BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu kimia menurut Faizi (2013) adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari kajian tentang struktur, komposisi, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Hingga saat ini, masih banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran kimia itu sulit, tidak menarik, dan tidak menyenangkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, pertama, kecenderungan guru untuk menggunakan model pembelajaran langsung karena dinilai lebih mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kedua, sikap siswa yang pasif saat proses pembelajaran, padahal dalam proses belajar mengajar setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya secara optimal. Ketiga, siswa cenderung malas untuk memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh guru hal ini dikarenakan siswa telah terbiasa menunggu semua informasi yang diberikan oleh guru sehingga siswa menjadi tidak mandiri. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Faizi (2013) diatas, sejalan dengan hasil wawancara terhadap guru kimia kelas XI IPA SMA Negeri 1 Merangin pada tanggal 14 Februari 2015, diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran guru masih menerapkan model pembelajaran langsung yang dilanjutkan dengan metode penugasan. Sehingga siswa cenderung menerima apa yang disampaikan oleh guru dan tidak dilatih untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang didapatkannya. Kemudian jika diadakan diskusi, hanya siswa tertentu saja yang aktif bertanya dan terkadang jawaban dari pertanyaan masih sebatas mengingat dan memahami saja, ketika dihadapi pada pemecahan masalah, 1
2 siswa hanya bergantung pada buku dan internet tanpa didahului dengan kegiatan penyelidikan. Sehingga hanya sebagian siswa yang dapat mencapai nilai standar KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah. Nilai KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran kimia pada materi sistem koloid adalah 75. Berdasarkan permasalahan kurang tepatnya model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kimia SMA Negeri 1 Merangin yaitu model pembelajaran langsung yang dilanjutkan dengan metode penugasan, maka diperlukanlah suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan melatih siswa untuk memecahkan permasalahan dengan baik. Karena, model pembelajaran sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Melalui penggunaan model pembelajaran yang tepat, diharapkan tercipta suasana belajar aktif dan mempermudah penguasaan materi. Maka model PBL dan PjBL merupakan alternatif model pembelajaran yang membuat siswa aktif, meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, berani mengemukakan pendapat, semangat dalam belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir, meningkatkan kepercayaan diri sendiri dan memandirikan siswa dalam membangun pengetahuan baru (Hosnan, 2014). Model PBL baik diterapkan dalam proses pembelajaran, karena pada model PBL siswa harus belajar memahami materi dan mengkonstruksi pengetahuannya, dari memahami materi inilah siswa dapat memecahkan permasalahan. Hal ini sejalan dengan pendapat Boud (Hillman, 2003) yang mengatakan bahwa dalam penerapan model PBL,
3 guru membimbing siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan sebagai landasan yang akan digunakan dalam pemecahan masalah. Model PBL lebih menekankan pada proses, sehingga dengan menggunakan model PBL siswa akan memperoleh pengetahuan baru secara mandiri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui proses penyelidikan. Menurut Sanjaya (2007) model PBL memiliki kelebihan untuk memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata. Selanjutnya, Menurut sani (2014) Project Based Learning (PjBL) merupakan strategi belajar mengajar yang melibatkan siswa untuk mengerjakan sebuah proyek yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau lingkungan. Pada model PjBL ini lebih menekankan kepada proyek yang akan dihasilkan. Proyek merupakan media pembelajaran yang harus diselesaikan oleh siswa dimulai dari merancang, membuat, dan menampilkan produk sebagai penyelesaian masalah, karena melalui proyek siswa belajar memahami materi. Perbedaan model PBL dan PjBL ini terletak pada apa yang dihasilkan, dimana model PBL menghasilkan suatu solusi konseptual dan prosedural, sedangkan PjBL menghasilkan proyek sebagai solusi permasalahan. Penggunaan model PBL dan PjBL memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan masalah dan menentukan penyelesaian masalah secara berkelompok, serta menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian Wasonowati (2014) disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Problem Based Learning pada ranah kognitif dikategorikan baik dengan persentase siswa yang mencapai kompetensi inti kurikulum sebesar 78% selanjutnya hasil penelitian Gangga (2013)
4 menyimpulkan bahwa model Project Based Learning berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah sistem koloid. Materi sistem koloid adalah salah satu materi ajar yang memiliki banyak sekali konsep kimia yang harus dipahami oleh siswa selain itu materi sistem koloid ini peristiwanya nyata dalam kehidupan siswa, yang pernah bahkan sering dilihat oleh siswa. Meskipun demikian, masih ada siswa yang belum mengetahui dan memahami mengapa peristiwa itu terjadi, dan apa hubungannya dengan pelajaran kimia. Dengan adanya model PBL dan PjBL, istilah siswa pintar secara teoritis tetapi miskin secara aplikasi dapat terhindari. Karena pada dasarnya model PBL dan PjBL memiliki karakteristik yang hampir sama yaitu menuntut siswa untuk tidak hanya mengerti teori tetapi juga menuntut siswa untuk dapat menyelesaikan masalah agar dapat menghasilkan solusi yang tepat. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik menyusun skripsi dengan judul Studi Perbandingan Model PBL dan PjBL Terhadap Hasil Belajar Sistem Koloid Siswa Di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Merangin 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini Manakah yang lebih baik model Problem Based Learning (PBL) dengan model Project Based Learning (PjBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Merangin? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran yang lebih baik antara model
5 Problem Based Learning (PBL) dengan model Project Based Learning (PjBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem koloid di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Merangin. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam pembelajaran kimia baik siswa, guru, penulis maupun peneliti lain. 1. Bagi Siswa, memberikan suasana baru dalam proses belajar mengajar dikelas sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, melatih siswa agar lebih aktif, kreatif dan mandiri dalam belajar menyelesaikan masalah-masalah kimia. 2. Bagi Guru, sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi guru dan calon guru kimia dalam memilih model pembelajaran yang sesuai, efektif dan efisien dalam kegiatan belajar - mengajar kimia sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi Sekolah, penelitian ini diharapkan akan membantu penciptaan panduan pembelajaran bagi mata pelajaran lain dan juga sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang akan diterapkan bagi perbaikan di masa yang akan datang. 4. Bagi Peneliti, untuk mengetahui apakah model pembelajaran PBL dan PjBL efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA, dan juga untuk menyelesaikan tugas belajar yang sedang ditunaikan.
6 1.5 Batasan Masalah Penelitian Agar lebih terarah dan masalah yang diteliti lebih jelas, maka penulis memberikan batasan masalah pada penelitian ini berupa hasil belajar pada ranah kognitif C2 sampai C4 dengan menggunakan taksonomi bloom. 1.6 Definisi Istilah Supaya tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan istilah-istilah yang digunakan dalam skripsi ini maka perlu adanya definisi istilah. Definisi istilah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Model Problem Based Learning (PBL) Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir, meningkatkan kepercayaan diri sendiri dan memandirikan siswa dalam membangun pengetahuan baru (Hosnan, 2014). 2. Model Project Based Learning (PjBL) Model Project Based Learning (PjBL) menurut Sani (2014) adalah strategi belajar mengajar yang melibatkan siswa untuk mengerjakan sebuah proyek yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau lingkungan. 3. Hasil Belajar Kimia Hasil belajar menurut Gagne & Briggs (Suprihatiningrum, 2013) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (Learner s Performance).