BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan dengan dibantu oleh guru mitra yang bertugas sebagai

Astri Wahyuni. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Tabongo Timur Kecamatan Tabongo

Kata kunci: Model kooperatif tipe STAD, Hasil Belajar.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoyoso

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, 2007: 13).

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMP Negeri 3

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mc Taggart, yang mengatakan bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB III METODE PENELITIAN. Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dari segi pengetahuan, sikap, maupun spiritual. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah, dalam kaitannya dengan pendidikan sebaiknya dijadikan tempat

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aktivitas atau upaya sadar dan terencana, dirancang untuk membantu seseorang mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup, baik yang bersifat manual maupun mental dan sosial (Muhaimin, 2010:53). Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba (1965:21) pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan ruhani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Sementara Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Berdasarkan pengertian pendidikan di atas, penulis memahami bahwa pendidikan merupakan aktivitas atau upaya sadar dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu. Sehingga tujuan tersebut dapat membentuk satu sistem yang saling mempengaruhi terhadap kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, 1

2 kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sebagai seorang pendidik, guru bertanggung jawab dalam menentukan metode pembelajaran. Mengingat pentingnya keberadaan sebuah metode dalam proses pembelajaran, maka metode yang akan digunakan hendaknya benar-benar diperhatikan agar dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat tercipta interaksi. Sebuah proses pembelajaran yang ideal adalah ketika dalam proses pembelajaran tersebut guru mampu mengaktifkan siswa untuk mengembangkan asumsi-asumsi mereka dalam membangun sebuah persepsi yang berkaitan dengan kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Sehingga di akhir proses pembelajaran siswa memperoleh sebuah pemahaman yang sesuai dengan materi. Sementara untuk proses pembelajaran dengan kondisi ideal sebagaimana keterangan di atas, tidaklah mudah untuk dilakukan pada setiap proses pembelajaran, karena adanya beberapa permasalahan yang di alami oleh siswa, yakni masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI. Hal tersebut penulis ketahui saat menanyakan nilai rata-rata hasil belajar siswa kepada Bapak Olah Solahudin selaku guru PAI yaitu rata-rata nilainya sebesar 71,66 yakni masih di bawah KKM, sedangkan nilai KKM mata pelajaran PAI adalah 75. Oleh karena itu, penulis menawarkan sebuah solusi berdasarkan pengamatan yakni masih rendahnya hasil belajar siswa. Sehingga penulis menawarkan metode reward sebagai solusi agar siswa termotivasi dan aktif saat pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

3 Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik apabila metode pembelajaran yang digunakan betul-betul tepat. Dari sekian banyak metode pembelajaran yang ditawarkan oleh beberapa pakar pendidikan, tidak semuanya dapat diaplikasikan pada setiap pelajaran. Oleh karena itu, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik hendaknya guru memilih metode yang menarik salah satunya yakni metode reward. Ngalim Purwanto (2004:182) menjelaskan bahwa reward adalah salah satu alat pendidikan. Jadi, maksud metode reward itu ialah sebagai alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan. Penerapan reward ini memang sudah tidak asing lagi di dunia pendidikan. Metode reward ini terdapat beberapa kelebihan di antaranya memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap jiwa anak didik untuk melakukan perbuatan yang positif dan bersikap progresif dan dapat menjadi pendorong bagi anak-anak didik lainnya untuk mengikuti anak yang telah memperoleh pujian dari gurunya, baik dalam tingkah laku, sopan santun ataupun semangat dan motivasinya dalam berbuat yang lebih baik. Berkaitan dengan permasalahan tersebut guru harus menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode reward. Oleh karena itu, penulis menawarkan metode reward ini berdasarkan pengamatan yakni masih rendahnya hasil belajar siswa. Sehingga penulis menawarkan metode reward ini sebagai solusi agar siswa termotivasi dan aktif saat pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

4 Berdasarkan masalah di atas, penulis menganggap perlu mengadakan penelitian mengenai penerapan metode reward untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi makna kompetisi dalam kebaikan dan bekerja keras. Permasalahan tersebut dapat diuraikan dengan judul PENERAPAN METODE REWARD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI MATERI MAKNA KOMPETISI DALAM KEBAIKAN DAN BEKERJA KERAS (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 4 Bandung). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 4 Bandung pada mata pelajaran PAI sebelum menggunakan metode reward? 2. Bagaimana proses pembelajaran siswa pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode reward pada setiap siklus? 3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 4 Bandung pada mata pelajaran PAI setelah menggunakan metode reward? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 4 Bandung pada mata pelajaran PAI sebelum penerapan metode reward.

5 2. Untuk mengetahui proses pembelajaran siswa pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode reward pada setiap siklus. 3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 4 Bandung pada mata pelajaran PAI setelah menggunakan metode reward. D. Manfaat penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka manfaat penelitian sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan kontribusi positif yang bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya mengenai penerapan metode reward terhadap peningkatan hasil belajar siswa. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan pengembangan bagi penelitian-penelitian di masa yang akan datang pada bidang permasalahan yang sejenis. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pendidik, penelitian ini diharapkan dapat membantu para pendidik dalam memilih metode dalam proses pembelajaran. b. Bagi peserta didik, dapat melatih diri untuk belajar mandiri dan ikut berperan aktif disetiap pembelajaran, sehingga hasil belajar peserta didik meningkat. c. Bagi peneliti, sebagai masukan dan juga untuk menambah pengalaman dalam bidang pendidikan tentang penerapan metode

6 reward yang dapat digunakan sebagai bekal dalam kegiatan pembelajaran disekolah nantinya. d. Bagi lembaga yang bersangkutan, sebagai referensi dalam kegiatan penelitian dan sumbangan pemikiran bagi peningkatan mutu pendidikan terutama dalam pembelajaran Agama Islam. E. Kerangka Berfikir Metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi (Rusman, 2010:132). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1993:160) reward merupakan sesuatu yang diberikan kepada seseorang karena sudah mendapatkan prestasi dengan yang dikehendaki. Sementara menurut Ngalim Purwanto (2004:182) ganjaran (reward) adalah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan. Hasil belajar merupakan perubahan yang mengakibatkan manusia (peserta didik) berubah dalam sikap dan perilaku (Ngalim Purwanto, 2009:34). Menurut Ratna Wilis Dahar (2011:118) hasil belajar yang berupa perubahan tingkah laku meliputi lima aspek, di antaranya (1) Keterampilan intelektual, (2) Kognitif, (3) Afektif, (4) Pengetahuan deklaratif, dan (5) Psikomotorik. Sedangkan menurut Slameto (2010:54) ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar seperti (faktor jasmani, faktor psikologi, dan faktor kelelahan), adapun faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu seperti (faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat).

7 Penulis mengutip dalam jurnal The Effect of Reward and Panishment Strategy in Increase Result of Learning Junior High School 1 Prambon About Line and Angle, penelitian yang dilakukan Puji Rahayu (2017) menyebutkan bahwa ratarata hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan metode reward. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode reward (ganjaran) merupakan metode pembelajaran yang cocok digunakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar. F. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 2006:71). Sedangkan menurut Sugiyono (2014:96) hipotesis dikatakan jawaban sementara karena baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Oleh karena itu, hipotesis tindakan sebagai berikut: dengan menggunakan metode reward di duga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi makna kompetisi dalam kebaikan dan bekerja keras. G. Langkah-langkah Penelitian 1. Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 4, yang berlokasi di Kelurahan Palasari, Cibiru, Jl. Cilengkrang 2 No. 07 Bandung.

8 b. Subjek Penelitian Subjek utama penelitian yaitu siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 4, adapun alasan pemilihan kelas XI IPA berkaitan dengan adanya suatu masalah yang harus diteliti. Dalam penelitian ini, siswa berjumlah 39 orang yang terdiri dari 11 laki-laki dan 28 perempuan. 2. Jenis Data a. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang menggambarkan kualitas seperti sangat bagus sekali, bagus, cukup, kurang dan kurang sekali. Data kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil observasi dan data hasil wawancara. b. Data Kuantitatif Data kuantitatif berupa angka. Data kuantitatif penelitian ini digunakan untuk mengatahui perkembangan kemampuan berfikir kritis siswa yang bersumber dari data hasil belajar siswa. 3. Sumber Data a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari siswa. Data primer pada penelitian ini berupa hasil belajar siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan hasil observasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.

9 b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari guru. Data sekunder pada penelitian ini berupa data siswa, hasil studi dokumentasi serta data hasil observasi pembelajaran. 4. Metode Penelitian Metode penelitian skripsi ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas, yakni sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut Ebbutt (2008:12) penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2012:2) ada tiga kata yang membentuk pengertian PTK. Oleh karena itu, dapat diterangkan sebagai berikut : a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas diberbagai bidang, b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan, c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru yang sama.

10 5. Instrumen Penelitian a. Silabus Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar. b. RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan ataupun lebih. c. Lembar Observasi Lembar observasi adalah lembar kerja yang berfungsi untuk mengobservasi dan mengukur keberhasilan atau ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar dikelas. d. Lembar Evaluasi Lembar evaluasi adalah lembar penilaian dengan jalan membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan kemajuan/prestasi nyata yang dicapai. 6. Teknik Pengumpulan Data a. Test Test berfungsi untuk mengumpulkan data prestasi belajar peserta didik, baik melalui tes lisan, tertulis, maupun perbuatan. b. Observasi Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini yaitu dengan menggunakan observasi langsung terhadap objek yang diselidiki untuk memperoleh secara langsung gambaran proses kegiatan pembelajaran.

11 Dalam observasi penelitian ini menggunakan lembar observasi guru dan siswa serta dokumentasi selama pembelajaran berlangsung. c. Wawancara Wawancara ialah instrumen untuk mengumpulkan data secara lisan dari sumber data atau subjek penelitian secara langsung. d. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan instrumen untuk mengumpulkan data tentang kejadian-kejadian masa lalu yang telah di dokumentsikan. 7. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas biasanya meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahannya. Siklus-siklus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Siklus I a. Rencana, rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut : 1) Tim peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) yang akan diajarkan kepada peserta didik, 2) Mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar, 3) Mengembangkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang menunjang pembentukan SKKD dalam rangka implementasi PTK,

12 4) Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran, 5) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS), 6) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan dalam siklus PTK, 7) Menyusun alat evaluasi pembelajarn sesuai dengan indikator hasil belajar. b. Pelaksanaan, pelaksanaan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan. c. Pengamatan, pengamatan mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan implementasi tindakan yang dilakukan. d. Refleksi, refleksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak tindakan perbaikan yang dilakukan, serta kriteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Siklus II a. Rencana, berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama guru sebagai peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan SKKD dalam Standar Isi (SI). b. Pelaksanaan, guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus pertama. c. Pengamatan, peneliti mengadakan pengamatan terhadap proses pembelajaran dan pembentukkan kompetensi peserta didik.

13 d. Refleksi, peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun RPP berdasarkan SKKD untuk siklus ketiga. Siklus III a. Rencana, berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua guru sebagai peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan SKKD dalam Standar Isi (SI). b. Pelaksanaan, guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus kedua. c. Pengamatan, peneliti mengadakan pengamatan terhadap proses pembelajaran dan pembentukkan kompetensi peserta didik. d. Refleksi, peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan menganalisis serta menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui di antaranya (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2012:16) siklus PTK sebagai berikut :

14 Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan 8. Analisis Data Hasil Observasi Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini berupa data yang terkumpul dari hasil belajar siswa. Data yang diperoleh lalu dianalisis untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi selama pembelajaran. Tahapan analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Analisis Data Hasil Observasi Lembar observasi untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan metode reward. Skala yang digunakan yaitu dengan membubuhkan tanda cek ( ) pada kolom yang tersedia dalam format

15 dengan kriterianya yaitu sangat kurang, kurang, cukup, baik dan baik sekali. Kemudian menghitung jumlah skor yang diperoleh dengan rumus : NP = R X 100% SM Ket: NP : Nilai persen keaktifan yang dicapai R SM : Jumlah skor yang diperoleh : Skor maksimal ideal 100 : Bilangan tetap. b. Analisis Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dilihat dari tingkat keberhasilan setiap individu dan rata-rata dari tindakan evaluasi hasil belajar. Adapun rumus untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan yaitu : Ketuntasan Individual = Jumlah Skor x 100% Jumlah Skor Maksimal Ketuntasan Klasikal = Jumlah yang tuntas belajar x 100% Jumlah seluruh siswa. Tabel 1.1 Interpretasi Hasil Belajar No. Persentase Keberhasilan Nilai Kategori 1. 80% - 100% A Sangat Baik 2. 70% - 79% B Baik 3. 60% - 69% C Cukup 4. 50% - 59% D Kurang 5. < 49% E Sangat Kurang