Pembangunan di lndonesia berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
I.' PENDAHULUAN lndustri farmasi rnerupakan suatu industri dengan tingkat kompetisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan konsumen saja, tetapi juga harus dapat. memuaskan konsumen. Dengan adanya persaingan yang kompetitif ini

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang consumer goods. Semakin besar jumlah penduduk maka

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN KEUNGGULAN BERSAING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JAMU DI KECAMATAN JATISRONO WONOGIRI

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan ditujukan untuk rnewujudkan kesehatan

ANALISIS PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP PENINGKATAN VOLUME PENJUALAN PADA PT. DELTOMED WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di pasar untuk membeli produknya. merek yang mapan, sehingga telah memiliki kekuatan pasar. Di tengah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN AIR MINUM TOTAL DI KECAMATAN LAWEYAN

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya intensitas kerja masyarakat kota besar di luar rumah merupakan

1. PENDAHULUAN. lndonesia berjumlah 179,4 juta jiwa. Jumlah ini meningkat rata - rata 1,98

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Sumber-sumber mata air yang ada di perkotaan tidak dapat. bahan lainnya, sehingga tidak layak dikonsumsi.

L PENDAHULUAN. tanaman obat. Dari kulit batangnya digunakan sebagai obat malaria, daunnya

BAB l PENDAHULUAN. Produk kecantikan pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa,

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya

PENGARUH PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PELANGGAN AIR MINUM PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. BRA Mooryati Soedibyo lahir di Surakarta, 5 Januari 1928 sebagai puteri yang tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Produk yang memiliki kualitas baik berpengaruh besar di pilih oleh konsumen. Demikian

I. PENDAHULUAN. pada situasi krisis moneter yang melanda lndonesia saat ini harus memikul

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengkonsumsi produk-produk ramah lingkungan. Kesadaran

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aspek Pemasaran 1. d. Peramalan Penjualan b. Riset Penjualan. e. Rencana Pemasaran c. Sistem Informasi Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. atas usaha pemenuhan akan kebutuhan tersebut. Usaha untuk menjual barang

ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di era globalisasi yang semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada awalnya air minum dalam kemasan lebih banyak di konsumsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. evaluatif, analitis dan selalu mempertimbangkan semua informasi atas

julukan live laboratory. Sekitar jenis tanaman obat dimiliki Indonesia. Dengan kekayaan flora tersebut, tentu Indonesia memiliki potensi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. di mana bisnis dan perekonomian juga semakin mengglobal, membuat

BAB I PENDAHULUAN. jasa. Dan perusahaan dapat memperoleh penjualan setinggi-tingginya dan. tepat dalam menentukan strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini sektor industri mempunyai peran yang sangat penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN I-1

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Indonesia memiliki sumber daya hayati dan merupakan salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan. Dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut semakin bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar bagi penyusunan strategi pemasaran pada perusahaan. dalam keputusan pembelian yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing, tidak dipungkiri lagi

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya pergeseran-pergeseran pradigma di dalam organisasi bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kemajuan dan berkembangnya dunia dapat diprediksi bahwa pola

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis saat ini, para pelaku bisnis harus selalu

I. PENDAHULUAN. ditujukan kepada pengembangan industri yang berbasis pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN Setiap perusahaanlmerek rentan terhadap serangan pesaing pendatang

BAB I PENDAHULUAN. setiap usaha dituntut agar selalu memiliki keunggulan untuk berbagai produk yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan masyarakat akan perawatan kecantikan. Klinik-klinik

BAB I PENDAHULUAN. adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana yang dapat mengancam lingkungan

I. PENDAHULUAN. adalah dengan mengurangi pengkonsumsian zat-zat yang bersifat toxic seperti

I. PENDAHULUAN. Negara lndonesia memiliki jenis tumbuhan beraneka ragam yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

Daging olahan merupakan sumber bahan pangan yang bisa menggantikan. daging segar. Dengan semakin meningkatnya jumlah penghasilan serta tingkat

BAB I PENDAHULUAN. konsumen. Perilaku konsumen juga akan menentukan proses pengambilan

ini menjadi tantangan bagi perusahaan karena persaingan semakin ketat dan Persaingan antar produsen ini juga terjadi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan saat ini mereka hanya tinggal memilih dan membeli berbagai. bias dilihat dari segi kemasan, isi maupun rasanya.

BAB I PENDAHULUAN. Tren kehidupan masyarakat saat ini semakin mengarah pada Back To

BAB I PENDAHULUAN. Belanja atau membeli barang gray market merupakan suatu fenomena perilaku

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Nilai suatu produk tidak hanya ditentukan oleh harga, namun juga ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. I 2015 menjadi 4,67% pada kuartal II Hal ini disebabkan oleh

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Masih banyak warga negara Indonesia yang bermata

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang mereka hasilkan. Adapun faktor yang menjadi alasan suatu

I. PENDAHULUAN. pangan bagi masyarakatnya dari sektor pertanian. Hasil olahan dari sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan organik. Permintaan terhadap produk-produk organik di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna mengkonsumsi produk

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature)

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional menuju konsep pemasaran modern. Perkembangan dunia

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen untuk membeli produknya. Kebutuhan konsumen yang. Dalam persaingan yang tajam seperti ini, keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BABl PENDAHULUAN. Perilaku berbelanja masyarakat Indonesia khususnya di kota. Surabaya mengalami perubahan terutama mereka yang berpenghasilan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya meningkat, sementara sektor lain mengalami pertumbuhan

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

I. PENDAHULUAN Sejak dahulu susu dikenal sebagai bahan pangan yang paling sempurna

BAB I PENDAHULUAN. orientasi tidak lagi pada produk yang dihasilkan, tetapi beralih ke orientasi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dari produsen ataupun pengusaha dalam merebut pasar. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan informasi yang melayani masyarakat dengan berbagai jenis pelayanan.

populasi konsumen Muslim di Indonesia telah mencapai 90% dari jumlah total penduduk (BPS,2013). Sebagai negara dengan populasi kaum Muslim terbesar,

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Pembangunan di lndonesia berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat yang akhirnya dapat mempengaruhi pola hidup konsumen secara keseluruhan. Dalam menyongsong era globalisasi pada awal abad 21 mendatang, diperkirakan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan semakin banyak, dan cenderung terus meningkat serta kompleks, baik dalam jumlah (quantity) maupun mutu (quality). Sejalan dengan pola hidup yang selalu diperbaharui (modern), semakin banyak produk yang ditawarkan kepada konsurnen, termasuk kebutuhan produk-produk untuk kesehatan (obat-obatan dan vitamin) tradisional, sebagai alternatif pilihan lain dari obat-obatan dan vitamin secara medis dengan bahan kimia. Bila dilihat dari segi manfaat dan tujuan, produk jamu digolongkan sebagai obat-obatan tradisional atau pemuas kebutuhan sekunder. Pada tahun 1990, konsumen lndonesia membelanjakan tidak kurang dari Rp 10 milyar setiap bulannya untuk konsumsi jamu (Zoemrotin, 1991). Kebutuhan akan produk jamu di lndonesia tahun 1994, 1995, 1996 dan 1997 adalah 55.456, 75.200, 122.300 dan 165.000 ton. Kebutuhan tersebut akan meningkat menjadi 188.000 ton pada tahun 1998. Situasi di atas mencerminkan peluang yang cukup cerah bagi para produsen jamu. Peluang ini akan lebih jelas

bila dilihat dari potensi pasar jamu di lndonesia, yaitu Rp 2,4 trilyun pada tahun 1997 dan diproyeksikan akan meningkat menjadi Rp 3,2 trilyun pada tahun 2000, yang berarti terjadi pertumbuhan pasar yarig besar (Bisnis Indonesia, Januari 1998). Namun pernyataan ini tidak terlepaskan dari kondisi ekonomi lndonesia yang sedang melemah enam bulan belakangan ini. Pada kondisi ekonomi yang sedang terpuruk seperti sekarang ini, dimana daya beli konsumen yang sudah turun, dengan melihat kenyataan bahwa obatobatan secara medis melambung tinggi harganya, karena bahan-bahannya yang harus dibeli dari luar negeri dimana nilai tukar rupiah terhadap dolar terus menurun. Hal ini menjadi penyebab bertambah banyaknya konsumen yang mencari alternatif pengobatan tradisional, terutama kebutuhan akan obat-obatan dari dalam tubuh, salah satunya yakni jamu. Kenyataan ini memberi peluang bagi banyak produsen untuk menghasilkan produk jamu, alternatif obat-obatan yang menjadi pilihan konsumen. Sampai saat ini cukup banyak produsen jamu yang menghasilkan berbagai produk jamu dengan beragam kemasan dan merek, baik dari produsen jamu besar maupun kecil. Kondisi seperti ini menimbulkan persaingan ketat di antara produsen- produsen, sehingga mereka harus mampu menetapkan berbagai strategi yang tepat. Oleh karena itu, dimana terdapat beragam merek untuk produk sejenis yang dikeluarkan oleh banyak perusahaan jamu, maka apabila perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal, perusahaan harus mampu bersaing

dengan perusahaan-perusahaan lain. Persaingan ini dapat melalui penentuan segmen konsumennya, dan persaingan tersebut tidak akan berarti jika tidak didukung oleh Strategi Segmentasi Pasar yang tepat. Dengan menggunakan segmentasi yang tepat berarti perusahaan dapat menyediakan produk yang tepat untuk konsumen yang tepat, sebab produk yang dihasilkan harus yang berorientasi pada konsumen (Consumer Oriented). Oleh karena itu, untuk mendekati pada kebutuhan dan keinginan konsumen, segmentasi pasar sangat penting artinya. 6. PERUMUSAN MASALAH Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, semakin banyak orang yang kian menggandrungi produk-produk yang terbuat dari bahan alami dengan proses produksinya ramah lingkungan, yang tidak merusak kelestarian alam. PT. Mustika Ratu adalah perusahaan yang telah lama tumbuh berdasarkan prinsip ini. Produk-produk yang dihasilkan adalah produk-produk jamu, kosmetik tradisional dan minuman kesehatan (minuman segar berkhasiat). PT. Must~ka Ratu menggunakan bahan baku yang berasal dari alam dan banyak tumbuh di Indonesia. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk mencintai produk lndonesia yang bahan bakunya dari alam lndonesia. Usaha - usaha yang telah dilakukan oleh PT. Mustika Ratu untuk memper- tahankan posisi pangsa pasarnya. Salah satunya adalah ketepatannya dalam menetapkan segmen yang harus dilayani secara efektif. Pada pasar (konsumen)

yang sangat besar dan has, suatu perusahaan tidak dapat melayani kebutuhan konsumen secara keseluruhan yang tersebar serta mempunyai kebutuhan dan keinginan yang bervariasi dalam pembelian suatu produk. Kenyataannya, konsumen yang berlainan ingin memperoleh gabungan manfaat yang berlainan dari produk yang mereka beli. Dalam keadaan seperti ini, perusahaan tidak dapat bersaing di segala tempat, bahkan seringkali harus berhadapan dengan pesaing yang berada pada posisi yang lebih mapan. Tantangan yang dihadapi perusahaan adalah bagaimana seharusnya mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayani dengan efektif pada persaingan yang semakin tinggi dalam dunia bisnis, khususnya bagi produkproduk kesehatan tradisional, seperti jamu. Dalam rangka mencari pemecahan permasalahan tersebut, maka disusun peru- musan masalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi konsurnen memilih produk jamu? 2. Faktor-faktor penting apa saja yang mempengaruhi efektifitas penetapan segmen pasar untuk produk jamu? 3. Apakah strategi penggarapan segrnen pasar produk jamu PT. Mustika Ratu yang ditetapkan selama ini telah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada?

C. TUJUAN GELADIKARYA Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas maka penelitian ini bertujuan: 1. Mengkaji strategi segmentasi pasar produk jamu yang telah dilakukan oleh PT. Mustika Ratu. 2. Mengkaji karakteristik segmen pasar produk jamu berdasarkan karakteristik demografi dan psikografi. 3. Mengetahui faktor-faktor penting yang mempengaruhi konsumen memilih produk jamu PT. Mustika Ratu. 4. Menyusun dan mengembangkan profil segmen yang dihasilkan. 5. Mengusulkan saran alternatif strategi penggarapan segmen pasar PT. Mustika Ratu. D. BATASAN DAN RUANG LINGKUP Agar pembahasan permasalahan yang ada dapat lebih terfokus, maka ruang lingkup penelitian mencakup: 1 Penelitian difokuskan pada produk jamu PT. Mustika Ratu, di Jakarta. 2. Pengkajian penelitian hanya sampai pada tahap pengembangan profil segmen yang dihasilkan serta saran strategi penggarapan segmen, sedangkan penerapannya diserahkan kepada PT. Mustika Ratu.

E. MANFAAT DAN KEGUNAAN 1. Geladikarya ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pemahaman penerapan segmentasi pasar bagi peneliti. 2. Geladikaya ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi pimpinan dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan perusahaan dalam menentukan segmen pasar mana yang efektif dilakukan. 3. Geladikarya ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan dalam menyusun dan merencanakan strategi segmentasi pasar untuk produk jamu PT. Mustika Ratu.