiatan tersebut seyogyanya dilakukan secara merata di seluruh Indonesia, seperti halnya di Pontianak. Pembinaan atlet sepak takraw telah dilaksnakan di IKIP PGRI Pontianak, yaitu dengan membentuk UKM Sepak Takraw yang menjadi wadah pembinaan prestasi olahraga sepak takraw di tingkat mahasiswa. Walaupun dalam kenyataannya bahwa prestasi atlet sepak takraw masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan prestasi yang dicapai oleh atlet sepak takraw daerah lainnya di Indonesia. Para pelatih dan pembina olahraga dituntut untuk melakukan berbagai terobosan guna memperbaiki kekurangan yang ada. Proses pembinaan prestasi atlet meliputi pembibitan, pemanduan bakat, pembinaan, dan sistem pelatih (Herdiansyah, 2005: 5-8). Dengan demikian diperlukan langkah-langkah pembibitan dan pembinaan yang intensif, agar dapat menghasilkan atlet-atlet sepak takraw yang berkualitas. Atlet sepak takraw dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima. Kondisi fisik yang dimaksud antara lain adalah kecepatan, kekuatan, kelentukan, daya ledak, keseimbangan, dan koordinasi. Olahraga sepak takraw selain kebutuhan komponen-komponen biomotor, juga hal yang tidak kalah penting guna mendukung prestasi adalah, pemilihan bentuk latihan keterampilan dasar yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan bermain dalam cabang olahraga sepak takraw. Seorang pelatih harus jeli dan secara tepat memberikan bentuk latihan kepada atlet untuk menghasilkan prestasi yang lebih baik. Seperti halnya dengan bentuk 142

latihan formasi berpusat. Dalam latihan formasi berpusat, seorang pemain dilatih untuk dapat memaikan bola dan melakukan sepakan ke sasaran yang diinginkan. Untuk membentuk tim sepak takraw yang tangguh, membutuhkan program latihan yang tepat dan terarah dengan pendekatan ilmiah. Melalui sebuah penelitian, merupakan langkah yang tepat guna mengetahui pengaruh dan efektif tidaknya suatu bentuk dan program latihan diterapkan kepada atlet. METODE Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen. Metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Desain atau rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ialah One-Group Pretest-Posttest Design. Desain dilakukan dengan mengukur subjek penelitian sebelum (pretest) diadakanya perlakuan (treatment) dan melakukan pengukuran kembali setelah diberi perlakuan (posttest). Populasi penelitian adalah mahasiswa putra yang bergaung dalam Putra UKM Sepak Takraw IKIP PGRI Pontianak yang berjumlah 12 mahasiswa. Karena populasi kurang dari 100, maka peneliti menggunakan sampel populasi yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran dengan alat pengumpul data adalah tes. Teknik analisis data menggunakan uji t. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang disajikan adalah hasil dari perhitungan yang telah dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan. Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan, mahasiswa diberikan tes awal (pretest) dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa dalam servis sepak takraw, dengan kata lain, kemampuan tersebut merupakan kemampuan murni mahasiswa sebelum peneliti melaksanakan penelitian atau sebelum memberikan perlakuan (treatment) berupa yaitu latihan formasi berpusat. 143

Setelah seluruh data penelitian didapatkan, maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data. Berdasarkan hasil analisis melalui pengaplikasian rumus uji-t didapatkan data sebagai berikut. Tabel 1 Data Hasil Uji-t Pretest dan Posttest Uraian Rata-Rata (poin) Pretest 43 Posttest 73 ttest db ttabel Taraf Signifikansi 17,89 11 2,201 5% Berdasarkan pada Tabel 1, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji t untuk tes kemampuan servis sepak takraw memiliki nilai ttest sebesar 17,89 sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dan db (derajat kebebasan) 11 adalah 2,201. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah didapatkan, maka akan data tes awal (pretest), untuk tes kemampuan servis sepak takraw, memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan data tes akhir (posttest). Rata-rata kemampuan servis sepak takraw atlet pada pretest adalah 8,5 poin, sedangkan pada posttest adalah 14,6 poin. Jika dikonversikan ke dalam Tabel Konversi nilai huruf kepada nilai angka, maka hasil dari rata-rata pretest adalah 43 dengan kategori kurang sedangkan hasil rata-rata posttest adalah 73 dengan kategori baik. Pengujian Hipotesis Dalam suatu penelitian, adakalanya peneliti memberikan atau tidak memberikan suatu hipotesis guna menarik kesimpulan. Pengujian hipotesis diperlukan dengan tujuan untuk menguji kebenaran sebuah teori atas suatu pengetahuan (hubungan sebab-akibat), yang disajikan melalui pengolahan atau penganalisaan data hasil penelitian sebagai berikut. Tabel 2 Hasil Uji t No Pretest (X) Posttest (Y) Gain (D) = Y X D² 1 8 13 5 25 2 9 13 4 16 3 7 14 7 49 4 8 13 5 25 144

5 9 15 6 36 6 9 16 7 49 7 10 17 7 49 8 10 17 7 49 9 8 15 7 49 10 8 16 8 64 11 8 14 6 36 12 8 13 5 25 Jumlah 102 176 74 472 Rata-Rata 8,5 14,67 Hasil ttest = 17,89 dikonsultasikan dengan tabel nilai t, d.b = n 1 = 12 1 = 11, maka hasil nilai ttest 17,89 > nilai ttabel (2,201), sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal tersebut berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari latihan formasi berpusat terhadap hasil servis sepak takraw pada mahasiswa putra UKM Sepak Takraw IKIP PGRI Pontianak. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan data tes awal (pretest), untuk tes kemampuan servis sepak takraw, memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan data tes akhir (posttest). Fakta yang terjadi di lapangan, saat pretest menunjukan bahwa pada kesempatan pertama saat melakukan tes servis sepak takraw atlet belum mampu memperoleh skor tertinggi yaitu (4 poin), terbukti rata-rata skor atlet pada kesempatan pertama pretest adalah (1 poin) bahkan ada pula yang memperoleh skor 0. Sedangkan untuk kesempatan pretest selanjutnya (II,III,IV,V) Atlet mampu memperbaiki raihan skor tes masing-masing. Rata-rata kemampuan servis sepak takraw atlet pada pretest adalah 8,5 poin, sedangkan pada posttest adalah 14,6 poin. Jika dikonversikan ke dalam Tabel Konversi nilai huruf kepada nilai angka, maka hasil dari rata-rata pretest adalah 43 dengan kategori kurang sedangkan hasil ratarata posttest adalah 73 dengan kategori baik. SIMPULAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa latihan formasi berpusat memiliki pengaruh terhadap hasil servis sepaktakraw pada mahasiswa Putra UKM Sepak Takraw IKIP PGRI Pontianak. 145

Sehingga terdapat peningkatan dalam penelitian membuktikan bahwa atlet mempunyai respon yang positif terhadap penerapan latihan yang diberikan. Dari kesimpulan dapat ditemukan implikasi yaitu latihan formasi berpusat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan servis sepak takraw dan dapat bentuk latihan tersebut diterapkan untuk meningkatkan kemampuan servis sepak takraw. DAFTAR PUSTAKA Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma. Herdiansyah, H. 2005. Pembinaan Prestasi Olahraga Bola Voli di SMA Randublatung Kabupaten Blora. Skripsi. Semarang: Program Strata 1 UNNES KONI. Proyek Garuda Emas. Sajoto. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kondisi Fisik. Semarang: IKIP Semarang. Sudjarwo. 1993. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta: UNS Press. 146