ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

dokumen-dokumen yang mirip
SAHAM SKRIPSII. Gelar. Disusun Oleh NIM

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

DEWI WULAN HANDAYANTI B

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL PADA PERUSAHAAN YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEK SKRIPSI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN KANDIDAT PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DEBGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEK TUNGGAL DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

(Studi Kasus Penggunaan M odel Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari Januari 2008)

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

RASIONALITAS INVESTOR DALAM PEMILIHAN SAHAM DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi dilakukan oleh para pemilik dana, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana (investor).

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Definisi Indeks LQ Kriteria Indeks LQ45

BAB 1 PENDAHULUAN. (2007:2) menyatakan bahwa An Investment is the current commitment of money

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal merupakan bagian dari pasar keuangan. Pasar

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. aktiva keuangan, biasanya yang mempunyai sifat jangka panjang, dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi pada hakekatnya memiliki tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal pada dasarnya merupakan lembaga diluar perbankkan yang

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisikan tentang hasil analisis dan pembahasan. hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

Dari investasi tersebut, investor mengharapkan adanya suatu tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

I. PENDAHULUAN. konsumsi saat ini dan di masa datang. Sumber dana yang dibutuhkan tidak bisa

Rikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup atau derajatnya di masyarakat meningkat. Banyak cara yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB I PENDAHULUAN. baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Para investor dapat melakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sharpe et.al (1997:1) : Investasi dalam pengertian luas, berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan memilih saham yang efisien, yang memberi return maksimal dengan

PENGARUH PERUBAHAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan keberadaan isu globalisasi tidak dapat dielakkan lagi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberadaan pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha

PENGARUH PENGUMUMAN LABA TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas), berupa surat utang (obligasi), saham, reksa dana, dan lain-lain.

Oleh : RANDY AGASTIANTO NIM :B

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi suatu negara tertentu, dalam kaitannya dengan dana, ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian saham (stock return) pada sebuah portofolio saham yang

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal dalam hal ini Bursa Efek Indonesi (BEI) memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

ANALISA PENGARUH LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA SKRIPSI


BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

0 ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008 SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi fakultas ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : NAMA : SHEERINA ARLIES ANGGARKUSUMA NIM : B 200 060168 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitas bebagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Menurut Azadin (2008), investor dapat melakukan dengan berbagai banyak cara salah satunya yaitu Pasar Modal. Pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal, atau dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau sekuritas jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang (bond) maupun modal sendiri (stock). Pasar modal memiliki beberapa fungsi strategis yang membuat lembaga ini memiliki daya tarik, tidak saja bagi yang memerlukan dana (borrowers) dan pihak yang meminjamkan dana (lenders), tetapi juga bagi pemerintah. Di era globalisasi ini semua negara menaruh perhatian yang besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis terhadap penguatan ketahanan ekonomi suatu negara. 1

2 Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melakukan investasi. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya. Perasaan aman ini diantaranya diperoleh karena para investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasinya. Pasar modal bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan, dan stabilitas ekonomi ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Pasar Modal mempunyai peranan strategis sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha, termasuk usaha menengah dan kecil. Pasar Modal juga merupakan wahana investasi bagi masyarakat termasuk pemodal kecil dan menengah. Oleh karena itu pasar modal merupakan suatu sistem terintegrasi; seluruh kegiatan di Pasar Modal ditunjang oleh perangkat peraturan yang cukup komplek serta melibatkan banyak pihak. Sejak diaktifkannya kembali kegiatan pasar modal di Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1997, bursa efek terus berkembang. Jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya Bursa Efek Jakarta telah mengalami peningkatan tetapi pada tahun 1997 sampai mengalami penurunan. Hal ini tidak lepas dari kondisi ekonomi dan gejolak moneter yang dialami Negara Asia Timur pada pertengahan tahun 1997.

3 Investor dalam melakukan keputusan investasi selalu dihadapkan pada alternatif, melakukan investasi dengan membeli sekuritas yang berpendapatan tetap seperti obligasi, deposito, atau melakukan investasi pada pasar modal dengan memberi saham-saham perusahaan yang listing pada Bursa Efek. Dalam dunia usaha yang sebenarnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau resiko. Pemodal tidak mengetahui dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. Yang dapat ia lakukan adalah memperkirakan berapa tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya hasil akan menyimpang dari hasil yang diharapkan. Seorang investor dalam melakukan investasi dipasar modal memerlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang akan dipertahankan guna mendapatkan tingkat kembalian (return) yang diiginkan. Meskipun demikian pilihan investasi tidak dapat hanya mengandalkan pada tingkat keuntungan yang diharapkan, apabila investor mengharapkan tingkat keuntungan yang tinggi maka mereka harus bersedia menerima resiko tinggi pula (Saputro,2008). Rasionalitas investor dalam menentukan investasi modal sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, khususnya akan dipengaruhi oleh kondisi pasar modal yang mencakup berbagai informasi yang berhubungan dengan harga saham yang diperjual belikan.

4 Menurut Bawazier (1994:34-40) salah satu faktor yang menentukan adalah tingkat kemampuan investor memilih saham secara rasional. Hal ini dapat diukur dengan sejauh mana mereka dapat menentukan pilihannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada tingkat risiko tertentu dan juga dipengaruhi preferensi terhadap return dan risk yang berbeda. Investor yang rasional akan memilih portofolio yang memberi return yang maksimal pada tingkat risiko tertentu dan sebaliknya. Risiko investasi mencerminkan perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya. Apabila hasil yang sesungguhnya lebih besar daripada hasil yang diharapkan maka investor akan memperoleh keuntungan, tetapi apabila hasil yang diharapkan lebih besar daripada hasil yang sesungguhnya maka investor akan mengalami kerugian. (Sukarno : 2004 ). Menurut Husnan (2003:49) apabila investor mengharapkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung risiko yang tinggi pula. Namun Demikian, risiko investasi dapat diperkecil dengan cara melakukan diversifikasi yaitu menginvestasikan dana dalam beberapa saham yang akan membentuk portofolio. Pada dasarnya risiko diukur dengan deviasi standar. Pemodal akan menginginkan nilai deviasi standar atau risiko tersebut sekecil mungkin, bahkan diharapkan yang memberi risiko mendekati nol. Menurut Wahyudi (2002), kesalahan dalam penentuan pemilihan saham akan berpengaruh terhadap return, sehingga return yang diperoleh dari

5 portofolio tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk memperoleh portofolio yang diinginkan, maka seorang investor harus melakukan analisis yang memberikan return maksimum. Alternatif pemilihan saham dan penentuan portofolio dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat analisis, salah satu adalah dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Model Indeks Tunggal banyak dipergunakan sebagai alat analisis untuk mendapatkan portofolio yang efisien, selain modelnya yang sederhana juga mudah untuk dioperasikan. Menurut Musyarofah (2008), investasi di pasar modal membutuhkan analisis yang cermat baik secara teknikal, fundamental, maupun faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi pasar modal seperti faktor psikologis pasar. Karena kondisi pasar saat ini mempunyai pengaruh yang besar, maka alat analisis yang dipilih perlu mempertimbangkan faktor pasar. Dalam hal ini, alat analisis investasi yang dianggap sesuai adalah Model Indeks Tunggal. Model Indeks Tunggal merupakan suatu penyederhanaan analisis portofolio atau proses penilaian investasi model Markowitz. Konsep Model Indeks Tunggal menyatakan bahwa tingkat keuntungan suatu saham berkorelasi dengan perubahan pasar. Apabila pasar membaik (ditunjukkan oleh indeks pasar yang tersedia), harga saham-saham juga akan meningkat. Demikian pula sebaliknya, pada saat pasar memburuk maka harga-harga saham akan turun. Model yang dikembangkan oleh Sharpe (1963) ini mengasumsikan bahwa korelasi return antara sekuritas terjadi karena mereka

6 bereaksi terhadap perubahan suatu indeks pasar umum (general market index) tertentu (Jogiyanto 2003:231). Penelitian mengenai Analisis Penentuan Portofolio Saham dengan menggunakan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Indeks LQ-45 pernah dilakukan sebelumnya oleh Nugroho (2007), penelitian ini menggunakan Teknik Purposive sampling yaitu pada perusahaan go public yang masuk dalam LQ-45 secara terus menerus selama dua belas periode pengamatan dari Februari 2000 sampai dengan Desember 2005. Pengolahan data statistik menggunakan bantuan program SPSS for windows 11.0. Hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil bahwa : Asymp-sig (2 taild) / Asymptotic Signicance adalah 0.165 atau probabilitas di atas 0.05 (0.165; 0.05). Dengan demikian H 1 yang menyatakan terdapat rasionalitas investor dalam menentukan pilihan saham serta penentuan portofolio saham yang optimal dengan model indeks tunggal di Bursa Efek Jakarta ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata volume perdagangan saham perusahaan yang masuk kandidat portofolio dengan rata-rata volume perdagangan saham perusahaan yang bukan kandidat portofolio. Dengan kata lain, tidak terdapat rasionalitas investor dalam pemilihan saham di Bursa Efek Jakarta yang masuk pada perhitungan Indeks LQ-45. Penelitian Saputro (2008), tentang Analisis Investasi dan Penentuan Portofolio Saham Optimal di BEI pada periode Februari 2005- Januari 2008. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kandidat portofolio

7 optimal per periode merupakan saham-saham yang konsisten masuk dalam Indeks LQ-45 selama periode penelitian, yaitu: MEDC (22,2%), AALI (17,93%), PTBA (79,13%), UNSP (100%), LISP (43,3%), ENRG (3,2%), BUMI (0,26%), dan BNII (100%), sedangkan yang tidak termasuk sahamsaham konsisten selama periode penelitian adalah: JIHD (12,2%), BRPT (88,05%), SMRA (11,95%), APOL (48,62%) dan BTEL (2,84%). Dengan memperhatikan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2007) dan Saputro (2008), maka penulis juga tertarik untuk melakukan penelitian tentang analisis penentuan portofolio saham dengan menggunakan Model Indeks Tunggal di BEI. Akan tetapi, penelitian ini mengambil data dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 meskipun tetap menggunakan Perusahaan Go Publik yang termasuk dalam Indeks LQ-45. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008. B. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang sebagaimana dinyatakan diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana menentukan investasi dalam portofolio saham dengan menggunakan model indeks tunggal?

8 2. Bagaimana menentukan investasi dalam portofolio saham agar memberikan return yang optimal? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menunjukkan penentuan investasi dalam portofolio saham dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. 2. Untuk menunjukkan penentuan investasi dalam portofolio saham agar memberikan return yang optimal. D. Manfaat Penelitian Secara garis besar penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi investor dan akademisi. Adapun manfaatnya adalah : 1. Bagi investor, yang akan menginvestasikan dananya di bursa efek, dapat melakukan analisis pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal untuk mendapatkan return yang maksimal dengan tingkat risiko minimal. 2. Bagi akademisi, hasil penelitian ini mampu menjadi dasar atau acuan untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik dan untuk menambah pengetahuan atau wawasan tentang perkembangan ilmu akuntansi. E. Sistematika Penulisan Dalam laporan penelitian ini, sistematika pembahasan terdiri atas lima bab, masing-masing uraian yang secara garis besar dapat diterangkan sebagai berikut :

9 Bab I adalah pendahuluan. Pada bab ini dibahas tentang susunan dalam bentuk atau format uraian seperti pada latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II adalah tinjauan pustaka. Pada bab ini dibahas tentang susunan dalam bentuk atau format uraian seperti pada landasan teori yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah penelitian. Pembahasan ini meliputi : pasar modal, peran dan manfaat pasar modal, lembaga pasar modal, instrumen pasar modal, investasi, saham, portofolio, model indeks tunggal, indeks harga saham, Indeks Liquidity Quantity 45 ( ILQ 45 ), tinjauan penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran. Bab III adalah metodologi penelitian. Pada bab ini dibahas tentang susunan dalam bentuk uraian yang berisikan jenis penelitian, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Bab IV adalah analisis data dan pembahasan. Pada bab ini menguraikan tentang hasil-hasil pengolahan data penelitian sekaligus pembahasannya. Bab V adalah penutup. Pada bab ini menguraikan tentang simpulan yang ditarik berdasarkan hasil pengolahan data, keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini serta saran-saran yang berkaitan dengan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.