PUBLIC EXPOSE PT RISTIA BINTANG MAHKOTASEJATI TBK
HAL- HAL YANG PERLU DIUNGKAP MANAJEMEN DALAM PERJALANAN KURUN WAKTU 31 MARET 2014 SAMPAI DENGAN 31 MARET 2015 UMUM Tahun 2015 di prediksi akan menjadi titik terendah pasar properti di Indonesia. Pasalnya industri properti di Indonesia kembali harus diuji, mulai dari kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, hingga kenaikan BI rate. Kenaikan BBM disusul dengan naiknya BI rate menjadi 7,75% membuat pasar properti semakin terpuruk. Kondisi ini membuat kondisi perlambatan pasar properti semakin turun tajam. Para pengembang akan berhati-hati untuk menaikan harga properti dikarenakan naiknya biaya konstruksi dan biaya pendanaan serta diharapkan dapat lebih waspada melakukan ekspansi khususnya untuk segmen menengah ke bawah. Dengan adanya arus dana asing yang akan masuk ke Indonesia terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 akan dapat memberikan pertumbuhan yang baik khususnya di sektor industrial. Disamping itu melemahnya rupiah terhadap dolar juga harus tetap menjadi perhatian penuh. Pemerintah memperkirakan kebutuhan rumah masyarakat berpenghasilan rendah pertahun mencapai 800 ribu unit. Pemerintah terus berupaya mengurangi kekurangan suplai rumah (backlog) yang telah mencapai 15 ribu unit, melalui program pembangunan satu juta unit rumah. Untuk itu, diperlukan kerjasama berbagai pihak, khususnya para pengembang.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 31 Maret 2015 31 Maret 2014 JUTAAN RUPIAH JUTAAN RUPIAH PENJUALAN BERSIH 5.299 1.640 LABA KOTOR 2.213 901 LABA (RUGI) USAHA 2.067 (2.365) RUGI BERSIH (249) (7.193) JUMLAH ASET 147.823 150.546 JUMLAH KEWAJIBAN 17.284 29.945 JUMLAH EKUITAS 130.538 120.602 RASIO % % RUGI BERSIH/JUMLAH ASET (0,17) (4,78) RUGI BERSIH/EKUITAS (0,19) (5,96) RUGI BERSIH/PENJUALAN BERSIH (4,70) (438,57) KEWAJIBAN/EKUITAS 13,24 24,83 KEWAJIBAN/JUMLAH ASET 11,69% 19,89
PENJUALAN BERSIH Penjualan bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 mencapai Rp 5.299 juta, yang berasal dari penjualan atas rumah. Penjualan bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 adalah sebesar Rp 1.640 juta, sehingga penjualan bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp 3.659 juta atau sebesar 223,10% bila dibandingkan dengan penjualan bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014. Hal ini disebabkan karena proses splitsing pemecahan sertifikat induk menjadi sertifikat per kavling yang menjadi persyaratan Akta Jual Beli telah selesai sehingga pengakuan penjualan dapat dilaksanakan.
PERTUMBUHAN LABA/RUGI a. Laba (Rugi) Usaha Laba usaha Perseroan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 mencapai Rp 2.067 juta dan rugi usaha untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 sebesar Rp 2.482 juta, mengalami penurunan laba usaha sebesar Rp 4.550 juta atau 183,27%. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pada penjualan penghasilan bunga bersih dan pendapatan usaha lainnya. b. Rugi Bersih Perusahaan membukukan rugi bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp 249 juta, sedangkan rugi bersih untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2014 adalah sebesar Rp 7.193 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 6.943 juta atau sebesar 96,54%. Hal ini terutama disebabkan karena terdapat penurunan pada bagian atas rugi dari entitas asosiasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015, juga terdapat peningkatan atas penjualan yang cukup signifikan.
PERTUMBUHAN JUMLAH AKTIVA, KEWAJIBAN DAN EKUITAS a. Jumlah Aset Jumlah Aktiva Perseroan pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp 147.823 juta sedangkan jumlah aktiva Perseroan pada tanggal 31 Maret 2014 adalah sebesar Rp 150.546 juta, menurun sebesar Rp 2.724 juta atau sebesar 1,81%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh tanah yang belum dikembangkan. b. Jumlah Kewajiban Jumlah kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Maret 2015 sebesar Rp 17.284 juta dan jumlah kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Maret 2014 adalah sebesar Rp 29.945 juta, atau menurun sebesar Rp 12.660 juta atau sebesar 42,28%. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan uang muka penjualan - pihak ketiga, hutang usaha dan liabilitas imbalan kerja jangka panjang. c. Ekuitas Ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar Rp 130.538 juta sedangkan ekuitas pada tanggal 31 Maret 2014 adalah sebesar Rp 120.602 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 9.937 juta atau sebesar 8,24%. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan atas saldo laba belum ditentukan penggunaannya.
PEMASARAN Perumahan yang dikembangkan Perseroan memiliki target pemasaran untuk lapisan masyarakat tingkat ekonomi menengah ke bawah. Perseroan menggunakan strategi pemasaran yang proaktif dengan mengadakan kunjungan ke berbagai instansi pemerintahan dan perusahaan milik Negara serta perusahaan-perusahaan / pabrik- pabrik di sekitar lokasi perumahan Perseroan. Mengikuti pameran-pameran properti dan perumahan yang secara teratur diadakan di Jakarta. Perseroan selalu mengikutsertakan semua proyek yang sedang dikembangkan dalam setiap pameran. Strategi pemasaran melalui pameran ini diharapkan memberikan dampak pemasaran yang baik bagi Perseroan. Selain mengikuti pameran-pameran, Perseroan juga terus berupaya melaksanakan promosi berupa pemasangan iklan mass media, pemasangan spanduk-spanduk dan penyebaran brosur-brosur perumahan ditempat-tempat yang dianggap strategis disekitar lokasi proyek perumahan yang sedang dikembangkan Perseroan.
KENDALA YANG DIHADAPI 1. Daya beli masyarakat turun seiring dengan kondisi perekonomian sekarang. 2. Suku Bunga Kredit Kepemilikan Rumah yang semakin tinggi. 3. Perkembangan sarana transportasi dan jaringan jalan raya masih dirasakan belum memadai. 4. Ketepatan pasokan listrik yang mengalami keterlambatan. 5. Berkurangnya lahan pengembangan. 6. Makin bertambah kompetitor atau pengembang baru yang membuat town house/ perumahan dengan skala kecil. 7. Meningkatnya harga dolar dan bahan bakar minyak membuat biaya konstruksi menjadi meningkat, sedangkan harga jual tidak bisa ditingkatkan karena persaingan yang makin ketat.
UPAYA MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERSEROAN 1. Berupaya meningkatkan penjualan melalui jaringan pemasaran yang lebih luas dan kuat, meliputi kegiatan antara lain: a. Promosi secara pro-aktif ke instasi/ Perseroan milik Pemerintah maupun perusahaan swasta. b. Pengunaan jasa perorangan sebagai koordinator pemasaran perumahan di lingkungan tempat mereka bekerja. c. Ikut serta dalam pameran perumahan. d. Melalui agen penjualan yang profesional. e. Bekerja sama dengan pihak koperasi, Serikat Pekerja Perusahaan Swasta. 2. Mengupayakan teknik dan terobosan baru guna meningkatkan pengawasan pemakaian bahan bangunan. 3. Mengusahakan program-program Pembangunan rumah dengan konsep hemat biaya dan efisiensi. 4. Menyesuaikan rancang bangun rumah dengan type rumah yang diminati pasar. 5. Melakukan rencana ekspansi dengan membuka lahan pengembangan baru. 6. Ikut serta mendukung program pembangunan satu juta unit rumah.
M A N A J E M E N Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris (Independen) : Michella Ristiadewi W, BASc (Hons) : Dra. Maria Florentina Tulolo : Rosa Lestari Putri, SH Direksi : Direktur Utama Direktur : Richard Wiriahardja, SE : Suhsih M. Boentoro