FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH REMAJA DI SMPN 19 WILAYAH KERJA PUSKESMAS AUR DURI KOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT. :Perception, PKPR, Adolescents Participation.

PERAN KONSELOR SEBAYA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG TRIAD KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, akan tetapi teknologi informasi serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi (Iptek) yang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NUR DWI ROCHMIYATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Remaja adalah penduduk yang berusia tahun yang mengalami

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang berusia tahun. Remaja adalah

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Davita Prasti Karolina

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH FAKTOR PRILAKU PENDUDUK TERHADAP KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMBELANG KECAMATAN TOULUAAN SELATAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Remaja dalam Mencegah Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

Keywords: Smoking Habits of Students, Parents, Friends, Ads

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

ANALISIS FAKTOR PERILAKU YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEPUTIHAN PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN. Oleh : RONAULI AGNES MARPAUNG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I. PENDAHULUAAN. pada masa ini terjadi peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa (Batubara,

Predisposing, Supporting and Driving Factors for Utilization of Adolescent Care Health Services in South Kuta

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, BODY IMAGE, DAN PERILAKU MAKAN DENGAN STATUS GIZI SISWI SMAN 6 KOTA JAMBI TAHUN 2015

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

ABSTRACT. Keywords: Perception, Availability of Information Media, Courageous Risk Behavior Literature: 42 ( )

PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE BAYI DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU MAKASSAR

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA, SEKOLAH, TEMAN SEBAYA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lebih dari 1 juta orang mendapatkan Penyakit Menular Seksual (PMS) setiap hari. Setiap tahun sekitar 500 juta

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun tersebut usia produktif penduduk Indonesia paling banyak dengan usia

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. goncangan dan stres karena masalah yang dialami terlihat begitu

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 7 Juli 2017

Akademi Kebidanan dan Keperawatan Bhakti Husada Bekasi. Abstrak

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA SMP TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMP YANG MENERAPKAN PIK-R DAN TIDAK MENERAPKAN PIK-R

PENGARUH PENGETAHUAN TENTANG KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN TERHADAP SIKAP PHBS SISWA DI SEKOLAH ADIWIYATA SMPN 9 SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

Jurnal Farmasi Andalas Vol 1 (1) April 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA PETUGAS SURVEILANS DIARE DI DINAS KESEHATAN KOTA SALATIGA

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

Transkripsi:

Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.2 Edisi November ISSN 2580-0590 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH REMAJA DI SMPN 19 WILAYAH KERJA PUSKESMAS AUR DURI KOTA JAMBI Poltekkes Kemenkes Jambi ABSTRAK Latar belakang: Cakupan kunjungan kespro remaja ke Puskesmas di Kota Jambi tahun 2015 baru mencapai 25,53 % dari target sebanyak 70 %. Dari 20 Puskesmas di Kota Jambi, Puskesmas Aur Duri baru mencapai 0,77 %. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi oleh remaja. Populasi adalah remaja di SMPN 19. Penarikan sampel dengan teknik one stage cluster random sampling sebanyak 96 orang. Hasil penelitian sebanyak 45 orang (46,9 %) siswa memanfaatkan pelayanan kesehatan reproduksi, tidak ada hubungan pengetahuan (p=0,570) persepsi (p=0.438) sarana prasarana (p=0.825) kesehatan reproduksi. Kesimpulan: Ada hubungan dukungan sekolah (p=0.005) dan peran petugas (p=0.000) kespro. Kata Kunci: Pengetahuan, Persepsi, Sarana Prasarana, Dukungan sekolah, Peran petugas, Kesehatan reproduksi 114

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi oleh Remaja di SMPN 19 Wilayah Kerja Puskesmas Aur Duri Kota Jambi FACTORS RELATED TO THE USE OF REPRODUCTIVE HEALTH SERVICES BY THE ADOLESCENT IN SMPN 19 PRIMARY HEALTH CARE OF AUR DURI JAMBI CITY ABSTRACT Background: Coverage of adolescent reproductive health visits to health centers in the city of Jambi in 2015 reached 25.53% of the target of 70%. Of the 20 health centers in the city of Jambi, the new health center Aur Duri reached 0.77%. Methode: This research is descriptive analytic cross sectional study aims to determine the factors associated with the utilization of reproductive health services by adolescents. The population is teenagers in SMPN 19. The sampling technique one stage cluster random sampling as many as 96 people. Conclusion: The results of the study as many as 45 people (46.9%) of students take advantage of reproductive health services, there is no correlation between knowledge (p = 0.570) perception (p = 0.438) infrastructure (p = 0825) with the utilization of reproductive health services. There is a school support relationship (p = 0.005) and the role of the officer (p = 0.000) with the utilization of reproductive health services. Keywords: Awareness, Perceptions, Infrastructure, School Support, officer's role, Reproductive Health Services Utilization PENDAHULUAN Permasalahan kesehatan reproduksi dimulai dengan adanya perkawinan/hidup bersama. Di antara perempuan 10-54 tahun, 2,6 persen menikah pertama kali pada umur kurang dari 15 tahun dan 23,9 persen menikah pada umur 15-19 tahun. Menikah pada usia dini merupakan masalah kesehatan reproduksi karena semakin muda umur menikah semakin panjang rentang waktu untuk bereproduksi. Fenomena inilah yang menyebabkan terjadinya ibu yang melahirkan pada usia terlalu muda (< 20 tahun), bahkan ada yang melahirkan pada usia kurang dari 15 tahun. 1 Pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di puskesmas belum memenuhi kriteria pelayanan remaja seperti yang telah ditetapkan. Ada beberapa faktor penghambat diantaranya puskesmas belum semua melaksanakan kegiatan PKPR diantaranya pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya, alur dan pelaksanaan pelayanan PKPR kurang sesuai, kurangnya cakupan layanan kepada remaja dan kurangnya dukungan dari instansi instansi lain yang terkait dengan program PKPR. Faktor penyebabnya adalah kurangnya sosialisasi program kepada remaja, pelaksana program dan kurang konsisten dalam pelaksanaan program PKPR, petugas yang terlibat dalam pelaksanaan PKPR belum semuanya terlatih, serta kurangnya dukungan dana dan sarana prasarana. 2 115

Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.2 Edisi November Cakupan kunjungan kesehatan reproduksi remaja ke puskesmas tahun 2015 baru mencapai 25,53 %, sedangkan target nasional sebesar 70%, dari 20 puskesmas yang ada di Kota Jambi, puskesmas Aur Duri baru mencapai 0,77 %. 3 Hasil survei awal yang dilakukan pada 5 orang remaja, diketahui bahwa sebanyak 4 orang tidak mengetahui adanya pelayanan kesehatan reproduksi di puskesmas, sebanyak 2 orang mengetahui adanya pelayanan di puskesmas tetapi tidak memiliki waktu untuk ke puskesmas dikarenakan sedang sekolah dan sebanyak 4 orang tidak mengetahui manfaat pelayanan kesehatan reproduksi untuk dirinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor (pengetahuan, persepsi, sarana prasarana, dukungan sekolah dan peran petugas) SMPN 19 wilayah kerja puskesmas Aur Duri Kota Jambi. METODE Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang merupakan siswa SMPN 19 kota Jambi yaitu sebanyak 583 orang. Sampel diambil dengan teknik one stage cluster random sampling. Sampel merupakan siswa kelas VII dan VIII menggunakan rumus besar sampel diperoleh jumlah sampel sebanyak 96 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan cara pengisian kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan kesehatan reproduksi remaja mengunakan tabel distribusi frekuensi, sedangkan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi menggunakan analisis bivariat dengan uji chi square. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden pada penelitian ini dapat terlihat pada tabel berikut : Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kespro Remaja di SMPN 19 Wilayah Kerja Puskesmas Aur Duri Kota Jambi N Variabel o 1 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 2 Rentang Umur 12-13 Tahun 14-15 Tahun 3 Tidak Memanfaatkan Memanfaatkan 4 Pengetahuan kurang baik Pengetahuan baik 5 Persepsi kurang baik Persepsi baik 6 Sarana prasarana kurang lengkap Sarana prasarana Lengkap 7 Dukungan Sekolah Kurang Baik Dukungan sekolah Baik 8 Peran Petugas Kurang baik Peran Petugas Baik Jumlah F % 35 61 42 54 51 45 25 71 37 59 85 11 54 42 52 44 36.5 63.5 43.8 56.2 53.1 46.9 26.0 74.0 38.5 61.5 88.5 11.5 56.3 43.7 54.2 45.8 Berdasarkan tabel 1 diketahui sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (63,5%) dengan kelompok umur 14-15 tahun (56.2%). Adapun sebanyak 45 orang siswa (46,9%) memanfaatkan pelayanan kesehatan reproduksi di puskesmas, berdasarkan variabel independen, sebagian responden memiliki pengetahuan baik (74%), persepsi baik (61,5%), akan tetapi sarana prasarana di sekolah yang mendukung kegiatan kesehatan reproduksi sebagian besar siswa menyatakan kurang lengkap (88,5%), dukungan 116

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi oleh Remaja di SMPN 19 Wilayah Kerja Puskesmas Aur Duri Kota Jambi sekolah baik (43,7%) dan peran petugas baik (45,8%). Rata-rata usia responden pada rentang 13-15 tahun, secara umum usia ini merupakan usia dalam kelompok remaja awal, sehingga pengambilan keputusan untuk memanfaatkkan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi belum dirasakan sebagai suatu kebutuhan. Secara fisiologis usia remaja putri antara 13-14 tahun baru mengalami menarche, sehingga belum mempunyai pengalaman dalam permasalahan organ reproduksi. Remaja yang dominan memanfaatkan pelayanan adalah perempuan, usia yang dominan adalah usia 20-24 tahun, tinggal dengan orang tua dan berpenghasilan rendah. 4 Beberapa permasalahan reproduksi dapat mempengaruhi remaja dalam menggunakan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi. Hasil penelitian tentang studi perilaku remaja dalam pencegahan perilaku berisiko terhadap penularan HIV/AIDS di Afrika selatan, menunjukkan bahwa pencegahan penularan HIV/AIDS dan perilaku seksual berisiko dimulai dengan memberikan informasi pada remaja usia 12-14 tahun agar mereka sedini mungkin mencegah dan menghindari perilaku seksual berisiko. 5 Pemanfaatan pelayanan SMPN 19 Kota Jambi masih kurang, hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lain bahwa pemanfaatan PIK- KRR di sekolah masih kurang dikarenakan persepsi remaja terhadap petugas kesehatan kurang baik dan petugas yang kurang senang dan cenderung mencari kesalahan remaja serta sikap penyedia layanan yang kurang diterima oleh remaja dan kebutuhan remaja yang rendah terhadap pelayanan kesehatan reproduksi. Pemanfaatan pelayanan kesehatan kurang disebabkan karena kebutuhan remaja yang masih kurang akan pelayanan kesehatan reproduksi, faktor lingkungan, belum tersedianya waktu atau kesempatan untuk datang ke pusat pelayanan kesehatan reproduksi dan kurangnya dukungan dari pihak sekolah. 6 Penelitian di SMAN 2 Wates menunjukkan dari 109 responden diketahui bahwa hanya sebanyak 15 (13.8%) responden yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler dan hanya ada 14 orang (12.8%) yang pernah mengikuti perlombaan yang diadakan oleh PIK-KRR di sekolahnya. Siswa-siswi menginginkan dalam kegiatan PIK- KRR di sekolah untuk diadakan kegiatan seperti penyuluhan, bedah film, perlombaan yang menyangkut kesehatan reproduksi remaja.yaitu sebanyak 45 siswa (41,3%). 6 Adapun faktor-faktor yang berhubungan kesehatan reproduksi oleh remaja terlihat pada tabel berikut: Tabel 2. Hubungan Variabel Independen dengan Pemanfaatan Pelayanan Kespro oleh Remaja di SMPN 19 Wilayah Kerja Puskesmas Aur Duri Kota Jambi Variabel Independen Pemanfaatan Pelayanan Kespro Tidak memanfaat % Memanfaat % lh P Value 117

Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.2 Edisi November Kan kan Pengetahuan Kurang Baik 15 60 10 40 25 100 0,570 Baik 36 50,7 35 49,3 71 100 Persepsi Kurang Baik 22 59,5 15 40.5 37 100 0,438 Baik 29 49,2 30 50,8 59 100 Sarana Prasarana Kurang Lengkap 46 54,1 39 45,9 85 100 0,825 Lengkap 5 45,5 6 54,5 11 100 Dukungan sekolah Kurang Baik 36 66,7 18 33,3 54 100 0,005 Baik 15 35,7 27 64,3 42 100 Peran Petugas Kurang Baik 43 82,7 9 17,3 52 100 0,000 Baik 8 18,2 36 81,8 44 100 Berdasarkan tabel 2 diketahui tidak ada hubungan pengetahuan (p=0,570), persepsi (0,438) dan sarana prasarana (p=0,825) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi oleh remaja. Ada hubungan dukungan sekolah (p=0,005) dan peran petugas kesehatan (p=0,000) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi oleh remaja di Puskesmas Hasil penelitian ini diketahui tidak ada hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi oleh remaja, ini berbeda dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa pengetahuan dan sikap terhadap pelayanan kesehatan reproduksi memberikan kontribusi pada pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja. Pengetahuan dan sikap terhadap pelayanan kesehatan reproduksi remaja yang rendah, berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi secara signifikan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Semua variabel kontrol secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan. 7 Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih kurang dimana ibu yang telah melangsungkan pernikahan usia dini sebelumnya kurang memahami dampak dari pernikahan yang berlangsung cepat. 8 Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan persepsi dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi oleh remaja, ini berbeda dengan penelitian di Puskesmas Kema, menyatakan variabel tingkat persepsi masyarakat memiliki hubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kema, tingkat persepsi (0,000),sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kema, tingkat pendidikan (1,000), dan tingkat pendapatan (0,079). 9 Persepsi dan harapan remaja terhadap program PKPR positif, akan tetapi ada beberapa faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi kunjungan ke puskesmas rendah dan kurang maksimalnya pemanfaatan PKPR. Menurut persepsi remaja, yang menjadi faktor pendukung diantaranya dukungan sekolah, materi dan penyampaian dalam penyuluhan serta peran konselor sebaya. Untuk faktor penghambatnya yaitu tidak adanya ruang konseling, minimnya pengetahuan dan sosisialisasi tentang PKPR dan kurang lengkapnya sarana 118

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi oleh Remaja di SMPN 19 Wilayah Kerja Puskesmas Aur Duri Kota Jambi dan prasarana kegiatan PKPR, minimnya tenaga kesehatan, kurangnya dana serta sikap petugas kesehatan yang kurang ramah. 10 Peserta diskusi dan responden mengemukakan PKPR bermanfaat bagi mereka namun pengetahuan siswa mengenai PKPR sangat kurang. Masalah yang dikemukakan adalah sarana dan prasarana tidak lengkap, materinya cukup menarik tetapi penyampainnya kurang jelas dan sikap petugas yang kurang ramah, dana, waktu dan tenaga yang disediakan dianggap kurang, muda-mudi di tingkat desa belum dapat mengakses layanan PKPR karena jam layanan puskesmas yang terbatas. Sekolah, puskesmas dan dinas kesehatan dinilai sangat mendukung kegiatan PKPR dan peran konselor sebaya dinilai sangat baik. Lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) juga dinilai dapat mendorong siswa untuk memanfaatkan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). 10 Remaja menginginkan pelayanan tarif yang murah dan berkualitas, bersifat youth friendly terutama petugas yang tidak menyalahkan, jarak yang terjangkau tapi tidak terlalu dekat dengan tempat tinggal, prosedur yang mudah terutama tidak berbelit-belit dan remaja mengerti arti pentingnya kesehatan reproduksi. 4 KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi oleh remaja di SMPN 19 wilayah kerja puskesmas Aur Duri sebanyak 45 (46,9 %) responden. Tidak ada hubungan pengetahuan (p=0,570) persepsi (p=0,438) sarana prasarana (p=0,825) kesehatan reproduksi oleh remaja. Ada hubungan dukungan sekolah (p=0,005) dan peran petugas kesehatan (p=0,000) SMPN 19 wilayah kerja Puskesmas Aur Duri Kota Jambi. DAFTAR PUSTAKA 1. Kementerian Kesehatan RI (2013), Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan. 2. Hadiningsih, T, Mawarni (2010), Analisis Implementasi Program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) (Tesis). Semarang: Universitas Diponegoro 3. Dinas Kesehatan Kota Jambi (2016) Profil Kesehatan Kota Jambi. Jambi: Dinkes. 4. Nadira (2015), Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan Daerah Istimewa Yogyakarta (Tesis). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 5. Edvard, Aarø et.al (2014), Promoting sexual and reproductive health among adolescents in southern and eastern Africa (PREPARE): project design and conceptual framework. Journal of BMC Public Health 14:54, 1471-2458. 6. Afrima, A (2011), Akseptabilitas dan Pemanfaatan Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja ( PIK-KRR) pada siswa SMU di Kota Bima NTB (Tesis). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 7. Deswinda (2006). Hambatan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja oleh siswa SMU di Kota Pekanbaru (Tesis). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 8. Juspin Landung, Ridwan Thaha, A. Zulkifli Abdullah (2009), Studi kasus Kebiasaan Pernikahan Usia Bdini Pada 119

Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat Vol.1 No.2 Edisi November Masyarakat Kecamatan Sanggalangi Kabupaten Tana Toraja. Media Kesehatan masyarakat Indonesia; 5(4):89-94. 9. Madunde Kristian J, Frans. J Pelealu, Paul Kawatu (2014), Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan (Tesis). Minahasa: Universitas Sam Ratulangi. 10. Winangsih, R, Kurniati Y, Pradhyaparamita, D, (2015), Faktor Predisposisi, Pendukung dan Pendorong Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di Kuta Selatan. Public Health and Preventive Medicine Archive 133; Volume 3 Nomor 2. 120