Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

dokumen-dokumen yang mirip
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) pada Pemberian Pupuk Cair

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI PAKHCOY (Brassica rapa. L) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KASCING SKRIPSI OLEH:

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)TERHADAP MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) VARIETAS TOSAKAN DAN DORA

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

DOSIS PUPUK CAIR ANORGANIK DAN JARAK TANAM BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L. var. TUK TUK ) ASAL BIJI

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI MAIN NURSERY TERHADAP KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK FOSFAT

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) TERHADAP PEMBERIAN MULSA DAN BERBAGAI METODE OLAH TANAH SKRIPSI

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK CAIR

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Terhadap Pemberian Pupuk Bokashi dan Frekuensi Pembumbunan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.) Urban.

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.

Bram Arda Bintario Bangun*, Jasmani Ginting, Ferry Ezra Sitepu

JurnalAgroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.6.No.1, Januari 2018 (3): 14-19

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBELAHAN UMBI BIBIT PADA BEBERAPA JARAK TANAM

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT AREN ( Arenga pinnata Merr.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR SKRIPSI OLEH : MANAHAN BDP Pemuliaan Tanaman

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TOMAT (Lycopersicum esculentum L.) DATARAN RENDAH TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)

Respons Dua Varietas Kedelai (Glycine max (L.) Merrill.) pada Pemberian Pupuk Hayati dan NPK Majemuk

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4.No.4, Desember 2016 (648);

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URINE DOMBA ABSTRACT

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

PENGARUH PUPUK ANORGANIK DAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA) VARIETAS IMPERIAL

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt) TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH KOPI DAN TEPUNG DARAH SAPI SKRIPSI OLEH :

SKRIPSI OLEH : RIRI AZYYATI / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS KULIT BUAH KOPI SKRIPSI OLEH:

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN DASAR LIMBAH SALAK

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

RESPON PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS TIMUN (Cucumis sativus L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SKRIPSI.

Volume 11 Nomor 2 September 2014

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (578) :

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAHAN METODE PENELITIAN

RESPON KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KONSENTRASI GARAM NaCl SECARA IN VITRO

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BEBERAPA KOMPOSISI KOMPOS KULIT BUAH KAKAO DENGAN SUBSOIL ULTISOL DAN PUPUK DAUN

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) TERHADAP KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA SKRIPSI OLEH :

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK Dendrobium undulatum

PERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIPS TEBU (Saccharum officinarum L. ) PADA BERBAGAI UMUR BAHAN TANAMAN DENGAN PEMBERIAN BAP

PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum Lam.

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH TERHADAP BAHAN ORGANIK Tithonia diversifolia DAN PUPUK SP-36 ABSTRACT

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) terhadap Pemberian Giberelin dan Pupuk TSP

SKRIPSI. Oleh: JOGI HENDRO SIAHAAN/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L. ) PADA BERBAGAI TINGKAT PEMBERIAN AIR SKRIPSI

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (7): 47-54

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELEDRI PADA PEMBERIAN BEBERAPA KOMBINASI PUPUK N, P, K DAN VERMIKOMPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RESPONS PERTUMBUHAN STUM MATA TIDUR KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg.) DENGAN PEMBERIAN AIR KELAPA DAN PUPUK ORGANIK CAIR

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine Max L. (MERILL)) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR

Pengaruh Jarak Tanam dan Ukuran Umbi Bibit terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kentang Varietas Granola untuk Bibit

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

RESPON BEBERAPA VARIETAS PADI DAN PEMBERIAN AMELIORAN JERAMI PADI PADA TANAH SALIN

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSIUBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP TINGGI BEDENGAN DAN DOSIS PUPUK KANDANG AYAM SKRIPSI OLEH :

Transkripsi:

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam Response Lettuce (Lactuca sativa L.) Growth and Production Towards Giving Urine Goat Organic Liquid Fertilizer on Some Plant Spacing Immanuel Hans Alexander Surbakti, Ratna Rosanty Lahay *, T. Irmansyah Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 *Corresponding author: ratna.rlahay@gmail.com ABSTRACT This research was carried out on land the area residents,pasar 1 street No.89 Tanjung Sari, Medan at altitude of ± 25 asl from May 2015 through July 2015, using factorial randomized block design with two treatment factors, namely liquid organic fertilizer goat urine with treatments of 0, 200, 400, 600 cc/ L of water and Plant Spacing with treatment 20x20 cm, 25x20 cm and 30x20 cm. Parameters measured were plant height, number of leaves, fresh weight total per sample, selling fresh weight per sample, fresh weight of roots per sample, harvest index and shoot-root ratio. The results showed that the liquid organic fertilizer goat urine application had no significant effect on all parameters. Plant spacing significantly affected parameters plant height, number of leaves, fresh weight total per sample, selling fresh weight per sample, and fresh weight of roots per sample. Interaction of liquid organic fertilizer goat urine and spacing of treatment had no significant effect on all parameters of existing observations. Keywords: lettuce, liquid organic fertilizer goat urine, plant spacing ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di lahan penduduk jalan pasar 1 No. 89 Tanjung Sari, Medan yang berada pada ketinggian ± 25 dpl dari bulan Mei2015 sampai Juli 2015, menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu pupuk organik cair urin kambing dengan perlakuan 0, 200, 400, 600 cc/l air dan jarak tanam dengan perlakuan 20x20 cm, 25x20 cm dan 30x20 cm. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar total per sampel, bobot segar jual per sampel, bobot segar akar per sampel, indeks panen dan ratio tajuk-akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair urin kambing tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang ada. Perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar total per sampel, bobot segar jual per sampel, dan bobot segar akar per sampel. Interaksi pemberian urin kambing dan perlakuan jarak tanam tidak berpengaruh nyata pada seluruh parameter pengamatan yang ada. Kata kunci : selada, pupuk organik cair urin kambing, jarak tanam 1768

PENDAHULUAN Selada merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang dikonsumsi daunnya. Prospek serapan pasar terhadap komoditas selada akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk, peningkatan pendidikan masyarakat, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, dan peningkatan kesukaan (preferensi) masyarakat terhadap selada (Samadi, 2014). Pemberian pupuk kimia harus diimbangi dengan pemberian pupuk organik. Pupuk kimia berperan menyediakan nutrisi dalam jumlah yang besar bagi tanaman, sedangkan bahan organik cenderung berperan menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan oleh tanaman untuk menyerap unsur hara yang disediakan pupuk kimia (Yuwono, 2007). Produksi urin kambing per ekor mencapai 0,6-2,5 liter/hari dengan kandungan nitrogen 0,51 0,71%. Variasi kandungan nitrogen tersebut bergantung pada pakan yang dikonsumsi, tingkat kelarutan protein kasar pakan, serta kemampuan ternak untuk memanfaatkan nitrogen asal pakan. Kotoran kambing-kambing yang tersusun dari feses, urin dan sisa pakan mengandung nitrogen lebih tinggi dari pada yang berasal dari feses (Pustaka Penelitian Pengembangan Departemen Pertanian, 2011). Dengan potensi yang dimilikinya, urin kambing ini dapat dijadikan pupuk organik cair pengganti pupuk anorganik kimia cair, terlebih dapat mencegah pencemaran limbah akibat pembuangan dari urin ini. Selain melalui upaya pemupukan, keberhasilan budidaya tanaman selada dikendalikan oleh faktor-faktor pertumbuhan yang meliputi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman selada, salah satunya ialah tingkat kerapatan tanaman. Tingkat kerapatan tanaman perlu diatur agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman. Perbedaan jarak tanam menyebabkan pertumbuhan dan hasil yang berbeda, karena dengan penerapan jarak tanam yang terlalu rapat dapat menimbulkan kompetisi antar tanaman (Rohmah, 2009). BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Lahan Penduduk Jl.Pasar 1 No.89 Tanjung Sari, Medan dengan ketinggian tempat ±25 meter di atas permukaan laut, pada bulan Mei sampai dengan Juli 2015. Bahan yang digunakan adalah benih selada (Lactuca sativa L.) varietas Grand Rapid sebagai objek pengamatan, urin kambing dari Peternakan kambing di Desa Sukaraya, Kecamatan Pancurbatu sebagai pupuk organik cair, dan air sebagai pelarut pupuk cair organik. Alat yang digunakan adalah cangkul untuk mengolah lahan, gembor untuk menyiram tanaman, gelas ukur untuk mengukur urin kambing, ember untuk membuat konsentrasi pupuk organik cair dan membersihkan tanah dari akar, pacak bambu untuk membuat plot, meteran untuk mengukur tinggi tanaman, pacak sampel sebagai penanda tiap sampel, alat tulis untuk mencatat data serta alat lainnya yang mendukung dalam penelitian ini. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan, yaitu: Faktor I: Pemberian urin kambing dengan 4 taraf, yaitu: = 0 cc/l air ; = 200 cc/l air ; = 400 cc/l air ; P3 = 600 cc/l air. Faktor II: Jarak tanam dengan 3 taraf, yaitu: J1 = 20 x 20 cm ; J2 = 25 x 20 cm ; J3 = 30 x 20 cm HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Rataan tinggi tanaman selada 2-6 pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam dapat dilihat pada Tabel1. Pada Tabel1 tampak bahwa pemberian pupuk organik cair urin kambing pada 6 Minggu Setelah Pindah Tanam () 1769

menghasilkan rataan tinggi tanaman tertinggi sebesar 14.04 cm pada perlakuan (400 cc/l air) yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan yang ada lainnya (, dan P3). Tabel 1. Rataan tinggi tanaman(cm) 2 6 pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam Jarak Tanam Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing (Kontrol) (200 cc/l) (400 cc/l) P3 (600cc/L) Rataan J1 (20x20 cm) 5.07 4.34 4.73 4.04 4.55 2 J2 (25x20 cm) 5.54 4.89 4.53 4.49 4.86 J3 (30x20 cm) 3.80 3.94 4.94 4.43 4.28 Rataan 4.80 4.39 4.73 4.32 4.56 3 4 5 6 Keterangan J1 (20x20 cm) 7.80 7.31 7.37 7.97 7.62 a J2 (25x20 cm) 8.98 6.70 6.60 7.43 7.43 a J3 (30x20 cm) 6.07 5.87 6.96 6.14 6.26 b Rataan 7.62 6.63 6.98 7.18 7.10 J1 (20x20 cm) 9.67 9.39 10.28 10.08 9.86 a J2 (25x20 cm) 10.48 9.28 8.73 9.44 9.48 a J3 (30x20 cm) 8.38 7.60 8.89 7.98 8.21 b Rataan 9.51 8.76 9.30 9.17 9.18 J1 (20x20 cm) 12.02 11.47 12.26 11.90 11.91 a J2 (25x20 cm) 12.34 11.29 10.58 12.05 11.57 a J3 (30x20 cm) 9.36 9.31 10.76 9.36 9.70 b Rataan 11.24 10.69 11.20 11.11 11.06 J1 (20x20 cm) 13.71 13.89 15.79 14.82 14.55 a J2 (25x20 cm) 15.48 13.70 13.07 15.64 14.47 a J3 (30x20 cm) 10.93 11.77 13.26 11.16 11.78 b Rataan 13.37 13.12 14.04 13.87 13.60 : Angka yang diikuti notasi yang sama padakelompok kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5% Perlakuan jarak tanam pada 6 menghasilkan rataan tinggi tanaman tertinggi sebesar 14.55 cm pada perlakuan J1(20 x 20 cm) yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan J2 (25 x 20 cm) dan berbeda nyata dengan perlakuan J3 (30 x 20 cm). Interaksi antara pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam menunjukkan respon yang tidak nyata terhadap rataan tinggi tanaman selada. Pada parameter tinggi tanaman, perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata pada 3, 4, 5 dan 6 Minggu Setelah Pindah Tanam (). Pada rataan tinggi tanaman 6 (Tabel 1) dapat dilihat perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm menghasilkan tinggi tanaman terbesaryakni 14.55 cm yang berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini diduga karena jarak tanam tersebut sangat efektif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibandingkan perlakuan lainnya dimana jarak tanam yang ada diperlebar. Hal ini didukung oleh penelitian Yuliantini (2005) mengenai kajian komposisi pupuk N anorganik dan organik terhadap pertumbuhan dan hasil selada varietas Grand Rapids pada populasi yang berbeda, 1770

menunjukkan hasil terbaik pada jarak tanam 20x20 cm. Jumlah Daun (helai) Rataan jumlah daun tanaman selada 2-6 pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam dapat dilihat pada Tabel 2. Pada Tabel 2 tampak bahwa pemberian urin kambing pada 6 menghasilkan rataan jumlah dauntertinggi sebesar 5.64 helai pada perlakuan (200 cc/l air) yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan, dan P3.Perlakuan jarak tanam pada 6 menghasilkan rataan jumlah daun tertinggi sebesar 5.88 helai perlakuan J1 (20 x 20 cm) yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan J2 (25 x 20 cm) dan berbeda nyata dengan perlakuan J3 (30 x 20 cm). Tabel 2.Rataan jumlah daun(helai) 2 6 pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam Jarak Tanam Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing (Kontrol) (200 cc/l) (400 cc/l) P3 (600cc/L) Rataan J1 (20x20 cm) 3.13 3.00 2.87 3.07 3.02 2 J2 (25x20 cm) 2.87 2.53 2.73 3.00 2.78 J3 (30x20 cm) 2.73 2.80 2.87 2.67 2.77 Rataan 2.91 2.78 2.82 2.91 2.86 3 4 5 6 Keterangan J1 (20x20 cm) 4.46 4.80 4.60 4.66 4.63 J2 (25x20 cm) 4.46 4.40 4.46 4.33 4.41 J3 (30x20 cm) 4.53 4.20 4.26 4.00 4.25 Rataan 4.48 4.47 4.44 4.33 4.43 J1 (20x20 cm) 4.93 4.53 4.33 4.73 4.63 J2 (25x20 cm) 4.66 4.13 4.66 4.33 4.45 J3 (30x20 cm) 4.10 4.26 4.00 4.26 4.16 Rataan 4.56 4.31 4.33 4.44 4.41 J1 (20x20 cm) 4.93 4.53 4.33 4.73 4.63 a J2 (25x20 cm) 4.66 4.13 4.66 4.33 4.45 a J3 (30x20 cm) 4.33 4.26 4.00 4.26 4.21 b Rataan 4.64 4.31 4.33 4.44 4.43 J1 (20x20 cm) 5.80 5.80 5.80 6.13 5.88 a J2 (25x20 cm) 6.27 5.67 5.67 5.73 5.83 a J3 (30x20 cm) 4.47 5.47 5.27 5.00 5.05 b Rataan 5.51 5.64 5.58 5.62 5.59 : Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5% Perlakuan jarak tanam menunjukan pengaruh yang nyata pada 5 dan 6 dengan parameter jumlah daun. Dimana pada rataan jumlah daun 6 (Tabel 2) pada perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm memiliki rataan jumlah daun terbesar yakni 5.88 helai. Dimana jarak tanam suatu tanaman mempengaruhi tingkat persaingan dengan tanaman lain dalam memperoleh air dan unsur hara yang diperlukan tanaman tersebut untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya 1771

Bobot Segar Total per Sampel (g) Rataan bobot segar total per sampel pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair urin kambing pada perlakuan (400 cc/l air) menunjukkan bobot segar total per sampel terbesar yaitu 18.88 gyang berbeda tidak nyata dengan perlakuan, dan P3. Perlakuan jarak tanam menghasilkan bobot segar total per sampel terbesar pada perlakuan J1 (20 x 20 cm) yaitu 22.92gyang berbeda tidak nyata dengan perlakuan J2 (25 x 20 cm) dan berbeda nyata dengan perlakuan J3 (30 x 20 cm). Interaksi antara pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam menunjukkan respon yang tidak nyata terhadap bobot segar total per sampel tanaman selada. Perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm (J1) (Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5) menunjukan pengaruh yang nyata pada parameter bobot segar tanaman per sampel (baik bobot segar total, bobot segar jual maupun bobot segar akar per sampel) dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam lainnya. Dengan demikian produksi tanaman selada dari indikator bobot segar per sampel dipengaruhi oleh jarak tanam yang diterapkan pada saat penanaman. Hal ini menjadi penting karena jarak tanam ini berkaitan dengan kompetisi akan kebutuhan unsur hara untuk memperoleh tujuan hidup tanaman dimana akhir dari kegiatan pertaniannya adalah produksi yang dihasilkannya. Hal ini sesuai dengan literatur dari Rohmah (2009) yang menyatakan bahwa perbedaan jarak tanam menyebabkan pertumbuhan dan hasil yang berbeda, karena dengan penerapan jarak tanam yang terlalu rapat dapat menimbulkan kompetisi antar tanaman. Kompetisi terjadi untuk memperoleh kebutuhan hidup tanaman seperti cahaya matahari, nutrisi, air dan ruang tumbuh. Penggunaan jarak tanam yang tepat dapat meningkatkan produksi per satuan luas. Harjadi (1996) menyatakan bahwa tingkat kerapatan tanaman dapat mempengaruhi kualitas produksi tanaman, terutama efisiensi tanaman dalam menggunakan cahaya matahari. Tabel3.Rataan bobot segar total per sampel pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam Jarak Tanam Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing P3 Rataan (Kontrol) (200 cc/l) (400 cc/l) (600cc/L) J1 (20x20 cm) 21.50 21.25 24.23 24.71 22.92 a J2 (25x20 cm) 25.93 17.90 17.97 19.20 20.25 a J3 (30x20 cm) 8.99 13.23 14.43 10.95 11.90 b Rataan 18.80 17.46 18.88 18.29 18.36 Keterangan: Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5% Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pemberian pupuk organik cair urin kambing belum menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan kontrol atau tanpa pemberian pupuk organik cair urin kambing. Hal ini diduga karena keadaan pupuk organik yang lama terurai sehingga kandungan haranya yang belum dapat diserap secara efektif oleh tanaman dan juga diduga karena umur tanaman selada yang singkat/pendek sehingga ketersediaan hara yang lama itu melebihi umur panen dari tanaman selada sehingga belum efektif untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksinya. Dari pengamatan yang dilakukan, dapat dilihat dari seluruh tabel yang ada bahwa interaksi dari pemberian pupuk organik cair 1772

urin kambing dan perlakuan jarak tanam menunjukan data yang tidak berpengaruh nyata pada seluruh parameter penelitian. Keadaan ini memungkinkan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut guna mendapatkan kombinasi yang pas dan tepat dalam menerapkan pertanian berkelanjutan dengan kombinasi pupuk organik dan jarak tanam Bobot Segar Jual per Sampel (g) Rataan bobot segar jual per sampel pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair urin kambing pada perlakuan menunjukkan bobot segar jual per sampel terbesar yaitu 16.83 gyang berbeda tidak nyata dengan perlakuan, dan P3.Perlakuan jarak tanam menghasilkan bobot segar jual per sampel terbesar pada perlakuan J1 (20 x 20 cm) yaitu 20.32gyang berbeda tidak nyata dengan perlakuan J2 (25 x 20 cm) dan berbeda nyata dengan perlakuan J3 (30 x 20 cm).interaksi antara pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam menunjukkan respon yang tidak nyata terhadap bobot segar jual per sampel tanaman selada Tabel 4. Rataan bobot segar jual per sampel pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam Jarak Tanam Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing P3 Rataan (Kontrol) (200 cc/l) (400 cc/l) (600 cc/l) J1 (20x20 cm) 19.64 19.00 21.32 21.33 20.32 a J2 (25x20 cm) 22.88 15.87 16.10 16.04 17.72 a J3 (30x20 cm) 7.97 11.75 12.61 9.26 10.40 b Rataan 16.83 15.54 16.68 15.54 16.15 Keterangan: Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5% Bobot Segar Akar per Sampel (g) Rataan bobot segar akar per sampel pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanamdapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair urin kambing pada perlakuan (400 cc/l air) menunjukkan bobot segar akar per sampel terbesar yaitu 1.96 g yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan, dan P3. Perlakuan jarak tanam menghasilkan bobot segar akar per sampel terbesar pada perlakuan J1 (20 x 20 cm) yaitu 2.07 gyang berbeda tidak nyata dengan perlakuan J2 (25 x 20 cm) dan berbeda nyata dengan perlakuan J3 (30 x 20 cm). Interaksi antara pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam menunjukkan respon yang tidak nyata. 1773

Tabel 5.Rataan bobot segar akar per sampel pada pemberian pupuk cair organik urin kambing dan perlakuan jarak tanam Jarak Tanam (Kontrol) Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing (200 cc/l) (400 cc/l) P3 (600 cc/l) Rataan J1 (20x20 cm) 1.73 2.02 2.43 2.08 2.07 a J2 (25x20 cm) 1.90 1.58 2.23 1.91 1.91 a J3 (30x20 cm) 0.91 1.54 1.22 1.51 1.29 b Rataan 1.51 1.71 1.96 1.83 1.75 Keterangan:Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5% Berdasarkan hasil pengamatan dan sidik ragam diketahui bahwa perlakuan pemberian pupuk organik cair urin kambing tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang ada. Pada semua parameter yang diamati, perlakuan pemberian pupuk organik cair urin kambing menunjukkan tidak berpengaruh nyata. Hal ini dapat dilihat dari rataan yang ada dimana data penelitian secara menyeluruh hampir sama. Dengan kata lain tidak ada bedanya dengan perlakuan kontrol (tanpa pemberian pupuk organik cair urin kambing). Hal ini diduga karena kebutuhan unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman selada belum mampu tercukupi oleh pemberian pupuk cair pupuk organik cair urin kambing. Hal ini sesuai dengan literatur Campbell dan Reece (2008), yang menyatakan bahwa ph merupakan faktor penting karena berpengaruh terhadap ketersediaan mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas mikroorganisme di dalam media penguraian bahan organik adalah ph. Indeks Panen Tabel 6 menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair urin kambing pada perlakuan, dan menunjukkan indeks panen terbesar yaitu 0.88 yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan P3 yaitu sebesar 0.82. Tabel 6. Rataan indeks panen pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam Jarak Tanam Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing P3 Rataan (Kontrol) (200 cc/l) (400 cc/l) (600 cc/l) J1 (20x20 cm) 0.89 0.88 0.87 0.87 0.88 J2 (25x20 cm) 0.87 0.88 0.89 0.84 0.87 J3 (30x20 cm) 0.89 0.89 0.88 0.76 0.85 Rataan 0.88 0.88 0.88 0.82 0.87 Perlakuan jarak tanam menghasilkan indeks panen terbesar pada perlakuan J1 (20 x 20 cm) yaitu 0.88yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan J2 (25 x20 cm)sebesar 0.87 dan J3 (30 x 20 cm) sebesar 0.85. Interaksi antara pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam menunjukkan respon yang tidak nyata terhadap parameter indeks panen pada tanaman selada. 1774

Dengan demikian diharapkan kedepannya didapatkan hasil yang lebih detail sehingga dapat diterapkan di kalangan petani sayuran terkhusus tanaman selada atau pihak lain yang membutuhkan. selanjutkan dalam mewujudkan upaya tersebut, disarankan untuk terlebih dahulu mengetahui dan memahami karakteristik dan keadaan yang mendukung tumbuhnya tanaman selada diantaranya dengan memperhatikan aspek lingkungan yang ada. Hal ini dirasa perlu mengingat penelitian dilaksanakan di dataran rendah sementara tanaman selada lebih mengharapkan daerah pegunungan untuk dapat tumbuh secara baik dan maksimal. Dimana menurut literatur dari Hafiz (2007) yang menyatakan bahwa didaerah pegunungan, daunnya dapat membentuk krop yang besar. Sebaliknya di dataran rendah, tanaman ini hanya membentuk krop yang kecil tetapi cepat berbunga. Adapun persyaratan penting agar tanaman selada dapat tumbuh dengan baik ialah tanah harus mengandung pasir atau lempung (subur), suhu udara 15 20 C, dan derajat keasaman tanah (ph) 5 6,5. Ratio Tajuk-Akar Rataan ratio tajuk-akar pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair urin kambing pada perlakuan, menunjukkan ratio tajuk-akar terbesar yaitu 10.63yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan, dan P3. Perlakuan jarak tanam menghasilkan ratio tajuk-akar terbesar pada perlakuan J2 (25 x 20 cm) yaitu 9.91yang berbeda tidak nyata dengan perlakuan J1 (25 x20 cm) dan J3 (30 x 20 cm).interaksi antara pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam menunjukkan respon yang tidak nyata terhadap parameter ratio tajuk-akar pada tanaman selada. Tabel 7. Rataan ratio tajuk-akar pada pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam Jarak Tanam (Kontrol) Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing (200 cc/l) (400 cc/l) P3 (600 cc/l) Rataan J1 (20x20 cm) 10.93 9.26 9.03 10.03 9.81 J2 (25x20 cm) 11.94 10.35 7.40 9.96 9.91 J3 (30x20 cm) 9.02 7.48 11.06 6.65 8.55 Rataan 10.63 9.03 9.16 8.88 9.43 Keadaan jarak tanam yang optimal efektif dalam menjaga sistem perakaran yang kompak dan memelihara keadaan tajuk tanaman yang baik guna memanfaatkan sinar matahari dalam proses fotosintesis sehingga kebutuhan hidup tanaman selada terpenuhi. Hal ini sesuai dengan literatur dari Sugito (1999) menjelaskan bahwa, perakaran tanaman yang satu dapat mengganggu perakaran tanaman lain yang berdekatan, karena akan terjadi persaingan mengenai air dan unsur hara yang diserap dari tanah, sedangkan tajuknya akan mengalami persaingan terhadap cahaya dan udara, terutama oksigen. Jarak tanam yang tepat sangat penting agar tanaman sayuran daun dapat memanfaatkan sinar matahari dan unsur hara secara optimum untuk proses tumbuh kembangnya. Pengaturan jarak tanam perlu dilakukan, berkaitan dengan sistem perakaran dan bentuk tajuk tanaman. 1775

SIMPULAN Pemberian pupuk organik cair urin kambing tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada.perlakuan jarak tanam berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman (3, 4, 5 dan 6 ), jumlah daun (5 dan 6 ), bobot segar total per sampel, bobot segar jual per sampel dan bobot segar akar per sampel. Jarak tanam yang terbaik adalah 20x20 cm. Perlakuan interaksi pemberian pupuk organik cair urin kambing dan perlakuan jarak tanam tidak berpengaruh nyata pada semua parameter perlakuan yang ada. DAFTAR PUSTAKA Campbell, N. A. dan J.B. Reece. 2008. Biologi edisi kedelapan Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Hafiz, A.G., 2007. Selada. Agromedia Pustaka. Jakarta. Harjadi, S. 1996. Pengantar Agronomi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Pustaka Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian. 2011. Temu Aplikasi Paket Teknologi Terapan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.http:pustaka.litbang.deptan.g o.id[10 September 2014]. Rohmah, N., 2009. Respon Tiga Kultivar Selada (Lactuca Sativa L.) pada Tingkat Kerapatan Tanamanyang Berbeda. Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Samadi, B., 2014. Rahasia Budidaya Selada Secara Organik dan Anorganik. Pustaka Mina, Jakarta. Sugito, Y. 1999. Ekologi Tanaman. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Yuliantini, D. 2005. Kajian Komposisi Pupuk N Anorganik dan Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada (Lactuca sativa L.) pada Populasi yang Berbeda. Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang. Yuwono, D. 2007. Kompos. Agromedia Pustaka. Jakarta. 1776

1777