Buku Saku. di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROSES PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN METODE PENGADAAN LANGSUNG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

a. Pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk pengadaan yang menggunakan bukti pembelian dan kwitansi, meliputi antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu

Mekanisme Pengadaan Langsung

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

5. PELAKSANAAN PENGADAAN JASA LAINNYA MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG DAN PENGADAAN LANGSUNG

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesi

E:\PERBUP ULP_2013\PerbupULP2013.doc

12. PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG ATAU PENGADAAN LANGSUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

7. PELAKSANAAN PENGADAAN JASA LAINNYA MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG ATAU PENGADAAN LANGSUNG

Prosedur Mutu Pengadaan Barang/Jasa PM-SARPRAS-01

11. PELAKSANAAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG DAN PENGADAAN LANGSUNG

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 1

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 1

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 19 TAHUN 2011

PENGADAAN LANGSUNG YANG BERTANGGUNG JAWAB. (Abu Sopian/Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)

PENGADAAN LANGSUNG BOLEH DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN - 1

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

TATA CARA PENGADAAN LANGSUNG DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1

WALIKOTA PROBOLINGGO

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 6 TAHUN TAHUN 2007 TENTANG

12. PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG MELALUI PENUNJUKAN LANGSUNG ATAU PENGADAAN LANGSUNG

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

DIR Instruksi Kerja : Metode Pemilihan Penyedia

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

commit 48 to user BAB IV PEMBAHASAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

2012, No BAB I PENDAHULUAN

- 1 - BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

MATRIKS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN Oleh : BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN - SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BADUNG

PERPRES 54/2010, PERPRES 35/2011, DAN PERPRES 70/2012 PERPRES 172/2014 DAN PERPRES 4/2015 KETERANGAN I. DEFENISI

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TKS 4221

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

MATERI 2 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN-1. PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.347, 2011 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Pengadaan. Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Standar.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 Tahun 2014 TENTANG PENGADAAN LANGSUNG SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN CARA PENGADAAN LANGSUNG oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang

PROSEDUR MUTU PENGADAAN BARANG / JASA MELALUI PENYEDIA

PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2014

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

Buku Saku di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 1

Hak Cipta 2017 pada Inspektorat LIPI Penanggung Jawab : Inspektur LIPI Penyusun dan Editor : Tim Inspektorat LIPI 2 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

Kata Pengantar Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan nikmat dan rezekinya sehingga Inspektorat LIPI dapat menye lesaikan Buku Saku Panduan Pelaksanaan Pengadaa n Langsung di Lingkungan Lembaga Ilmu Peng etahuan Indonesia (LIPI). Buku Saku ini kami ketengahkan pada satuan kerja di lingkungan LIPI sebagai wujud tanggungjawab kami dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan penjaminan mutu (quality assurance) atas pelaksanaan pengelolaan keuangan negara di lingkungan LIPI. Besar harapan kami, buku saku ini dapat bermanfaat dan menjadi panduan bagi pelaksanaan tugas dalam pengelolaan dana DIPA. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kontribusi yang konstruktif akan selalu kami respon dalam rangka perbaikan kualitas materi dan penyajian. Jakarta, Mei 2017 Inspektur LIPI Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 3

4 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

Latar Belakang Beberapa pegawai LIPI yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan telah ditunjuk sebagai Pejabat Pengadaan pada unit kerja tempatnya bekerja, dalam melaksanakan tugas sehari-hari sebagai Pejabat Pengadaan terkadang masih merasa ragu dalam menafsirkan dan/atau melaksanakan peraturan yang ada. Keraguan ini terjadi terutama menyangkut dokumen pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya sampai dengan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), dan/atau yang nilainya sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah), dan/atau yang nilainya sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Kondisi ini mengakibatkan dokumen pendukung dalam proses Pengadaan Barang/Jasa menjadi tidak seragam bahkan ada beberapa diantaranya cenderung berlebihan, karena dokumen yang sesungguhnya tidak dibutuhkan dalam suatu proses pengadaan tetapi oleh Pejabat Pengadaan dokumen dimaksud diadakan. Berdasarkan kondisi tersebut, Inspektorat LIPI melalui buku saku ini mencoba memberikan pemahaman yang mendasar tentang Pengadaan Barang/Jasa melalui metode Pengadaan Langsung, dengan harapan agar dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 5

dengan metode Pengadaan Langsung pada setiap satuan kerja di lingkungan LIPI tidak ada lagi penafsiran yang berbeda terhadap peraturan yang ada. Dasar Hukum a. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 jo. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 jo. Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014 dan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015. b. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Peraturan Presiden 70 tahun 2012 tentang Perubahan Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/jasa Pemerintah beserta lampirannya. 6 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

Definisi a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran (PA) untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. c. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan E-Purchasing. d. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. e. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/ Jasa Lainnya. f. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme dalam Penga daan Barang/Jasa. Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 7

g. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pejabat Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa. h. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa adalah tanda bukti pengakuan dari pemerintah atas kompetensi dan kemampuan profesi dibidang Pengadaan Barang/Jasa. i. Pengadaan secara elektronik atau E-Procurement adalah Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi infor masi dan transaksi elektronik sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. j. E-Purchasing adalah tata cara pembelian Baran g/jasa melalui sistem katalog elektronik. k. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Barang/Jasa langsung kepada Penyedia Barang/ Jasa, tanpa melalui Pelelangan/Seleksi/ Penunjukan Langsung. 8 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

Prosedur dan Mekanisme Pengadaan Langsung Sebelum pelaksanaan Pengadaan/Barang Jasa dilaksanakan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan/ dipahami oleh Pejabat Pengadaan, sebagaimana disebutkan di bawah ini: a. Melalui Pengadaan Langsung dapat diperoleh beberapa keuntungan yaitu : proses lebih cepat; harga barang lebih murah; barang yang di peroleh sesuai dengan yang diinginkan; dan kualitas barang lebih terjamin. b. Pengadaan Langsung dapat dilakukan terhadap Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), dengan ketentuan: b.1. kebutuhan operasional K/L/D/I; b.2. teknologi sederhana; b.3. risiko kecil; b.4. dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa usaha orang-perorangan dan/atau badan usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha mikro, usaha kecil, dan koperasi kecil; dan/atau Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 9

b.5. bahwa nilai Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tersebut bukan merupakan hasil pemecahan paket untuk menghindari lelang. c. Pengadaan Langsung juga dapat dilakukan terhadap Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). d. Pengadaan Langsung harus dilakukan berdasarkan harga pasar, karena itu harus didahului dengan Survey Harga dan penyusunan HPS, kecuali untuk Pengadaan Langsung yang menggunakan Bukti Pembelian, yakni Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya paling tinggi Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). e. Dalam Pengadaan Langsung tidak ada tahapan Pascakualifikasi, tetapi yang ada adalah tahapan prakualifikasi dan itupun hanya untuk Pengadaan Langsung Pekerjaan Konstruksi dan/atau Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi. Setelah ketentuan sebagaimana tersebut di atas telah dipahami, maka selanjutnya Pejabat Pengadaan melaksanakan Pengadaan Barang/ Jasa dengan prosedur/mekanisme sebagai beriku t: 10 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

a. Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya sampai dengan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). a.1. Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan Pejabat Pengadaan untuk melakukan proses pengadaan langsung; a.2. Pejabat Pengadaan dapat memerintahkan seseorang untuk melakukan proses pengadaan langsung untuk barang/jasa lainnya yang harganya sudah pasti dan tidak bisa dinegosiasi, dalam bentuk memesan barang/jasa lainnya atau mendatangi langsung ke penyedia barang/jasa lainnya. a.3. Pekerjaan yang dilakukan Penjabat Pengadaan atau pegawai lain yang diperintah oleh Pejabat Pengadaan meliputi: Melakukan transaksi; Menerima barang; Melakukan pembayaran; Menerima bukti pembelian. a.4. Tanda bukti perjanjian pada pengadaan ini adalah bukti pembelian yakni dapat berup a faktur/struk pembelian dari penyedia barang/jasa. Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 11

a.5. Sebagai tanda bukti bahwa pembelian telah dilaksanakan, maka pada bukti pembelian dicantumkan pernyataan bahwa barang/pekerjaan telah diterima dengan kondisi baik, dicantumkan tanggal barang diterima, dan ditandatangani oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan atau dalam keadaan tertentu (lokasi pengadaan dan penerimaan barang berada di luar kota) dapat ditandatangani oleh pegawai yang melakukan pembelian dan diketahui oleh koordinator kegiatan. b. Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya di atas Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). b.1. Pejabat Pengadaan melakukan survei harga pasar dengan cara membandingkan minimal dari 2 (dua) penyedia barang/jasa yang berbeda. Hasil survei harga pasar dijadikan bahan bagi PPK dalam menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS). b.2. Atas dasar HPS yang disusun oleh PPK, Pejabat Pengadaan dapat melakukan pengadaa n barang/jasa dengan 2 (dua) cara, yaitu: 12 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

Pejabat Pengadaan melakukan pembelian barang/jasa secara langsung kepada penyedia barang/jasa dengan melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga/biay a; Pejabat Pengadaan mengundang Penyedia Barang/Jasa untuk mengajukan penawaran atas barang/jasa yang akan diadakan. Selanjutnya harga penawaran dimaksud dibandingkan dengan HPS dan dilakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga/biaya. b.3. Tanda bukti perjanjian pada pengadaan ini adalah kuitansi dari penyedia barang/jasa dan/atau dalam kondisi tertentu tanda bukti perjanjiannya dapat berupa Surat Pesanan/ SPMK untuk pekerjaan konstruksi (misalnya: barang/jasa yang memerlukan proses terlebih dahulu/bukan barang jadi). b.4. Sebagai tanda bukti bahwa pembelian telah dilaksanakan, maka pada kuitansi dicantumkan pernyataan bahwa barang/pekerjaan telah diterima dengan kondisi baik, dicantumkan tanggal barang diterima, dan ditandatangani oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan atau dalam keadaan tertentu (lokasi pengadaan dan penerimaan barang Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 13

berada di luar kota) dapat ditandatangani oleh pegawai yang melakukan pembelian dan diketahui oleh koordinator kegiatan. Sedangkan apabila tanda bukti perjanjian berupa Surat Pesanan maka bukti tanda terima barang/ hasil pekerjaan adalah berupa Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan yang ditandatangani oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. c. Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya di atas Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). c.1. PPK menyusun spesifikasi teknis dan gambar sesuai dengan hasil pengkajian ulang spesifikasi teknis dan gambar brosur, termasuk perubahan yang telah disetujui oleh PA/KPA. c.2. PPK menetapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran atau paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran ditambah dengan waktu lamanya proses prakualifikasi untuk pemilihan dengan prakualifikasi. 14 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

c.3. PPK memerintahkan Pejabat Pengadaan untuk melaksanakan pengadaan. c.4. Pejabat Pengadaan melaksanakan pengadaan dengan terlebih dahulu melakukan survei harga dan/atau mencari informasi terkait pekerjaan yang akan dilaksanakan, antara lain melalui media elektronik dan/atau non-elektronik dengan membandingkan harga paling sedikit dari 2 (dua) penyedia/ sumber informasi yang berbeda. c.5. Pejabat Pengadaan mengundang 1 (satu) calon Penyedia Barang/Jasa (dari hasil survei/penelusuran) yang diyakini mampu mengadakan barang/jasa yang dibutuhkan dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan dan dengan harga yang wajar. Undangan dilampiri spesifikasi teknis dan/ atau gambar serta dokumen-dokumen lain yang menggambarkan jenis pekerjaan yang dibutuh kan. Catatan: Khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau Pengadaan Jasa Konsultansi, sebelum Penyedia Barang/Jasa diundang untuk mengajukan penawaran, terlebih dahulu Penyedia Barang/Jasa dimaksud diundang untuk mengikuti proses prakualifikasi. Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 15

Apabila Penyedia Barang/Jasa yang mengikuti proses prakualifikasi oleh Pejabat Pengadaan dinyatakan lulus, maka selanjutnya Penyedia Barang/Jasa dimaksud diundang untuk menyampaikan dokumen penawaran. c.6. Penyedia Barang/Jasa yang diundang, menyampaikan dokumen penawaran (terdiri dari dokumen administrasi, teknis dan harg a) secara langsung kepada Pejabat Peng adaan sesuai jadwal yang telah ditentu kan dalam undangan. c.7. Pejabat Pengadaan membuka penawaran dan mengevaluasi administrasi dan teknis dengan sistem gugur, melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga untuk mendapatkan kualitas barang/pekerjaan yang kehendaki dan harga yang wajar. Negosiasi harg a dilakukan mengacu pada HPS. Apabila dalam hal negosiasi harga tidak menghasilkan kesepakatan, Pengadaan Langsung dinyatakan gagal dan dilakukan Pengadaan Langsung ulang dengan mengundang Penyedia lain. 16 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

c.8. Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung. c.9. Pejabat Pengadaan menyampaikan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung kepada PPK. c.10. PPK melakukan perjanjian dan mendapatkan bukti perjanjian berupa Surat Perintah Kerja (SPK). c.11. Setelah pengadaan barang/jasa selesai dilaksanakan, maka dibuat Berita Acara Serah Terima Barang/Hasil Pekerjaan yang ditandatangani oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan. d. Pengadaan Langsung Barang/Jasa secara elektronik atau E-Procurement. d.1. Pengadaan Langsung Barang/Jasa secara elektronik atau E-Procurement dijelaskan melalui alur atau mekanisme sebagai berikut: Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 17

Proses pengadaan langsung Barang/Jasa secara elektronik ini sudah difasilitasi oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dalam bentuk aplikasi e-katalog https://e-katalog. lkpp.go.id/ d.2. Pejabat Pengadaan menyampaikan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung kepada PPK; d.3. PPK melakukan perjanjian dan mendapatkan bukti perjanjian dengan ketentuan: Bukti pembelian dapat digunakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); Kwitansi dapat digunakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah); Surat Perintah Kerja (SPK) dapat digunakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); Surat pesanan dapat digunakan untuk pengadaan barang/jasa melalui E-Purchasing dan pembelian secara online. 18 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

Bukti Pendukung Pengadaan Langsung a. Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya sampai dengan Rp 10.000.000,00 1. Formulir Permintaan dari pengguna; 2. Surat Jalan; atau Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan, untuk Pengadaan Jasa; atau 3. Berita Acara Serah Terima Barang, untuk Pengadaan Barang; 4. Kuitansi dan Invoice/Faktur. b. Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya di atas Rp 10.000.000,00 sampai dengan Rp 50.000.000,00 1. Formulir Permintaan dari pengguna; 2. Harga Perkiraan Sendiri (HPS); 3. Surat Permintaan Penawaran Harga dan lampirannya; 4. Surat Penawaran Harga dari Penyedia Barang/Jasa; 5. Berita Acara Negosiasi Harga dan Klarifikasi Teknis serta lampirannya; 6. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan, untuk Pengadaan Jasa; atau Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 19

7. Berita Acara Serah Terima Barang, untuk Pengadaan Barang; dan 8. Kuitansi dan Invoice/Faktur. c. Pengadaan Barang di atas Rp 50.000.000,00 sampai dengan Rp 200.000.000,00 1. Form Permintaan dari pengguna; 2. Harga Perkiraan Sendiri (HPS); 3. Surat Permintaan Penawaran Harga dan lampirannya; 4. Surat Undangan untuk mengikuti Prakualifikasi bagi calon Penyedia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau Pengadaan Jasa Konsultansi 5. Berita Acara Hasil Prakualifikasi 6. Surat Penawaran Harga dari Penyedia Barang /Jasa; 7. Berita Acara Negosiasi Harga dan Klarifikasi Teknis serta lampirannya; 8. Surat Perintah Kerja dan lampirannya; 9. Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan, untuk Pengadaan Jasa; atau 10. Berita Acara Serah Terima Barang untuk peng adaan Barang. 20 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

Tanya Jawab 1. Apakah tugas dan kewenangan pejabat pengadaa n? Jawab: Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk: a. Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan/atau b. Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah); b. Menyampaikan hasil Pemilihan dan salina n Dokumen Pemilihan Penyedia Baran g/jasa kepada PPK; c. Menyerahkan dokumen asli pemilihan Penyedi a Barang/Jasa kepada PA/KPA; dan d. Membuat laporan mengenai proses Pengadaa n kepada PA/KPA. Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 21

2. Bagaimana prosedur pembelian di toko secara langsung / supermarket atau sejenisnya? Jawab: Catatan: Toko/Penyedia Barang mempunyai NPWP sebagai dasar untuk pemotongan dan penyetoran PPN dan PPH. 3. Bagaimana pembelian ketika pelaksanaan tugas penelitian di lapangan/di daerah lain? Jawab: Berdasarkan BAB II Bagian B Angka 12 huruf c Perka LKPP Nomor 14 Tahun 2012, dalam hal pengadaan secara langsung yang dilaksanakan di lapangan, dapat dilaksanakan tanpa melalui pejabat pengadaan. Dengan catatan pengadaan tersebut diketahui oleh 22 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

Pejabat Pengadaan dan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan 4. Pembelian atau Pengadaan yang dilakukan secara mendadak/tidak ada dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP)? Jawab: RUP tidak bersifat kaku dan bisa direvisi sesuai dengan kondisi. PPK berinisiatif untuk melakukan kaji ulang RUP bila terdapat perubahan dalam pelaksanaannya. PPK dapat pula mengundang pejabat pengadaan, tim teknis, dan pihak terkait lainnya untuk melakukan rapat kaji ulang RUP. 5. Apakah dalam Pengadaan Barang/Jasa secara langsung harus mengundang penyedianya? Jawab: Untuk pengadaan barang di atas Rp10.000.000,00, pejabat pengadaan dapat ke tempat usaha Penyedia Barang, sedangkan untuk pengadaan selain barang dapat dilakukan dengan mengundang Penyedia. Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 23

6. Apakah dalam pengadaan barang/jasa dengan metode pengadaan langsung calon Penyedia harus lebih dari satu? Jawab: Pengadaan langsung dilakukan hanya kepada satu Penyedia yang memenuhi kompetensi sebagai Penyedia. Bilamana tidak memenuhi ke penyedia yang lain. 7. Bagaimana pembayaran pengadaan barang/ jasa dengan metode pengadaan langsung? Jawab: Pembayaran pengadaan langsung dapat dilakukan dengan: a. Uang Persediaan (UP) yang dibawa oleh Pejabat Pengadaan, kemudian bukti berup a transaksi pengadaan langsung oleh Pejabat Pengadaan diserahkan kepada Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dan PPK; atau b. Memakai pembayaran langsung (LS) kepada Penyedia, yaitu setelah bukti transaks i diserahkan oleh Pejabat Pengadaan kepada PPHP dan PPK kemudian memprosesnya untuk selanjutnya pembayaran akan diterima langsung ke rekening Penyedia yang bersangkutan. 24 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

8. Apakah pengadaan barang/jasa dengan metode pengadaan langsung memakai prakualifikasi atau pascakualifikasi? Jawab: Untuk pengadaan barang tidak termasuk prakualifikasi maupun pascakualifikasi, namun dapat disederhanakan data yang diminta, misalkan Penyedia cukup memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Sedangkan khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau Pengadaan Jasa Konsultansi, sebelum Penyedia Barang/Jasa diundang untuk mengajukan penawaran, terlebih dahulu Penyedia Barang/Jasa dimaksud diundang untuk mengikuti proses prakualifikasi. 9. Bagaimana untuk pembelian barang dengan nila i yang kecil, sedangkan Penyedia tidak memiliki NPWP? Jawab: Bila penyedia tidak memiliki NPWP, sedangkan pengadaan tersebut harus dikenakan pajak, maka pajak dihitung lebih sesuai peraturan perpajakan. Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 25

10. Mengapa Pejabat Pengadaan perlu melakukan survei harga? Jawab: Data HPS yang diberikan oleh PPK, sering mengacu kepada pagu anggaran atau datadata pengadaan yang telah lalu. Mengingat jumlah pengadaan langsung sangat banyak dan sering, maka diperlukan survei harga yang lebih tepat oleh Pejabat Pengadaan. 11. Apakah dalam pengadaan barang/jasa dengan metode pengadaan langsung harus dilakukan negosiasi harga? Jawab: Pengadaan langsung dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar, sehingga perlu dilakukan negosiasi harga. Negosiasi harga tidak dilakukan apabila harga barang adalah harga resmi yang dikeluarkan oleh produsen/distributor atau Penyedia barang selalu menjual dengan harga yang pasti (misalnya: membeli barang di toko retail dengan harga pasar yang wajar, yang pada umumnya harga yang tercantum tidak bisa dinegosiasi). 26 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung

12. Apakah ada jaminan penawaran atau jaminan pelaksanaan di pengadaan barang/jasa dengan metode pengadaan langsung? Jawab: Jaminan penawaran maupun jaminan pelaksanaan tidak dipergunakan dalam pengadaan langsung. 13. Untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dengan metode pengadaan langsung, apakah diperlukan dukungan bank? Jawab: Dukungan bank tidak diperlukan dalam pengadaan langsung. 14. Apakah sertifikat garansi diperlukan dalam pengadaan barang/jasa dengan metode pengadaan langsung? Jawab: Untuk pengadaan barang yang memerlukan jaminan purna jual diperlukan adanya sertifikat garansi. Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung 27

28 Panduan Pelaksanaan Pengadaan Langsung